11. Kenyataan

Bella beranjak keluar dari mobilnya, setelah Topan membukakan pintu untuk dirinya. Saat ia berdiri di hadapan Topan, Bella menatap Topan dan mulai tersenyum kepada lelaki itu.

"Terima kasih," Ucap nya seraya berlalu begitu saja. Sedangkan Topan membalas senyuman Bella dan mengangguk dengan cepat.

Bella melangkah dengan gontai dan masuk kedalam rumah nya. Terlihat Berta sedang berkumpul dengan para sahabat nya di ruang tamu. Bella menatap mami dengan matanya yang sembab.

"Sebentar," Sela Berta, saat salah seorang sahabat sosialitanya sedang berbicara. Lalu, ia beranjak mendekati Bella yang tengah menahan tangisan nya.

"Bella, kamu kenapa?" Tanya Berta. Semua teman Berta menatap Bella dan mulai saling berbisik.

Merasa sesuatu yang serius terjadi, Berta mengajak Bella ke ruang keluarga dan mulai bertanya kepada anak semata wayangnya itu.

"Kamu kenapa sayang?"

Bella terus menatap maminya dan mulai menangis. Lalu, Bella menjatuhkan kepalanya di dada Berta. Berta yang bingung, memeluk Bella dan mengusap rambut panjang gadis itu.

"Ada apa? Katakan kepada mami. Apa supir itu kurang ajar kepadamu? Apa Frans telah melukai kamu? Atau..."

"Mam...." Bella menegakkan kepalanya dan menatap wanita yang telah melahirkan dirinya hampir 25 tahun yang lalu tersebut.

"Ya sayang?" Berta menatap jauh kedalam manik mata Bella, dan mengusap pipi Bella yang basah karena air mata.

"Bagaimana hubungan mami dengan daddy?"

Berta mengerutkan keningnya, wajahnya terlihat bingung dengan pertanyaan dari Bella.

"Baik... kenapa Bel?

"Mami yakin? Apakah selama dua puluh tujuh tahun mami menikah dengan daddy, dia tidak pernah berubah sikap?" Tanya Bella lagi.

Berta menggelengkan kepalanya, ia semakin tidak mengerti dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Bella.

"Ada apa sebenarnya Bel?"

"Apa aku harus jujur?" Batin Bella. Ia mengigit sudut bibirnya dan terus menatap Berta dengan tatapan yang iba.

"Bel, jangan bikin mami menjadi penasaran ah..! Ada apa? Perasaan mami jadi tidak enak begini ya.."

Bella menutupi wajahnya dengan kedua bilah telapak tangan nya. Lalu, ia mengusap wajahnya dengan gusar.

"Bella, please.. ada apa? Mami gak bisa begini ah... Jangan ada rahasia-rasahiaan sama mami dong..." Bella meraih kedua bahu Bella, dan memaksa anak nya itu untuk jujur kepada dirinya.

Bella tak kuasa, ia mengambil ponselnya dan memperlihatkan foto Pongki dengan Anna yang sedang bergandengan tangan dengan mesra. Sebelum Bella, mengikuti Pongki, ia sempat mengambil foto Pongki dan Anna saat sedang berjalan menuju ke lift di apartemen itu.

"Apa ini?" Berta yang belum menyadari bila itu adalah foto suaminya dengan wanita lain, meraih ponsel Bella dari tangan gadis itu. Ia mulai memperhatikan foto tersebut sembari mengerutkan keningnya.

Tiba-tiba saja, ponsel itu terjatuh dari tangan Berta. Ia begitu terkejut hingga ia merasa lemas dan tersender di dinding ruang keluarga tersebut.

"Kamu dapat dari mana?" Tanya Berta dengan nada suara yang terdengar bergetar, serta dada yang terlihat naik turun karena mengatur nafasnya yang sesak.

"Bella yang mengambil nya sendiri," Ucap Bella dengan suara yang nyaris tak terdengar.

"Lalu?" Tanya Berta lagi. Air mata kini mulai membanjiri pipinya.

"Bella mengikuti daddy, hingga ke dalam apartemen perempuan itu."

Berta menelan salivanya. Walaupun dirinya terlihat shock, tetapi ucapan dan sikapnya tetap terlihat elegan dan mampu menekan emosi yang sedang ia rasakan. Berta memang benar-benar wanita yang berkelas.

"Dimana apartemen wanita itu, dan apa kata daddy mu?"

Bella terdiam membisu. Lalu, ia mulai menyadari bila maminya mulai semakin melemah.

"Mam, kita duduk dulu ya.." Ucap Bella, seraya menuntun Berta untuk duduk di sofa yang terletak di ruang keluarga itu.

Berta menuruti Bella, ia melangkah pelan dan duduk di sofa tersebut dengan wajah yang pucat.

"Katakan pada mami yang sejujur-jujurnya, apa kata daddy mu?" Suara Berta terdengar berat dan dingin.

"Wanita itu adalah istrinya daddy mam," Ucap Bella.

Saat itu juga, Berta mulai meremas dadanya. Ia terisak, hingga suaranya terdengar menggema hingga ke ruangan tamu. Beberapa sahabatnya mulai penasaran, mereka mencoba mengintip ke ruang keluarga, dan mendapatkan Bella dan Berta yang sama-sama sedang menangis.

"Beb, ada apa?" Tanya seorang teman yang mencoba mendekat dan memberanikan diri untuk ingin tahu apa yang sedang Berta hadapi.

"Hmmmm... maaf tante-tante sekalian, mami saat ini mendadak tidak enak badan. Silahkan kembali kerumah masing-masing," Ucap Bella.

Teman-teman Berta saling bertatapan, saat mendengar ucapan Bella.

"Tetapi, mami mu tidak apa-apa kan Bel?"

"Tidak apa-apa, Bella akan panggilkan dokter keluarga." Tegas Bella.

"Tetapi, beneran tidak mau di temani?" Tanya salah satu teman Berta.

"Ya, saya tidak apa-apa. Saya mohon maaf," Ucap Berta dengan nafas yang terengah.

"Ok, get well soon ya beb,"

"Terima kasih," Sahut Berta.

Saat itu juga, satu persatu teman Berta membubarkan diri dari istana mewah yang dulu penuh kebahagiaan itu, dan kini... istana itu terasa kehilangan aura kebahagiaan itu sendiri.

Bella mencoba menghubungi dokter keluarga, dan setelah itu, ia menuntun Berta untuk beristirahat dikamar.

..

Dari kamarnya, Topan mendengar semua apa isi percakapan antara Berta dan Bella. Ia termenung di tepi ranjang, lalu ia menghela nafas panjang dan memijat pelipisnya yang terasa pusing.

"Aku kesini ingin membongkar bisnis ilegal, eh... malah yang terbongkar kasus perselingkuhan. Nasib.... nasib..." Gumam nya.

Perlahan, ia mulai termenung dan membayangkan wajah Bella yang tersenyum kepada dirinya. Hari ini, Bella dua kali tersenyum kepadanya. Pertama, saat ia meminta Bella memukul dirinya, dan yang kedua, saat Bella turun dari mobil.

Topan tersenyum sendiri, entah mengapa bayangan Bella kini terus menari di pelupuk matanya. Senyum Bella, tatapan. Bella, ketus nya Bella, dan tangisan Bella. Apa pun yang ada pada Bella sangat mempesona, hingga jantung nya mulai berdegup kencang saat senyuman Bella kembali terlintas di benaknya.

"Astaghfirullah.. Kamu kesini tugas Jo... Paijoooo.. Bukan menjadi Topan yang kebelet mau nikah!" Topan tersenyum geli dan menggelengkan kepalanya berkali-kali.

"Bahaya nih, lama-lama aku bisa jatuh cinta sama gadis itu. Apa kata team ku? Apa kata atasan ku, kalau ujung-ujungnya aku membela calon mertua ku..?"

"Ck...! Bisa gila aku lama-lama disini. Bukan nya kerja, malah jatuh cinta. Phufffffff...!" Keluhnya lagi.

"Mandi saja lah!" Topan beranjak dari ranjangnya dan menyambar handuk lusuh miliknya ke kamar mandi.

"Nasib bapak Pongki gimana nanti ya?" Gumam Topan lagi, saat ia hendak masuk kedalam kamar kecil yang berada di dalam kamarnya.

"Ah, tapi bukan urusan ku..." Topan kembali melangkah masuk kedalam kamar kecil tersebut.

"Tapi, nanti kalau di usir dari sini sama bu Berta, gimana ya? Gagal dong rencana ku?"

Topan sudah seperti orang gila yang kerap berbicara sendiri.

"Arghhhhh...! Lihat nanti saja lah!"

Topan menutup pintu kamar kecil itu dan memutuskan untuk membersihkan tubuhnya, setelah seharian ini ia menemani Bella berpetualang dengan kisah-kisah yang cukup mematahkan hati gadis malang tersebut.

Terpopuler

Comments

fhayy

fhayy

hancurlah hati jika sudah begini.. kasian yaa emak Bertha

2021-12-03

2

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

yg sbr y masteng

2021-11-22

2

ama luph endhe

ama luph endhe

kcian topan, jatuh cinta terhalang tugas🤭🤭

2021-11-21

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Siapa kamu?
3 2. Test mengemudi
4 3. Bella
5 4. Hei! Siapa kamu!
6 5. Frans
7 6. 86..!
8 7. Jaga dia
9 8. Diammmmmmm!
10 9. Pulang...
11 10. Anna
12 11. Kenyataan
13 12. Menyusul Pongki
14 13. Tentang Pongki dan Anna
15 14. Aku, kau dan dia
16 15. My eyes!
17 16. Anggap saya ibumu
18 17. Permohonan maaf
19 18. Paijo si brondong
20 19. Pertarungan Topan dan Andrean
21 20. Perpisahan
22 21. Bali?
23 22. Beri aku waktu
24 23. Misi yang buat dilema
25 24. Paijo?
26 25. Paijo, terima kasih..
27 26. Tidak pernah berubah
28 27. Meresahkan....!!!!!!
29 28. Let's see later
30 29. Bali
31 30. Rencana Berta
32 31. Dasar penghianat!
33 32. Surat pernyataan
34 33. Perasaan apa ini?
35 34. Bersyukurlah
36 35. Jegeerrrrrr!
37 36. Selamat tinggal kenangan
38 37. Perpisahan di Bandara
39 38. Ke Bali
40 39. Bali (2)
41 40. Apa yang kamu lakukan?
42 41. Club malam
43 42. Ada aku untuk kamu
44 43. I love you..
45 44. Nyaris saja!
46 45. Bell, kamu jahat!
47 46. Awkward momen
48 47. Menyogok Bella
49 48. Memberi maaf
50 49. Kesal
51 50. Saya hanya supir bagi non Bella
52 51. Hujan
53 52. Mulai bersahabat
54 53. Informasi
55 54. Bila..
56 55. Sepeda motor
57 56. Saya mohon, jangan membenci saya
58 57. Siapa sebenarnya?
59 58. Terpaksa menginap
60 59. Malam bersama
61 60. Pasrah
62 61. Indahnya jatuh cinta
63 62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64 63. Informasi yang bocor
65 64. Tidak mungkin
66 65. Baru menyadari
67 66. Makan malam
68 67. Kesampingkan hati
69 68. Kamu adalah pemilik hatiku
70 69. Aku mencintaimu
71 70. Penangkapan
72 71. Maafkan saya
73 72. Calon menantu
74 73. Maafkan saya
75 74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76 75. Janji tetaplah janji
77 76. Lestari
78 77. I love you, I miss you..
79 78. Apa kamu menyukai dia?
80 79. Pertemuan
81 80. Biar mama yang mengatur
82 81. Penyesalan
83 82. Pertemuan
84 83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85 84. Saya berjanji
86 85. Hanya Bella
87 86. Ikhlas
88 87. Wisuda impian
89 88. Terima kasih Tuhan...
90 89. Pertemuan yang gagal
91 90. Perdebatan
92 91. Rahasia kisah usang
93 92. Daftar hutang Antok
94 93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95 94. Cinta yang baik
96 95. Bella, I love you
97 96. Gosip yang menyebar
98 97. Upacara pengangkatan
99 98. Wawancara kerja
100 99. Emosi Topan
101 100. Maafkan aku
102 101. Aku akan disamping mu selamanya
103 102. Siapa biangnya?
104 103. Anna
105 104. Dia bukan anak kandungmu!
106 105. Rahasia
107 106. Ayo test DNA
108 107. Biarlah..
109 108. Kata maaf
110 109. Cinta yang tak tergantikan
111 110. Agus?
112 111. Aku mau susu
113 112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114 113. Kau dipecat!
115 114. Kamu bukan istriku lagi
116 115. Galang?
117 116. Rumah kakek
118 117. Album usang
119 118. Misi Bella dan Berta
120 119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121 120. Maafkan Ibu
122 121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123 122. Surat yang tak pernah dikirim
124 123. Apakah kamu tahu?
125 124. Money laundry?
126 125. Pasar malam
127 126. Jadilah tunanganku
128 127. Permintaan maaf Lestari
129 128. Hasil test DNA
130 129. Berbohong demi kebaikan
131 130. Hari persidangan
132 131. Persidangan
133 132. Ayo temui orangtuaku...
134 133. Air kehidupan
135 134. Pemakaman
136 135. Surat terakhir
137 136. Kau bodoh
138 137. Bagaimana mungkin?
139 138. Topan anak ku
140 139. Restu
141 140. Apakah mungkin?
142 141. Perpisahan sementara
143 142. Malam sebelum sidang keputusan
144 143. Lamaran
145 144. Hukuman
146 145. Syarat
147 146. Risau
148 147. Warung mie ayam
149 148. Sejak kapan?
150 149. Wawancara dan tes
151 150. Meninggalkan rumah dinas
152 151. Cinta Ibu
153 152. Saling memaafkan
154 153. Menjemput Baba
155 154. Jadilah istriku
156 155. Pernikahan tidak biasa
157 156. Kembali ke Jakarta
158 157. Bagaimana caranya?
159 158. Persiapan malam pertama
160 159. Kado Antok
161 160. Malam pertama
162 161. Akward
163 162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164 163. Bulan madu yang indah
165 164. Bulan September
166 165. Surat
167 166. Jagat Raya Putra Alexander
168 167. Permintaan terakhir
169 168. Maafkan aku
170 169. Bertemu dengan Jagat
171 170. Kisah terakhir
172 171. Peluru terakhir
173 172. Sampai jumpa esok hari
174 173. Persiapan
175 174. Surat Bella
176 175. Eksekusi
177 176. Surat untuk Topan
178 177. Kekasihku..
179 178. Kembali Pulang
180 179. Ziarah
181 180. Ngambek
182 181. Gagal total
183 182. Pernikahan Antok
184 183. Bersyukurlah
185 Epilog
186 Bonus chapter.
187 Pengumuman
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Prolog
2
1. Siapa kamu?
3
2. Test mengemudi
4
3. Bella
5
4. Hei! Siapa kamu!
6
5. Frans
7
6. 86..!
8
7. Jaga dia
9
8. Diammmmmmm!
10
9. Pulang...
11
10. Anna
12
11. Kenyataan
13
12. Menyusul Pongki
14
13. Tentang Pongki dan Anna
15
14. Aku, kau dan dia
16
15. My eyes!
17
16. Anggap saya ibumu
18
17. Permohonan maaf
19
18. Paijo si brondong
20
19. Pertarungan Topan dan Andrean
21
20. Perpisahan
22
21. Bali?
23
22. Beri aku waktu
24
23. Misi yang buat dilema
25
24. Paijo?
26
25. Paijo, terima kasih..
27
26. Tidak pernah berubah
28
27. Meresahkan....!!!!!!
29
28. Let's see later
30
29. Bali
31
30. Rencana Berta
32
31. Dasar penghianat!
33
32. Surat pernyataan
34
33. Perasaan apa ini?
35
34. Bersyukurlah
36
35. Jegeerrrrrr!
37
36. Selamat tinggal kenangan
38
37. Perpisahan di Bandara
39
38. Ke Bali
40
39. Bali (2)
41
40. Apa yang kamu lakukan?
42
41. Club malam
43
42. Ada aku untuk kamu
44
43. I love you..
45
44. Nyaris saja!
46
45. Bell, kamu jahat!
47
46. Awkward momen
48
47. Menyogok Bella
49
48. Memberi maaf
50
49. Kesal
51
50. Saya hanya supir bagi non Bella
52
51. Hujan
53
52. Mulai bersahabat
54
53. Informasi
55
54. Bila..
56
55. Sepeda motor
57
56. Saya mohon, jangan membenci saya
58
57. Siapa sebenarnya?
59
58. Terpaksa menginap
60
59. Malam bersama
61
60. Pasrah
62
61. Indahnya jatuh cinta
63
62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64
63. Informasi yang bocor
65
64. Tidak mungkin
66
65. Baru menyadari
67
66. Makan malam
68
67. Kesampingkan hati
69
68. Kamu adalah pemilik hatiku
70
69. Aku mencintaimu
71
70. Penangkapan
72
71. Maafkan saya
73
72. Calon menantu
74
73. Maafkan saya
75
74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76
75. Janji tetaplah janji
77
76. Lestari
78
77. I love you, I miss you..
79
78. Apa kamu menyukai dia?
80
79. Pertemuan
81
80. Biar mama yang mengatur
82
81. Penyesalan
83
82. Pertemuan
84
83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85
84. Saya berjanji
86
85. Hanya Bella
87
86. Ikhlas
88
87. Wisuda impian
89
88. Terima kasih Tuhan...
90
89. Pertemuan yang gagal
91
90. Perdebatan
92
91. Rahasia kisah usang
93
92. Daftar hutang Antok
94
93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95
94. Cinta yang baik
96
95. Bella, I love you
97
96. Gosip yang menyebar
98
97. Upacara pengangkatan
99
98. Wawancara kerja
100
99. Emosi Topan
101
100. Maafkan aku
102
101. Aku akan disamping mu selamanya
103
102. Siapa biangnya?
104
103. Anna
105
104. Dia bukan anak kandungmu!
106
105. Rahasia
107
106. Ayo test DNA
108
107. Biarlah..
109
108. Kata maaf
110
109. Cinta yang tak tergantikan
111
110. Agus?
112
111. Aku mau susu
113
112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114
113. Kau dipecat!
115
114. Kamu bukan istriku lagi
116
115. Galang?
117
116. Rumah kakek
118
117. Album usang
119
118. Misi Bella dan Berta
120
119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121
120. Maafkan Ibu
122
121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123
122. Surat yang tak pernah dikirim
124
123. Apakah kamu tahu?
125
124. Money laundry?
126
125. Pasar malam
127
126. Jadilah tunanganku
128
127. Permintaan maaf Lestari
129
128. Hasil test DNA
130
129. Berbohong demi kebaikan
131
130. Hari persidangan
132
131. Persidangan
133
132. Ayo temui orangtuaku...
134
133. Air kehidupan
135
134. Pemakaman
136
135. Surat terakhir
137
136. Kau bodoh
138
137. Bagaimana mungkin?
139
138. Topan anak ku
140
139. Restu
141
140. Apakah mungkin?
142
141. Perpisahan sementara
143
142. Malam sebelum sidang keputusan
144
143. Lamaran
145
144. Hukuman
146
145. Syarat
147
146. Risau
148
147. Warung mie ayam
149
148. Sejak kapan?
150
149. Wawancara dan tes
151
150. Meninggalkan rumah dinas
152
151. Cinta Ibu
153
152. Saling memaafkan
154
153. Menjemput Baba
155
154. Jadilah istriku
156
155. Pernikahan tidak biasa
157
156. Kembali ke Jakarta
158
157. Bagaimana caranya?
159
158. Persiapan malam pertama
160
159. Kado Antok
161
160. Malam pertama
162
161. Akward
163
162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164
163. Bulan madu yang indah
165
164. Bulan September
166
165. Surat
167
166. Jagat Raya Putra Alexander
168
167. Permintaan terakhir
169
168. Maafkan aku
170
169. Bertemu dengan Jagat
171
170. Kisah terakhir
172
171. Peluru terakhir
173
172. Sampai jumpa esok hari
174
173. Persiapan
175
174. Surat Bella
176
175. Eksekusi
177
176. Surat untuk Topan
178
177. Kekasihku..
179
178. Kembali Pulang
180
179. Ziarah
181
180. Ngambek
182
181. Gagal total
183
182. Pernikahan Antok
184
183. Bersyukurlah
185
Epilog
186
Bonus chapter.
187
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!