Dari dalam mobil, Bella melihat Topan yang tampak tergopoh-gopoh dari pos ke arah mobilnya. Lelaki itu kini sudah mengganti pakaian nya dengan seragam supir di rumah Bella. Sayangnya, seragam itu pun juga tidak cocok untuk lelaki yang Bella tahu, bernama Paijo tersebut. Seragam itu tampak terlalu besar untuk Paijo. Karena, seragam itu adalah seragam bekas supir yang sebelumnya yang memiliki ukuran XXL, namun memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari Paijo. Maka, saat ini Paijo mengenakan seragam yang kebesaran, namun celananya jingkrang hingga mirip seperti celana 3/4. Bella pun semakin mual melihat gaya lelaki yang mau tidak mau, harus menjadi supirnya tersebut.
Terlihat Paijo tersenyum dan membungkuk kepada Pongki dan Berta, saat hendak masuk kedalam mobil milik Bella. Lalu, ia membuka pintu mobil tersebut dan beranjak masuk di balik kemudi mobil itu.
Paijo langsung memasang safety belt dan menoleh kebelakang. Paijo pun tersenyum kepada Bella yang terlihat kesal kepadanya.
"Apa lu senyum-senyum! Jalan sana! Gue sudah terlambat!" Bentak Bella.
Paijo menelan salivanya, lalu ia mengangguk dan mulai menyalakan mesin mobil tersebut.
Bella membuka kaca mobilnya dan melambaikan tangan nya kepada Pongki dan Berta yang terus tersenyum kepada dirinya.
"Bye!" Ucap Bella, lalu gadis itu kembali menutup kaca mobilnya dan menggerutu tidak jelas.
Topan, alias Paijo melirik Bella dari spion tengah mobil itu, ia melihat Bella yang terus membuang pandangan nya kearah luar jendela.
"Cantik banget ya Allah," Batin Topan, seraya menghela nafas panjang. Entah mengapa, jantungnya berdegup kencang saat melihat gadis yang duduk di belakangnya itu.
Bella melirik arlojinya dan menghela nafas panjang.
"Eh, bisa cepetan gak sih lu? Atau gue pecat lu! Jangan sampai gue terlambat bertemu dengan dosen pembimbing gue ya!" Ancam Bella.
Topan kembali melirik Bella dari spion tengah mobil itu, dan mengangguk dengan cepat.
"Baik non, jangan di pecat dong. Saya punya cita-cita mau operasi plastik di Korea, biar kayak Lee Min Hoo.. Kalau saya tidak bekerja, saya punya modal dari mana untuk operasi plastik?"
"Gak lucu tau gak lu! Garing!" Ucap Bella yang semakin kesal sama Topan.
Topan pun tertawa cekikikan.
"Gak usah lu ketawa, buruan!" Bentak Bella.
"Ba-ba-baik non,"
Dengan cepat, Topan mengendarai mobil tersebut layaknya Dominic Toretto di film Fast To Furious. Saat itu juga Bella terkejut dan menarik tali safety belt nya. Dengan wajah yang pucat, Bella memegang kepala bangku di depan nya.
"Woiiiii...!"
Topan tampak tenang dan tidak mempedulikan Bella.
"Kecepatan ini woiiii...!" Pekik Bella.
Topan bergeming, ia terus mengendarai mobil itu seraya terus memperhatikan spion kanan dan kiri mobil itu serta kendaraan yang berada di depan nya.
Tidak sampai sepuluh menit kemudian, Topan menghentikan laju mobilnya di pintu parkir kampus Bella, dan mengambil karcis parkir dan kembali menjalankan mobil itu untuk mencari lahan kosong untuk memarkirkan mobil Bella.
Setelah mobil itu terparkir dengan baik, Topan pun bergegas turun dan membukakan pintu mobil itu untuk Bella. Baru saja Topan membuka pintu, kepala Bella pun keluar dan memuntahkan isi perutnya tepat di sepatu Topan.
"Hoekkk! Hoekkkk! Hoekkk!"
Topan tercengang melihat sepatunya yang penuh dengan cairan perut Bella yang sudah tidak mampu berkata-kata apa-apa lagi. Dengan cepat, Topan meraih botol minum yang berada di atas dashboard dan memberikan nya kepada Bella.
Bella mengambil botol air minum kemasan tersebut dan meminumnya. Setelah itu ia tampak mulai tenang. Lalu, ia pun tersadar saat melihat botol air kemasan tersebut.
"Ini air minum punya siapa?" Tanya Bella dengan nafas yang tersengal.
"Oh, itu milik saya non," Sahut Topan dengan wajah Paijo nya yang polos dan menyebalkan.
"Hah! Sudah kamu minum?" Tanya Bella lagi.
Topan tersenyum memamerkan giginya yang rapi, lalu ia mengangguk dengan perasaan bersalah.
"Hoekkkk!" Bella kembali memuntahkan isi perutnya.
Topan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu ia merasa kasihan kepada Bella yang hampir saja pingsan. Topan pun mencoba memegang lengan Bella agar Bella tidak terjatuh.
"Jangan sentuh!" Pekik Bella yang merasa sangat alergi bila harus bersentuhan dengan Topan.
Topan terdiam, ia kembali melangkah mundur dan duduk di tepi pembatas parkiran. Lalu, ia mengguyur sepatunya dengan sisa air minum yang berada di dalam botol air kemasan tersebut dengan memasang wajah yang murung.
Bella mengusap bibirnya dengan selembar tisu yang baru saja ia ambil dari dalam tasnya. Lalu, ia beranjak turun dari mobilnya.
"Elu dipecat!" Ucap Bella dengan wajah yang penuh dengan emosi. Lalu, ia masuk kedalam mobil tersebut dan mengambil kunci mobil itu. Bella pun mengunci mobil itu dan beranjak meninggalkan Topan yang duduk dengan wajah yang nelangsa. Bella terus mengumpat hingga ia menghilang di dalam gedung kampus nya itu.
Setelah melihat Bella masuk kedalam kampus itu, Topan menghela nafas panjang. Ia memperhatikan sepatunya yang basah dan kotor. Lalu, ia menggelengkan kepalanya dengan putus asa.
"Nasib... nasib.. urusan sama wanita lebih sulit dari pada bos mafia," Keluhnya.
Topan membuka sepatunya dan membawanya ke toilet kampus itu. Topan pun membersihkan sepatunya hingga benar-benar bersih di bawah air keran yang mengalir. Setelah itu, ia pun kembali ke halaman parkir. Saat itu juga, ia menyadari bila mobil Bella sudah tidak lagi berada disana. Topan pun panik, ia mencoba mencari kesana kemari, hingga akhirnya ia pun tuhu dari penjaga parkir, bila Bella sudah pergi dengan mobil tersebut.
"Oh....sialnya!" Umpat Topan seraya meremas rambutnya sendiri.
...
"Syukurin! gue tinggalin lu. Nginep nginep dah lu di kampus sana. Atau lu tidur di emperan toko sana! Jijik banget gue punya supir kayak elu!" Ucap Bella seraya tertawa puas, sambil mengendarai mobilnya ke arah titik temunya dengan sang kekasih, yang bernama Frans.
Tidak beberapa lama, Bella menghentikan laju mobilnya di sebuah cafe. Tidak lupa, sebelum ia beranjak turun, Bella merapikan riasan nya agar terlihat semakin cantik dan segar. Setelah ia anggap penampilan dan riasan wajahnya sudah sempurna, Bella pun turun dan beranjak masuk kedalam cafe tersebut.
Terlihat di meja nomor 5, seorang lelaki tampan dengan gaya yang begitu bergengsi, berdiri dari duduknya dan tersenyum kepada Bella.
"Halo baby..." Sapa lelaki itu, seraya memeluk dan mencium pipi Bella dengan lembut.
"Hai baby.." Sahut Bella dengan wajah yang terlihat ceria dan bersemangat.
"Kangen ih..." Ucap lelaki itu.
Ya, lelaki itu adalah Frans kekasih Bella yang tanpa Bella sadari, lelaki itu adalah lelaki toxic yang seperti lintah darat. Yang terus menghabiskan uang Bella demi gaya dan gengsi nya di depan wanita lain, selain Bella.
"Sama ih..." Ucap Bella seraya merebahkan kepalanya di bahu Frans.
Frans tersenyum licik, ia mengusap rambut panjang Bella, seakan-akan ia benar-benar tulus kepada gadis itu.
"Baby, gimana? Kamu jadi buka usaha dengan teman mu?" Tanya Bella yang mulai mengungkit usaha yang pernah di ucapkan Frans yang meminta modal kepada Bella. Karena, Bella pun ingin tahu, dan ia bisa memamerkan kepada daddy nya, bila Frans bukanlah pengangguran.
"Ng...."
"Mamp*s gue..!" Batin Frans.
Sebenarnya, usaha yang ia ceritakan hanya khayalan nya semata. Uang yang pernah Bella berikan kepada dirinya sebanyak ratusan juta, sudah habis untuk dirinya berfoya-foya dengan teman-teman dan para gadis nakal.
"Baby..."
"Ah... iya... ng... ini yang mau aku cerita sayang..."
"Apa?" Tanya Bella penasaran.
"Jadi, usaha kita masih stuck. Aku butuh modal untuk iklan gitu sayang..."
"Maksudnya?" Tanya Bella seraya mengerutkan keningnya.
"Jadi, usaha ku itu butuh promo, kalau mau cepat naik." Jelas Frans.
"Gitu ya?"
"Iya sayang...."
"Berapa sayang?"
"Sekitar lima ratus juta gitu sayang..."
"Oh... ok deh.. yang penting, usaha mu bisa di mulai dan jalan dengan baik ya sayang..., Besok pagi aku transfer ya.."
"Aamiin.. terima kasih ya sayang.." Ucap Frans yang berwajah malaikat, namun berhati iblis itu.
Frans terlihat begitu bersemangat, ia mengecup kening Bella. Lalu, ia tersenyum bahagia.
"Lumayan, bisa party di Bali... yes! yes!" Batin Frans.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
sandi
bella lagaknya ky putri tp d bodohi pengemis
2021-12-28
1
fhayy
kalo pak Pongki udah curiga ke Frans kenapa masih di biarkan yaa,, 😀😀 auto kasihlah bodyguard buat Bella biar ga di hisap lintah darat
2021-12-02
2
handayani herni
pepet trus fraaannnssss wkwkwkwk belbel tiati ntar dijeder dady mu
2021-11-29
2