Episode 6

*Tangisan

"Pagi kak!" ku ucapkan salam sembari menampilkan sedikit senyuman yang penuh dengan rasa was-was mungkinkah dia mau membalas salam hangat ku ini, seketika ku tundukkan pandanganku, rasanya tak kuasa hati ini bila melihat wajah tampannya itu dari jarak yang cukup dekat.

{Visual dari salwa jannatun adwiyah}

"Pagi!" ucapnya sangat datar tanpa melihatku sedikitpun, ia segera masuk ke dalam kelas, aku semakin canggung dengan suasana saat ini, tak banyak berfikir lagi akupun segera masuk kedalam kelas.

Dia terlihat sangat profesional dalam memberikan materi, meskipun masih saja ada beberapa siswa yang menyinggung tentang peristiwa kemaren, sekali-kali kak Qiyas tak pernah menghiraukan ucapan mereka namun tetap saja aku merasa risih dengan ledekan-ledekan itu.

Sekitar tiga jam kami mengikuti kelas privat, akhirnya tiba juga saat dimana kita harus kembali ke rumah masing-masing, aku tak seperti yang lain punya banyak waktu istirahat saat dirumah, karena sebagian besar waktu istirahat itu kugunakan untuk bekerja. Aku pun masih stay dikelas menunggu yang lainnya keluar lebih dulu, saat ini aku hanya ingin berjalan keluar kelas hanya seorang diri tanpa suara-suara ledekan dan tanpa wajah-wajah meremehkan dari mereka.

Baru saja aku keluar dari gerbang sekolah, tiba-tiba terdengar beberapa kali bunyi klakson dari belakang, dengan tidak menghiraukannya ku teruskan melangkah menuju halte yang jaraknya cukup dekat dari sini, seketika langkahku terhenti saat mobil itu menepih ke arahku, terlihat sebuah mobil ferari F60 berwarna putih rasanya sudah bisa ku tebak, siapa yang hendak mengendarai mobil itu.

Sesuai dugaan ku, saat ia menurunkan kaca mobil dari dalam terlihat Arief dengan senyumannya yang merekah-rekah ia menyuruhku untuk masuk kedalam mobil mewahnya itu dengan niatan tulus ia akan mengantarku pulang.

"Terimakasih sebelumnya tapi maaf aku gak bisa, aku pulangnya naik bis aja! lebih nyaman" ucapku datar, cukup lama ia terdiam seakan sedang memikirkan sesuatu, seketika itu iapun turun dari mobil lalu mendekati ku.

"Salwa, aku harus gimana lagi sih, aku harus berbuat apa lagi, biar kamu tuh mau nerima aku, ok kalau kamu gak mau jadi pacar aku hanya karena abi kamu ngelarang untuk pacaran, setidaknya kamu ngasih aku kesempatan, aku siap tunggu kamu beberapa tahun lagi, saat kamu bilang iya maka saat itu pula aku akan ngelamar kamu" kali ini dia terlihat sangat serius dengan ucapannya, namun tetap saja dia tidak mampu membuatku merasa terpukau.

"Bhuuwws! ngelamar?" sontak ku cipratkan setengah tawaku yang dianggapnya cukup meremehkan ungkapan tulusnya itu.

"Kamu tuh sadar gak sih! apa yang kamu omongin, kita tuh sama sekali gak cocok, heii kamu tahu kan, kamu itu bodoh aku juga bodoh, orang bodoh gak akan cocok untuk sama-sama" ucapku sangat kesal, terlihat jelas raut wajahnya yang sangat tersindir dengan ucapan ku itu.

"Okey! aku memang bodoh! kamu rekam baik-baik wajah orang bodoh ini, dan pastikan suatu saat nanti kamu gak akan pernah khilaf untuk memberikan tepuk tangan dan ucapan selamat pada orang bodoh ini!" dengan segera ia mengendarai mobilnya, bertambah lagi tekanan batinku saat ini, lagi-lagi aku sangat menyesali ucapan ku yang selalu saja membuat orang-orang di sekelilingku merasa terganggu bahkan kecewa.

Entahlah di mataku, Arief hanyalah seorang anak yang hanya bisa berfoya-foya dengan harta orang tuanya, nilai-nilai semesternya pun tidak berbeda jauh ambruknya dengan nilaiku, disisi lain hampir setiap harinya dia selalu saja mengganggu ku dengan kalimat-kalimat romantisnya yang cukup membuatku ilfil itu.

Bukan hanya sekali bahkan berkali-kali ku lontarkan kalimat-kalimat kasar terhadapnya agar dia mau menjauhiku, namun tetap saja seakan aku sedang berbicara dengan tembok, tapi kali ini dia benar-benar terlihat kecewa bahkan dia sampai memberiku kalimat tantangan yang kedengarannya cukup membuat air mataku menitih.

******

"Salwa ini gaji kamu hari ini" pak gege segera menyedorkan amplop upah harian ku yang kelihatanya agak sedikit tebal dari biasanya.

"Pak, kok satu juta sih pak, apa ini gak kelebihan? saya kan hari ini cuman part time aja pak?" ucapku sedikit tegang.

"Iya, bapak sengaja lebihin buat biaya pengobatan kakak kamu salwa" terangnya.

"Ya Allah, makasih pak, terimakasih semoga Allah membalasnya lebih dari pada ini pak" ucapku dengan wajah yang terlihat sangat bahagia, sudah menjadi kebiasaan ku saat menerima kebaikan dari orang lain saat itu pula ku ucapkan sedikit do'a untuknya.

Sepulang kerja, akupun menyempatkan waktu berkunjung ke rumah sakit, hampir satu minggu aku tak mengunjungi kak Hilwa. Setibanya aku diruang ICU dari celah pintu yang tidak tertutup rapat itu, ku lihat suster Kiran sedang menyuntikkan beberapa obat di selang infus kak Hilwa, seketika itu ku langkahkan kaki ku untuk masuk kedalam.

"Hai Salwa, kamu pasti belum mandi yah?" ucapnya sedikit meledek, kami terlihat sangat akrab, sudah pasti dengan lama perawatan yang sedang dijalani kak Hilwa saat ini tentu saja membuatku semakin akrab dengan para tenaga medis yang ada diruangan ini.

"Iya suster, kok tau hehe" akupun membalasnya dengan kalimat ledekan, tak banyak kata suster kiran lalu mendekati ku dan sesegera mungkin ia gelitikin pinggangku, sontak kamipun tertawa terbahak-bahak, bahkan saat ia keluar menuju ruangan lainpun masih terdengar suara tawanya.

Melihat detak jantung dan merasakan hembusan nafasnya sudah menjadi kebiasaan ku saat mengunjungi kak hilwa, bukan apa-apa hanya ingin memastikan mungkin saja kak Hilwa sedang tertidur bukan koma, cukup lama kupandangi wajah kak hilwa yang sangat pucat itu, dan matanya yang masih saja enggan untuk melihat dunia, perlahan ku duduk disampingnya sembari memegang tangannya yang teraba dingin itu, belum lagi aku bercerita, air mata ku pun sudah menitih.

"Kak! buka matanya dong kak, aku pengen curhat lagi nih, kakak dengerin yah, kenapa sih kak aku selalu saja membuat orang-orang kecewa, kakak punya tips gak? biar aku gak akan buat siapapun kecewa, apa lagi umi sama abi! kakak kan pinter, hebat, cantik, membanggakan dan disayangi semua orang, pokoknya kakak panutanlah, kenapa sih harus kakak yang terbaring koma disini? kenapa bukan salwa aja? kakak gak pantes berada ditempat menyedihkan seperti ini, kalau boleh memilih, saat ini salwa ingin gantiin kakak, biar Salwa aja yang koma, Salwa ingin tutup mata Salwa, Salwa gak kuat untuk melihat wajah-wajah kekecewaan yang ada disekitar salwa kak " ucapku dengan terus menyeka titihan air mata yang tidak bisa ku bendung itu.

Setiap kali aku merasa rapuh, aku pasti akan meluahkan isi hatiku pada kak Hilwa, meski dengan kondisi koma mata tertutup dan mulut terkunci, tetapi aku yakin telinga kak Hilwa masih terbuka untuk mendengarkan setiap curhatan-curhatan ku, meski aku tahu dia tidak akan pernah memberikan tanggapan apa-apa, tapi dengan bercerita kepadanya aku merasa sedikit lega.

Eeeiiiittts..🙋Kasih Like👍 dan Komentar🤬 dulu sebelum Next ke Episode berikutnya😊🧐

Terpopuler

Comments

N Wage

N Wage

sebagai orangtua sang abi seharusnya gak boleh menjatuhkan mental anaknya spt itu.

2024-02-09

0

😊

😊

nangis aku thor😭😭😭

2020-11-08

0

Heny Kartika

Heny Kartika

visual nya suka banget

2020-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!