18. Paijo si brondong

Topan datang dengan membawa dua gelas kopi yang baru saja ia buat di dapur para karyawan Pongki. Topan meletakkan dua gelas kopi itu di hadapan Pongki. Lalu, ia beranjak duduk di hadapan Pongki.

"Terima kasih ya Jo,"

"Ngeh pak, sama-sama," Sahut Topan dengan senyum malu-malu nya yang menjadi khas dirinya sebagi Paijo.

"Pak boss baik-baik saja kan?" Tanya Topan dengan wajah yang sungkan.

Pongki menatap Topan dan tersenyum. Lalu, ia menggelengkan kepalanya dengan lemah.

"Kenapa pak boss?" Tanya Topan lagi.

"Aku yakin, kamu sudah tahu. Mengapa kamu bertanya?"

Topan tertunduk malu, saat mendengar ucapan Pongki.

"Jo, kamu kan belum menikah. Sesulit apa pun nanti pernikahan mu kelak, jangan pernah mendua ya Jo,"

Topan mengangkat wajahnya dan menatap Pongki dengan seksama.

"Ngeh pak boss," Sahut Topan.

"Saya sangat mencintai bu Berta. Dia ibarat bidadari di dalam hidup saya. Tetapi, keputusan bodoh saya, membuat saya terseret ke lubang nestapa. Pernikahan saya terancam bubar. Tetapi, saya tetap ingin mempertahankan Berta." Pongki mulai menceritakan masalah rumah tangganya.

Topan berusaha untuk menjadi pendengar yang baik untuk Pongki yang sebenarnya adalah target operasi nya.

"Menurut mu, apa yang harus saya lakukan Jo?"

Topan terdiam, ia bingung akan menjawab apa. Sedangkan dirinya tidak memiliki pengalaman menikah sekalipun.

"Kamu bingung ya, saya bertanya seperti ini?" Tanya Pongki, di iringi tawa yang membodohi dirinya sendiri.

"Hehehe, sedikit pak," Sahut Topan.

"Jo, kalau saya tidak bisa mempertahankan pernikahan saya, saya minta kamu menjaga anak dan istri saya ya Jo,"

Topan mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti mengapa Pongki begitu percaya kepada dirinya yang baru saja beberapa hari bekerja bersama dengan lelaki itu.

"Ke-kenapa pak boss percaya dengan saya?" Tanya Topan.

"Entah mengapa, saya yakin kamu orang baik."

Deggggg...!

Topan kembali merasa bersalah dan menghela nafas panjang.

"Saya yakin kok, pak boss bisa mempertahankan rumah tangga pak boss," Ucap Topan.

"Darimana kamu yakin?" Tanya Pongki penasaran, sambil meraih gelas kopinya dan menyeruput kopi panas itu secara perlahan.

"Karena saya yakin, cinta kanjeng mami, sebesar cinta pak boss kepada kanjeng mami."

Pongki membulatkan matanya dan memandangi Topan dengan seksama.

"Begitu ya? Lantas, bagaimana caranya saya bisa mempertahankan pernikahan saya?" Tanya Pongki lagi.

Topan kembali menghela nafas panjang, lalu ia tersenyum ramah kepada Pongki.

"Kalau pak boss membuktikan bila pak boss layak untuk diperjuangkan sih menurut saya."

"Maksudnya?" Pongki masih belum mengerti dengan ucapan Topan.

"Mulai raih kepercayaan kanjeng mami kembali, pak boss. Kalau pak boss mencinta kanjeng mami, coba pak boss melupakan istri kedua pak boss. Lalu, coba pak boss mulai memiliki waktu yang banyak dengan kanjeng mami. Liburan misalnya, makan malam bersama, romantis-romantisan kayak dulu lagi pak boss. Pokoknya, perlakukan kanjeng mami seperti the one and only gitu..."

Pongki terbelalak, ia tersenyum lebar dan menggelengkan kepalanya, tanda ia tidak percaya dengan apa yang baru saja Topan ucapkan.

"Kamu cerdas juga ya Jo... belajar bahasa Inggris dari mana kamu Jo?"

"Ah, pak boss bisa saja... Saya dulu pernah di ajarkan bule yang singgah di desa saya pak boss. Jadi, saya bisa litle litle lah bahasa Inggris nya," Ucap Topan, sembari tersipu malu. Padahal, sebenarnya jantung nya berdegup kencang, karena ia takut Pongki curiga kepada dirinya.

"Hebat kamu Jo! Karyawan begini ini yang saya suka!" Ucap Pongki dengan bersemangat.

"Hehehe, thank you pak boss..." Ucap Topan, seraya tersenyum semringah.

Lalu, mereka pun mulai bercerita banyak hal. Tentu saja sedikit-sedikit, Topan menjadi lebih mengenal Pongki. Topan juga mulai bertanya tentang usaha apa saja yang Pongki punya. Pelan tapi pasti, Topan mengeluarkan sedikit demi sedikit skill nya sebagai penyelidik sebuah kasus. Tentu saja, itu semua tanpa di sadari oleh Pongki.

Cukup lama mereka berbincang, hingga malam pun mulai berganti pagi. Tepat pukul 2 dini hari, Pongki pun meninggalkan kamar Topan, dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Topan yang sudah rela begadang hanya untuk mendengarkan dirinya.

Pongki kembali ke rumahnya dengan perasaan yang jauh terasa ringan. Ia benar-benar mengagumi sosok Paijo. Walaupun begitu, baginya Paijo sangat berjasa untuk dirinya yang sedang sangat membutuhkan dukungan saat ini.

..

"Paijoooooooo...!" Teriak Bella, di halaman rumah nya, saat menyadari Paijo belum menyiapkan mobil untuk dirinya.

Dari arah paviliun, terlihat Topan berlari mendekati Bella, dengan rambut yang terlihat basah, wajah yang kurang tidur dan baju yang tampak tidak rapi.

"Kesiangan lu?"

"I-i-iya non maaf ya non."

"Kok bisa?" Cecar Bella.

"Iya non, semalam saya tidak bisa tidur," Ucap Topan, berbohong.

"Hmmm, ya sudah, antar kan gue ke kampus. Gue mau ambil toga," Ucap Bella, sambil melangkah masuk kedalam mobilnya. Topan hanya mengangguk dan menyusul masuk kedalam mobil itu.

Dari dalam rumah, terlihat Berta berlari memanggil Topan.

"Jo....! Jo...!" Panggilnya.

Topan yang baru saja akan menyalakan mesin mobilnya pun mengurungkan niatnya, lalu ia membuka pintu mobilnya dan bergegas keluar dari mobil itu.

"Ya kanjeng mami...?"

"Nanti siang, kita jadi ke mall kan?"

Topan terlihat canggung dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Berta. Sedangkan Bella yang mendengar kata-kata maminya pun mengerutkan keningnya dan menyusul keluar dari mobil itu.

"Maksudnya? Jangan bilang mami suka sama si mas-mas tengik ini!" Ucap Bella dengan penuh kecurigaan.

"Eh.... sembarangan kamu Bella, mami mau ke mall ada keperluan. Sekalian mami mau membelikan si Paijo baju baru."

Bella semakin curiga saat mendengar apa yang dikatakan maminya.

"Baju baru? Untuk apa? Mami mau dandanin dia ala-ala brondong gitu?"

"Hus! Sembarangan. Mami tidak segila itu Bella! Mami hanya mau mengucapkan terima kasih kepada Paijo. Dia sudah baik loh sama kita, kemarin dia mau menghibur kita loh..."

"Lagian.... Paijo itu sudah mami anggap sebagai anak sendiri," Sambung Berta seraya tersenyum semringah kepada Topan.

Topan mengangkat kedua alisnya dan terlihat tidak enak kepada Bella.

"Hah?" Bella tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut maminya.

"Wah... mami sudah kena sihir si Masteng nih.., tidak bisa dibiarkan!" Batin Bella.

"Nanti siang kan?"

"Iya," Sahut Berta.

"Ya sudah, nanti siang aku ikut. Aku tidak mau dia jadi bapak tiri ku!" Seru Bella seraya kembali masuk kedalam mobil nya dan membanting pintu mobil tersebut.

"Duh... kanjeng mami, non Bella jadi salah paham. Saya antar kan nanti siang, tetapi saya menunggu di mobil saja ya kanjeng mami," Ucap Topan dengan wajah yang serba salah.

"Ck... sudah, abaikan dia. Memang pikiran dia itu selalu suudzon saja," Ucap Berta seraya, tersenyum tulus kepada Topan. Selayaknya seorang ibu yang begitu tulus mencintai anak nya.

Sebenarnya ada alasan nya mengapa Berta menyayangi Topan. Dirinya sedang merindukan anak laki-laki pertama nya yang sudah tiada.

Ternyata, saat dirinya menyusul Pongki ke desa lelaki itu, Berta tengah mengandung anak pertama nya. Karena, semua serba terbatas di desa tersebut, di tambah dengan keterbatasan ekonomi Pongki saat itu. Berta dan Pongki tidak bisa menyelamatkan bayi mereka yang terlahir prematur.

Mereka harus mengikhlaskan kepergian anak pertama mereka, yang mereka berikan nama Bryan, begitu saja. Di tambah masalah mereka yang belum selesai dengan kedua orang tua Berta, yang menuntut Pongki untuk sukses terlebih dahulu, sebelum menikahi Berta.

Ya, bayi tersebut lahir di luar pernikahan mereka. Dosa terbesar yang pernah mereka lakukan saat dimana mereka sedang bersama berjuang demi sebuah restu.

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

hati2nanti km sndr yg trsihir sm masteng lho bella

2021-11-28

3

Anne Rukpaida

Anne Rukpaida

jgn2 nnti klo dah dandanin sma kanjeng mami, bsa² aq jga terpesona sma Paijo 🤣🤣🤣

2021-11-24

1

ama luph endhe

ama luph endhe

topan, tunjukan pesona mu😁

2021-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Siapa kamu?
3 2. Test mengemudi
4 3. Bella
5 4. Hei! Siapa kamu!
6 5. Frans
7 6. 86..!
8 7. Jaga dia
9 8. Diammmmmmm!
10 9. Pulang...
11 10. Anna
12 11. Kenyataan
13 12. Menyusul Pongki
14 13. Tentang Pongki dan Anna
15 14. Aku, kau dan dia
16 15. My eyes!
17 16. Anggap saya ibumu
18 17. Permohonan maaf
19 18. Paijo si brondong
20 19. Pertarungan Topan dan Andrean
21 20. Perpisahan
22 21. Bali?
23 22. Beri aku waktu
24 23. Misi yang buat dilema
25 24. Paijo?
26 25. Paijo, terima kasih..
27 26. Tidak pernah berubah
28 27. Meresahkan....!!!!!!
29 28. Let's see later
30 29. Bali
31 30. Rencana Berta
32 31. Dasar penghianat!
33 32. Surat pernyataan
34 33. Perasaan apa ini?
35 34. Bersyukurlah
36 35. Jegeerrrrrr!
37 36. Selamat tinggal kenangan
38 37. Perpisahan di Bandara
39 38. Ke Bali
40 39. Bali (2)
41 40. Apa yang kamu lakukan?
42 41. Club malam
43 42. Ada aku untuk kamu
44 43. I love you..
45 44. Nyaris saja!
46 45. Bell, kamu jahat!
47 46. Awkward momen
48 47. Menyogok Bella
49 48. Memberi maaf
50 49. Kesal
51 50. Saya hanya supir bagi non Bella
52 51. Hujan
53 52. Mulai bersahabat
54 53. Informasi
55 54. Bila..
56 55. Sepeda motor
57 56. Saya mohon, jangan membenci saya
58 57. Siapa sebenarnya?
59 58. Terpaksa menginap
60 59. Malam bersama
61 60. Pasrah
62 61. Indahnya jatuh cinta
63 62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64 63. Informasi yang bocor
65 64. Tidak mungkin
66 65. Baru menyadari
67 66. Makan malam
68 67. Kesampingkan hati
69 68. Kamu adalah pemilik hatiku
70 69. Aku mencintaimu
71 70. Penangkapan
72 71. Maafkan saya
73 72. Calon menantu
74 73. Maafkan saya
75 74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76 75. Janji tetaplah janji
77 76. Lestari
78 77. I love you, I miss you..
79 78. Apa kamu menyukai dia?
80 79. Pertemuan
81 80. Biar mama yang mengatur
82 81. Penyesalan
83 82. Pertemuan
84 83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85 84. Saya berjanji
86 85. Hanya Bella
87 86. Ikhlas
88 87. Wisuda impian
89 88. Terima kasih Tuhan...
90 89. Pertemuan yang gagal
91 90. Perdebatan
92 91. Rahasia kisah usang
93 92. Daftar hutang Antok
94 93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95 94. Cinta yang baik
96 95. Bella, I love you
97 96. Gosip yang menyebar
98 97. Upacara pengangkatan
99 98. Wawancara kerja
100 99. Emosi Topan
101 100. Maafkan aku
102 101. Aku akan disamping mu selamanya
103 102. Siapa biangnya?
104 103. Anna
105 104. Dia bukan anak kandungmu!
106 105. Rahasia
107 106. Ayo test DNA
108 107. Biarlah..
109 108. Kata maaf
110 109. Cinta yang tak tergantikan
111 110. Agus?
112 111. Aku mau susu
113 112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114 113. Kau dipecat!
115 114. Kamu bukan istriku lagi
116 115. Galang?
117 116. Rumah kakek
118 117. Album usang
119 118. Misi Bella dan Berta
120 119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121 120. Maafkan Ibu
122 121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123 122. Surat yang tak pernah dikirim
124 123. Apakah kamu tahu?
125 124. Money laundry?
126 125. Pasar malam
127 126. Jadilah tunanganku
128 127. Permintaan maaf Lestari
129 128. Hasil test DNA
130 129. Berbohong demi kebaikan
131 130. Hari persidangan
132 131. Persidangan
133 132. Ayo temui orangtuaku...
134 133. Air kehidupan
135 134. Pemakaman
136 135. Surat terakhir
137 136. Kau bodoh
138 137. Bagaimana mungkin?
139 138. Topan anak ku
140 139. Restu
141 140. Apakah mungkin?
142 141. Perpisahan sementara
143 142. Malam sebelum sidang keputusan
144 143. Lamaran
145 144. Hukuman
146 145. Syarat
147 146. Risau
148 147. Warung mie ayam
149 148. Sejak kapan?
150 149. Wawancara dan tes
151 150. Meninggalkan rumah dinas
152 151. Cinta Ibu
153 152. Saling memaafkan
154 153. Menjemput Baba
155 154. Jadilah istriku
156 155. Pernikahan tidak biasa
157 156. Kembali ke Jakarta
158 157. Bagaimana caranya?
159 158. Persiapan malam pertama
160 159. Kado Antok
161 160. Malam pertama
162 161. Akward
163 162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164 163. Bulan madu yang indah
165 164. Bulan September
166 165. Surat
167 166. Jagat Raya Putra Alexander
168 167. Permintaan terakhir
169 168. Maafkan aku
170 169. Bertemu dengan Jagat
171 170. Kisah terakhir
172 171. Peluru terakhir
173 172. Sampai jumpa esok hari
174 173. Persiapan
175 174. Surat Bella
176 175. Eksekusi
177 176. Surat untuk Topan
178 177. Kekasihku..
179 178. Kembali Pulang
180 179. Ziarah
181 180. Ngambek
182 181. Gagal total
183 182. Pernikahan Antok
184 183. Bersyukurlah
185 Epilog
186 Bonus chapter.
187 Pengumuman
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Prolog
2
1. Siapa kamu?
3
2. Test mengemudi
4
3. Bella
5
4. Hei! Siapa kamu!
6
5. Frans
7
6. 86..!
8
7. Jaga dia
9
8. Diammmmmmm!
10
9. Pulang...
11
10. Anna
12
11. Kenyataan
13
12. Menyusul Pongki
14
13. Tentang Pongki dan Anna
15
14. Aku, kau dan dia
16
15. My eyes!
17
16. Anggap saya ibumu
18
17. Permohonan maaf
19
18. Paijo si brondong
20
19. Pertarungan Topan dan Andrean
21
20. Perpisahan
22
21. Bali?
23
22. Beri aku waktu
24
23. Misi yang buat dilema
25
24. Paijo?
26
25. Paijo, terima kasih..
27
26. Tidak pernah berubah
28
27. Meresahkan....!!!!!!
29
28. Let's see later
30
29. Bali
31
30. Rencana Berta
32
31. Dasar penghianat!
33
32. Surat pernyataan
34
33. Perasaan apa ini?
35
34. Bersyukurlah
36
35. Jegeerrrrrr!
37
36. Selamat tinggal kenangan
38
37. Perpisahan di Bandara
39
38. Ke Bali
40
39. Bali (2)
41
40. Apa yang kamu lakukan?
42
41. Club malam
43
42. Ada aku untuk kamu
44
43. I love you..
45
44. Nyaris saja!
46
45. Bell, kamu jahat!
47
46. Awkward momen
48
47. Menyogok Bella
49
48. Memberi maaf
50
49. Kesal
51
50. Saya hanya supir bagi non Bella
52
51. Hujan
53
52. Mulai bersahabat
54
53. Informasi
55
54. Bila..
56
55. Sepeda motor
57
56. Saya mohon, jangan membenci saya
58
57. Siapa sebenarnya?
59
58. Terpaksa menginap
60
59. Malam bersama
61
60. Pasrah
62
61. Indahnya jatuh cinta
63
62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64
63. Informasi yang bocor
65
64. Tidak mungkin
66
65. Baru menyadari
67
66. Makan malam
68
67. Kesampingkan hati
69
68. Kamu adalah pemilik hatiku
70
69. Aku mencintaimu
71
70. Penangkapan
72
71. Maafkan saya
73
72. Calon menantu
74
73. Maafkan saya
75
74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76
75. Janji tetaplah janji
77
76. Lestari
78
77. I love you, I miss you..
79
78. Apa kamu menyukai dia?
80
79. Pertemuan
81
80. Biar mama yang mengatur
82
81. Penyesalan
83
82. Pertemuan
84
83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85
84. Saya berjanji
86
85. Hanya Bella
87
86. Ikhlas
88
87. Wisuda impian
89
88. Terima kasih Tuhan...
90
89. Pertemuan yang gagal
91
90. Perdebatan
92
91. Rahasia kisah usang
93
92. Daftar hutang Antok
94
93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95
94. Cinta yang baik
96
95. Bella, I love you
97
96. Gosip yang menyebar
98
97. Upacara pengangkatan
99
98. Wawancara kerja
100
99. Emosi Topan
101
100. Maafkan aku
102
101. Aku akan disamping mu selamanya
103
102. Siapa biangnya?
104
103. Anna
105
104. Dia bukan anak kandungmu!
106
105. Rahasia
107
106. Ayo test DNA
108
107. Biarlah..
109
108. Kata maaf
110
109. Cinta yang tak tergantikan
111
110. Agus?
112
111. Aku mau susu
113
112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114
113. Kau dipecat!
115
114. Kamu bukan istriku lagi
116
115. Galang?
117
116. Rumah kakek
118
117. Album usang
119
118. Misi Bella dan Berta
120
119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121
120. Maafkan Ibu
122
121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123
122. Surat yang tak pernah dikirim
124
123. Apakah kamu tahu?
125
124. Money laundry?
126
125. Pasar malam
127
126. Jadilah tunanganku
128
127. Permintaan maaf Lestari
129
128. Hasil test DNA
130
129. Berbohong demi kebaikan
131
130. Hari persidangan
132
131. Persidangan
133
132. Ayo temui orangtuaku...
134
133. Air kehidupan
135
134. Pemakaman
136
135. Surat terakhir
137
136. Kau bodoh
138
137. Bagaimana mungkin?
139
138. Topan anak ku
140
139. Restu
141
140. Apakah mungkin?
142
141. Perpisahan sementara
143
142. Malam sebelum sidang keputusan
144
143. Lamaran
145
144. Hukuman
146
145. Syarat
147
146. Risau
148
147. Warung mie ayam
149
148. Sejak kapan?
150
149. Wawancara dan tes
151
150. Meninggalkan rumah dinas
152
151. Cinta Ibu
153
152. Saling memaafkan
154
153. Menjemput Baba
155
154. Jadilah istriku
156
155. Pernikahan tidak biasa
157
156. Kembali ke Jakarta
158
157. Bagaimana caranya?
159
158. Persiapan malam pertama
160
159. Kado Antok
161
160. Malam pertama
162
161. Akward
163
162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164
163. Bulan madu yang indah
165
164. Bulan September
166
165. Surat
167
166. Jagat Raya Putra Alexander
168
167. Permintaan terakhir
169
168. Maafkan aku
170
169. Bertemu dengan Jagat
171
170. Kisah terakhir
172
171. Peluru terakhir
173
172. Sampai jumpa esok hari
174
173. Persiapan
175
174. Surat Bella
176
175. Eksekusi
177
176. Surat untuk Topan
178
177. Kekasihku..
179
178. Kembali Pulang
180
179. Ziarah
181
180. Ngambek
182
181. Gagal total
183
182. Pernikahan Antok
184
183. Bersyukurlah
185
Epilog
186
Bonus chapter.
187
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!