"Besok mulai kerja ya, pukul tujuh pagi, kamu sudah harus berada di depan sini," Ucap Pongki kepada Paijo.
"Ngeh pak, terima kasih," Ucap Paijo seraya tersenyum semringah.
"Ya sudah, sekarang kembali ke kamar mu,"
"Ngeh pak, terima kasih sangat pak.."
Pongki hanya mengangguk sambil tersenyum. Lalu, ia membiarkan Paijo kembali ke kamarnya.
Saat itu juga Andrean mendekat kepada Pongki.
"Bagaimana?"
"Tidak ada yang mencurigakan pak, anak itu benar-benar polos dan kampungan," Ucap Andrean.
Pongki mengangguk paham,
"Berarti memang dia nyasar kesini, dan dia memang butuh pekerjaan."
"Iya pak," Sahut Andrean.
"Ok, saya masuk dulu ya.."
"Siap pak..!"
Pongki pun masuk ke dalam rumah nya dan berjalan menuju ke kamar Bella. Setibanya dia di depan kamar anak perempuan satu-satunya itu, Pongki pun mengetuk pintu kamar yang tertutup rapat tersebut.
Tak lama kemudian, terlihat gadis cantik, berkulit putih dengan tubuh yang langsing, tersenyum kepada Pongki.
"Daddy," Ucap gadis itu yang tampak nya sudah bersiap untuk tidur dengan piyama yang menempel di tubuh indahnya.
"Halo dear, boleh daddy masuk?"
Gadis itu mengangguk dan mempersilahkan lelaki yang ia panggil dengan sebutan daddy itu untuk masuk kedalam kamarnya.
"Kamu lagi apa?"
"Sedang mendengarkan musik dan mengecek tugas kampus dad," Sahut gadis bernama Bella tersebut.
"Oh," Pongki mengangguk paham.
"Ada apa dad?"
"Besok kamu sudah memiliki supir baru, pengganti pak Supono."
"Supir baru?" Tanya Bella dengan wajah yang penasaran.
"Iya, dia baru saja datang tadi pagi, dan mulai bekerja besok pagi."
"Oh, dapat dimana?"
"Dia tiba-tiba datang ke sini, dan ya sudah daddy terima saja. Kasihan, tampaknya dia benar-benar membutuhkan pekerjaan."
"Tumben sekali, biasanya daddy tidak pernah begitu cepat percaya dengan orang lain."
Pongki tersenyum dan membelai lembut rambut panjang yang Bella miliki.
"Mungkin memang rezeki dia. Ya sudah, daddy juga ada pekerjaan. Daddy ke kamar dulu ya.."
"Ok dad.. thanks ya dad.."
"You're welcome sayang..." Ucap Pongki, seraya mengecup kening Bella.
Bella Anastasya Susilo, anak tunggal dari Pongki Susilo, dari istri pertama nya yang bernama Berta Arumi. Pongki memiliki dua irang istri yang berbeda kediaman. Sedangkan istri keduanya, adalah seorang wanita simpanan yang tinggal di apartemen mewah miliknya. Bahkan, istri kedua Pongki yang bernama Anna, masih seumuran dengan Bella. Tentu saja semua itu menjadi rahasia bagi Pongki.
Bella berusia 25 tahun, dan sebentar lagi ia akan segera di wisuda S2 jurusan profesi psikologi. Bella adalah anak yang pintar, ia menjadi lulusan terbaik saat dirinya lulus sekolah menengah atas saat usianya masih 17 tahun. Lalu, ia berkuliah selama 4 tahun di universitas terbaik, dan mengambil jurusan psikologi. dan lulus di usia hampir 22 tahun. Dan kini, di usia yang baru menginjak 25 tahun, dia sudah siap untuk mendapatkan gelar S2 dan akan dilanjutkan dengan sidang profesi nya.
Meskipun begitu, Bella termasuk anak yang manja dan masuk dalam lingkup pergaulan anak sosialita. Dilatarbelakangi oleh keluarga kaya raya dan anak satu-satunya, tentu saja pergaulan Bella begitu high class. Apa pun yang ia inginkan, selalu di turuti. Tas bermerek harga ratusan juta hingga milyaran, baju dan sepatu harga jutaan rupiah hingga ratusan juta, semua begitu mudahnya ia dapatkan. Tinggal merengek kepada daddy nya, dan... semua pun terwujud.
Bella juga memiliki seorang kekasih toxic bernama Frans. Lelaki itu sengaja mencuri hati Bella, agar bisa menikmati kekayaan Bella. Frans juga kerap meminta uang kepada Bella yang begitu gampang di bohongi, untuk ia habiskan dengan para gadis lain nya. Tentu saja semua tidak Bella ketahui. Ia begitu buta dengan Frans, hingga ia tidak sadar, bila dirinya sedang dimanfaatkan. Tentu saja, Frans tidak menyadari bila dirinya dalam bahaya bila Pongki tahu, Bella hanya dimanfaatkan oleh dirinya.
..
Topan sengaja mengeluarkan ponselnya dan menyalakan kameranya di dalam gelap. Ia menyapukan kameranya ke seluruh ruangan. Tepat di satu titik, ia menemukan cahaya merah yang menandakan disana terdapat sebuah kamera. Topan pun paham, dan ia langsung mematikan kamera nya dan menyalakan lampu kamarnya kembali, setelah memastikan tidak ada titik kamera lain nya.
Topan berusaha bersikap selayaknya Paijo, lelaki lugu, kampungan yang sok keren. Ia berakting seakan dirinya sedang bahagia di terima menjadi supir di rumah itu. Ia berjoget-joget hingga Andrean yang menatap dirinya dalam monitor kecil di pos nya pun menggeleng-gelengkan kepala.
Lalu, Topan pun beranjak ke atas ranjang dan tersenyum sendiri. Tak lupa ia mengupil dan menggaruk bagian sensitifnya, layaknya lelaki kebanyakan. Yang membuat Andrean menahan muntah saat melihat kegiatan Topan yang menurutnya sangat konyol.
"Mual aku melihat anak itu," Gumam Andrean. Lalu, ia beranjak dari duduknya dan membuat segelas kopi untuk menemani malam nya yang panjang.
Sikap Topan yang begitu, membuat Andrean tidak lagi mencurigai atau memantau terus menerus kegiatan Topan. Baginya, tidak ada yang spesial atau yang harus di curigai dari lelaki kampungan itu. Hanya membuat pemandangan matanya menjadi begitu terganggu dan mual.
Hari ini, Topan belum mau melancarkan aksinya. Ia memilih untuk tidur saja, dan tetap waspada dengan mengunci kamarnya. Topan, anggota yang terlatih, tahu betul kapan harus melancarkan aksinya. Ada momen dimana ia beraksi dan untuk sementara dia akan menjalani hidup sebagai Paijo yang bergerak perlahan, namun pasti.
Butuh kepercayaan yang benar-benar teruji untuk dirinya sebelum ia beraksi. Dan itu bukan waktu yang singkat. Dalam melakukan aksinya, Topan bisa menghabiskan waktu beberapa hari hingga berbulan-bulan. Tugas penyamaran itu bukanlah tugas yang mudah. Tergantung dengan kondisi dan situasi lapangan yang sedang ia hadapi.
Sebenarnya, Topan sudah sangat ingin memiliki pendamping hidup yang mau menerima dan mengerti tentang pekerjaan nya yang sangat jarang di rumah dan mampu memberikan perhatian. Di usianya yang sudah layak menikah, dirinya belum sempat merasakan manisnya kisah asmara. Jangankan untuk mendekati gadis, dirinya bahkan tidak memiliki banyak waktu untuk keluarganya. Jadi, Topan lebih memilih, menghabiskan masa libur nya untuk dimaksimalkan dengan keluarganya. Terutama ibu dan adik-adiknya.
Bahkan, saat dirinya duduk di bangku sekolah menengah atas, Topan juga tidak memiliki kekasih. Topan bukan tipe lelaki buaya yang menebar pesona. Walaupun wajahnya sangat dikagumi oleh banyak gadis disekolah nya. Waktu Topan hanya dihabiskan untuk belajar dan belajar. Tanpa mempedulikan rayuan para gadis yang mendekati dirinya. Itu semua karena didikan keras bapak nya yang juga anggota militer. Yang selalu menuntut dirinya untuk segera lulus dan mengikuti jejak karir nya.
Topan mengenal wanita juga karena dirinya harus bertugas. Terkadang ada tuntutan dirinya untuk mendekati wanita-wanita diluar sana. Tetapi, tidak mungkin ia serius dengan wanita diluar sana yang menjadi bagian dari kejahatan yang akan ia bongkar.
Wanita yang cocok untuk dirinya hanyalah wanita yang memiliki sikap seperti ibunya. Wanita mandiri dan siap untuk segala kemungkinan yang terjadi saat Topan bertugas. Namun, saat ini dimana Topan akan mendapatkan wanita seperti itu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Selvyarna Novri Sultanti
maaf kak, kalau S2 tesis untuk karya ilmiahnya. cmiiw
2022-03-05
1
karim Ok
q baca lagi donkkkk 😘😘😘
2022-01-30
2
♏pi Mυɳҽҽყ☪️☀️
jodohmah GK bakal kemana
2021-12-11
2