Episode 7

*Perpisahan

Tak terasa dua minggu sudah waktu terlewati, itu artinya bahwa hari ini merupakan hari terakhir pertemuan dengan kak Qiyas dalam les privat ini, apakah mungkin aku masih punya keberuntungan lagi untuk bertemu dengannya? Aku bahkan tak bisa memberikan kesan yang baik diingatannya, pertemuan hari ini tentunya lebih pendek dari pertemuan-pertemuan sebelumnya, tidak ada lagi materi yang diberikan melainkan ia datang hanya untuk melakukan evaluasi terkait pembelajaran kami selama dua minggu ini dan hasilnya nanti ia akan umumkan lewat email.

Kami diberi waktu selama satu jam untuk menyelesaikan soal sebanyak 50 nomor, entah kenapa kali ini aku sedikit merasa enteng dalam mengerjakannya, mungkin saja aku benar-benar menyimak dengan baik selama kak Qiyas menerangkan semua materi-materi itu, seketika akupun tersenyum saat menatap soal-soal yang sebagian besar aku tau jawabannya, namun hal yang manusiawi jika ada beberapa soal lagi yang membuatku sedikit menggaruk kepala.

"Waktu habis, ayok dikumpulkan semua lembar jawabannya" ujar kak Qiyas mengingatkan.

Para siswa segera berebutan berlari ke depan untuk mengumpulkan lembar jawaban, sementara aku hanya dengan langkah yang tertatih seakan tak ada gairah hidup, tepat berhadapan dengan kak Qiyas yang tengah duduk sambil merapihkan lembaran-lembaran ujian yang sudah terkumpul itu, dengan pelan ku sedorkan lembar ujianku namun seperti biasa jangankan berbicara, melihatku saja rasanya tak sudi, anggapku seperti itu.

"Tentunya saya akan merindukan kalian semua!" ucapnya menutup kata, aku sedikit tak menyukai kata-kata seperti itu.

Kucoba tenangkan diri dengan menarik nafas dalam beberapa kali, setelah itu terlihat suasana sedih dan haru saat kak Qiyas menyampaikan kesan dan pesannya untuk kami, tak lupa ia selipkan harapan besar terkait nilai semester kami nantinya, saat ia tengah berpamitan saat itupun air mataku mulai menetes membasahi ke dua pipi, bukannya lebay tapi aku memang tak ingin berpisah dari kak Qiyas, saat ini tak berhenti ku salahkan waktu yang terlalu cepat berputar hingga semua kejadian mulai berubah jadi kenangan.

Aku keluar dari kelas seraya diam-diam menyusul kak Qiyas dengan tatapan mata yang bergulir kesegala arah, takutnya ada siswa lain yang mencurigai aksi konyolku ini, beberapa kali aku berusaha mengintip pergerakannya dari kejauhan yang tengah menuju mobilnya dihalaman parkiran, tentu saja aku tak berani menghampirinya secara langsung karena saat ini ia tengah dikawal oleh dua orang satpam sekolah.

Sesaat sebelum kak Qiyas masuk kemobil, ia sempat mengobrol kecil dengan ke dua satpam tersebut seperti tengah menyampaikan salam perpisahan satu sama lain, setelah selesai ke dua satpam itupun bergegas pergi darisitu, menyadari mereka akan melintas kearahku sontak aku langsung memperbaiki posisi lalu bersembunyi dibalik tembok, setelah aman aku kembali mengintip ke area parkiran sekedar memastikan situasi, sayangnya harapanku tak semulus kulit semangka.

Masih ditempat yang sama, ku amati kak Qiyas yang kembali berbicara dengan seseorang yang ada didalam mobil, sampai orang tersebut mulai turun dari mobil yang ternyata ia adalah seorang wanita, dengan ciri-ciri bertubuh tinggi, berkulit kuning langsat dengan rambut lurus hitam panjangnya hanya sebahu, ia juga memakai kacamata riben, keduanya lalu bertukar kursi, aku tak bisa menerawang dengan jelas siapa wanita itu.

“Siapa tuh? Pacarnya kah?” Batinku penasaran, namun yang pasti aku mendadak cemburu buta, mendadak putus asa dan langsung mengurungkan niat untuk bertemu dengan kak Qiyas.

*****

Sore itu umi hendak menyuruhku mengambil sisa dagangan kue yang ia titipkan di warung tetangga, aku sedikit tercengang saat melihat dua box kue dagangan umi yang masih tersusun di lemari kaca seakan tak tersentuh oleh pelanggan.

"Nih uangnya, dagangan ibu kamu hanya laku sepuluh ribu hari ini!" ujar pemilik warung tersebut.

"Iya makasih pak!" balasku pelan.

Aku duduk sejenak, memikirkan dagangan umi yang masih banyak ini, seketika terbesit di otakku saat ini bagaimanapun caranya semua kue-kue ini bisa habis terjual, tak berlama-lama lagi segera kutapaki panjangnya jalan raya, tepat di simpang empat, ku coba tawari satu demi satu para pengendara yang saat ini sedang menunggu lampu hijau, beberapa dari mereka membeli daganganku dan beberapa lainnya terlihat acuh bahkan tak berniat untuk membelinya.

"Salwa? Salwa?" terdengar dari kejauhan seperti ada yang tengah menyapa, segera kugulirkan pandangan ini ke segala arah, hingga terhenti pada sebuah mobil mewah, dari kejauhan terlihat suster Kiran yang tengah melambaikan tangan, sambil tersenyum kecil kearahku.

“Sini…” dengan penuh semangat aku berlari kencang menghampirinya.

"Suster Zakiran?" Ucapku dengan suara yang engap.

"Salwa kamu ngapain disana?" tanyanya dengan lembut sembari memerhatikan dagangan kue yang hendak ku pegang saat ini.

"Ini sus aku lagi jualan!"

“Jualan apa?”

“Ini, jualan kue sus”

"Sus, sas, sus, sas, panggil kak Kiran aja inikan bukan di rumah sakit" Aku hanya tertawa kecil mendengar ucapan suster Kiran barusan,

“Ini semua dagangan Umi?” Lanjutnya, yang langsung kubalas dengan anggukan kepala, titihan peluh yang terus berjatuhan sesekali ku usap dengan telapak tangan.

"Ya udah, Salwa hitung semuanya berapa, kak Kiran beli semuanya" ucapannya sungguh membuat penat dan letih seakan hilang seketika.

“Hah? Serius kak Kiran mau beli semua?”

“Hu’um!” Seperti baru saja menerima mood bosster, dengat semangat menggebu-gebu langsung ku buka tutup box kue itu lalu menghitung jumlahnya dengan teliti.

"Semuanya seratus lima puluh ribu kak!" jawabku sembari menyedorkan semua kue-kue itu, kak Kiran yang masih saja sibuk mengambil uang didompetnya, tiba-tiba ia meminta tolong pada seorang pria yang duduk tepat disampingnya untuk mengambil semua kue yang kusedorkan saat ini.

Pria yang sejak tadi tak kuhiraukan itu, tiba-tiba menampakkan diri dengan jelas dihadapanku, sungguh jantungku seakan tertumbuk sejuta pukulan, mataku langsung membulat tak percaya saat mengetahui pria itu ternyata kak Qiyas, sialan aku mulai dag dig dug tak jelas lagi, tanganku dengan kentara memerlihatkan gerakan yang tak beraturan saat memegang box itu.

“Eh pak Qiyas?” Aku menyapa dengan suara yang gemetar, namun teringat akan sesuatu aku kembali menatap fokus ke outfit yang dikenakan suster Kiran saat ini, benar saja wanita yang tadi kulihat diparkiran sekolah bersama kak Qiyas ternyata suster Kiran.

“Iya..” kak Qiyas menyahut, sambil tersenyum satu detik kearahku seraya mengambil semua kue yang aku sedorkan itu.

“Jadi kalian sudah saling kenal?” Tambah suster Kiran yang ternyata juga ikut menyimak.

"Iya” aku langsung menyahut.

”Kenal dimana?”

“Pak Qiyas-kan ngajar les privat disekolahku kak!”

“Ow yah?”

“Berarti yang tadi itu sekolahnya dia dong?” Lanjut suster Kiran bertanya serius kearah Qiyas, namun reaksi yang ditunjukkan Qiyas seperti tak terlalu mengenali wajah Salwa.

“Mungkin”

“Loh kamu kok gak tau sih, siswa siswa kamu!”

“Aku mana hafal, siswa privatku kan banyak”

“Owh, Jadi pak Qiyas ini adiknya suster Kiran yah?" tanyaku yang spontan menyimpulkan, sontak kak Qiyas dan suster Kiran kompak menatap kearahku dengan reaksi kaget.

"Ahm, bu…bukan!” Jawab suster Kiran agak gelagapan.

“Hmm?”

“Dia...dia pacar kak Kiran!" ucapnya dengan senyum yang terlihat sedikit aneh.

"Ow yah?" aku sangat terkejut, mulutku menganga untuk beberapa saat, rasanya seperti mimpi yang masih abu-abu tapi terlihat nyata, baru saja aku merasakan terbang dalam kebahagiaan namun kali ini aku terjatuh lagi, seketika wajahkupun berubah menjadi lesuh dengan mata yang sayu tak bersemangat ku alihkan tingkahku dengan menyusun kembali box-box yang sudah kosong itu ke dalam parsel.

"Salwa, nih uangnya, kak Kiran jalan dulu yah?" ia sedikit mengejutkanku lagi-lagi aku hanya mengangguk seakan tak habis fikir dengan semua ini.

Badanku masih saja terasa dingin, serasa baru saja aku ditimpa besi seberat 37 kg hingga meremukkan semua tulang belulangku, yang aku tahu jarak usia mereka terpaut lima tahun tentunya kak Kiran jauh lebih dewasa dari kak Qiyas, kali ini akal sehatku seakan tak berfungsi, bagaimana bisa orang seperti kak Kiran harus memacari seorang berondong, apa karena dia silau dengan hartanya, ketampanannya atau mungkin ketenarannya, rasanya kisah cinta seperti ini hanya orang buta yang berani mendefinisikan sebagai cinta yang tulus.

Eeeiiiittts..🙋Kasih Like👍 dan Komentar🤬 dulu sebelum Next ke Episode berikutnya😊🧐

Terpopuler

Comments

Xixi

Xixi

pasti sakit hati bangett tuh

2020-11-02

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!