19. Pertarungan Topan dan Andrean

"Elu jangan macam-macam ya Paijo! Mentang-mentang mami lagi patah hati. Jangan lu manfaatkan kebaikan mami dong!" Ucap Bella dengan ketus.

Topan menoleh kebelakang dan menatap Bella yang memasang wajah tidak suka kepada dirinya.

"Maaf non, macam-macam yang bagaimana ya non?" Tanya Topan, berpura-pura bodoh.

"Itu, pakai segala ke Mall berdua lagi. Gila lu ya Paijo!"

"Saya kan diminta untuk mengantarkan non."

"Tapi, mami kan sudah punya supir sendiri...."

"Non cemburu?" Celetuk Topan, seraya tersenyum geli dari balik kemudinya.

"Hah! Apa lu bilang?" Bella tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Non cemburu?" Tanya Topan lagi.

"Eh, cemburu dari Hongkong! Gak usah kepedean lu ya Masteng!"

"Ya.... saya kan nanya...."

Bella terdiam dan melemparkan pandangannya ke luar jendela mobil itu.

"Kepedean... gue pecat juga lu," Gumam nya.

"Jangan dong non,"

Bella mengerutkan keningnya, ia tidak menyangka bila Topan mendengar apa yanh baru saja ia gumam kan.

Mobil yang mereka tumpangi, memasuki halaman kampus Bella. Bella memilih untuk langsung turun saja, tanpa mengikuti Topan yang mencari tempat untuk memarkirkan mobil.

"Gue gak usah ikut ke parkiran," Ucap Bella.

"Ok non," Topan menepikan mobil tersebut dan di susul Bella yang turun dari mobil tersebut. Lalu, Topan sendirian mencari lahan parkir.

Bella mengeluh saat ia menatap mobil nya yang melaju ke arah parkiran.

"Dasar, Masteng! Kepedean! Sok ganteng! Ishhhh..." Gumam nya, seraya bergidik geli.

....

"Berta, sarapan dulu.." Pongki membawa makanan di atas nampan, yang ia bawa ke kamarnya untuk Berta yang sedang asik dengan ponselnya.

Berta melirik tajam, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Pongki meletakkan makanan itu di atas meja nakas dan duduk di tepi ranjang.

"Mau di suapin?" Tanya Pongki sambil memijat kaki Berta.

"Apaan sih!" Berta menarik kakinya dan beranjak dari ranjang itu.

Dengan tatapan kecewa, Pongki menatap Berta yang menghindari dirinya.

"Berta..."

Berta tidak mengacuhkan Pongki, ia bergegas akan keluar dari kamarnya.

Pongki mengejar Berta dan memeluk Berta dengan erat. Tanpa kata, terlihat jelas penyesalan yang ia rasakan terhadap semua yang telah terjadi.

"Lepaskan aku Pongki!"

Pongki bergeming, ia semakin mempererat pelukannya di tubuh Berta.

"Ka-ka-kau ingin aku mati? Aku tidak bisa bernafas!"

Saking eratnya pelukan Pongki, membuat Berta nyaris tidak bisa bernafas.

Pongki melonggarkan pelukannya dan terus memeluk Berta, masih tanpa sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya.

"Pergilah bersama Anna. Aku ikhlas kau bersama dengan nya."

Pongki melepaskan pelukannya, matanya memerah dan bibirnya bergetar.

"Tidak," Ucapnya.

"Apa pun alasan mu, kau sudah menghianati pernikahan kita. Kalau kau bisa berselingkuh, tandanya kau tidak mencintai aku." Tegas Berta.

"Aku tidak mencintai dia Berta. aku hanya iba!"

"Iba? Lalu menikahi?" Berta tertawa muak, ia menggelengkan kepalanya, tanda ia bosan dengan alasan yang ia dengar tersebut.

"Aku sudah menjelaskan kepadamu. Aku terpaksa menikahi dia setelah orang desa mendesak kamu."

"Lalu kau mau? Kenapa kau tidak pergi saja dari sana? Mengapa kau sanggupi? Apakah kau tidak memikirkan perasaan ku bila aku tahu? Lagi pula, apa kau pikir pernikahan kalian sah dimata agama, tanpa seizin ku? Kalian berzina! Aku tidak ridho!"

Pongki terdiam.

"Apa pun alasan mu, tidak ada pembelaan untuk mu. Kau salah, akui saja salah."

"Aku mengakui, aku salah."

"Ya sudah, mari kita bercerai!" Tegas Berta.

"Tidak."

Berta menghela nafas panjang. Ia benar-benar merasa lelah berdebat dengan Pongki yang egois.

"Aku tidak akan pernah menceraikan kamu. Aku mencintai kamu, dan ingin selama nya dengan mu. Aku akan menceraikan Anna secepatnya."

Pongki beranjak keluar dari kamar itu dan bergegas untuk pergi ke apartemen Anna.

Berta terdiam, ia masih sangat mencintai Pongki. Namun, ia tidak bisa memaafkan penghianatan yang telah Pongki lakukan terhadap pernikahan mereka. Berta duduk diatas ranjang dan memegangi dadanya yang terasa sesak. Lalu, ia menangis di dalam diam nya.

Sedangkan di luar, Pongki memanggil bodyguard nya dan meminta bodyguard nya menyetir untuk dirinya, ke apartemen Anna. Ia sudah bertekad untuk melepaskan Anna dan memilih melanjutkan pernikahan nya dengan Berta. Tetapi, baru saja mobil itu akan meninggalkan halaman rumahnya. Pongki baru teringat, bila harus ada saksi dalam menceraikan seorang istri. Meskipun itu istri sirinya.

Pongki meminta bodyguard nya berhenti dan kembali masuk kedalam rumahnya. Lalu, ia beranjak ke kamar mencari Berta.

"Berta," Panggilnya saat dirinya membuka pintu kamar tersebut.

Berta terkejut dan langsung mengusap air matanya yang membanjiri pipi nya. Lalu, ia membuang pandangannya nya ke sudut ruangan tersebut.

"Ayo ikut aku," Ucap Pongki seraya menarik tangan Berta.

"Gak mau!" Pekik Berta.

"Ayo.. sebentar saja.."

"Gak!" Berta memberontak dan mencoba melepaskan cengkraman tangan Pongki di pergelangan tangan nya.

Pongki tidak sabar, ia menggendong tubuh Berta dan membawanya ke luar.

"Lepas!" Pekik Berta sambil meronta-ronta dari gendongan Pongki.

Pongki bergeming dan memasukan Berta ke dalam mobilnya.

"Kurang ajar kau Pongki! Pemaksaan kau!" Hardik Berta.

Pongki tidak bereaksi. Ia terus memegangi tangan Berta dengan erat. Berta terpaksa diam, setelah mobil itu beranjak meninggalkan kediaman nya.

...

"Duhhh... si Masteng kemana sih?" Keluh Bella, sambil mencari sosok Topan yang tidak terlihat di halaman parkir yang begitu luas.

"Tahu begitu, aku meminta nomor ponselnya, jadi aku tidak perlu capek-capek mencari dia di halaman parkir seluas ini," Keluh nya lagi.

Bella berjalan dengan bungkusan berisi Toga yang akan ia kenakan di hari wisuda S2 nya, di halaman parkir yang luas itu. Matanya terus mencari sosok Topan dan mobil miliknya.

"Hhhhhh... si Masteng ini! Pasti dia parkir di berkalang. Jauh tau gak!" Keluh nya lagi. Semenjak Topan bekerja untuk dirinya, Bella kerap kali mengeluh karena Topan. Bella pun memutar ke belakang kampus itu, untuk mencari Topan dan mobilnya.

"Iya komandan, siap!" Ucap Topan yang sedang berada di dalam toilet Pria. Setelah itu, ia menekan tombol flush dari closet yang berada di dalam bilik toilet tersebut dan beranjak keluar. Saat ia keluar, ia terkejut melihat sosok tegap yang ia kenal. Dia adalah Andrean yang selama ini memata-matai dirinya. Tentu saja, Andrean mendengar semua pembicaraan Topan dengan komandan dan team nya.

Saat itu juga, Andrean melayangkan tinju nya kearah wajah Topan. Tetapi, Topan berhasil menghindarinya. Ia mendorong Andrean yang bertubuh besar hingga lelaki itu terjungkal di atas lantai. Lewat alat komunikasi nya yang selalu berada di balik bajunya, Topan memanggil team nya yang selalu berada di sekita dirinya.

"Mayday mayday! Butuh bantuan! Kucing menyerang tikus!" Ucap nya memberikan kode kepada team nya.

Dari luar, beberapa orang bertubuh tegap, yang merupakan rekan seprofesi Topan langsung turun menuju ke toilet Pria, untuk membantu Topan.

Andrean bangkit dan memukul Topan. Topan pun terkena di bagian pelipisnya yang membuat dirinya agak nanar. Ia tersandar di pintu toilet dan terus melawan Andrean. Mereka pun bergumul di lantai toilet tersebut. Topan yang tidak memiliki alat bela diri apa pun, agak kesulitan melawan Andrean. Tenaga Andrean begitu kuat dan sangat sulit untuk di bekuk.

"Sudah ku duga kau polisi!" Ucap Andrean yang mencekik Topan.

Topan terdesak dan menahan tangan Andrean yang kekar, yang tengah menekan lehernya begitu kuat. Lalu, Topan mengangkat dengkul nya dan mengarahkan ke antara dua kaki Andrean.

"Aaaaaaa!" Andrean merasakan sakit yang luar biasa di antara dua paha nya. refleks, ia melepaskan cengkraman tangan nya dari leher Topan. Saat itu juga, empat orang team Topan datang dan membekuk Andrean.

"Bawa dia! Jangan lepaskan dia sebelum misi selesai!" Perintah Topan.

"Baik ndan!" Ucap anak buah Topan.

Topan bangkit dari atas lantai dan mengusap lehernya dan wajahnya yang terasa sakit. Lalu, ia menghela nafas panjang dan terlihat marah dengan dirinya sendiri.

"Bodoh! aku bodoh sekali! Mengapa aku lupa kalau lelaki itu selalu mengikuti aku!" Sesal nya.

Terpopuler

Comments

ariyatti

ariyatti

ampun dah ,misi baru dimulai udah ketahuan sama si Andrean...

2021-11-24

2

Yayah

Yayah

selamat selamat semangat yah topan pasti kamu bisa

2021-11-24

1

oh_nananana

oh_nananana

pyuuh kirain mau kalah

2021-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Siapa kamu?
3 2. Test mengemudi
4 3. Bella
5 4. Hei! Siapa kamu!
6 5. Frans
7 6. 86..!
8 7. Jaga dia
9 8. Diammmmmmm!
10 9. Pulang...
11 10. Anna
12 11. Kenyataan
13 12. Menyusul Pongki
14 13. Tentang Pongki dan Anna
15 14. Aku, kau dan dia
16 15. My eyes!
17 16. Anggap saya ibumu
18 17. Permohonan maaf
19 18. Paijo si brondong
20 19. Pertarungan Topan dan Andrean
21 20. Perpisahan
22 21. Bali?
23 22. Beri aku waktu
24 23. Misi yang buat dilema
25 24. Paijo?
26 25. Paijo, terima kasih..
27 26. Tidak pernah berubah
28 27. Meresahkan....!!!!!!
29 28. Let's see later
30 29. Bali
31 30. Rencana Berta
32 31. Dasar penghianat!
33 32. Surat pernyataan
34 33. Perasaan apa ini?
35 34. Bersyukurlah
36 35. Jegeerrrrrr!
37 36. Selamat tinggal kenangan
38 37. Perpisahan di Bandara
39 38. Ke Bali
40 39. Bali (2)
41 40. Apa yang kamu lakukan?
42 41. Club malam
43 42. Ada aku untuk kamu
44 43. I love you..
45 44. Nyaris saja!
46 45. Bell, kamu jahat!
47 46. Awkward momen
48 47. Menyogok Bella
49 48. Memberi maaf
50 49. Kesal
51 50. Saya hanya supir bagi non Bella
52 51. Hujan
53 52. Mulai bersahabat
54 53. Informasi
55 54. Bila..
56 55. Sepeda motor
57 56. Saya mohon, jangan membenci saya
58 57. Siapa sebenarnya?
59 58. Terpaksa menginap
60 59. Malam bersama
61 60. Pasrah
62 61. Indahnya jatuh cinta
63 62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64 63. Informasi yang bocor
65 64. Tidak mungkin
66 65. Baru menyadari
67 66. Makan malam
68 67. Kesampingkan hati
69 68. Kamu adalah pemilik hatiku
70 69. Aku mencintaimu
71 70. Penangkapan
72 71. Maafkan saya
73 72. Calon menantu
74 73. Maafkan saya
75 74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76 75. Janji tetaplah janji
77 76. Lestari
78 77. I love you, I miss you..
79 78. Apa kamu menyukai dia?
80 79. Pertemuan
81 80. Biar mama yang mengatur
82 81. Penyesalan
83 82. Pertemuan
84 83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85 84. Saya berjanji
86 85. Hanya Bella
87 86. Ikhlas
88 87. Wisuda impian
89 88. Terima kasih Tuhan...
90 89. Pertemuan yang gagal
91 90. Perdebatan
92 91. Rahasia kisah usang
93 92. Daftar hutang Antok
94 93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95 94. Cinta yang baik
96 95. Bella, I love you
97 96. Gosip yang menyebar
98 97. Upacara pengangkatan
99 98. Wawancara kerja
100 99. Emosi Topan
101 100. Maafkan aku
102 101. Aku akan disamping mu selamanya
103 102. Siapa biangnya?
104 103. Anna
105 104. Dia bukan anak kandungmu!
106 105. Rahasia
107 106. Ayo test DNA
108 107. Biarlah..
109 108. Kata maaf
110 109. Cinta yang tak tergantikan
111 110. Agus?
112 111. Aku mau susu
113 112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114 113. Kau dipecat!
115 114. Kamu bukan istriku lagi
116 115. Galang?
117 116. Rumah kakek
118 117. Album usang
119 118. Misi Bella dan Berta
120 119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121 120. Maafkan Ibu
122 121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123 122. Surat yang tak pernah dikirim
124 123. Apakah kamu tahu?
125 124. Money laundry?
126 125. Pasar malam
127 126. Jadilah tunanganku
128 127. Permintaan maaf Lestari
129 128. Hasil test DNA
130 129. Berbohong demi kebaikan
131 130. Hari persidangan
132 131. Persidangan
133 132. Ayo temui orangtuaku...
134 133. Air kehidupan
135 134. Pemakaman
136 135. Surat terakhir
137 136. Kau bodoh
138 137. Bagaimana mungkin?
139 138. Topan anak ku
140 139. Restu
141 140. Apakah mungkin?
142 141. Perpisahan sementara
143 142. Malam sebelum sidang keputusan
144 143. Lamaran
145 144. Hukuman
146 145. Syarat
147 146. Risau
148 147. Warung mie ayam
149 148. Sejak kapan?
150 149. Wawancara dan tes
151 150. Meninggalkan rumah dinas
152 151. Cinta Ibu
153 152. Saling memaafkan
154 153. Menjemput Baba
155 154. Jadilah istriku
156 155. Pernikahan tidak biasa
157 156. Kembali ke Jakarta
158 157. Bagaimana caranya?
159 158. Persiapan malam pertama
160 159. Kado Antok
161 160. Malam pertama
162 161. Akward
163 162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164 163. Bulan madu yang indah
165 164. Bulan September
166 165. Surat
167 166. Jagat Raya Putra Alexander
168 167. Permintaan terakhir
169 168. Maafkan aku
170 169. Bertemu dengan Jagat
171 170. Kisah terakhir
172 171. Peluru terakhir
173 172. Sampai jumpa esok hari
174 173. Persiapan
175 174. Surat Bella
176 175. Eksekusi
177 176. Surat untuk Topan
178 177. Kekasihku..
179 178. Kembali Pulang
180 179. Ziarah
181 180. Ngambek
182 181. Gagal total
183 182. Pernikahan Antok
184 183. Bersyukurlah
185 Epilog
186 Bonus chapter.
187 Pengumuman
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Prolog
2
1. Siapa kamu?
3
2. Test mengemudi
4
3. Bella
5
4. Hei! Siapa kamu!
6
5. Frans
7
6. 86..!
8
7. Jaga dia
9
8. Diammmmmmm!
10
9. Pulang...
11
10. Anna
12
11. Kenyataan
13
12. Menyusul Pongki
14
13. Tentang Pongki dan Anna
15
14. Aku, kau dan dia
16
15. My eyes!
17
16. Anggap saya ibumu
18
17. Permohonan maaf
19
18. Paijo si brondong
20
19. Pertarungan Topan dan Andrean
21
20. Perpisahan
22
21. Bali?
23
22. Beri aku waktu
24
23. Misi yang buat dilema
25
24. Paijo?
26
25. Paijo, terima kasih..
27
26. Tidak pernah berubah
28
27. Meresahkan....!!!!!!
29
28. Let's see later
30
29. Bali
31
30. Rencana Berta
32
31. Dasar penghianat!
33
32. Surat pernyataan
34
33. Perasaan apa ini?
35
34. Bersyukurlah
36
35. Jegeerrrrrr!
37
36. Selamat tinggal kenangan
38
37. Perpisahan di Bandara
39
38. Ke Bali
40
39. Bali (2)
41
40. Apa yang kamu lakukan?
42
41. Club malam
43
42. Ada aku untuk kamu
44
43. I love you..
45
44. Nyaris saja!
46
45. Bell, kamu jahat!
47
46. Awkward momen
48
47. Menyogok Bella
49
48. Memberi maaf
50
49. Kesal
51
50. Saya hanya supir bagi non Bella
52
51. Hujan
53
52. Mulai bersahabat
54
53. Informasi
55
54. Bila..
56
55. Sepeda motor
57
56. Saya mohon, jangan membenci saya
58
57. Siapa sebenarnya?
59
58. Terpaksa menginap
60
59. Malam bersama
61
60. Pasrah
62
61. Indahnya jatuh cinta
63
62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64
63. Informasi yang bocor
65
64. Tidak mungkin
66
65. Baru menyadari
67
66. Makan malam
68
67. Kesampingkan hati
69
68. Kamu adalah pemilik hatiku
70
69. Aku mencintaimu
71
70. Penangkapan
72
71. Maafkan saya
73
72. Calon menantu
74
73. Maafkan saya
75
74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76
75. Janji tetaplah janji
77
76. Lestari
78
77. I love you, I miss you..
79
78. Apa kamu menyukai dia?
80
79. Pertemuan
81
80. Biar mama yang mengatur
82
81. Penyesalan
83
82. Pertemuan
84
83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85
84. Saya berjanji
86
85. Hanya Bella
87
86. Ikhlas
88
87. Wisuda impian
89
88. Terima kasih Tuhan...
90
89. Pertemuan yang gagal
91
90. Perdebatan
92
91. Rahasia kisah usang
93
92. Daftar hutang Antok
94
93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95
94. Cinta yang baik
96
95. Bella, I love you
97
96. Gosip yang menyebar
98
97. Upacara pengangkatan
99
98. Wawancara kerja
100
99. Emosi Topan
101
100. Maafkan aku
102
101. Aku akan disamping mu selamanya
103
102. Siapa biangnya?
104
103. Anna
105
104. Dia bukan anak kandungmu!
106
105. Rahasia
107
106. Ayo test DNA
108
107. Biarlah..
109
108. Kata maaf
110
109. Cinta yang tak tergantikan
111
110. Agus?
112
111. Aku mau susu
113
112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114
113. Kau dipecat!
115
114. Kamu bukan istriku lagi
116
115. Galang?
117
116. Rumah kakek
118
117. Album usang
119
118. Misi Bella dan Berta
120
119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121
120. Maafkan Ibu
122
121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123
122. Surat yang tak pernah dikirim
124
123. Apakah kamu tahu?
125
124. Money laundry?
126
125. Pasar malam
127
126. Jadilah tunanganku
128
127. Permintaan maaf Lestari
129
128. Hasil test DNA
130
129. Berbohong demi kebaikan
131
130. Hari persidangan
132
131. Persidangan
133
132. Ayo temui orangtuaku...
134
133. Air kehidupan
135
134. Pemakaman
136
135. Surat terakhir
137
136. Kau bodoh
138
137. Bagaimana mungkin?
139
138. Topan anak ku
140
139. Restu
141
140. Apakah mungkin?
142
141. Perpisahan sementara
143
142. Malam sebelum sidang keputusan
144
143. Lamaran
145
144. Hukuman
146
145. Syarat
147
146. Risau
148
147. Warung mie ayam
149
148. Sejak kapan?
150
149. Wawancara dan tes
151
150. Meninggalkan rumah dinas
152
151. Cinta Ibu
153
152. Saling memaafkan
154
153. Menjemput Baba
155
154. Jadilah istriku
156
155. Pernikahan tidak biasa
157
156. Kembali ke Jakarta
158
157. Bagaimana caranya?
159
158. Persiapan malam pertama
160
159. Kado Antok
161
160. Malam pertama
162
161. Akward
163
162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164
163. Bulan madu yang indah
165
164. Bulan September
166
165. Surat
167
166. Jagat Raya Putra Alexander
168
167. Permintaan terakhir
169
168. Maafkan aku
170
169. Bertemu dengan Jagat
171
170. Kisah terakhir
172
171. Peluru terakhir
173
172. Sampai jumpa esok hari
174
173. Persiapan
175
174. Surat Bella
176
175. Eksekusi
177
176. Surat untuk Topan
178
177. Kekasihku..
179
178. Kembali Pulang
180
179. Ziarah
181
180. Ngambek
182
181. Gagal total
183
182. Pernikahan Antok
184
183. Bersyukurlah
185
Epilog
186
Bonus chapter.
187
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!