Episode 8

*Kekecewaan Mendalam

Dari kejauhan terlihat umi yang terus berdiri didepan pintu dengan pandangannya yang terarah kepadaku, aku tahu saat ini umi sedang khawatir dengan kondisiku, hal ini selalu saja dilakukan umi ketika aku pulang kerja sudah selarut ini.

"Assalamualaikum, Umi" ucapku sedikit tersenyum sembari mencium punggung tangan umi, yang menyambut ku dengan wajah penuh harap-harap cemas.

"Waalaikumusalam, kenapa pulang malam lagi nak?" tanya umi.

"Uum Salwa banyak kerjaan hari ini Umi!" aku sedikit berkilah agar umi tidak terlalu mencemaskan ku, namun kali ini pandangannya mulai tertuju pada box-box kue yang sudah kosong, yang saat ini masih saja ku pegangi.

"Salwa jualan dimana tadi?" pertanyaan umi kali ini seakan memblocking alibi-alibi yang baru saja terlintas di fikiran ku

"Aaam! di simpang empat umi!" jawabku dengan suara pelan.

"Huuuftt, Salwa! kenapa Salwa jualan disana? emangnya Salwa gak malu kalau teman-teman Salwa ngeliat Salwa lgi jualan?" kali ini nada bicara umi terdengar sedikit lebih tegas dari biasanya.

"Umi! kenapa harus malu? Salwa kan gak berbuat sesuatu yang haram Umi!" ucapku sedikit menerangkan, karena kebanyakan anak seusiaku saat ini terlihat minder untuk berjualan apalagi di simpang empat, tetapi tidak denganku.

"Umi, biasanya habis berapa sih dagangan Umi saat dititipkan di warung?" tanyaku sedikit penasaran, karena selama ini yang aku tahu memang umi dagangan kue tetapi aku tidak pernah tau berapa keuntungan yang umi dapatkan dari hasil penjualan kue itu.

"Aaam! bi ...biasanya tiga puluh ribu aja nak!" jawaban umi seketika membuat jantungku terasa ngilu mendengarnya, matakupun mulai berkaca-kaca.

"Umi! tiga puluh ribu gak sebanding dengan modal Umi, belum lagi tenaga Umi, laba gak dapet rugi iya!" ucapku sedikit kasar pada umi, seketika itu air mataku mulai menetes, dihadapannya kulihat ke dua mata umi yang juga mulai berkaca-kaca.

"Nak, diluar sana banyak yang punya kue lebih enak dari pada bikinan Umi! resep Umi kan itu-itu aja, pasti pembeli juga bosan Nak!" sesegera mungkin kupeluk umi, rasanya sangat durhaka diri ini, dengan ucapan ku yang terlepas kata, mampu membuat umi menangis.

"Ya udah, mulai besok dagangan Umi gak usah dititipkan diwarung lagi, biar Salwa bawa aja di warkop, siapa tahu disana banyak yang minat dengan kue umi" pungkasku dengan senyuman, lalu ku tatap wajah umi yang masih mengangguk juga tersenyum padaku, dengan pelan kuseka titihan air matanya dan kucium ke dua punggung tangannya.

"Salwa mandi, makan lalu istirahat ya nak!" ucapnya dengan terus mengelus ubun-ubun ku yang hampir saja tak terlepas itu.

"Iya Umi, ow yah Abi mana" ucapku, sedikit canggung.

"Abi lagi sholat isha berjamaah di masjid nak, hanya belum pulang soalnya abi ada kajian rutin malam ini" pungkas umi.

******

Hari ini adalah hari perdana masuk sekolah setelah dua minggu terjadwalkan libur bagi mereka-mereka yang menikmatinya. Saat aku memasuki gerbang sekolah, aku hendak berpapasan dengan Arief, namun kali ini ceritanya sedikit berbeda, dia terlihat cuek bahkan tak menyapaku saat aku menyuguhkan senyuman padanya, terlihat jelas saat ini aku berhadapan dengannya, rasanya tak mungkin jika dia tak menyadari hal itu.

Aku pikir dia wajar untuk kecewa atas perkataanku waktu itu, namun tak sedikitpun terbayangkan di fikiranku kalau dia akan kecewa sampai hari ini, bahkan aku sendiri tidak bisa menyimpulkan berapa lama dia akan seprti itu terhadapku, mungkin saja bertahun-tahun atau bahkan selamanya.

Hari ini ku nikmati lagi suasana kelas X1 IPS 7, sesekali pandanganku kuarahkan kebelakang tepat di meja Arief, biasanya saat aku masuk dia orang pertama yang akan menyambut ku, berceloteh ini dan itu bahkan selalu saja dia terlihat gelisah jika tak mendatangi mejaku.

"Kenapa kamu liat-liat Arief?" Fasya yang menyadari tingkahku sontak saja ia melontarkan pertanyaan.

"Gak!" jawabku singkat mungkin saja bagi fasya aku juga terlihat sedikit kaku.

"Huum! bilang aja rindu, eh bentar! kalian lagi marahan yah? tumben banget hari ini dia gak gelisah kek ulat bulu" ucapnya sedikit mencurigaiku.

"Gak Fasya! umm marahan emang aku siapanya dia!" aku berusaha menjaga sikap dan ucapanku agar Fasya tidak terlalu jauh mencurigaiku.

"Hum! apa coba kurangnya si Arief itu, cakep iya, tajir apa lagi, kalau aku jadi kamu huuw udah lama aku jadiin dia gebetan!" ucapnya sedikit seakan memberiku tantangan.

"Saat aku memilih lanjut sekolah di sekolahan umum, abi menetapkan beberapa aturan terhadapku, yang pertama jangan putus sholat, yang ke dua jangan lepas hijab dan yang ketiga jangan pernah berfikir untuk pacaran, huum lagi pula dia juga belum bisa membuat aku terpukau" kulontarkan kalimat itu tanpa melihat wajah Fasya, aku terlalu takut untuk melihat tatapan tajam matanya ketika aku terkhilaf kata, terlebih lagi saat membahas tentang Arief.

"Iya, karena kak Qiyas kan? he Salwa bisa gak sih, sekali aja kamu berfikir secara rasional orang gemilau seperti Qiyas Fathir Anugerah itu terlalu banyak pemburunya, dari sekian banyak pemburunya dia gak mungkin milih kamu, setidaknya dia akan cari yang setaraf dengan dirinya" aku hanya menatap wajahnya dalam hitungan detik lalu kutundukkan lagi pandanganku, seperti biasa saat dia mulai berbicara tegas maka saat itu pula sorotan matanya terlihat sangat tajam padaku.

Apa yang dikatakan Fasya memang benar adanya, hanya saja aku yang terlalu sulit untuk menepis rasa kagumku pada seorang lelaki yang ia sebut gemilau itu, andaikan rasa boleh memilih, maka takkan ku izinkan rasa ini hinggap pada orang-orang yang sangat mustahil untuk ku gapai.

Eeeiiiittts..🙋Kasih Like👍 dan Komentar🤬 dulu sebelum Next ke Episode berikutnya😊🧐

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!