Episode 20

*Hari Pertama Di Rumah Mertua

Kini mobil kami menepih tepat di halaman rumah orang tua mas Qiyas, belum lagi kami turun dari mobil, segera saja mereka menghampiri kami, lebih tepatnya menghampiri mas Qiyas, tak memungkiri apa yang terlihat, saat ini aku disambut dingin oleh keluarganya, satu demi satu dari mereka saling bergantian memeluknya hingga aku mulai merasa asing saat berada di tengah-tengah keluarga konglomerat ini.

"Ya ampun mamah kangen banget sama kamu sayang!" gemesh ibu mertuaku sambil memeluk erat tubuh mas Qiyas yang juga putra semata wayangnya itu, meski hanya tiga hari mas Qiyas meringkuk dirumah umi dan abi namun siapa sangka waktu sesingkat itu mampu menuai bibit-bibit rindu dari semua anggota keluarga.

"Salwa gimana? Sehat?" tanya papah, yang seketika mengusir sedikit rasa canggungku saat ini, sontak saja akupun mengangguk lalu tersenyum padanya.

Satu-satunya orang yang bersuara padaku hanyalah papah sementara yang lainnya hanya sekedar menyuguhkan kilas senyuman yang trukir manis dari wajah mereka, entah kenapa pemandangan ini terlihat sedikit garing olehku, awamnya aku sendiri sulit memaknai sikap mereka saat ini apakah benar-benar tulus atau hanya sekedar ackting dihadapan mas Qiyas dan juga ayah mertuaku.

*****

Disaat yang lainnya terlihat heboh atas berbagai topik yang hendak dibicarakan, aku bahkan tidak tau harus berbuat apa dalam kondisi sesungkan ini, pantaskah orang kecil sepertiku harus bercampur kisah dengan keluarga konglomerat yang saat ini mereka sudah berstatus sebagai mertua dan juga kakak iparku.

Obrolan mas Qiyas bersama keluarganya mampu menjedah waktu makan siang hari ini, aku bahkan tidak kuat jika harus berlama-lama berada dihadapan mereka, pun cacing-cacing di perut ku seakan tak bisa diajak berkompromi lagi, dari pojok kanan meja makan, terlihat kak Sheila dengan wajah datarnya yang hendak menghampiriku sembari menyajikan semangkuk sop ayam.

"Dasar perempuan gak tau malu!!!" terdengar ucapan pelan dari mulut kak Sheila, yang sengaja ia utarakan untukku, pelototan mata dan rapatan giginya seakan mendefinisikan betapa bencinya ia terhadapku, namun tak banyak yang bisa kulakukan selain tetap berpura-pura tersenyum dihadapan semua orang.

"Mah, pah? rencananya nanti sore Nuge ama Salwa udah mau langsung kerumah Nuge"

"Loh! jadi Nuge gak nginap disini?" tanya mamah sedikit terkejut.

"Gak mah, nantilah kapan-kapan Nuge ama Salwa nginap disini yah?"

"Yaah, Nuge please! malam ini nginap aja dulu disini yah, semalam kek dua malam kek, mamah kan masih rindu"

"Kalau papah sih, setuju sama mamah, sebaiknya kalian nginap dulu disini" sahut pak Fahri seketika, dengan berat hati mas Qiyas pun mengiyakan permintaan ayah dan ibu mertuaku itu.

"Lah! kok kita malah keasyikan ngobrol sih heheh ayo makan makan, Salwa? makan yah? jangan malu-malu, kita sudah jadi keluarga sekarang, jadi Salwa gak perlu sungkan di rumah ini?" lanjutnya, sontak saja akupun meraih piring mas Qiyas, sesuai pesan umi, sekarang syurgaku telah berpindah pada lelaki yang juga berprofesi sebagai pilot ini, pun seyogiahnya aku akan merawat syurga itu sebaik mungkin.

"Gak usah, gak usah, aku bisa sendiri kok" seketika mas Qiyas menghalau tanganku, sikapnya kali ini semakin membuatku merasa tertekan bahkan kedua bola mataku serasa mulai berkaca-kaca.

"Salwa? selama disana Nuge gak pernah buat onarkan?" tiba-tiba saja papah melontarkan kalimat candaan, mungkin saja ia sempat menyaksikan sikap mas qiyas barusan padaku.

"Gak kok pah, hehe!" sahutku sembari menuang tiga sendok nasi dan beberapa lauk diatas piringku.

******

Pantas saja saat sebelumnya berada di kamar ku, mas Qiyas terlihat seperti orang yang sudah kehabisan langkah karena di himpit oleh box kecil ibaratnya, ternyata kamarnya seluas dan semewah ini, aku hanya bisa bilang Wah dan Wah memang enak yah terlahir dari keluarga orang kaya.

"Kreeeek!" terdengar suara pintu, yang seketika itu sedikit mengejutkanku.

Terlihat mas Qiyas yang sudah mengenakan piyama berwarna cokelat tua akupun melongo seketika saat melihat wajah gemeshnya itu dengan rambutnya yang masih lembab, tanpa percakapan apa-apa, segera saja ia berjalan lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, sambil sesekali ia mengganti channel televisi.

Ku amati layar handphoneku yang ternyata, time screennya saat ini telah menunjukkan pukul 21.00 WIB, segera saja aku bergegas menuju tempat tidur, seketika mas Qiyas mulai bersuara.

"Hei hei, kamu tidurnya di bawah" ujarnya seketika, yang jelas-jelas saat ini tubuhku hampir saja menyentuh sisi ranjang mewahnya itu.

"Haah!! Tidur di lantai maksud kamu?"

"Iya untuk sementara dirumah mamah kamu tidur aja dulu di bawah, tenang aja nanti kalau kita udah ke rumah aku, kamu punya kamar sendiri kok disana" kali ini serasa kepalaku bertanduk lima, saat menyaksikan mas Qiyas yang hendak berbicara padaku namun matanya terus terfokus pada layar televisi.

"Gak!!!" sahutku yang terdengar singkat, namun mampu membuat tatapannya mulai sinis padaku.

"Ya udah, kalau gak mau terserah kamu aja mau tidur dimana, tapi jangan pernah bermimpi untuk tidur seranjang sama aku" ucapannya terdengar santai namun terlalu menusuk untuk ku telan mentah-mentah.

"Hwaah! kamu kok tega banget sih sama aku?"

"Aku! tega sama kamu? Kamu sadar gak Sih kalau kamu yang paksa aku untuk nikah sama kamu" mendengar ucapannya, kegeramanku mulai memuncak segera saja aku berpindah ke sisi sebelah tempat tidur, tepat dimana ia merebahkan tubuhnya, sampai-sampai jarak kamipun terlihat sangat dekat.

"Hei, aku belum pikun yeah, jelas-jelas papah kamu yang maksa aku untuk nikah sama kamu"

"Huum! masih juga gak tau diri, asal kamu tau aja, di otak aku ini masih terekam jelas bagaimana abi kamu mengemis minta tolong sama papah aku waktu itu"

"Jangan pernah! menghina abi aku" dengan beraninya ku layangkan jari telunjukku pada mas Qiyas.

"Okey, okey, gini aja kalau memang kamu gak mau dirugikan, akupun sama seperti itu dan aku rasa, kita memang harus buat kesepakatan" kali ini ia mulai terperanjat dari posisi rebahannya dan mulai berdiri dihadapanku.

"Kesepakatan? Kesepakatan seperti apa yang kamu maksudkan?"

"Uum! cerai tanpa syarat!" aku yang mendengarnya hampir serangan jantung, bahkan cukup lama aku terpaku menatapnya.

"Apah! cerai? Kamu pikir pernikahan ini hanya untuk main-main?" ujarku tak bertenaga, rasanya kedua bola mataku mulai sensitif saat berada di rumah ini.

"Yaa! dari awal aku memang gak pernah serius dengan pernikahan ini, aku menganggap pernikahan kita hanyalah sebuah permainan" terus saja ia menyambar ucapan ku, tak punya hati dan perasaan bahkan terlihat jelas olehnya betapa basahnya kedua pipiku yang terus diderai air mata, ia lalu berjalan selangkah mendekatiku, dengan santainya ia membisikkan dua kata di telinga kananku.

"Permainan uang!!!" seraya tersenyum yang aku sendiri tak menyukai senyumannya itu, terlihat seperti ejekan berkelas untuk orang miskin sepertiku.

*Udah Follow Akun Aku? yook Follow dulu biar nanti dapet notifikasinya yah 😊

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

trust me si qiyas will fall in love with you

2024-02-01

0

Eti Guslidar

Eti Guslidar

buat nuge bucin sama salwa

2020-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!