"Morning," Sapa Bella saat ia tiba di ruang makan keluarga.
"Morning baby..." Sahut mami dan daddy Bella sambil tersenyum menatap anak gadis mereka yang tampak begitu fresh di pagi hari ini.
Bella beranjak duduk disamping Maminya dan meraih sepotong roti untuk ia nikmati. Sedangkan seorang pelayan menuangkan segelas susu murni di gelas Bella.
"Sampai pukul berapa nanti kamu kuliah nya?" Tanya Pongki seraya menatap Bella yang sedang mengoleskan selai strawberry di atas roti nya.
"Aku hanya ketemu dengan dosen pembimbingku kok dad, setelah itu aku akan bertemu dengan Frans,"
"Oh.... apakah Frans sudah mendapatkan pekerjaan?" Tanya Pongki lagi.
Bella menggelengkan kepalanya, lalu ia menundukkan pandangan nya.
"Untuk apa kamu mempertahankan lelaki seperti itu. Daddy lihat dia pemalas, bukan hanya tidak mau bekerja, tetapi lebih ke memanfaatkan kamu saja,"
"Dad.. please..." Dengan wajah memohon, Bella meminta Pongki tidak terus membahas kekasihnya.
"Apakah dia pernah meminta uang kepadamu?"
"Tidak," Sahut Bella, terlihat ia grogi dengan pertanyaan Pongki.
"Jangan berbohong Bella,"
"Sudah... sudah..." Ucap Berta, mencoba mencairkan suasana.
Bella melirik Berta, maminya. Lalu, ia kembali menyantap roti miliknya.
Setengah jam kemudian, Bella beranjak dari duduknya dan bergegas untuk berangkat ke kampus.
"Mam, dad, aku berangkat dulu."
"Hmmm," Sahut Pongki yang masih merasa kesal dengan Bella yang selalu membela kekasihnya.
"Hati-hati ya sayang," Berta mengecup kening Bella dengan penuh kasih sayang.
"Thanks mam.." Sahut Bella, lalu gadis itu pun bergegas menuju ke halaman rumah nya.
"Anak itu.. " Keluh Pongki.
Berta menghela nafas panjang dan menatap suaminya.
"Mas, kita tidak bisa memaksakan dia untuk putus dengan Frans. Dia masih muda, nanti juga bosan sendiri," Ucap Berta dengan wajah yang terlihat tenang.
Pongki menghela nafas panjang dan kembali menyantap sarapan pagi nya.
"Astagaaaaaaaaa!" Terdengar teriakan Bella, dari halaman rumah mereka. Berta dan Pongki saling berpandangan dan mengerutkan kening mereka.
"Ada apa?" Tanya Pongki seraya beranjak dari duduknya. Sedangkan Berta pun, bergegas mengikuti suaminya yang beranjak ke halaman depan rumah mereka.
...
Topan mengelap kaca mobil yang akan ia pakai untuk mengantarkan anak targetnya ke kampus. Dengan gaya Paijo nya, Topan pun menghembuskan udara dari mulutnya kearah kaca mobil, lalu mengusapnya dengan bersemangat dengan sebuah kanebo di tangan kanan nya. Sedangkan seorang bodyguard yang sedang berdiri di depan pintu, terus memperhatikan gerak gerik Topan.
"Hei! Kamu siapa! Kenapa kamu memegang mobil saya!" Terdengar suara seorang gadis di belakang Topan.
Topan menoleh dan menatap gadis tersebut. Matanya membulat dan bibirnya bergetar. Ia belum pernah melihat gadis secantik perempuan yang sedang berdiri tepat di depan nya. Perlahan, ia merasa malu bertemu dengan gadis cantik dengan gaya sebagai Paijo.
"A-anu..."
"Apa-apaan ini!" Bella menunjuk pakaian Paijo yang terlihat sangat norak.
Pagi itu Topan menggunakan kaos ketat tanpa lengan, hingga rambut ketiak nya terlihat dengan jelas. Rambutnya ia biarkan berantakan hingga menutupi sebelah matanya. Sedangkan celana yang di gunakan Topan, adalah celana dengan pinggang yang kebesaran, hingga terlihat dalaman nya setengah. Gayanya semakin menjijikkan dengan tambahan tali pinggang yang melilit di jalur pinggang celananya. Tali pinggang yang memiliki kepala berlambang logo suatu band lawas asal Amerika.
"Anake pak bos yo?" Tanya Topan seraya menunjuk Bella.
Bella mengerutkan keningnya dan menoleh kepada bodyguard yang berdiri dibelakang nya.
"Orang gila ini siapa?" Tanya Bella seraya menunjuk ke arah Topan.
"Dia supir baru non Bella," Ucap bodyguard itu.
"Astagaaaaaaaaaaa....!" Bella pun berteriak histeris.
Terdengar langkah kaki dari dalam rumah Bella, dan di susul oleh kehadiran Pongki dan Berta.
"Ada apa?" Tanya Pongki dengan raut wajah yang tampak sangat khawatir.
"Dad! Who is he!" Tanya Bella, seraya beranjak mendekati Pongki.
Pongki menatap Topan dengan wajah yang terlihat geli, menahan tawanya.
"Oh...., dia ini supir yang baru saja daddy pekerjakan untuk menjadi supir pribadi kamu," Terang Pongki.
"Whattttt...! Are you kidding me!" Bella terlihat shock dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Iya, semalam kan daddy sudah bilang sama kamu, kalau kamu punya supir baru."
"Dengan gaya dia yang seperti ini dad? Really?" Bella menatap Topan dan mulai terlihat hendak memuntahkan isi perutnya.
Sedangkan Topan tampak malu dan bingung, ia melihat pakaian nya sendiri dan kembali menatap Bella.
"Memangnya ada yang aneh dengan pakaian saya non? Wong metal dan kekinian kok," Ucap Topan.
"Daddy...." Bella menatap Pongki setelah mendengar ucapan Topan.
"Aneh dong Paijo, baju mu itu untuk sehari-hari. Memangnya kamu belum dikasih seragam sama Andrean?" Tanya Pongki seraya mencari sosok Andrean yang pagi itu tidak terlihat berada disana.
"Ndak pak bos... Wong saya gak di kasih apa-apa kok," Sahut Topan.
"Astaga....! hei kamu!" Pongki memanggil bodyguard nya yang sedang berdiri di belakang nya.
"Ya boss..."
"Berikan dia seragam!" Perintah nya.
Bodyguard itu mengangguk dan segera bergegas mencarikan seragam untuk Topan.
"Aku gak mau ya, dia jadi supir ku! Kalau daddy mau, dia jadi supir daddy saja, atau supir mami!. Gaya nya norak sekali, belum lagi itu bulu ketiak nya...hoekkk!" Ucap Bella, seraya menahan muntah nya.
Topan tertunduk malu, ia tidak menyangka gayanya begitu buruk dipandang oleh gadis itu.
"Sssttt... jangan ngomong seperti itu," Ucap Pongki, dengan gelagat yang tidak enak dengan Topan.
"Mami juga tidak mau ah, disupiri sama dia," Ucap Berta seraya mengerutkan keningnya dan memandang jijik kepada Topan.
"Mami..." Pongki semakin merasa tidak enak kepada Topan.
"Maaf ngeh non, kanjeng mami..." Ucap Topan dengan raut wajah yang memelas.
"Arghhhh...! Sudah hampir terlambat! Aku menyetir sendiri saja!" Ucap Bella seraya beranjak mendekati mobil tersebut.
"Awas!" Bentak Bella saat Topan tidak kunjung beranjak dari sana dan menutupi jalan nya yang akan masuk ke dalam mobil miliknya itu.
"Bella! No! Daddy tidak mau kamu menyetir sendirian! Mau tidak mau, dia harus menjadi supir mu!"
"Dad!" Bella mulai terlihat marah.
"Dia orang baik, dia akan menjaga kamu di kampus, di jalan dan kemanapun kamu pergi!"
"Tapi dad!"
"Tidak ada tapi-tapi Bella!"
Bella tertunduk dan melirik Topan dengan wajah yang terlihat kesal.
"Memangnya lu bisa bela diri? Bisa menjaga gue? Gaya lu saja kayak badut!" Ucap Bella.
Topan tertawa di dalam hatinya. Andai saja Bella tahu, siapa dirinya yang sebenarnya, mungkin Bella tidak akan melihat dirinya dengan sebelah mata.
"Ini seragam mu, pakai sekarang!" Perintah bodyguard yang baru saja tiba, membawa seragam supir untuk Topan.
"Baik om," Topan meraih baju seragam itu dari tangan bodyguard tersebut dan menaruhnya diatas atap mobil Bella.
"What...!" Lagi-lagi Bella merasa kesal dengan Topan yang menaruh pakaian diatas atap mobilnya.
Saat itu juga Topan hendak membuka pakaian nya di depan banyak orang.
"Aaaaa...!" Teriak Bella dan Berta, seraya menutup mata mereka.
"Hmmmm! Paijo! Jangan disini, sana ganti dulu di pos!" Perintah Pongki seraya mencegah Topan yang sedang membuka pakaian nya.
"Oh... heheheh... maaf pak bos, kanjeng mami... dan semua.." Ucap Topan, seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Lalu, ia meraih seragamnya dan bergegas mengganti pakaian nya di dalam pos jaga.
"Mimpi apa aku semalam!" Keluh Bella seraya beranjak masuk kedalam mobilnya dan membanting pintu mobil itu dengan kencang.
Pongki dan Berta hanya bisa tertawa geli melihat sikap anak tunggal mereka itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Etik Etik
wetengku kaku ngguyu tok
2023-01-07
1
Arya Aya
kanjeng mami.. otak q traveling ke sinetron awas ada sule 🤣
2022-02-12
2
mama aallliiiiimmm
ampuuuuunn Lucu bgt bikin ngakngakkkkk
2021-12-18
4