8. Diammmmmmm!

"Good morning non," Sapa Topan, kepada Bella yang baru saja membuka pintu mobilnya pada pagi ini.

"Astagaaaa!" Pekik Bella saat melihat Topan sudah duduk di balik kemudi mobilnya.

"Eh Masteng! Ngapain lu disini!"

"Ya nyupirin non Bella dong," Ucap Topan seraya mengangkat kedua alisnya dan menjilat ujung tangan nya dan menyapukan nya ke rambut nya yang berantakan.

"Ya ampuuunnn... daddddddddddd...!" Bella berteriak memanggil Pongki.

Pongki yang sudah bersiap untuk ke kantor pun bergegas menuju halaman depan dan melihat Bella dengan keningnya yang berkerut.

"Ada apa sih?"

"Ini Masteng ngapain disini? Bukan nya dia sudah daddy pecat?" Tanya Bella.

"Masteng?" Tanya Pongki dengan wajah yang bingung.

"Iya Masteng, mas-mas tengik!"

"Ya ampun Bella... nama dia Paijo loh.."

"Mau namanya Edward Collin kek, Leonardo Dicaprio kek, Jhonny deep kek atau siapa saja, tetap saja nama yang cocok sama dia itu Masteng! Alias Mas-Mas tengik. Daddy lihat sendiri saja, gayanya aja tengik, apa lagi bau nya.. ihhh.... " Bella bergidik seraya memandang Topan.

Topan mengulum senyumnya dan mencoba mengendus bau badan nya.

"Gak tengik ah bau nya. Harum kok, coba cium deh non, saya sudah pakai parfum harum bunga kamboja,"

"Najis gue nyium lu," Bella kembali bergidik.

"Bella, bagaimana pun dia manusia, tidak pantas kamu berkata seperti itu!" Bentak Pongki.

Bella terdiam, begitupun dengan Topan. Topan terus menatap Pongki yang bersikap diluar dugaan nya.

"Minta maaf sama dia," Perintah Pongki.

"Tapi dad..."

"Tidak ada tapi-tapi! Dia manusia! kamu bisa dihargai bila kamu bisa menghargai orang lain! Daddy tidak pernah mengajarkan kamu untuk bersikap seperti ini kepada orang lain, sekalipun dia orang yang bekerja dengan kita Bella!"

Bella terhenyak, ia pun mulai merasa bersalah dengan apa yang ia ucapkan kepada Topan.

"Cepat minta maaf!"

"I-i-iya dad," Bella menatap Topan dengan ekspresi wajah yang cemberut.

"Maaf," Ucap Bella.

"Tidak begitu meminta maaf, Bella! Lakukan yang layak!" Pongki tampak emosi dengan sikap Bella.

"Iya... iya...!" Bella kembali menatap Topan dan meminta maaf dengan ekspresi wajah yang datar

"Masteng, maafkan gue ya.."

"Masteng? Brad Pitt non..."

"Au ah...! Kepedean lu!" Ucap Bella seraya beranjak masuk kedalam kursi penumpang.

Topan tersenyum tipis, lalu ia memasang sabuk pengaman nya.

"Pak bos, Brad Pitt berangkat dulu," Ucap Topan.

Pongki hanya tersenyum dan mengangguk dengan perlahan.

Mobil itu pun langsung beranjak dari hadapan Pongki yang juga mulai memasuki mobil miliknya.

Di jalan, Topan terus menatap Bella yang duduk tepat dibelakang nya. Bella tampak acuh kepada dirinya sambil mendengarkan musik dari ear phone yang terselip di telinga nya. Hanya dengan cara melirik Bella lewat spion tengah saja, Topan dapat menikmati wajah cantik gadis yang baru ia kenal selama 24 jam tersebut.

"Eh, kita ke bank," Perintah Bella.

"Ih ke Bank, saya kira ke kampus," Ucap Bella.

"Lah, ngapain gue ke kampus, gue tinggal nunggu sidang kok,"

"Oh...."

"Ah... Oh... Ah... Oh... Tahu apa lu tentang kampus? Lu sekolah sampai tingkat apa sih? Kok low attitude banget?"

"Hah? Gak salah non? Kalau orang yang low attitude itu, adalah orang yang suka menghina, orang yang ngomong sembarangan kayak non gitu,"

"Apa lu bilang? Ih...! kurang ajar memang lu ya!" Bella tampak begitu marah kepada Topan.

"Saya, walaupun lulusan SD non, saya tidak pernah menghina orang lain. Saya menghargai orang, karena orang lain itu juga mempunyai hati. Jangan sampai orang lain menganggap kita ini orang yang jahat, atau tidak punya hati non,"

Jlebbbbbb!

Bella terdiam membisu, ekspresi marahnya pun mereda. Ia benar-benar merasa terpukul dengan ucapan Topan.

"Jadi non....., mau lulusan apa pun kita, kalau ucapan kita tidak bisa dihargai. Maka, kita tidak ada harganya.."

Jlebbbbbb...! Lagi-lagi Bella merasa tertampar dengan ucapan Topan.

"Sok tahu lu...!" Ucap Bella dengan datar.

"Ya bukan sok tahu non, itu kan pendidikan dasar dalam keluarga. Harusnya non tahu dong, kalau sikap non begitu, pasti orangtua non merasa gagal mendidik sopan santun kepada non,"

"Masteng! berisik lu!" Jerit Bella, yang telinga nya mulai memerah karena mendengar sentilan bahasa yang tajam dari Topan.

Topan tertawa geli, lalu ia kembali melirik Bella yang tampak malu.

"Kita ke Bank apa non?"

"Sudah, lu jalan saja! Ntar gue kasih tahu!" Bentak Bella.

"Non, segitu benci nya sama saya ya?"

"Lu bisa diam gak? Berisik!"

Topan menutup rapat bibirnya dan kembali fokus menyetir.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di salah satu Bank, tempat Bella menabung. Lalu, Bella mengambil slip transfer, untuk ia isi sejumlah nominal uang yang akan ia transfer kepada Frans.

Sebenarnya, Bella memiliki banyak tabungan. Hanya saja, sudah dua tabungan nya habis karena telah membantu kekasihnya itu. Ini adalah tabungan terakhirnya yang tidak bisa asal mentransfer. Maka, ia harus mendatangi Bank yang bersangkutan untuk mentransfer sejumlah uang untuk membantu Frans.

Topan hanya duduk di dalam mobil dan menunggu hingga urusan Bella selesai. Bella tidak tahu apa yang Bella lakukan di dalam Bank tersebut. Momen ini, ia coba untuk mencari penyadap di dalam mobil Bella, yang mungkin di taruh oleh Pongki atau bodyguard nya.

Benar saja, di bawah bangku kemudinya, Topan menemukan sebuah penyadap. Beruntung ia tidak gegabah untuk menghubungi team nya di dalam mobil. Meskipun dirinya tahu ada penyadap, Topan tidak menyingkirkan penyadap itu. Ia lebih memilih untuk berpura-pura tidak tahu menahu tentang alat tersebut. Topan hanya mengirimkan laporan lewat pesan teks, untuk team nya.

Beberapa menit kemudian, tampak Bella keluar dari gedung Bank itu. Gadis itu begitu anggun saat berjalan mendekati mobil. Hingga Topan begitu terpesona melihat Bella.

"Ya Tuhan, andaikan gadis ini jadi istri ku, tiap malam aku bela-belain untuk bertempur di kasur," Batin Topan seraya tersenyum geli.

Cklekkk..!

Bella membuka pintu mobilnya dan menatap Topan yang menoleh kebelakang dan menatap dirinya seraya tersenyum.

"Apa lu lihat-lihat!" Bentak Bella.

"Jangan galak-galak non, nanti cinta.."

"Sekali lagi lu bilang begitu, gue bilang sama daddy nih! Bira lu di pecat! Norak tahu gak lu, garing! dasar Masteng!"

Topan semakin merasa geli, hingga ia tertawa terbahak-bahak.

"Heh! Gue jambak lu ya! Diam gak lu!"

"Iya... sayang... eh... non.."

"Hoekkkk...!"

"Duh, baru dibilang sayang sudah mual-mual.."

"Diammmmmmmmmm lu mastenggggggggggggg...!" Bella tampak begitu stress menghadapi Topan yang ia sebut dengan julukan Masteng, alias mas-mas tengik.

"Iya iya... sekarang kita mau kemana non?"

"Ketemu pacar gue, biar lu di gebukin sama pacar gue!"

"Loh, kok gitu? Salah saya apa? Oh, jangan-jangan pacar non cemburu melihat kita berdua ya non... cieeeeeee... uhuyyyyy..!"

"Astagaaaaa nagaaaaaa...!"

"Eh Masteng, lu lama-lama gue ceburin ke kolam buaya ya!"

"Jangan dong non, nanti kalau saya mati, non nangis-nangis lagi,"

"Diaaaaaaaaaaaammmm!"

"Lah, kok saya yang disuruh diam, kan non yang ngajak saya bicara."

Bella terdiam mendengar ucapan Topan. Lalu, ia menghela nafas panjang untuk membuang emosi di hatinya.

"Ya sudah, sekarang kita ke apartemen pacar saya. Gak usah nanya alamat, lu Tinggal buka GPS di sana dan tinggal ketik apartemen Frans." Perintah Bella.

Topan tersenyum tipis dan menyalakan GPS di fitur mobil tersebut. Lalu, ia mengetik nama Frans disana. Muncul lah sebuah peta yang menunjukkan jalan ke apartemen kekasih Bella tersebut.

Terpopuler

Comments

sconery

sconery

emang ya karya Othor 1 ni sll bikin perut n pipiku capek ketawa.bisa nyampe ngakak klo baca.
Lope yu Othor

2022-05-14

1

Arya Aya

Arya Aya

masteng.. mas mas tengil wkwkw

2022-02-12

1

sandi

sandi

abis gak tub sabar!! 🤣🤣

2021-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Siapa kamu?
3 2. Test mengemudi
4 3. Bella
5 4. Hei! Siapa kamu!
6 5. Frans
7 6. 86..!
8 7. Jaga dia
9 8. Diammmmmmm!
10 9. Pulang...
11 10. Anna
12 11. Kenyataan
13 12. Menyusul Pongki
14 13. Tentang Pongki dan Anna
15 14. Aku, kau dan dia
16 15. My eyes!
17 16. Anggap saya ibumu
18 17. Permohonan maaf
19 18. Paijo si brondong
20 19. Pertarungan Topan dan Andrean
21 20. Perpisahan
22 21. Bali?
23 22. Beri aku waktu
24 23. Misi yang buat dilema
25 24. Paijo?
26 25. Paijo, terima kasih..
27 26. Tidak pernah berubah
28 27. Meresahkan....!!!!!!
29 28. Let's see later
30 29. Bali
31 30. Rencana Berta
32 31. Dasar penghianat!
33 32. Surat pernyataan
34 33. Perasaan apa ini?
35 34. Bersyukurlah
36 35. Jegeerrrrrr!
37 36. Selamat tinggal kenangan
38 37. Perpisahan di Bandara
39 38. Ke Bali
40 39. Bali (2)
41 40. Apa yang kamu lakukan?
42 41. Club malam
43 42. Ada aku untuk kamu
44 43. I love you..
45 44. Nyaris saja!
46 45. Bell, kamu jahat!
47 46. Awkward momen
48 47. Menyogok Bella
49 48. Memberi maaf
50 49. Kesal
51 50. Saya hanya supir bagi non Bella
52 51. Hujan
53 52. Mulai bersahabat
54 53. Informasi
55 54. Bila..
56 55. Sepeda motor
57 56. Saya mohon, jangan membenci saya
58 57. Siapa sebenarnya?
59 58. Terpaksa menginap
60 59. Malam bersama
61 60. Pasrah
62 61. Indahnya jatuh cinta
63 62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64 63. Informasi yang bocor
65 64. Tidak mungkin
66 65. Baru menyadari
67 66. Makan malam
68 67. Kesampingkan hati
69 68. Kamu adalah pemilik hatiku
70 69. Aku mencintaimu
71 70. Penangkapan
72 71. Maafkan saya
73 72. Calon menantu
74 73. Maafkan saya
75 74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76 75. Janji tetaplah janji
77 76. Lestari
78 77. I love you, I miss you..
79 78. Apa kamu menyukai dia?
80 79. Pertemuan
81 80. Biar mama yang mengatur
82 81. Penyesalan
83 82. Pertemuan
84 83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85 84. Saya berjanji
86 85. Hanya Bella
87 86. Ikhlas
88 87. Wisuda impian
89 88. Terima kasih Tuhan...
90 89. Pertemuan yang gagal
91 90. Perdebatan
92 91. Rahasia kisah usang
93 92. Daftar hutang Antok
94 93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95 94. Cinta yang baik
96 95. Bella, I love you
97 96. Gosip yang menyebar
98 97. Upacara pengangkatan
99 98. Wawancara kerja
100 99. Emosi Topan
101 100. Maafkan aku
102 101. Aku akan disamping mu selamanya
103 102. Siapa biangnya?
104 103. Anna
105 104. Dia bukan anak kandungmu!
106 105. Rahasia
107 106. Ayo test DNA
108 107. Biarlah..
109 108. Kata maaf
110 109. Cinta yang tak tergantikan
111 110. Agus?
112 111. Aku mau susu
113 112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114 113. Kau dipecat!
115 114. Kamu bukan istriku lagi
116 115. Galang?
117 116. Rumah kakek
118 117. Album usang
119 118. Misi Bella dan Berta
120 119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121 120. Maafkan Ibu
122 121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123 122. Surat yang tak pernah dikirim
124 123. Apakah kamu tahu?
125 124. Money laundry?
126 125. Pasar malam
127 126. Jadilah tunanganku
128 127. Permintaan maaf Lestari
129 128. Hasil test DNA
130 129. Berbohong demi kebaikan
131 130. Hari persidangan
132 131. Persidangan
133 132. Ayo temui orangtuaku...
134 133. Air kehidupan
135 134. Pemakaman
136 135. Surat terakhir
137 136. Kau bodoh
138 137. Bagaimana mungkin?
139 138. Topan anak ku
140 139. Restu
141 140. Apakah mungkin?
142 141. Perpisahan sementara
143 142. Malam sebelum sidang keputusan
144 143. Lamaran
145 144. Hukuman
146 145. Syarat
147 146. Risau
148 147. Warung mie ayam
149 148. Sejak kapan?
150 149. Wawancara dan tes
151 150. Meninggalkan rumah dinas
152 151. Cinta Ibu
153 152. Saling memaafkan
154 153. Menjemput Baba
155 154. Jadilah istriku
156 155. Pernikahan tidak biasa
157 156. Kembali ke Jakarta
158 157. Bagaimana caranya?
159 158. Persiapan malam pertama
160 159. Kado Antok
161 160. Malam pertama
162 161. Akward
163 162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164 163. Bulan madu yang indah
165 164. Bulan September
166 165. Surat
167 166. Jagat Raya Putra Alexander
168 167. Permintaan terakhir
169 168. Maafkan aku
170 169. Bertemu dengan Jagat
171 170. Kisah terakhir
172 171. Peluru terakhir
173 172. Sampai jumpa esok hari
174 173. Persiapan
175 174. Surat Bella
176 175. Eksekusi
177 176. Surat untuk Topan
178 177. Kekasihku..
179 178. Kembali Pulang
180 179. Ziarah
181 180. Ngambek
182 181. Gagal total
183 182. Pernikahan Antok
184 183. Bersyukurlah
185 Epilog
186 Bonus chapter.
187 Pengumuman
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Prolog
2
1. Siapa kamu?
3
2. Test mengemudi
4
3. Bella
5
4. Hei! Siapa kamu!
6
5. Frans
7
6. 86..!
8
7. Jaga dia
9
8. Diammmmmmm!
10
9. Pulang...
11
10. Anna
12
11. Kenyataan
13
12. Menyusul Pongki
14
13. Tentang Pongki dan Anna
15
14. Aku, kau dan dia
16
15. My eyes!
17
16. Anggap saya ibumu
18
17. Permohonan maaf
19
18. Paijo si brondong
20
19. Pertarungan Topan dan Andrean
21
20. Perpisahan
22
21. Bali?
23
22. Beri aku waktu
24
23. Misi yang buat dilema
25
24. Paijo?
26
25. Paijo, terima kasih..
27
26. Tidak pernah berubah
28
27. Meresahkan....!!!!!!
29
28. Let's see later
30
29. Bali
31
30. Rencana Berta
32
31. Dasar penghianat!
33
32. Surat pernyataan
34
33. Perasaan apa ini?
35
34. Bersyukurlah
36
35. Jegeerrrrrr!
37
36. Selamat tinggal kenangan
38
37. Perpisahan di Bandara
39
38. Ke Bali
40
39. Bali (2)
41
40. Apa yang kamu lakukan?
42
41. Club malam
43
42. Ada aku untuk kamu
44
43. I love you..
45
44. Nyaris saja!
46
45. Bell, kamu jahat!
47
46. Awkward momen
48
47. Menyogok Bella
49
48. Memberi maaf
50
49. Kesal
51
50. Saya hanya supir bagi non Bella
52
51. Hujan
53
52. Mulai bersahabat
54
53. Informasi
55
54. Bila..
56
55. Sepeda motor
57
56. Saya mohon, jangan membenci saya
58
57. Siapa sebenarnya?
59
58. Terpaksa menginap
60
59. Malam bersama
61
60. Pasrah
62
61. Indahnya jatuh cinta
63
62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64
63. Informasi yang bocor
65
64. Tidak mungkin
66
65. Baru menyadari
67
66. Makan malam
68
67. Kesampingkan hati
69
68. Kamu adalah pemilik hatiku
70
69. Aku mencintaimu
71
70. Penangkapan
72
71. Maafkan saya
73
72. Calon menantu
74
73. Maafkan saya
75
74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76
75. Janji tetaplah janji
77
76. Lestari
78
77. I love you, I miss you..
79
78. Apa kamu menyukai dia?
80
79. Pertemuan
81
80. Biar mama yang mengatur
82
81. Penyesalan
83
82. Pertemuan
84
83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85
84. Saya berjanji
86
85. Hanya Bella
87
86. Ikhlas
88
87. Wisuda impian
89
88. Terima kasih Tuhan...
90
89. Pertemuan yang gagal
91
90. Perdebatan
92
91. Rahasia kisah usang
93
92. Daftar hutang Antok
94
93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95
94. Cinta yang baik
96
95. Bella, I love you
97
96. Gosip yang menyebar
98
97. Upacara pengangkatan
99
98. Wawancara kerja
100
99. Emosi Topan
101
100. Maafkan aku
102
101. Aku akan disamping mu selamanya
103
102. Siapa biangnya?
104
103. Anna
105
104. Dia bukan anak kandungmu!
106
105. Rahasia
107
106. Ayo test DNA
108
107. Biarlah..
109
108. Kata maaf
110
109. Cinta yang tak tergantikan
111
110. Agus?
112
111. Aku mau susu
113
112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114
113. Kau dipecat!
115
114. Kamu bukan istriku lagi
116
115. Galang?
117
116. Rumah kakek
118
117. Album usang
119
118. Misi Bella dan Berta
120
119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121
120. Maafkan Ibu
122
121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123
122. Surat yang tak pernah dikirim
124
123. Apakah kamu tahu?
125
124. Money laundry?
126
125. Pasar malam
127
126. Jadilah tunanganku
128
127. Permintaan maaf Lestari
129
128. Hasil test DNA
130
129. Berbohong demi kebaikan
131
130. Hari persidangan
132
131. Persidangan
133
132. Ayo temui orangtuaku...
134
133. Air kehidupan
135
134. Pemakaman
136
135. Surat terakhir
137
136. Kau bodoh
138
137. Bagaimana mungkin?
139
138. Topan anak ku
140
139. Restu
141
140. Apakah mungkin?
142
141. Perpisahan sementara
143
142. Malam sebelum sidang keputusan
144
143. Lamaran
145
144. Hukuman
146
145. Syarat
147
146. Risau
148
147. Warung mie ayam
149
148. Sejak kapan?
150
149. Wawancara dan tes
151
150. Meninggalkan rumah dinas
152
151. Cinta Ibu
153
152. Saling memaafkan
154
153. Menjemput Baba
155
154. Jadilah istriku
156
155. Pernikahan tidak biasa
157
156. Kembali ke Jakarta
158
157. Bagaimana caranya?
159
158. Persiapan malam pertama
160
159. Kado Antok
161
160. Malam pertama
162
161. Akward
163
162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164
163. Bulan madu yang indah
165
164. Bulan September
166
165. Surat
167
166. Jagat Raya Putra Alexander
168
167. Permintaan terakhir
169
168. Maafkan aku
170
169. Bertemu dengan Jagat
171
170. Kisah terakhir
172
171. Peluru terakhir
173
172. Sampai jumpa esok hari
174
173. Persiapan
175
174. Surat Bella
176
175. Eksekusi
177
176. Surat untuk Topan
178
177. Kekasihku..
179
178. Kembali Pulang
180
179. Ziarah
181
180. Ngambek
182
181. Gagal total
183
182. Pernikahan Antok
184
183. Bersyukurlah
185
Epilog
186
Bonus chapter.
187
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!