7. Jaga dia

"Dari mana saja kamu?"

Bella menghentikan langkahnya saat ia sedang mengendap masuk kedalam rumah nya. Lalu, ia menoleh kearah kursi pijat yang berada di sudut ruang keluarga.

"Eh, daddy.." Bella tersenyum salah tingkah.

Pongki mematikan mesin pijatnya, lalu ia beranjak mendekati Bella.

"Mengapa kamu tinggalkan Paijo? Untung dia bisa pulang kalau tidak bagaimana dia. Lagi pula tidak ada yang menjagamu sendiri diluar, kemana kamu?" Tanya Pongki dengan wajah yang dingin.

Bella merasa bersalah, ia tidak berani menatap mata daddy nya.

"Jawab Bella!" Desak Pongki.

"Hmmmm, aku bertemu dengan Frans."

"Bedebah anak itu!" Umpat Pongki.

"Dad!"

"Diam! Daddy tidak suka kamu dengan anak itu! Ingat, kamu akan lulus S2 Bella! Sedangkan lelaki itu tidak ada masa depan!! Dia pengangguran!"

"Siapa bilang? Dia punya usaha dad!" Bella mencoba menentang Pongki.

"Usaha? Usaha apa?"

"Dia punya sebuah produksi clothing dad! Sekarang dia dalam proses untuk maju!"

"Dimana? Modal dari mana? Kamu sudah pernah melihat nya?"

Bella terdiam saat mendengar pertanyaan dari Pongki.

"Kamu itu pintar Bella. Tetapi urusan hati, kamu mau saja dibohongin oleh lelaki busuk itu. Jangan sampai daddy memberikan pelajaran kepada laki-laki itu!"

"Dad!" Berta yang sudah memakai piyama dan bersiap untuk tidur pun keluar dan menegur suaminya. Berta sangat memanjakan Bella, maka dari itu, Bella selalu dapat perlindungan dari Berta saat dirinya di marahi oleh Pongki.

Berta berjalan menghampiri Bella dan memeluk anak satu-satunya itu. Lalu, ia menatap Pongki dengan wajah yang marah.

"Aku sedang mendidik anak ini Berta! Aku ayahnya, aku berhak untuk mendidik dia lebih baik, agar dia sadar kalau dia hanya dipermainkan oleh lelaki itu!"

"Kamu tahu dari mana? Bila Frans hanya mempermainkan Bella?"

"Aku itu laki-laki! Asal kalian tahu, aku tahu maksud dan tujuan lelaki mendekati wanita. Kalau aku lihat sampai detik ini Frans tidak berani datang ke sini, Itu tandanya dia tidak serius dengan Bella!"

"Dad, Frans serius dengan Bella! Dia berjanji, setelah usahanya sukses dia akan datang melamar Bella!" Bella masih saja membela Frans kekasih nya.

Pongki tertawa sinis,

"Terserah kamu saja, daddy sudah memberikan kamu peringatan. Bila sesuatu terjadi kedepannya, daddy nggak mau tahu! Itu semua kerugian mu. Ada baiknya kamu mencari tahu tentang lelaki itu, jangan buta karena cinta, Bella! Kamu daddy didik untuk menjadi perempuan yang mandiri dan pintar. Lalu, mengapa setelah besar kau selalu dibodoh-bodohi dengan lelaki! Stupid!"

Bella terdiam mendengar ucapan Pongki yang terdengar sangat kasar ditelinga nya. Dengan penuh amarah, Bella beranjak dari hadapan Pongki dan bergegas menuju ke kamarnya di lantai atas.

"Bella!" Panggil Berta.

Bella tidak peduli, ia terus menaiki anak tangga dan menghilang di balik pintu kamarnya.

Brakkkkk..!

Bella membanting daun pintu kamarnya, lalu ia melemparkan tas nya ke sembarang arah, dan menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang.

Bella sudah memiliki hubungan dengan Frans selama 5 tahun. Selama itu ia merasa Frans adalah lelaki yang baik, yang selalu memperhatikan dirinya. Frans membuat dirinya mabuk dalam ikatan cinta yang semu, tanpa ia sadari sudah ratusan juta hingga milyaran uang yang ia miliki, habis untuk Frans saja. Meskipun begitu, Bella tetap merasa ikhlas dengan segalanya. Karena ia yakin, Frans serius kepada dirinya.

Dreeettt... Dreeettt...!

Bella beranjak dari atas ranjang dan meraih tasnya yang ada di atas lantai. Lalu, ia mengambil ponselnya yang sedang berdering.

Frans, lelaki itulah yang sedang menghubungi dirinya.

Bella merapatkan bibirnya dan memandangi layar ponselnya. Dengan ragu, ia menerima panggilan telepon tersebut.

"Halo baby," Sapa Bella.

"Hai sayang, jangan lupa besok transfer ya..."

Degggg...!

Jantung Bella berdegup kencang, entah mengapa ia merasa ada benarnya apa yang dikatakan Pongki kepada dirinya. Frans tidak mempertanyakan apakah dirinya sudah berada dirumah atau belum, bagaimana perjalanan nya atau apa saja. Melainkan, Frans langsung menodong dirinya dengan janji untuk memberikan Frans sejumlah uang di esok hari.

Bella termenung dan menatap layar ponselnya.

"Baby..." Panggil Frans, dari seberang sana.

"I-i-iya..." Sahut Bella.

"Jangan lupa transfer ya... I love you.. good night..."

"I-i-iya, good night baby.."

Tut....tut...tut......

Panggilan itupun di akhiri oleh Frans.

Bella mulai merasa gelisah. Apakah yang dikatakan Pongki memang benar adanya. Ternyata Frans tidak benar-benar peduli kepada dirinya. Frans selalu mengutamakan uang yang ia miliki.

Bella mulai menangis dan tertunduk di tepi ranjangnya.

...

Dari kamarnya, Topan termenung saat mendengar perdebatan antara Bella dan Pongki. Ia dapat mendengar pembicaraan mereka melalui alat sadap yang sudah ia taruh di beberapa titik, di ruang keluarga. Topan tidak menyangka bila ternyata Bella yang cantik dan tampak begitu sulit di gapai, sedang dimanfaatkan oleh seorang lelaki bajingan.

"Cinta... segitu buta kah?" Gumam nya. Lalu, ia beranjak turun dari ranjangnya dan meraih sebungkus rokok yang tergeletak diatas meja. Lalu, ia keluar untuk merokok, hanya dengan menggunakan sarung dan singlet saja.

Topan berjalan ke arah taman dan duduk disana. Ia menyalakan sebatang rokok dan menatap bintang-bintang. Topan tidak tahu, berapa lama waktu yang akan ia habiskan di rumah itu. Sedangkan, ia mulai merindukan keluarganya dan berniat akan membawa keluarganya liburan setelah misi ini selesai.

Kemarin, saat ia baru saja pulang dari Batang, ia bertemu keluarga nya hanya beberapa jam saja. Setelah itu, ia meneken misi yang sedang ia jalani saat ini. Ada perasaan lelah dan ingin pindah devisi saja, di kantor misalnya, yang dapat pulang setiap hari dan mulai mencari pendamping hidup.

Rasa sepi mulai merasuki jiwa Topan yang sudah berada di usia dewasa dan ingin merasakan manisnya kisah cinta. Tetapi apa daya, menjadi anggota kesatuan membuat dirinya adalah putra negara, yang harus siap dengan segala tugas apa pun yang diberikan kepada dirinya.

Grosekkkkk..!

Topan menoleh kearah suara yang terdengar samar di belakang nya. Wajahnya terlihat waspada dan siap untuk membela dirinya, bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Betapa terkejutnya Topan, saat melihat Pongki yang sedang berjalan kearah nya.

"Pak bos...!" Seru Topan.

Pongki pun terkejut saat melihat Topan yang sedang duduk disana. Lalu, lelaki paruh baya itu tersenyum dan menghampiri Topan.

"Kok belum tidur?" Tanya Pongki seraya beranjak duduk di samping Topan.

Topan terlihat grogi, saat ini dirinya sedang duduk bersama target yang harusnya siap untuk ia cokok. Namun, apa daya, semua butuh proses dan tidak membahayakan dirinya dalam bertugas.

"Be-belum pak bos. Saya habis makan dan menikmati rokok sejenak,"

Pongki tersenyum dan meraih bungkus rokok Topan yang tergeletak di bangku taman tersebut.

"Minta satu ya," Ucap Pongki.

Topan terdiam, ia tidak menyangka bila Pongki memiliki sisi yang begitu sederhana.

"Ngeh pak bos," Sahutnya.

Pongki menyalakan rokoknya dan menghisapnya dengan perlahan. Lalu, ia tersenyum dan menatap Topan dengan wajah yang semringah.

"Rokok apa ini? Enak ya.."

"Rokok kampung pak boss." Sahut Topan sambil tersenyum malu-malu.

"Enak kok. Nanti kalau kamu pulang kampung, saya nitip rokok ini satu slop ya," Ucap Pongki.

Topan tersenyum, lalu ia mengangguk pelan.

Terlihat guratan kegelisahan di wajah Pongki. Sejatinya, Topan menangkap perasaan lelah juga di wajah Pongki.

"Pak boss kok belum tidur?" Tanya Topan berbasa basi.

Pongki menggeleng lemah, lalu ia tertunduk lesu.

"Saya insomnia," Ucap Pongki.

"Lagi banyak pikiran ya pak?" Tanya Topan lagi.

Pongki melirik Topan dan tersenyum dengan lembut.

"Andai anak lelaki ku masih hidup, mungkin dia seusia dengan mu."

Topan terdiam, ia terus menatap Pongki.

"Maafkan Bella ya," Ucap Pongki.

Topan semakin terpaku, ia tidak menyangka, lelaki yang di anggap sebagai gembong nark*ba itu, sangat jauh dari kata bengis. Namun, entah mengapa bisa Pongki memilih jalan yang sesat.

"Iya pak bos, rapopo." Sahut Topan.

Pongki tersenyum dan beranjak dari duduknya.

"Besok, jangan biarkan Bella terlepas dari pandangan mu. Antar kan dia, jaga dia dengan baik dan jangan mengebut."

"Ngeh pak bos," Sahut Topan.

"Ya sudah, saya kembali kedalam dulu."

Pongki melangkah menuju ke rumahnya. Sedangkan Topan terus menatap punggung lelaki paruh baya itu. Lalu, ia menghela nafas panjang dan terus menatap Pongki, hingga lelaki itu menghilang dari pandangan nya.

Terpopuler

Comments

sandi

sandi

jgn2 bkn bapake y gembong tp anak buahnya, pongky gak tw😁😁

2021-12-28

1

ama luph endhe

ama luph endhe

cinta buta tu ga tau yg salah tau ny yg bnr ja
kl bella sprt ny cinta bod**, d ksh tau kl d manfaatin tp ttp ja ga peduli pdhl bukti ny dy ngrasain ndri, 🤭🤭🤭

2021-11-20

2

Annie

Annie

bella cepet sadar klu frans g cinta qm, tapi die cinta duit qm 😁

2021-11-18

7

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Siapa kamu?
3 2. Test mengemudi
4 3. Bella
5 4. Hei! Siapa kamu!
6 5. Frans
7 6. 86..!
8 7. Jaga dia
9 8. Diammmmmmm!
10 9. Pulang...
11 10. Anna
12 11. Kenyataan
13 12. Menyusul Pongki
14 13. Tentang Pongki dan Anna
15 14. Aku, kau dan dia
16 15. My eyes!
17 16. Anggap saya ibumu
18 17. Permohonan maaf
19 18. Paijo si brondong
20 19. Pertarungan Topan dan Andrean
21 20. Perpisahan
22 21. Bali?
23 22. Beri aku waktu
24 23. Misi yang buat dilema
25 24. Paijo?
26 25. Paijo, terima kasih..
27 26. Tidak pernah berubah
28 27. Meresahkan....!!!!!!
29 28. Let's see later
30 29. Bali
31 30. Rencana Berta
32 31. Dasar penghianat!
33 32. Surat pernyataan
34 33. Perasaan apa ini?
35 34. Bersyukurlah
36 35. Jegeerrrrrr!
37 36. Selamat tinggal kenangan
38 37. Perpisahan di Bandara
39 38. Ke Bali
40 39. Bali (2)
41 40. Apa yang kamu lakukan?
42 41. Club malam
43 42. Ada aku untuk kamu
44 43. I love you..
45 44. Nyaris saja!
46 45. Bell, kamu jahat!
47 46. Awkward momen
48 47. Menyogok Bella
49 48. Memberi maaf
50 49. Kesal
51 50. Saya hanya supir bagi non Bella
52 51. Hujan
53 52. Mulai bersahabat
54 53. Informasi
55 54. Bila..
56 55. Sepeda motor
57 56. Saya mohon, jangan membenci saya
58 57. Siapa sebenarnya?
59 58. Terpaksa menginap
60 59. Malam bersama
61 60. Pasrah
62 61. Indahnya jatuh cinta
63 62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64 63. Informasi yang bocor
65 64. Tidak mungkin
66 65. Baru menyadari
67 66. Makan malam
68 67. Kesampingkan hati
69 68. Kamu adalah pemilik hatiku
70 69. Aku mencintaimu
71 70. Penangkapan
72 71. Maafkan saya
73 72. Calon menantu
74 73. Maafkan saya
75 74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76 75. Janji tetaplah janji
77 76. Lestari
78 77. I love you, I miss you..
79 78. Apa kamu menyukai dia?
80 79. Pertemuan
81 80. Biar mama yang mengatur
82 81. Penyesalan
83 82. Pertemuan
84 83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85 84. Saya berjanji
86 85. Hanya Bella
87 86. Ikhlas
88 87. Wisuda impian
89 88. Terima kasih Tuhan...
90 89. Pertemuan yang gagal
91 90. Perdebatan
92 91. Rahasia kisah usang
93 92. Daftar hutang Antok
94 93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95 94. Cinta yang baik
96 95. Bella, I love you
97 96. Gosip yang menyebar
98 97. Upacara pengangkatan
99 98. Wawancara kerja
100 99. Emosi Topan
101 100. Maafkan aku
102 101. Aku akan disamping mu selamanya
103 102. Siapa biangnya?
104 103. Anna
105 104. Dia bukan anak kandungmu!
106 105. Rahasia
107 106. Ayo test DNA
108 107. Biarlah..
109 108. Kata maaf
110 109. Cinta yang tak tergantikan
111 110. Agus?
112 111. Aku mau susu
113 112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114 113. Kau dipecat!
115 114. Kamu bukan istriku lagi
116 115. Galang?
117 116. Rumah kakek
118 117. Album usang
119 118. Misi Bella dan Berta
120 119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121 120. Maafkan Ibu
122 121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123 122. Surat yang tak pernah dikirim
124 123. Apakah kamu tahu?
125 124. Money laundry?
126 125. Pasar malam
127 126. Jadilah tunanganku
128 127. Permintaan maaf Lestari
129 128. Hasil test DNA
130 129. Berbohong demi kebaikan
131 130. Hari persidangan
132 131. Persidangan
133 132. Ayo temui orangtuaku...
134 133. Air kehidupan
135 134. Pemakaman
136 135. Surat terakhir
137 136. Kau bodoh
138 137. Bagaimana mungkin?
139 138. Topan anak ku
140 139. Restu
141 140. Apakah mungkin?
142 141. Perpisahan sementara
143 142. Malam sebelum sidang keputusan
144 143. Lamaran
145 144. Hukuman
146 145. Syarat
147 146. Risau
148 147. Warung mie ayam
149 148. Sejak kapan?
150 149. Wawancara dan tes
151 150. Meninggalkan rumah dinas
152 151. Cinta Ibu
153 152. Saling memaafkan
154 153. Menjemput Baba
155 154. Jadilah istriku
156 155. Pernikahan tidak biasa
157 156. Kembali ke Jakarta
158 157. Bagaimana caranya?
159 158. Persiapan malam pertama
160 159. Kado Antok
161 160. Malam pertama
162 161. Akward
163 162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164 163. Bulan madu yang indah
165 164. Bulan September
166 165. Surat
167 166. Jagat Raya Putra Alexander
168 167. Permintaan terakhir
169 168. Maafkan aku
170 169. Bertemu dengan Jagat
171 170. Kisah terakhir
172 171. Peluru terakhir
173 172. Sampai jumpa esok hari
174 173. Persiapan
175 174. Surat Bella
176 175. Eksekusi
177 176. Surat untuk Topan
178 177. Kekasihku..
179 178. Kembali Pulang
180 179. Ziarah
181 180. Ngambek
182 181. Gagal total
183 182. Pernikahan Antok
184 183. Bersyukurlah
185 Epilog
186 Bonus chapter.
187 Pengumuman
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Prolog
2
1. Siapa kamu?
3
2. Test mengemudi
4
3. Bella
5
4. Hei! Siapa kamu!
6
5. Frans
7
6. 86..!
8
7. Jaga dia
9
8. Diammmmmmm!
10
9. Pulang...
11
10. Anna
12
11. Kenyataan
13
12. Menyusul Pongki
14
13. Tentang Pongki dan Anna
15
14. Aku, kau dan dia
16
15. My eyes!
17
16. Anggap saya ibumu
18
17. Permohonan maaf
19
18. Paijo si brondong
20
19. Pertarungan Topan dan Andrean
21
20. Perpisahan
22
21. Bali?
23
22. Beri aku waktu
24
23. Misi yang buat dilema
25
24. Paijo?
26
25. Paijo, terima kasih..
27
26. Tidak pernah berubah
28
27. Meresahkan....!!!!!!
29
28. Let's see later
30
29. Bali
31
30. Rencana Berta
32
31. Dasar penghianat!
33
32. Surat pernyataan
34
33. Perasaan apa ini?
35
34. Bersyukurlah
36
35. Jegeerrrrrr!
37
36. Selamat tinggal kenangan
38
37. Perpisahan di Bandara
39
38. Ke Bali
40
39. Bali (2)
41
40. Apa yang kamu lakukan?
42
41. Club malam
43
42. Ada aku untuk kamu
44
43. I love you..
45
44. Nyaris saja!
46
45. Bell, kamu jahat!
47
46. Awkward momen
48
47. Menyogok Bella
49
48. Memberi maaf
50
49. Kesal
51
50. Saya hanya supir bagi non Bella
52
51. Hujan
53
52. Mulai bersahabat
54
53. Informasi
55
54. Bila..
56
55. Sepeda motor
57
56. Saya mohon, jangan membenci saya
58
57. Siapa sebenarnya?
59
58. Terpaksa menginap
60
59. Malam bersama
61
60. Pasrah
62
61. Indahnya jatuh cinta
63
62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64
63. Informasi yang bocor
65
64. Tidak mungkin
66
65. Baru menyadari
67
66. Makan malam
68
67. Kesampingkan hati
69
68. Kamu adalah pemilik hatiku
70
69. Aku mencintaimu
71
70. Penangkapan
72
71. Maafkan saya
73
72. Calon menantu
74
73. Maafkan saya
75
74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76
75. Janji tetaplah janji
77
76. Lestari
78
77. I love you, I miss you..
79
78. Apa kamu menyukai dia?
80
79. Pertemuan
81
80. Biar mama yang mengatur
82
81. Penyesalan
83
82. Pertemuan
84
83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85
84. Saya berjanji
86
85. Hanya Bella
87
86. Ikhlas
88
87. Wisuda impian
89
88. Terima kasih Tuhan...
90
89. Pertemuan yang gagal
91
90. Perdebatan
92
91. Rahasia kisah usang
93
92. Daftar hutang Antok
94
93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95
94. Cinta yang baik
96
95. Bella, I love you
97
96. Gosip yang menyebar
98
97. Upacara pengangkatan
99
98. Wawancara kerja
100
99. Emosi Topan
101
100. Maafkan aku
102
101. Aku akan disamping mu selamanya
103
102. Siapa biangnya?
104
103. Anna
105
104. Dia bukan anak kandungmu!
106
105. Rahasia
107
106. Ayo test DNA
108
107. Biarlah..
109
108. Kata maaf
110
109. Cinta yang tak tergantikan
111
110. Agus?
112
111. Aku mau susu
113
112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114
113. Kau dipecat!
115
114. Kamu bukan istriku lagi
116
115. Galang?
117
116. Rumah kakek
118
117. Album usang
119
118. Misi Bella dan Berta
120
119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121
120. Maafkan Ibu
122
121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123
122. Surat yang tak pernah dikirim
124
123. Apakah kamu tahu?
125
124. Money laundry?
126
125. Pasar malam
127
126. Jadilah tunanganku
128
127. Permintaan maaf Lestari
129
128. Hasil test DNA
130
129. Berbohong demi kebaikan
131
130. Hari persidangan
132
131. Persidangan
133
132. Ayo temui orangtuaku...
134
133. Air kehidupan
135
134. Pemakaman
136
135. Surat terakhir
137
136. Kau bodoh
138
137. Bagaimana mungkin?
139
138. Topan anak ku
140
139. Restu
141
140. Apakah mungkin?
142
141. Perpisahan sementara
143
142. Malam sebelum sidang keputusan
144
143. Lamaran
145
144. Hukuman
146
145. Syarat
147
146. Risau
148
147. Warung mie ayam
149
148. Sejak kapan?
150
149. Wawancara dan tes
151
150. Meninggalkan rumah dinas
152
151. Cinta Ibu
153
152. Saling memaafkan
154
153. Menjemput Baba
155
154. Jadilah istriku
156
155. Pernikahan tidak biasa
157
156. Kembali ke Jakarta
158
157. Bagaimana caranya?
159
158. Persiapan malam pertama
160
159. Kado Antok
161
160. Malam pertama
162
161. Akward
163
162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164
163. Bulan madu yang indah
165
164. Bulan September
166
165. Surat
167
166. Jagat Raya Putra Alexander
168
167. Permintaan terakhir
169
168. Maafkan aku
170
169. Bertemu dengan Jagat
171
170. Kisah terakhir
172
171. Peluru terakhir
173
172. Sampai jumpa esok hari
174
173. Persiapan
175
174. Surat Bella
176
175. Eksekusi
177
176. Surat untuk Topan
178
177. Kekasihku..
179
178. Kembali Pulang
180
179. Ziarah
181
180. Ngambek
182
181. Gagal total
183
182. Pernikahan Antok
184
183. Bersyukurlah
185
Epilog
186
Bonus chapter.
187
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!