6. 86..!

Dengan wajah yang bingung, serta penampilan yang kusut, Topan pulang ke rumah Pongki dengan menggunakan jasa ojek. Saat tiba di depan gerbang rumah mewah tersebut, Topan membayar sejumlah uang kepada pengemudi ojek yang sudah mengantarkan dirinya ke rumah Pongki. Lalu, ia mencoba untuk mengetuk gerbang itu dan memanggil siapa saja yang sedang berjaga di pos jaga, rumah tersebut.

"Om...! Pakde..! Pak bos! Kanjeng mami!" Panggilnya, seraya terus mengetuk gerbang rumah tersebut.

Tak lama kemudian, datang lah seorang penjaga yang belum dikenali oleh Topan. penjaga itu membukakan gerbang hingga berbentuk celah dan mengintip keluar.

"Hei siapa lu!" Tegur penjaga tersebut.

"Saya Paijo mas, sopirnya non Bella,"

"Supir non Bella? Perasaan non Bella tidak punya sopir... Jangan bohong kamu!"

"Sumpah mas... Saya supir barunya non Bella," Topan mencoba untuk meyakinkan Pria itu.

"Kalau lu sopirnya, mobil sama non Bella nya mana?" Tanya penjaga yang berpostur tinggi besar tersebut.

"Itu dia mas, saya ditinggalin sama non Bella di kampusnya. Ini saja saya pulang pakai ojek mas.." Keluh Topan.

"Lah kok bisa...? Jangan ngarang kamu!"

"Sumpah mas, kalau nggak percaya, tanya saja sama bapak Pongki. Wong saya dipekerjakan langsung oleh bapak Pongki kok."

Lelaki itu tampak berpikir sejenak. Lalu, ia beranjak ke dalam dan mencoba menghubungi Pongki untuk mengecek kebenaran apa yang dikatakan oleh Topan.

Cukup lama Topan menunggu, akhirnya gerbang itu pun dibukakan oleh penjaga rumah tersebut. Disusul dengan dibukakan nya gerbang kedua yang ada di rumah tersebut.

"Masuk kamu, langsung menemui bapak Pongki di ruang keluarga. Dia ingin berbicara denganmu." Perintah lelaki itu.

Topan hanya mengangguk dan melangkah dengan gontai menuju rumah Pongki. Sebenarnya, masuk ke rumah Pongki adalah tujuan utama dari Topan. Dalam tugasnya, Topan juga butuh mengetahui setiap sisi dari bangunan di kediaman targetnya, dan itulah kesempatan baginya untuk mengetahui setiap sisi rumah Pongki Susilo. Walaupun saat ini Topan diantar oleh seorang bodyguard ke ruang keluarga untuk menemui Pongki, setidaknya Topan sudah memasuki sedikit dari bagian rumah mewah tersebut.

Mata Topan diam-diam memperhatikan di setiap lorong dan sudut ruangan yang berada di rumah itu, Berawal dari ruang tamu hingga ke ruang keluarga. Di ruang keluarga tampak Pongki sedang duduk menunggu Topan, tidak terlihat kemarahan dimata lelaki berusia lebih dari 50 tahun tersebut. Melainkan, sorot mata Pongki terlihat geli saat melihat kehadiran topan di ruang keluarganya.

Saat melihat Pongki, Topan pun mulai beraksi menjadi seorang Paijo yang culun polos serta norak. Topan langsung bersimpuh di kaki Pongki dan menangis sejadi-jadinya dan memohon agar dirinya tidak dipecat oleh Pongki Susilo.

"Pak bos... Maafkan saya pak bos... Semua itu terjadi begitu saja, saya tidak tahu kemana non Bella.. Pak bos saya ditinggalkan begitu saja di kampus, non Bella melarikan diri dari saya Pak bos.. Maafkan saya, jangan dipecat ya pak bos... Saya lalai pak bos... Maafkan saya, saya mohon jangan dipecat pak bos.... Saya hanya ke kamar mandi sebentar saja dan ternyata non Bella sudah hilang. Saya tidak tahu non Bella ke mana pak bos... Mobilnya juga ilang Pak bos."

Pongki menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Lalu, ia menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat Topan yang menangis histeris di atas lantai.

"Sudah, sudah jangan nangis. Lain kali, jangan pernah tinggalkan mobil, paham?"

"Paham pak bos, tapi tadi sepatu saya dimuntahin oleh non Bella, jadi saya mau tidak mau harus ke kamar mandi."

"Loh, kok bisa?" Tanya Pongki, penasaran.

"Tadi kan pak, waktu saya mengantarkan non Bella ke kampus, di sepanjang jalan, non Bella selalu mengomel. Terus, non Bella meminta saya untuk mengendarai mobil dengan cepat. Eh, setiba di kampus, non Bella muntah di sepatu saya, saat saya membukakan pintu untuk non Bella. Saya juga bingung pak, kenapa non Bella muntah. Mungkin karena tidak biasa naik mobil kali ya pak.. non Bella biasa naik helikopter mungkin," Ucap Topan dengan gaya lugunya.

"Mungkin kamu ngebut-ngebutan kali... Makanya Bella muntah!"

"Ya...., kan saya disuruh ngebut Pak..."

Pongki menggeleng-gelengkan kepalanya, ia benar-benar merasa Paijo sangat polos.

"Ya... semuanya kan ada batas kecepatannya Paijo.... Lain kali, kamu jangan ulangi lagi ya..! Kalau terjadi apa-apa sama anak saya, kamu mau saya tuntut!"

"Yo jangan toh pak... Kalau saya dituntut, saya harus bayar pakai apa pak? Saya hanya orang miskin, niate kerja pak. Oke pak, besok saya nggak ngelakukan hal begitu lagi. Saya kapok tenan pak, yang penting saya jangan dipecat pak.. Saya mohon pak, mosok sehari kerja saya kena pecat. Nasib saya bagaimana nek ngunu pak..." Dengan wajah memohon, Topan terus merengek di atas lantai, tepat di samping kaki Pongki.

"Kalau saya menuntut itu, tidak dengan uang. Tapi, dengan nyawa kamu..!"

"Huaaaaa... jangan to pak... ampun pakkk.. kapok saya pak..." Topan semakin menangis meraung-raung.

Pongki menghela napas panjang, lalu ia menatap Paijo yang tampak stress dengan ancaman nya. Entah mengapa, Pongki selalu merasa iba kepada Paijo. Karena Pongki benar-benar percaya, bila Paijo adalah bocah kampung yang miskin dan sedang mempertaruhkan keberuntungan di Ibukota. Bila tidak bekerja dengannya, mungkin tidak ada orang yang mau menerima Paijo di luar sana. Karena selain Paijo sangat polos, anak itu kerap membuat kesal orang yang sedang berbicara kepadanya. Namun, disamping itu, Pongki menyadari bila Paijo adalah orang yang jujur dan memiliki hati yang baik. Maka, ia selalu merasa tidak tega dengan anak itu dan berusaha untuk memaafkan kesalahan Paijo di hari pertama nya bekerja.

"Baiklah, kamu saya maafkan. Tetapi, janji.. Jangan pernah ulangi lagi. Paham?"

"Terima kasih pak bos... saya paham pak.. saya paham... Terima kasih sekali Pak bos." Ucap Topan, seraya meraih tangan Pongki dan mencoba untuk mencium tangan lelaki itu. Dengan cepat, Pongki menarik tangannya dan menyuruh Topan untuk pergi dari hadapannya.

"Sudah, sana... sana... sana..., kamu hanya membuat pusing saja. Sana, kembali ke kamarmu. Biar anak buah saya yang mencari di mana Bella."

"Ngeh pak bos..." Ucap Topan seraya tersenyum malu-malu. Lalu, ia beranjak dari atas lantai dan bergegas meninggalkan ruang keluarga tersebut.

...

Di kamarnya, Topan bernafas lega. Ia sudah berhasil menaruh perangkap sadap di ruang keluarga. Tepatnya di bawah meja jati di ruangan tersebut, tanpa diketahui oleh Pongki dan juga bodyguard nya. Selain Topan terkenal licin, ia juga memiliki gerakan tangan yang begitu cepat. Hingga membuat targetnya tidak sama sekali menyadari nya.

"Bagaimana? Clear?"

Topan mengirim pesan kepada team nya, melalui pesan teks.

Tak lama kemudian, Topan mendapatkan balasan dari team nya yang bertugas untuk mendengarkan pembicaraan dari alat sadap tersebut.

"86,"

Topan tersenyum puas dan menghapus pesan singkat tersebut.

Dari mana Topan mendapatkan alat sadap? Tentu saja dari pengemudi ojek yang mengantarkan Topan untuk kembali ke rumah Pongki. Ternyata, selama ini banyak orang yang dibelakang layar. Mereka bertugas dengan tugasnya masing-masing. Hanya saja, Topan lah yang menjadi aktor utama dalam misi tersebut.

Semua di sekeliling Topan saat berada di luar rumah, dibuat senatural mungkin. Agar tidak ada yang menaruh curiga kepada Topan. Karena Topan tahu, dirinya pun juga sedang diawasi oleh Andrean yang diam-diam ditugaskan untuk selalu mengikuti kegiatan Topan saat berada di luar. Itulah mengapa Andrean tidak berada di rumah Pongki pada pagi ini.

Bagaimana bisa Topan tahu? Tentu saja karena Topan memiliki team andalan. Yaitu, team yang selalu bekerjasama dengan nya, dimana saja dan kapan saja tugas datang dan menjadi tanggung jawab mereka. Itu semua demi menumpas kejahatan di bumi Ibu Pertiwi.

Terpopuler

Comments

Arya Aya

Arya Aya

pengen komen tp nganu... 🤭

2022-02-12

1

sandi

sandi

keren jo!

2021-12-28

1

fhayy

fhayy

disini tuh sebenernya tegang tapi tiap adegan nya ngakaks Mulu coba 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣..

logat medok jowone bikin ngakaks Mulu... padahal aku juga di solo...tapi entah kenapa baca Paijo ngomong pengen tak tampol karak wkwk 😀😀😀

2021-12-03

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Siapa kamu?
3 2. Test mengemudi
4 3. Bella
5 4. Hei! Siapa kamu!
6 5. Frans
7 6. 86..!
8 7. Jaga dia
9 8. Diammmmmmm!
10 9. Pulang...
11 10. Anna
12 11. Kenyataan
13 12. Menyusul Pongki
14 13. Tentang Pongki dan Anna
15 14. Aku, kau dan dia
16 15. My eyes!
17 16. Anggap saya ibumu
18 17. Permohonan maaf
19 18. Paijo si brondong
20 19. Pertarungan Topan dan Andrean
21 20. Perpisahan
22 21. Bali?
23 22. Beri aku waktu
24 23. Misi yang buat dilema
25 24. Paijo?
26 25. Paijo, terima kasih..
27 26. Tidak pernah berubah
28 27. Meresahkan....!!!!!!
29 28. Let's see later
30 29. Bali
31 30. Rencana Berta
32 31. Dasar penghianat!
33 32. Surat pernyataan
34 33. Perasaan apa ini?
35 34. Bersyukurlah
36 35. Jegeerrrrrr!
37 36. Selamat tinggal kenangan
38 37. Perpisahan di Bandara
39 38. Ke Bali
40 39. Bali (2)
41 40. Apa yang kamu lakukan?
42 41. Club malam
43 42. Ada aku untuk kamu
44 43. I love you..
45 44. Nyaris saja!
46 45. Bell, kamu jahat!
47 46. Awkward momen
48 47. Menyogok Bella
49 48. Memberi maaf
50 49. Kesal
51 50. Saya hanya supir bagi non Bella
52 51. Hujan
53 52. Mulai bersahabat
54 53. Informasi
55 54. Bila..
56 55. Sepeda motor
57 56. Saya mohon, jangan membenci saya
58 57. Siapa sebenarnya?
59 58. Terpaksa menginap
60 59. Malam bersama
61 60. Pasrah
62 61. Indahnya jatuh cinta
63 62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64 63. Informasi yang bocor
65 64. Tidak mungkin
66 65. Baru menyadari
67 66. Makan malam
68 67. Kesampingkan hati
69 68. Kamu adalah pemilik hatiku
70 69. Aku mencintaimu
71 70. Penangkapan
72 71. Maafkan saya
73 72. Calon menantu
74 73. Maafkan saya
75 74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76 75. Janji tetaplah janji
77 76. Lestari
78 77. I love you, I miss you..
79 78. Apa kamu menyukai dia?
80 79. Pertemuan
81 80. Biar mama yang mengatur
82 81. Penyesalan
83 82. Pertemuan
84 83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85 84. Saya berjanji
86 85. Hanya Bella
87 86. Ikhlas
88 87. Wisuda impian
89 88. Terima kasih Tuhan...
90 89. Pertemuan yang gagal
91 90. Perdebatan
92 91. Rahasia kisah usang
93 92. Daftar hutang Antok
94 93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95 94. Cinta yang baik
96 95. Bella, I love you
97 96. Gosip yang menyebar
98 97. Upacara pengangkatan
99 98. Wawancara kerja
100 99. Emosi Topan
101 100. Maafkan aku
102 101. Aku akan disamping mu selamanya
103 102. Siapa biangnya?
104 103. Anna
105 104. Dia bukan anak kandungmu!
106 105. Rahasia
107 106. Ayo test DNA
108 107. Biarlah..
109 108. Kata maaf
110 109. Cinta yang tak tergantikan
111 110. Agus?
112 111. Aku mau susu
113 112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114 113. Kau dipecat!
115 114. Kamu bukan istriku lagi
116 115. Galang?
117 116. Rumah kakek
118 117. Album usang
119 118. Misi Bella dan Berta
120 119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121 120. Maafkan Ibu
122 121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123 122. Surat yang tak pernah dikirim
124 123. Apakah kamu tahu?
125 124. Money laundry?
126 125. Pasar malam
127 126. Jadilah tunanganku
128 127. Permintaan maaf Lestari
129 128. Hasil test DNA
130 129. Berbohong demi kebaikan
131 130. Hari persidangan
132 131. Persidangan
133 132. Ayo temui orangtuaku...
134 133. Air kehidupan
135 134. Pemakaman
136 135. Surat terakhir
137 136. Kau bodoh
138 137. Bagaimana mungkin?
139 138. Topan anak ku
140 139. Restu
141 140. Apakah mungkin?
142 141. Perpisahan sementara
143 142. Malam sebelum sidang keputusan
144 143. Lamaran
145 144. Hukuman
146 145. Syarat
147 146. Risau
148 147. Warung mie ayam
149 148. Sejak kapan?
150 149. Wawancara dan tes
151 150. Meninggalkan rumah dinas
152 151. Cinta Ibu
153 152. Saling memaafkan
154 153. Menjemput Baba
155 154. Jadilah istriku
156 155. Pernikahan tidak biasa
157 156. Kembali ke Jakarta
158 157. Bagaimana caranya?
159 158. Persiapan malam pertama
160 159. Kado Antok
161 160. Malam pertama
162 161. Akward
163 162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164 163. Bulan madu yang indah
165 164. Bulan September
166 165. Surat
167 166. Jagat Raya Putra Alexander
168 167. Permintaan terakhir
169 168. Maafkan aku
170 169. Bertemu dengan Jagat
171 170. Kisah terakhir
172 171. Peluru terakhir
173 172. Sampai jumpa esok hari
174 173. Persiapan
175 174. Surat Bella
176 175. Eksekusi
177 176. Surat untuk Topan
178 177. Kekasihku..
179 178. Kembali Pulang
180 179. Ziarah
181 180. Ngambek
182 181. Gagal total
183 182. Pernikahan Antok
184 183. Bersyukurlah
185 Epilog
186 Bonus chapter.
187 Pengumuman
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Prolog
2
1. Siapa kamu?
3
2. Test mengemudi
4
3. Bella
5
4. Hei! Siapa kamu!
6
5. Frans
7
6. 86..!
8
7. Jaga dia
9
8. Diammmmmmm!
10
9. Pulang...
11
10. Anna
12
11. Kenyataan
13
12. Menyusul Pongki
14
13. Tentang Pongki dan Anna
15
14. Aku, kau dan dia
16
15. My eyes!
17
16. Anggap saya ibumu
18
17. Permohonan maaf
19
18. Paijo si brondong
20
19. Pertarungan Topan dan Andrean
21
20. Perpisahan
22
21. Bali?
23
22. Beri aku waktu
24
23. Misi yang buat dilema
25
24. Paijo?
26
25. Paijo, terima kasih..
27
26. Tidak pernah berubah
28
27. Meresahkan....!!!!!!
29
28. Let's see later
30
29. Bali
31
30. Rencana Berta
32
31. Dasar penghianat!
33
32. Surat pernyataan
34
33. Perasaan apa ini?
35
34. Bersyukurlah
36
35. Jegeerrrrrr!
37
36. Selamat tinggal kenangan
38
37. Perpisahan di Bandara
39
38. Ke Bali
40
39. Bali (2)
41
40. Apa yang kamu lakukan?
42
41. Club malam
43
42. Ada aku untuk kamu
44
43. I love you..
45
44. Nyaris saja!
46
45. Bell, kamu jahat!
47
46. Awkward momen
48
47. Menyogok Bella
49
48. Memberi maaf
50
49. Kesal
51
50. Saya hanya supir bagi non Bella
52
51. Hujan
53
52. Mulai bersahabat
54
53. Informasi
55
54. Bila..
56
55. Sepeda motor
57
56. Saya mohon, jangan membenci saya
58
57. Siapa sebenarnya?
59
58. Terpaksa menginap
60
59. Malam bersama
61
60. Pasrah
62
61. Indahnya jatuh cinta
63
62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64
63. Informasi yang bocor
65
64. Tidak mungkin
66
65. Baru menyadari
67
66. Makan malam
68
67. Kesampingkan hati
69
68. Kamu adalah pemilik hatiku
70
69. Aku mencintaimu
71
70. Penangkapan
72
71. Maafkan saya
73
72. Calon menantu
74
73. Maafkan saya
75
74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76
75. Janji tetaplah janji
77
76. Lestari
78
77. I love you, I miss you..
79
78. Apa kamu menyukai dia?
80
79. Pertemuan
81
80. Biar mama yang mengatur
82
81. Penyesalan
83
82. Pertemuan
84
83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85
84. Saya berjanji
86
85. Hanya Bella
87
86. Ikhlas
88
87. Wisuda impian
89
88. Terima kasih Tuhan...
90
89. Pertemuan yang gagal
91
90. Perdebatan
92
91. Rahasia kisah usang
93
92. Daftar hutang Antok
94
93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95
94. Cinta yang baik
96
95. Bella, I love you
97
96. Gosip yang menyebar
98
97. Upacara pengangkatan
99
98. Wawancara kerja
100
99. Emosi Topan
101
100. Maafkan aku
102
101. Aku akan disamping mu selamanya
103
102. Siapa biangnya?
104
103. Anna
105
104. Dia bukan anak kandungmu!
106
105. Rahasia
107
106. Ayo test DNA
108
107. Biarlah..
109
108. Kata maaf
110
109. Cinta yang tak tergantikan
111
110. Agus?
112
111. Aku mau susu
113
112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114
113. Kau dipecat!
115
114. Kamu bukan istriku lagi
116
115. Galang?
117
116. Rumah kakek
118
117. Album usang
119
118. Misi Bella dan Berta
120
119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121
120. Maafkan Ibu
122
121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123
122. Surat yang tak pernah dikirim
124
123. Apakah kamu tahu?
125
124. Money laundry?
126
125. Pasar malam
127
126. Jadilah tunanganku
128
127. Permintaan maaf Lestari
129
128. Hasil test DNA
130
129. Berbohong demi kebaikan
131
130. Hari persidangan
132
131. Persidangan
133
132. Ayo temui orangtuaku...
134
133. Air kehidupan
135
134. Pemakaman
136
135. Surat terakhir
137
136. Kau bodoh
138
137. Bagaimana mungkin?
139
138. Topan anak ku
140
139. Restu
141
140. Apakah mungkin?
142
141. Perpisahan sementara
143
142. Malam sebelum sidang keputusan
144
143. Lamaran
145
144. Hukuman
146
145. Syarat
147
146. Risau
148
147. Warung mie ayam
149
148. Sejak kapan?
150
149. Wawancara dan tes
151
150. Meninggalkan rumah dinas
152
151. Cinta Ibu
153
152. Saling memaafkan
154
153. Menjemput Baba
155
154. Jadilah istriku
156
155. Pernikahan tidak biasa
157
156. Kembali ke Jakarta
158
157. Bagaimana caranya?
159
158. Persiapan malam pertama
160
159. Kado Antok
161
160. Malam pertama
162
161. Akward
163
162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164
163. Bulan madu yang indah
165
164. Bulan September
166
165. Surat
167
166. Jagat Raya Putra Alexander
168
167. Permintaan terakhir
169
168. Maafkan aku
170
169. Bertemu dengan Jagat
171
170. Kisah terakhir
172
171. Peluru terakhir
173
172. Sampai jumpa esok hari
174
173. Persiapan
175
174. Surat Bella
176
175. Eksekusi
177
176. Surat untuk Topan
178
177. Kekasihku..
179
178. Kembali Pulang
180
179. Ziarah
181
180. Ngambek
182
181. Gagal total
183
182. Pernikahan Antok
184
183. Bersyukurlah
185
Epilog
186
Bonus chapter.
187
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!