Episode 17

*Ijab Kabul

"Saya terima nikahnya salwa jannatun adwiyah binti abdul umar dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" lantunan itu, menandakan bahwa seluruh tanggung jawab abi terhadapku kini telah berpindah tangan kepada pria yang baru saja melafadzkan ijab kabul tersebut.

"Sah..!!!" teriakan merdu orang-orang disekelilingku membuat tubuhku merinding seketika, hati siapa yang tak terenyuh saat menyaksikan kenyataan manis ini tengah berpihak kepadaku, tangan abi yang ia genggam begitu eratnya seraya melafadzkan janji dihadapan allah dan semua orang-orang yang hadir di walimahan ini, semakin membuatku terhipnotis saja atas aura-aura pernikahan yang sangat drama anggap ku seperti itu.

Namun aku juga tak bisa memungkiri kalau pria yang saat ini sudah sah menjadi suamiku tampaknya tidak begitu nyaman dengan semua perosesi ini, sejak awal upacara pernikahan adat jawa dilakukan, ia terlihat seperti orang yang tidak tenang dan gelisah tak menentu, yapp kesimpulannya karena dia sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini digelar.

Saat ini kami tengah melakukan prosesi dulangan, dimana kedua pasangan mempelai saling kompak menyuapi pasangannya dengan makanan yang sudah tersaji di atas dulang, tak jarang prosesi ini sering disebut-sebut dengan prosesi super sweet, yapp khususnya bagi pasangan-pasangan yang menikah atas dasar cinta, karena faktanya kami hanyalah sebuah pasangan dengan alasan pengecualian.

"Nuge, ayo disuap!" dari depan terdengar suara geram pak Fahri yang memberi isyarat pada qiyas, karena sedari tadi ia seperti enggan untuk menyuapiku.

"Ayo mas biar cepat selesai acaranya, mas gak malu diliatin ma orang-orang disini?" dengan suara pelan akupun turut membujuknya untuk segera menyelesaikan prosesi dulangan ini, iapun dengan terpaksa menyuapiku, egoisnya aku entah kenapa aku sangat bahagia meski aku sadar, bahkan 1000% sadar bahwa apa yang dia lakukan semuanya atas dasar keterpaksaan bukan karena cinta.

Kemudian dilanjutkan dengan prosesi sungkeman atau permohonan do'a restu dari ke dua orang tua kami.

"Nak, tolong jaga anak umi sebaik mungkin, jaga dia sebagaimana umi dan abi menjaganya, umi percayakan Salwa sama kamu nak!" tak sengaja aku mendengar umi berbisik di telinga mas Qiyas, dengan kalimatnya yang cukup menggetarkan hati, rasanya kali ini air mataku benar-benar lancang untuk menetes tanpa seizinku, dengan tekun ku amati anggukan mas Qiyas yang penuh dengan keraguan itu, setelah umi entah siapa lagi yang akan memberikan kepercayaan terhadapnya, bahkan aku sendiri ragu atas kesanggupan mas Qiyas untuk memenuhi janji-janjinya.

Memang bukan hal yang mudah bagi seorang Qiyas Fathir Anugerah untuk melupakan wanita sebaik suster Kiran, terlebih lagi wanita itu ialah wanita yang sangat dicintainya, rasanya terlalu sial jika hubungan mereka yang selama ini sudah berjalan sekitar tujuh tahun kandas hanya karena seorang pelayan cofee sepertiku.

Aku bahkan tertampar malu saat melihat suster Kiran dengan tegarnya turut memberikan do'a restu atas pernikahan kami, ia bahkan merekahkan senyuman di hadapanku dengan cemennya aku hanya bisa menunduk tanpa berani melihat wajahnya yang semakin meyadarkanku betapa terlukanya ia saat ini.

****

Tepat pukul 21.00 WIB, akhirnya segala prosesi pernikahan terselesaikan juga, saat ini aku dan mas Qiyas seperti patung bernyawa yang sedang terjebak didalam kamar yang sudah didekor sedemikian rupa, melihat pernak-pernik yang ada, malah semakin membuat keadaan terasa lebih canggung, terus saja mas Qiyas berdiri didekat lemari sembari menatap layar handhphonenya, sementara yang aku lakukan hanyalah duduk diatas tempat tidur sambil sesekali tersenyum memandangi wajah datarnya itu.

"Ayo mas kita sholat sunnah dulu!" pungkasku seketika.

"Haa! Sama aku?" ujarnya sedikit terkejut sambil menatapku aneh.

"Iyalah, mas!"

"Gak apa-apa kamu sholat duluan aja deh!" ia mulai bertingkah aneh lagi, meskipun aku tahu, saat ini dia juga sama canggungnya sepertiku, tapi entah kenapa setiap tingkahnya selalu membuatku senyum-senyum tak menentu.

"Loh, mas kan suami aku, sudah seharusnya mas mengimami aku untuk sholat" segera saja ia memelototiku, namun sebaliknya yang aku lakukan hanyalah tersenyum malu dibuatnya, tak ada kalimat bantahan lagi yang bisa ia ucapkan, segera saja kami menunaikan sholat sunah.

"Assalamu'alaikum..warahmatullah!" usai sholat sebagai tanda bakti seorang isteri terhadap suami segera saja kugapai tangan kanannya, tak tanggung-tanggung akupun kemudian mencium punggung tangannya, namun hal yang tak kusangka mulai terjadi, sontak saja ia menarik tangannya lalu berbicara tegas dihadapanku.

"Hei! lain kali kamu gak usah kek begini lagi ya, aku gak suka!" segera saja ia terperanjat lalu menghindariku, mungkin saja aku terlalu naif menganggap remeh untuk melakukan sesuatu yang jelas-jelas tidak dia sukai.

"Ow yah, yang perlu kamu ingat adalah aku menikah dengan kamu bukan atas dasar suka, tapi karena papah aku, jadi kamu gak usah berharap banyak sama aku, aku hanya mampu memberimu nafkah lahir saja, tapi tidak dengan nafkah batin" oh my god, rasanya kepalaku akan meledak mendengar ucapannya saat ini, kata-katanya seakan tancapan tombak demi tombak yang menusuk tembus sampai ke tulang belakangku, namun tak banyak yang bisa ku lakukan selain memperbanyak istighfar di dalam hati.

*****

Jarum jam seakan tak mau berkompromi dengan keadaanku saat ini, bahkan sudah selarut ini mas Qiyas masih saja berdiri disamping lemari, rasanya aku mulai paham sebagian cara berfikirnya seperti yang sudah dia katakan tadi, dia hanya mampu memberikanku nafkah lahir saja, karena sedih dan bahagiaku itu bukan urusan dia.

"Kalau mas gak mau tidur di ranjang sama aku, terus mas mau tidur dimana?" saat aku bersuara, ia hanya memandangku sekilas tanpa memberikan jawaban atas pertanyaanku barusan, lama-lama aku mulai kasihan melihat anak orang kaya ini, yang mungkin saja dia sedang merasa tersiksa disini.

Tak banyak kata lagi, akupun segera bergegas membuka lemari dan mengambil sebuah kelambu untuk kupasang di setiap sudut tempat tidurku.

"Itu apaan?" tanyanya sedikit penasaran.

"Ini kelambu!"

"Kamu gak kepanasan apah tidur pake itu?"

"Huum! Aku udah biasalah, hampir tiap malem aku tidurnya pake ini, soalnya disini tuh banyak nyamuk" ujarku sambil mengikat tali kelambu pada beberapa paku yang ada di dinding.

"Taraaang!! udah jadi! ayo mas tidur" ajakku sekali lagi, dengan ekspresi kegiranganku yang cukup garing itu, tentu saja mas Qiyas enggan untuk berpindah posisi apalagi dengan jarak yang sangat dekat denganku.

"Huuftt, jadi mas mau berdiri disitu aja sampai besok pagi?" rasanya aku kehabisan kata-kata dan hampir menyerah dengan sikap bapak pilot tampan yang ada di depan ku saat ini.

"Aam! aku mau tidur dibawah aja, kamu punya tikar gak?"

"Ada, tapi dikamar umi, kalo mereka nanyain, aku mau jawab apa?"

"Hallah! pintar-pintarnya kamu ajalah mau ngomong apa"

Segera saja ku turuti kemauannya, dengan beralaskan selembar tikar dan sehelai sarung gadjah duduk mas Qiyaspun segera merebahkan tubuhnya.

"Nanti mas kedinginan loh, terus banyak nyamuk lagi, mas yakin mau tidur disini?" sekali lagi aku seperti tak tega melihatnya harus berbaring dibawah.

"Sudahlah kamu tidur sana, ngapain sih masih berdiri disitu" ujarnya sedikit kesal, tak ingin membuatnya semakin kesal akupun segera beranjak ke atas tempat tidur.

*****

"Ngiung..ngiung...ngiung" terdengar suara nyamuk yang terus saja menggelitik ditelinga mas qiyas, terkadang sesekali ia harus menepok dan menggaruk beberapa bagian tubuhnya yang sempat digigit nyamuk.

"Salwa? Salwa?" suaranya terdengar samar-samar.

"Salwa bangun Salwa" terus saja ia menepok bahu kiriku hingga aku terbangun setengah sadar.

"Duuh! kenapa sih?" ujarku mulai kesal dengan suara yang cukup serak tanpa membuka mata.

"Kamu punya anti nyamuk gak?" rasanya saat ini mata dan mulutku sulit untukku buka, lagi-lagi ia mengganggu tidur nyenyakku.

"Salwa? " kali ini suaranya benar-benar lebih mengesalkan dari pada ngiangan nyamuk yang beterbangan disekitar kelambu.

"Gak ada ihh, udah dibilangin tidur pake kelambu keras kepala" spontan akupun bersuara kasar saat menyahuti mas Qiyas, aku sama sekali tak peduli entah apa yang akan ia pikirkan atas sikapku kali ini, karena satu-satunya yang ku butuhkan saat ini ialah sleeping time.

*Udah Follow Akun Aku? yook Follow dulu biar nanti dapet notifikasinya yah 😊

Terpopuler

Comments

Indah Sukmawati

Indah Sukmawati

geregetan ya JD ny

2024-03-01

0

kavena ayunda

kavena ayunda

peran utama lemb3k oon lagi

2022-08-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!