Episode 3

*Asa Yang Mendatang

Di teras belakang rumah, aku dan umi tengah memotong-motong beberapa jenis sayuran, kami terlihat begitu santai menikmati suasana sore sambil beberpa kali melepas canda dan tertawa lepas, seketika itu aku berbesar hati ingin menceritakan program les privat yang diadakan disekolah ku, namun belum lagi aku memulai ucapanku tiba-tiba terlihat Qolbi dari kejauhan yang hendak menghampiri kami.

"Assalamualaikum umi!" ucapnya menyapa umiku, seketika itu umipun menjawab salamnya, aku sedikit canggung dengan kehadirannya disini, kenapa tidak meski kami bertetangga rumah namun hal yang selalu membuatku canggung dengan Qolbi karena dia adalah teman sekelasku yang hampir setiap semesternya dia yang selalu memegang juara pertama di kelas 11 peminatan IPS 7, mungkin dia tahu kalau aku sangat canggung dengannya tapi entah kenapa Qolbi seakan tak menciptakan jarak untuk itu, dia selalu ramah dan tersenyum kepadaku dia juga terlihat sangat akrab dengan umi dan abiku.

"Ciee! yang melamun, denger-denger kalian akan dibimbing sama aa qias fathir anugerah ya!" ucapnya sangat akrab, aku hanya sedikit tersenyum mendengarnya, dengan lihai ia turut membantu kami memotong sayur sambil sesekali ia bercengkrama dengan umi.

"Qolbi ikut les privat juga?" tiba-tiba abi bersuara dari dalam sembari menghampiri kami namun ia hanya berdiri didepan pintu.

"Eeem ...gak abi!" jawabnya singkat.

"Iya Qolbi kan anak yang pintar, gak mungkin lagi disuruh ikut les tambahan, rencananya Qolbi mau lanjut kuliah dimana?" ucap abi sedikit menyindirku.

"Rencana mau lanjut kuliah di Jakarta abi, kalau salwa rencananya mau lanjut dimana?" sungguh Qolbi mengajukan pertanyaan yang semakin membuatku sulit untuk bernafas.

"Salwa itu tidak seprti kamu Qolbi, otak dia gak mampu, dia bisa lulus SMA saja abi sudah sangat bersyukur, lagi pula sekarang ini Hilwa juga sedang membutuhkan biaya pengobatan" ujar abi sangat datar, seketika aku terdiam dan menunduk, mendengar keputusan abi mataku mulai berkaca-kaca, aku terus berupaya menahan air mataku agar tidak menitih.

"Dilihat dulu kondisi keuangan umi dan abi, huuum! kalau mencukupi mungkin Salwa juga bisa lanjut kuliah nanti! mudah-mudahan saja Salwa dan Qolbi bisa satu kampus lagi" Qolbi tersenyum harap mendengar ucapan umi, aku tahu umi sengaja berkata seperti seperti itu agar aku tidak terlalu sedih dengan keputusan abi.

"Jangan terlalu beri dia harapan, sekalipun kita punya uang, dia gak akan mungkin bisa kuliah, otak dia gak mampu, cukuplah selama ini dia sudah buat malu kita!" abi sedikit tegas mengatakan hal itu pada umi secara langsung kalimat itu juga ia tujukan padaku, aku tak berani melihat wajah abi, mendengar suaranya saja hati ini sudah terlalu sakit apatah lagi dengan melihat wajah kekecewaannya itu.

Semenjak kak Hilwa koma kami sudah tidak lagi mendirikan sholat secara berjama'ah, usai sholat isa segera saja kurebahkan tubuhku diatas tempat tidur, kudengar suara pintu kamarku yang terbuka terlihat umi dengan mukenahnya masuk dan menghampiriku.

"Tidak usah terlalu dipikirkan ucapan abi tadi yah?" umi mencoba menghiburku.

"Iya umi" jawabku singkat, umi yang saat ini tengah duduk disampingku terus saja mengelus ubun-ubunku.

"Kalau nanti umi dan abi punya uang yang cukup Salwa harus tetap melanjutkan kuliah ya Nak?" seperti yang sudah dikatakan abi, lagi-lagi umi memberiku harapan yang aku sendiri juga belum tahu apakah harapan ini akan terwujud ataukah hanya sekedar angan-angan.

"Umi, apa yang dikatakan abi itu benar umi, Salwa ini anak yang bodoh, sangat bodoh umi, salwa gak pantas untuk kuliah" ujarku tak tahan, air mataku seketika menitih.

"Salwa gak boleh ngomong seperti itu, sebenarnya abi gak bermaksud berbicara seperti itu, saat ini Salwa harus paham dengan kondisi abi, salwa tau kan sampai saat ini abi masih belum menerima kenyataan dengan kondisi kakak kamu nak!" ujar umi dengan matanya yang mulai berkaca-kaca, tak ingin umi berlarut dalam kesedihan seketika itu aku segera memeluknya dengan erat.

*******

Tepat pukul 07.15 pagi, sudah terdengar bunyi bel, kami pun segera berbaris didepan kantor untuk menerima beberapa arahan dari para guru, yang terdengar dari telingaku hanya beberapa potongan kata saja ya sudah pasti kali ini aku tidak menyimak lagi arahan yang disampaikan oleh guru-guruku.

Dengan senyuman yang mulai merekah ini, aku terus saja mencuri-curi pandang pada kak Qiyas yang saat ini juga sedang berdiri didepan bersama guru-guru kami, dari caranya berpakaian sangat kelihatan kalau dia orang yang cukup stylish.

Suasana didalam kelas cukup hening, dengan tatapan yang serius, kami terus mendengarkan penjelasannya terkait dengan materi sejarah, beberapa kali dia juga sempat mengajukan pertanyaan namun sayangnya semua pertanyaan itu gak ada satupun yang bisa kujawab aku sangat iri saat dia memandangi wajah beberapa siswa yang mampu menjawab pertanyaannya, kalau aku terus membungkam seperti ini maka selamanya dia gak akan pernah tau tentang aku.

Sebelum kelas berakhir, kak qias sempat mengabsen daftar hadir kami, aku sangat berharap saat dia memanggil namaku saat itu juga pandangannya akan tertuju padaku, namun lagi dan lagi, mungkin karena urutan namaku paling bawah dan dia juga sudah terlihat sangat lelah dia hanya memanggil namaku tanpa sedikitpun pandangannya terarahkan kepadaku.

Sebelum kembali kerumah, dengan sigap aku berlarian menuju ruang perpustakaan, cukup lama aku berkeliling mencari beberapa buah buku paketan yang aku butuhkan, bahkan urutan batas-batas pemisah buku paketan antara kelas IPA dan IPS pun aku tidak tahu, sedikit bingung harus memulai dari mana, karena nyatanya ini adalah kali pertama aku menapaki ruangan perpustakaan kedengarannya sedikit creepy.

"Aaam! bu aku mau minjam semua buku-buku ini" sambil kusedorkan tiga buah buku paketan tersebut pada petugas perpustakaan, lalu tak lupa kuserahkan juga kartu perpustakaan ku.

"Salwa Jannatun Adwiyah bener ini nama kamu?" tanyanya hanya sekedar memastikan, akupun dengan segera mengiyakan pertanyaannya itu, namun kali ini aku sedikit cemas saat staf itu selalu saja mengamati kartu perpustakaanku.

"Apa mungkin ada yang salah dengan kartu perpustakaanku?" gumamku dalam hati, dengan perasaan sedikit risih saat melihat ada beberapa siswa lainnya yang mulai mengantri di belakangku.

"Ini pertama kalinya kamu ke ruangan perpustakaan?" staf itu mulai berbicara tegas dihadapanku, tak mengurangi rasa hormat, lagi-lagi aku mengiyakan pertanyaannya.

"Of course this is first time for you! gak ada absensi finger kamu yang terdeteksi disini, gak ada daftar peminjaman buku sebelumnya, apasih sulitnya untuk baca buku? huum pantas saja Negara Indonesia menduduki peringkat ke dua dari terakhir sebagai Negara dengan minat baca yang kurang, ternyata negara ini dipenuhi dengan orang-orang yang seperti kamu" cetusnya, aku lumayan tersindir dengan sya'irnya yang bernada tinggi kali ini, namun dengan segera ku ambil semua buku-buku yang sudah terdaftar itu lalu keluar dari ruangan perpustakaan.

Eeeiiiittts..🙋Kasih Like👍 dan Komentar🤬 dulu sebelum next ke episode berikutnya😊🧐

Terpopuler

Comments

Yaryar Hiaruhu

Yaryar Hiaruhu

kadang tidak sepenuhnya bodoh karena bodoh, Salwa bodoh karena terlalu dibandingkan dengan kakanya yg luar biasa, padahan masing2 berbeda punya kelebihan dan kekurangan

2024-03-14

0

N Wage

N Wage

sadis sekali mulut guru pustakanya😂

2024-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!