Pongki terdiam di balkon apartemen istri keduanya. Disampingnya, terlihat gelas bekas kopi yang sudah tinggal ampas nya saja. Pongki memandangi langit yang mulai memerah, karena sinar mentari yang sudah mulai tenggelam. Ia menghela nafas panjang dan menghembuskan nya dengan perlahan.
Angan nya kembali ke 29 tahun yang lalu. Dimana saat ia masih berjuang untuk menikahi Berta. Pongki adalah lelaki miskin yang tidak mempunyai harta benda. Ia hanya seorang pegawai rendahan yang bertugas di kantor ayah Berta. Namun, meskipun begitu, Pongki lulusan S1. Dia mampu menyelesaikan kuliah nya dengan bekerja paruh waktu. Hingga ia dapat di terima di perusahaan milik ayah Berta.
Pertemuan nya dengan Berta pertama kali, saat Pongki ditugaskan untuk mengantarkan laporan ke rumah atasan nya, bapak Agus Sumarno. Saat itu Berta masih baru saja lulus kuliah. Dari pertemuan pertama itu, mereka saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Setelah kerap bertemu, mereka mulai menjalin hubungan spesial di belakang orangtua Berta.
Suatu ketika, orangtua Berta mengetahui hubungan mereka berdua. Setelah mereka menjalin hubungan selama satu tahun lebih. Berbeda agama dan berbeda status sosial, membuat orangtua Berta tidak menyetujui hubungan mereka berdua. Meskipun begitu, Pongki terus berusaha untuk mendapatkan restu, menikahi kekasihnya, Berta.
Hingga pertemuan pun di gelar. Orang tua Berta meminta Pongki menyerahkan uang lamaran sebesar yang tidak mampu ia berikan kepada orangtua Berta. Karena, faktor ekonomi nya yang belum kunjung stabil, maka Pongki bertekad untuk mengambil jalan pintas. Ya, dia mulai menjadi bandar nark*ba.
Hanya butuh beberapa bulan, akhirnya Pongki mampu memenuhi persyaratan dari ayah Berta. Meskipun begitu, perjalanan mereka belum mulus. Pongki di hadapi oleh pilihan harus memilih agama Berta atau tidak menikah dengan Berta, sama sekali.
Menyangkut yang satu itu, Pongki pun menyerah, ia mundur dan tidak bisa mempermainkan agamanya. Pongki menghilang dari hidup Berta. Tetapi, Berta tidak menyerah. Wanita itu mencari Pongki kemana saja, akhirnya mereka bertemu di kampung Pongki.
Pongki yang sedang putus asa dan memilih jalan yang semrawut, dengan bermabuk-mabukan serta menjadi preman yang tidak berguna di kampung nya. Kehadiran Berta memunculkan secercah harapan. Di tambah Berta bersedia untuk menikah dan memilih agama Pongki.
27 tahun yang lalu, mereka menikah sah, di hadapan kedua orangtua Pongki, serta saksi lain nya. Mereka mulai dari nol dan hidup bahagia. Meskipun begitu, teror terus ia terima, karena orangtua Berta takut anak mereka kekurangan, bila hidup bersama suami yang miskin.
Pongki kembali memilih jalan yang sesat. Ia masuk kedalam anggota mafia yang memproduksi barang haram tersebut. Pelan-pelan, hidupnya mapan. Bahkan, ia menutupi bisnis ilegal nya dengan bisnis legal yang ia bangun untuk mencuci uang yang ia peroleh dari bisnis ilegal nya.
Hingga suatu saat, Berta hamil dan melahirkan. Pelan-pelan, orangtua Berta mulai menerima dirinya yang mulai jaya dan status nya yang menjadi ayah kandung dari cucu orangtua Berta. Hubungan menanti dan mertua itu pun perlahan membaik, bahkan, Pongki menjadi menantu andalan orangtua Berta.
Sebenarnya, Pongki ingin mengakhiri bisnis ilegalnya. Hanya saja, banyak kekhawatiran yang ia hadapi. Ia takut, tanpa bisnis ilegal, usaha legal nya akan hancur dan kurang pemasukan, dan akan membawa anak dan istrinya kembali ke kehidupan yang sulit. Lagi pula, ia sudah terlanjur memiliki jaringan hingga ke internasional. Tidak ada yang bisa selamat, keluar hidup-hidup dari bisnis tersebut.
Mengenai Anna, perkenalan Pongki dan Anna di awali dari 5 tahun yang lalu. Dimana Pongki sedang menghindari kejaran polisi yang mulai mencurigai dirinya. Pongki bertemu dengan Anna di salah satu desa. Anna yang lugu dan cantik, membantu Pongki untuk menghilang sementara waktu. Sedangkan Berta, hanya tahu Pongki sedang berada di luar negeri.
Meskipun begitu, Pongki tidak langsung jatuh cinta dengan Anna. Justru, perasaan kasihan lah yang membuat Pongki tidak bisa melepaskan diri dari Anna. Ditambah, posisi Anna yang sebatang kara. Karena Pongki hidup bersama Anna, warga desa meminta Pongki untuk menikahi Anna. Tidak ada pilihan lain, Pongki pun menikahi Anna, walaupun ia merasa bersalah kepada anak dan istrinya yang sah.
5 bulan, Pongki tidak menyentuh Anna yang notabene seusia dengan putrinya sendiri, Bella. Namun, dalam pelarian, Pongki mulai merasakan kesepian sebagai lelaki yang pernah menikah sebelum nya. Tepat malam itu, Pongki mulai menjamah Anna. Ia pun semakin terperangkap dalam situasi yang tidak memiliki pilihan. Ia resmi berkhianat dan menjalani hidup dengan memiliki 2 wanita di dalam hidupnya.
Setelah kasus nya di tutup oleh pengacara, Pongki kembali ke kota, dan membelikan apartemen itu, yang kebetulan satu gedung dengan apartemen milik Frans. Ia kerap membagi waktu antara Anna dan Berta, tanpa di curigai oleh Berta. Tetapi, hari ini semua rahasia itu terungkap, oleh anak kandungnya sendiri.
Hancur, itulah yang Pongki rasakan. Satu sisi ia telah mengkhianati pernikahan nya, satu sisi lagi, ia tidak mungkin menceraikan Anna yang sebatang kara. Anna begitu tergantung kepada dirinya. Mulai dari uang dan segalanya. Karena, untuk bekerja saja, Anna tidak memiliki ijazah yang dapan membuat dirinya di terima di sebuah perusahaan, atau memiliki pekerjaan yang layak.
Perasaan iba dan perasaan bersalah kepada Berta dan Bella, terus menghantuinya. Kalau ia boleh jujur, ia sangat mencintai Berta. Maka dari itu, ia lebih memilih banyak waktu untuk anak dan istrinya tersebut dibandingkan dengan Anna.
Kemolekan tubuh Anna dan kecantikan wanita itu, tidak mampu menggantikan rasa cintanya kepada Berta dan Bella. Hanya saja, sudah terlanjur menjadi istri nya, Pongki bisa apa?
"Mas..." Terdengar suara Anna yang berjalan menghampiri Pongki yang sedang larut dalam ingatan masa lalunya.
Pongki menoleh dan menatap wajah istri keduanya itu. Lalu, ia tersenyum dan kembali memandang langit sore itu.
"Sudah senja, ayo masuk," Ucap Anna lagi.
Dengan wajah gelisah, Pongki beranjak dari duduknya dan bergegas masuk kedalam apartemen tersebut.
"Ayo mandi mas," Anna menyerahkan handuk bersih kepada Pongki. Pongki pun mengangguk dan beranjak ke kamar kecil.
Kini, Anna yang terdiam di atas sofa dan memandang jauh keluar jendela apartemen itu. Anna sadar, dan tahu, bila dirinya adalah istri kedua. Anna juga tahu dari awal, bila Pongki sudah memiliki seorang anak yang seusia dengan dirinya. Namun, Anna benar-benar mencintai Pongki.
Bersama Pongki, ia merasakan kembali sosok seorang ayah yang sudah lama menghilang dari hidupnya. Meskipun begitu, Anna menyadari bila Pongki tidak sepenuhnya mencintai dirinya. Bukan juga karena harta dan tahta, yang membuat Anna bertahan dengan Pongki hingga detik ini. Anna berniat, akan menghabiskan masa tuanya dengan Pongki, dan ia ingin, Pongki kelak meninggal dipeluknya.
Cinta tulus dari Anna lah yang membuat dua insan ini tidak mampu untuk berpisah. Sedangkan perasaan iba dan bersalah, membuat Pongki terus mempertahankan Anna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
💞salsabila💞
Oalahhhhh.... Wes angeeelll
2022-11-22
1
Arya Aya
bingung mw komen apa hiks
2022-02-12
1
fhayy
ora Ono sek salah... wes wong loro di bojo wae...sek rukun.. di jelaskan aja pelan2 nanti Bertha juga paham
2021-12-03
1