Episode 19

*Di Luar Kendali

"Sebelumnya abi sangat berterima kasih sama kamu nak, tapi kalo boleh jangan menghambur-hamburkan uang untuk membeli semua barang-barang itu"

"Abi! aku membeli semua barang itu harganya gak seberapa kok bi, aku ngelakuin itu semata-mata karena aku sayang sama umi dan abi" tulusnya ia berpuitis dihadapan umi dan abi tapi terdengar sedikit lucu ditelinga orang-orang yang berpendidikan rendah sepertiku

"Mas bisa ngomong kek gitu, karena mas punya uang, berbeda dengan kita yang sudah jelas-jelas tingkat ekonomi di bawah rata-rata, bagi kami dan para tetangga idola yang lain, semua barang-barang itu cukup mahal mas" sontak saja aku langsung menyambar perkataan mas Qiyas yang kedengarannya Segala sesuatunya bisa diatasi dengan uang

"Bukannya apa-apa sih Nak, umi cuman malu sama tetangga, entahlah apa yang ada difikiran mereka sekarang tentang umi, lagi pula umi gak terlalu butuh semua barang-barang itu, apa yang ada didalam rumah ini umi sudah sangat bersyukur, umi tidak minta banyak dari nak Qiyas, umi hanya minta nak qiyas jadi penyambung tangan umi untuk membahagiakan salwa, itu aja"

"Sudah, sudah, tidak usah kita lebar-lebarkan lagi masalah ini, toh semua barang-barang itu juga ada manfaatnya untuk kita" seketika abi menyambung ucapan umi.

"Qiyas? jangan diambil hati yah omongan umi dan Salwa barusan" ujar abi sangat lembut sembari menyoroti mas Qiyas, pun mas qiyas membalasnya dengan beberapa kali anggukan kepala.

*****

Baru saja aku memasuki kamar aku hampir sesak nafas saat mencum sengatan bau anti nyamuk yang baru saja disemprotin oleh mas Qiyas.

"Uhuuk! uhuuk! mas apa-apaan sih, nyemprot anti nyamuk sampe segitunya" tegurku dengan napas yang engap-engap.

"Gak apa-apa, biar nyamuk-nyamuk yang ada disini pada mati semuanya"

"Huum, kalo kek gini ceritanya, bukan hanya nyamuk yang akan mati, tapi yang tidur disini juga bakalan mati" tak menanggapi omelanku mas Qiyas pun kembali terduduk disamping lemari, yang sudah kujuluki sebagai mimbar ternyaman untuk sang jenius, entah kenapa di depan umi dan abi ia seakan rela memubazirkan kata-kata namun saat di depanku ia cenderung menghemat bahkan terkesan pelit untuk mengeluarkan kata-kata.

Mulai jenuh melihat tingkahnya yang hanya membungkam dan terus berfokus ke layar handphone itu, akupun lalu merebahkan tubuh yang tengah kelelahan ini diatas tempat tidur sembari menikmati segarnya hembusan kipas angin yang baru saja dibeli oleh mas qiyas siang tadi.

"Hwuaaah!" teriakan mas Qiyas terdengar sangat memekik ditelingaku, sontak saja akupun mulai terperanjat namun dari arah depan kulihat mas Qiyas dengan wajah ketakutannya berlari ke arahku, hal diluar nalarpun mulai terjadi, dengan keras ia menimpa tubuhku sampai kami terjatuh diatas tempat tidur, sangat jelas saat ini ia berada tepat diatasku dengan wajah kami yang hampir bersentuhan semakin mengalirkan sinyal ke jantungku untuk berdegub lebih keras lagi, bahkan tatapan matanya saat ini yang tak kuat untuk kupandangi semakin melemahkan otakku untuk berfikir jernih sontak saja kututupi wajahku dengan kedua telapak tanganku.

"Aahm! maaf aku gak sengaja" pungkasnya terlihat sedikit salah tingkah, ia lalu beranjak menuju pintu kamar terus saja ia berdiri dengan ekspresi yang sesekali terlihat geli akan sesuatu.

"Kenapa sih ada tikus dikamar kamu?" pungkasnya sedikit tegas, mungkin maksudnya ingin sedikit memberi bumbu untuk menghambarkan suasana yang sangat canggung ini, namun tak ada respon apa-apa dariku, selain tak mau melihat wajahnya aku yang lumayan malu atas kejadian itu tak bisa berkata apa-apa lagi.

"Kamu jangan salah paham yah, itu semua hanya sekedar refleks, karena jujur saja aku sangat fobia dengan tikus" ujarnya sangat datar, mas Qiyas mencoba memberi sedikit penjelasan terkait kejadian tadi, padahal tanpa ia jelaskan apapun aku sudah sangat paham bahwa hal canggung itu memang terjadi diluar kehendak kita masing-masing.

*****

Usai sholat subuh, aku langsung melipat mukenah sementara mas Qiyas mulai berbaring lagi untuk melanjutkan tidurnya, tak sengaja aku membuang angin dengan bunyinya yang mungkin saja bisa mengejutkan mas Qiyas, belum lagi memudar hal memalukan semalam, kini sudah muncul lagi hal memalukan yang baru, dengan wajah masam dan hatiku yang mulai takut kalau-kalau mas Qiyas menyadari suara kentutku yang sangat memalukan itu, mau taruh dimana wajah sweety ini fikirku tak karuan.

"Kamu kentut ya?" tanyanya seketika.

"Aahm! hehe i..iya mas, soalnya mas semalaman tidurnya pake kipas jadinya aku masuk angin" ungkapku dengan wajah beribu malu, bahkan saat berbicara aku tidak mau melihat wajahnya.

"Hwaah! aku memang paling gak suka lah, perempuan kentut dihadapan aku" pungkasnya sangat jengkel sembari beranjak ke ruang TV.

"Haduh malunya ya allah!" gumamku pelan, berasa Segala sesuatunya jadi serba salah.

*****

"Hormati suami yah nak? jaga diri dan jaga kesehatan disana, umi akan rindu dengan salwa" seketika akupun menganggukan kepala setelah mendengar nasehat-nasehat umi, sembari ku usap wajah umi yang sedari tadi tiada henti-hentinya menitihkan air mata.

"Bi! Salwa pamit yah!" ujarku dengan meraih tangan abi untuk ku salami.

"Iya Nak! Salwa, Qiyas, kalau ada kesempatan, kalian sering-sering kesini jenguk umi dan abi yah nak" memang benar apa yang di fikirkan umi, dengan hadirnya mas Qiyas abi seperti telah menjumpai sosok kak Hilwa, sikap dan temperament abi seakan pulih kembali menjadi sosok penyabar dan bertutur kata lembut layaknya abi yang dulu jauh sebelum kak Hilwa koma.

"Umi, abi! kalo misalkan kami belum punya waktu untuk berkunjung kesini, umi dan abi bisa gunakan ini untuk melepas rindu dengan salwa" mas Qiyas sempat menyedorkan sebuah parsel berwarna Hijau yang aku sendiri tidak tahu apa isi dari parsel itu.

Setelah berpamitan, aku dan mas Qiyas bergegas menuju mobil, dari kaca spion terus saja ku lihat wajah umi dan abi seakan berat untuk melepaskanku, pun hatiku sangat berat untuk meninggalkan mereka, seumur-umur aku bahkan tidak pernah berjauhan dengan mereka dalam waktu 24 jam.

"Aamm! mas?"

"Hiisss! mas..mas..mas..stop panggil aku mas" sontak saja ia menimpali ucapan ku dengan kalimatnya yang sangat menindih itu.

"Heh! denger yah, aku gak suka kamu manggil aku mas, cukup didepan orang tua kita aja kamu manggil aku mas paham?"

"Loh! tapi kenapa? bukankah tugas seorang isteri untuk menghormati suaminya?" ujarku spontan aku bahkan tak habis pikir mas Qiyas bisa sekasar itu untuk menuruti emosinya.

"Bhuiwss! isteri?" tanggapannya terdengar menjengkelkan.

"Hei bukan tugas kamu untuk menghormati aku, sebutan aku kamu memang layak untuk pasangan seperti kita, gak usah terlalu berpacu pada status dan surat nikah karena pernikahan tanpa landasan cinta semua itu hanya sekedar formalitas bahkan sia-sia" akupun menatapnya sayu dengan mataku yang mulai berkaca-kaca, serasa semua ucapannya tidak ada yang bisa disaring untuk diserap kembali, meladeninya hanya akan membuatku semakin sakit hati saja.

*Udah Follow Akun Aku? yook Follow dulu biar nanti dapet notifikasinya yah 😊

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

abaikan saja itu kan pertama bertemu lama2 si qiyas akan bucin dgnmu, kamu kan cantik baik lagi tinggal menunggu waktu, just wait later ☝️

2024-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!