10. Anna

Bella menghentakkan kakinya setiap ia melangkah. Ada perasaan kesal, sedih dengan Frans dan juga benci dengan Topan. Sedangkan Topan mengikuti langkah kaki Bella tepat dibelakang gadis itu. Topan tersenyum sendiri, entah mengapa, ia merasa sangat puas melihat Bella bertengkar dengan kekasih gadis itu.

Tiba-tiba saja, langkah kaki Bella tertahan saat ia melihat sosok yang ia kenal di parkiran mobil apartemen tersebut. Ya, dia adalah Pongki yang sedang menggandeng tangan seorang wanita yang sebaya dengan Bella. Bella terkejut dan menarik lengan Topan untuk bersembunyi dibalik sebuah mobil yang terparkir di dekat mereka.

"Ada apa non?" Tanya Topan seraya terlihat waspada.

"Sssttt..! Jangan berisik, lu lihat itu!" Bella menempelkan jari telunjuk nya di bibirnya yang mungilnya, lalu ia menunjuk ke arah Pongki yang sedang melangkah masuk kedalam gedung apartemen tersebut.

Topan melemparkan pandangannya kearah yang Bella tunjuk. Lalu, ia tampak terkejut melihat Pongki yang terlihat mesra dengan wanita lain. Lalu, ia menatap Bella yang terlihat emosi dan gemetar melihat tingkah Pongki.

"Non.."

"Siapa sih cewek itu? Ada apa daddy dengan dia?" Gumam Bella.

"Non baik-baik saja kan?" Tanya Topan lagi.

Bella mengabaikan Topan dan bergegas mengikuti Pongki yang sudah masuk kedalam gedung itu. Mau tidak mau, Topan mengikuti Bella yang terlihat sangat penasaran dengan wanita yang sedang terlihat mesra dengan Pongki.

Bella berlari saat Pongki sudah masuk kedalam lift, dan menahan pintu lift yang nyaris saja tertutup rapat dengan kakinya. Saat itu juga, pintu lift kembali terbuka. Alangkah terkejutnya Pongki, saat melihat Bella dan Topan disana.

"Be-be-bella!" Seru Pongki.

"Dad..., bisakah daddy mengatakan siapa perempuan ini?" Ucap Bella dengan wajah yang penuh amarah.

"Hmmmm.. kamu pulang sekarang,"

"No... aku butuh penjelasan daddy!" Bentak Bella. Suara Bella yang menggelegar menarik perhatian seluruh orang yang sedang berada di lobby apartemen tersebut.

Dengan cepat, Pongki menarik tangan Bella untuk masuk kedalam lift, dan saat Topan hendak menyusul, Pongki mencegah Topan hanya dengan mengangkat sebelah tangan nya.

Topan pun mengerti, bila dirinya tidak diizinkan untuk ikut campur dalam urusan keluar itu. Topan kembali mundur, dan membiarkan pintu lift itu tertutup rapat. Topan tampak gelisah dan memutuskan untuk menunggu Bella di mobil saja.

....

Ting!

Pintu lift terbuka di lantai 15 gedung apartemen tersebut. Pongki yang masih memegangi lengan Bella pun mengajak Bella untuk keluar dari dalam lift itu. Bella menurut saja, walaupun dirinya tampak emosi dan tidak menyukai wanita yang berdiri di sisi kiri Pongki.

Mereka pun berjalan di lorong tersebut, hingga sampailah mereka di salah satu unit, yang ternyata adalah tempat tinggal wanita tersebut. Wanita itu tidak mengucapkan sepatah kata pun, ia langsung membukakan pintu apartemen nya untuk di masuki oleh Pongki dan Bella.

Setelah mereka bertiga masuk, wanita itu menutup rapat pintu apartemen nya. Pongki menuntun Bella untuk duduk di sebuah sofa. Sedangkan wanita itu langsung masuk kedalam kamarnya. Pongki duduk di hadapan Bella dan terlihat salah tingkah.

"Siapa dia?" Tanya Bella dengan suara yang terdengar gemetar.

"Bella, daddy bisa jelaskan."

"To the point please...! dia siapa!" Bentak Bella.

Pongki terdiam membisu.

"Saya istrinya, perkenalkan saya Anna," Ucap wanita itu, sembari beranjak duduk disamping Pongki.

Bella terhenyak, ia menatap wanita itu dengan sinis. Lalu, ia menatap Pongki dengan penuh amarah.

"Benarkah yang dia katakan dad? Lalu Mami bagaimana?" Tanya Bella dengan kedua matanya yang mulai mengeluarkan air mata.

"Kami sudah lama menikah, sudah tiga tahun," Timpal wanita bernama Anna tersebut.

"Stop! saya tidak berbicara dengan kamu!"

"Saya hanya ingin memberikan kamu kenyataan yang ada," Ucap Anna, seraya tersenyum puas.

"Daddy.. jawab apa yang aku tanya dad!" Desak Bella.

Pongki bergeming, ia terus memijat pelipisnya yang mulai terasa pusing.

"Dad!" Bella merasa tidak sabar, menunggu Jawa dari Pongki.

Pongki menatap Bella dengan mata yang memerah dan terlihat merasa bersalah. Lalu, ia mengangguk pelan dan menelan salivanya.

"Ya, daddy sudah menikah lagi, tiga tahun yang lalu," Ucap Pongki dengan suara yang tercekat.

Air mata berderai di pipi Bella, dirinya merasa hancur dengan pengakuan Pongki yang sangat membuat dirinya terpukul.

"Kenapa daddy tega melakukan ini kepada mami?" Tanya Bella di sela tangis nya.

"Daddy minta maaf Bella,"

"Kenapa!" Bentak Bella.

Pongki terdiam membisu.

"Daddy punya alasan tersendiri Bella... Tetapi, daddy mohon, jangan katakan ini kepada mami mu."

"Jangan katakan sama mami? Daddy yang selalu mendidik ku untuk jujur, dan sekarang, daddy menyuruh ku untuk berbohong dengan mami ku sendiri, demi wanita ini?" Bella benar-benar tidak habis pikir dengan ucapan yang terlontar dari mulut Pongki.

"Bella, daddy mohon...."

"Aku tidak mengenal daddy lagi. Sejak kapan daddy berubah seperti ini? Daddy tahu? Kesalahan daddy ini tidak termaafkan bagiku juga bagi mami!"

"Daddy tahu Bella, daddy minta maaf...."

"Maaf? Segampang itu?"

Pongki bergeming, ia benar-benar merasa bersalah dengan pilihan nya yang menikah diam-diam dengan wanita lain. Bahkan, wanita itu lebih pantas menjadi anak nya.

"Bella...."

"Cukup, aku tidak mau mendengar apa pun lagi!" Bella beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan apartemen tersebut.

Di dalam lift, gadis itu menangis sesenggukan. Ia tidak menyangka, selama ini kebahagiaan di dalam rumah nya hanya kepalsuan belaka. Atau mungkin, keluarganya memang bahagia, hanya saja kebahagiaan itu diam-diam terbagi dengan wanita lain yang menjadi orang ketiga di dalam pernikahan orangtuanya.

Bella berlari ke arah parkiran apartemen tersebut, saat pintu lift baru saja terbuka. Lalu, ia bergegas masuk kedalam mobilnya. Topan terdiam saat melihat Bella menangis pilu. Dari balik kemudinya, ia terus menatap Bella yang tampak sangat terpukul.

"Jalan, kita pulang," Perintah Bella.

Topan menelan salivanya, lalu ia mengangguk dan menyalakan mesin mobil mewah itu, tanpa sepatah katapun.

Sepanjang perjalanan, Bella terus menangis. Topan dapat merasakan kehancuran yang sedang Bella rasakan. Saking terdengar pilu nya, ingin sekali Topan menghentikan laju mobil itu dan memeluk Bella dengan erat. Sayangnya, saat ini ia sedang berperan sebagai Paijo. Paijo dari kasta yang rendahan. Tidak mungkin ia pantas memeluk dan menghibur seorang gadis yang begitu tidak menyukai dirinya.

"Punya pacar begitu banget! Punya daddy pembohong! Hanya mami yang bisa mengerti aku! Tidak ada orang lain yang benar-benar tulus kepadaku!" Sesal Bella, di sela tangisan nya yang semakin terdengar pilu.

Topan tidak tahan lagi, ia pun menghentikan laju mobilnya di tepi jalan. Lalu, ia beranjak turun dan membuka pintu penumpang.

Dengan mata yang sembab, Bella menatap Topan yang berdiri di ambang pintu.

"Butuh sasaran amarah gak non? Kalau butuh, pukul saya saja," Ucap Topan.

Bella terdiam, ia terus menatap Topan sambil terus terisak.

Topan berjongkok tepat di ambang pintu mobil sedan itu dan terus menatap Bella yang juga sedang menatap dirinya.

"Luapkan amarahnya ke saya saja non, saya tahan kok di pukul. Asal jangan di tendang kuda saja, saya pasti mental," Ucap Topan dengan wajah yang tampak serius. Namun, terdengar lucu di telinga Bella.

"Garing lu," Ucap Bella seraya meraih tisu dan mengusap air matanya.

"Non, saya beneran ikhlas kalau non melampiaskan amarah kepada saya. Asal non tenang dan kembali tersenyum. Non tidak pantas menangis."

"Kenapa?" Tanya Bella penasaran.

"Sayang harga bedak nya non, sekali non nangis, itu jutaan terbuang sia-sia, maskara, bedak.. Kalau di total, bisa buat gaji saya non.."

Bella mulai tersenyum tipis, seraya mengalihkan wajahnya.

"Non..."

"Ih... elu tuh pengen tak ihhhh.... Saja deh bawaan nya!"

"Ya sudah Ihhhh deh non, nanti saya ahhh.."

Bella menahan senyum nya.

"Apaan sih...."

"Ayo dong..."

"Apaaaaaaa Masteng!"

"Pukul saya non..."

"Gak,"

"Pukul dong,"

"Gak, nanti lu nuntut lagi, emangnya gue bodoh!"

"Ih.. non mah suudzon sama saya..., beneran loh, saya ikhlas. Asal non jangan nangis lagi."

Bella menatap Topan dan memperhatikan wajah lelaki itu.

Topan tersenyum manis kepada Bella, seraya meraih tangan Bella dan hendak memukulkan nya tepat di pipinya. Namun, Bella menahan tangan nya dan melepaskan nya dengan perlahan.

"Terima kasih sudah menghibur gue ya," Ucap Bella dengan nada suara yang terdengar begitu lembut di telinga Topan.

Topan tersenyum semringah, lalu ia menyerahkan botol air mineral yang masih di segel.

"Ini, tadi saya beli, belum sempat saya minum kok non. Jadi, tidak akan membuat non muntah. Silahkan diminum non, buat non saja. Saya kembali menyetir ya non," Ucap Topan.

Dengan ragu, Bella meraih botol air mineral tersebut dan memperhatikan Topan yang kembali duduk di kursi kemudi.

"Ternyata dia baik sekali. Gue salah selama ini sudah mencaci maki dia," Batin Bella.

Terpopuler

Comments

fhayy

fhayy

tuh kan masteng nya berguna juga hehe

2021-12-03

2

handayani herni

handayani herni

baik plis tajir juga bebel.

2021-11-29

2

Nancy Mekel

Nancy Mekel

next thor...

2021-11-29

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Siapa kamu?
3 2. Test mengemudi
4 3. Bella
5 4. Hei! Siapa kamu!
6 5. Frans
7 6. 86..!
8 7. Jaga dia
9 8. Diammmmmmm!
10 9. Pulang...
11 10. Anna
12 11. Kenyataan
13 12. Menyusul Pongki
14 13. Tentang Pongki dan Anna
15 14. Aku, kau dan dia
16 15. My eyes!
17 16. Anggap saya ibumu
18 17. Permohonan maaf
19 18. Paijo si brondong
20 19. Pertarungan Topan dan Andrean
21 20. Perpisahan
22 21. Bali?
23 22. Beri aku waktu
24 23. Misi yang buat dilema
25 24. Paijo?
26 25. Paijo, terima kasih..
27 26. Tidak pernah berubah
28 27. Meresahkan....!!!!!!
29 28. Let's see later
30 29. Bali
31 30. Rencana Berta
32 31. Dasar penghianat!
33 32. Surat pernyataan
34 33. Perasaan apa ini?
35 34. Bersyukurlah
36 35. Jegeerrrrrr!
37 36. Selamat tinggal kenangan
38 37. Perpisahan di Bandara
39 38. Ke Bali
40 39. Bali (2)
41 40. Apa yang kamu lakukan?
42 41. Club malam
43 42. Ada aku untuk kamu
44 43. I love you..
45 44. Nyaris saja!
46 45. Bell, kamu jahat!
47 46. Awkward momen
48 47. Menyogok Bella
49 48. Memberi maaf
50 49. Kesal
51 50. Saya hanya supir bagi non Bella
52 51. Hujan
53 52. Mulai bersahabat
54 53. Informasi
55 54. Bila..
56 55. Sepeda motor
57 56. Saya mohon, jangan membenci saya
58 57. Siapa sebenarnya?
59 58. Terpaksa menginap
60 59. Malam bersama
61 60. Pasrah
62 61. Indahnya jatuh cinta
63 62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64 63. Informasi yang bocor
65 64. Tidak mungkin
66 65. Baru menyadari
67 66. Makan malam
68 67. Kesampingkan hati
69 68. Kamu adalah pemilik hatiku
70 69. Aku mencintaimu
71 70. Penangkapan
72 71. Maafkan saya
73 72. Calon menantu
74 73. Maafkan saya
75 74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76 75. Janji tetaplah janji
77 76. Lestari
78 77. I love you, I miss you..
79 78. Apa kamu menyukai dia?
80 79. Pertemuan
81 80. Biar mama yang mengatur
82 81. Penyesalan
83 82. Pertemuan
84 83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85 84. Saya berjanji
86 85. Hanya Bella
87 86. Ikhlas
88 87. Wisuda impian
89 88. Terima kasih Tuhan...
90 89. Pertemuan yang gagal
91 90. Perdebatan
92 91. Rahasia kisah usang
93 92. Daftar hutang Antok
94 93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95 94. Cinta yang baik
96 95. Bella, I love you
97 96. Gosip yang menyebar
98 97. Upacara pengangkatan
99 98. Wawancara kerja
100 99. Emosi Topan
101 100. Maafkan aku
102 101. Aku akan disamping mu selamanya
103 102. Siapa biangnya?
104 103. Anna
105 104. Dia bukan anak kandungmu!
106 105. Rahasia
107 106. Ayo test DNA
108 107. Biarlah..
109 108. Kata maaf
110 109. Cinta yang tak tergantikan
111 110. Agus?
112 111. Aku mau susu
113 112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114 113. Kau dipecat!
115 114. Kamu bukan istriku lagi
116 115. Galang?
117 116. Rumah kakek
118 117. Album usang
119 118. Misi Bella dan Berta
120 119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121 120. Maafkan Ibu
122 121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123 122. Surat yang tak pernah dikirim
124 123. Apakah kamu tahu?
125 124. Money laundry?
126 125. Pasar malam
127 126. Jadilah tunanganku
128 127. Permintaan maaf Lestari
129 128. Hasil test DNA
130 129. Berbohong demi kebaikan
131 130. Hari persidangan
132 131. Persidangan
133 132. Ayo temui orangtuaku...
134 133. Air kehidupan
135 134. Pemakaman
136 135. Surat terakhir
137 136. Kau bodoh
138 137. Bagaimana mungkin?
139 138. Topan anak ku
140 139. Restu
141 140. Apakah mungkin?
142 141. Perpisahan sementara
143 142. Malam sebelum sidang keputusan
144 143. Lamaran
145 144. Hukuman
146 145. Syarat
147 146. Risau
148 147. Warung mie ayam
149 148. Sejak kapan?
150 149. Wawancara dan tes
151 150. Meninggalkan rumah dinas
152 151. Cinta Ibu
153 152. Saling memaafkan
154 153. Menjemput Baba
155 154. Jadilah istriku
156 155. Pernikahan tidak biasa
157 156. Kembali ke Jakarta
158 157. Bagaimana caranya?
159 158. Persiapan malam pertama
160 159. Kado Antok
161 160. Malam pertama
162 161. Akward
163 162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164 163. Bulan madu yang indah
165 164. Bulan September
166 165. Surat
167 166. Jagat Raya Putra Alexander
168 167. Permintaan terakhir
169 168. Maafkan aku
170 169. Bertemu dengan Jagat
171 170. Kisah terakhir
172 171. Peluru terakhir
173 172. Sampai jumpa esok hari
174 173. Persiapan
175 174. Surat Bella
176 175. Eksekusi
177 176. Surat untuk Topan
178 177. Kekasihku..
179 178. Kembali Pulang
180 179. Ziarah
181 180. Ngambek
182 181. Gagal total
183 182. Pernikahan Antok
184 183. Bersyukurlah
185 Epilog
186 Bonus chapter.
187 Pengumuman
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Prolog
2
1. Siapa kamu?
3
2. Test mengemudi
4
3. Bella
5
4. Hei! Siapa kamu!
6
5. Frans
7
6. 86..!
8
7. Jaga dia
9
8. Diammmmmmm!
10
9. Pulang...
11
10. Anna
12
11. Kenyataan
13
12. Menyusul Pongki
14
13. Tentang Pongki dan Anna
15
14. Aku, kau dan dia
16
15. My eyes!
17
16. Anggap saya ibumu
18
17. Permohonan maaf
19
18. Paijo si brondong
20
19. Pertarungan Topan dan Andrean
21
20. Perpisahan
22
21. Bali?
23
22. Beri aku waktu
24
23. Misi yang buat dilema
25
24. Paijo?
26
25. Paijo, terima kasih..
27
26. Tidak pernah berubah
28
27. Meresahkan....!!!!!!
29
28. Let's see later
30
29. Bali
31
30. Rencana Berta
32
31. Dasar penghianat!
33
32. Surat pernyataan
34
33. Perasaan apa ini?
35
34. Bersyukurlah
36
35. Jegeerrrrrr!
37
36. Selamat tinggal kenangan
38
37. Perpisahan di Bandara
39
38. Ke Bali
40
39. Bali (2)
41
40. Apa yang kamu lakukan?
42
41. Club malam
43
42. Ada aku untuk kamu
44
43. I love you..
45
44. Nyaris saja!
46
45. Bell, kamu jahat!
47
46. Awkward momen
48
47. Menyogok Bella
49
48. Memberi maaf
50
49. Kesal
51
50. Saya hanya supir bagi non Bella
52
51. Hujan
53
52. Mulai bersahabat
54
53. Informasi
55
54. Bila..
56
55. Sepeda motor
57
56. Saya mohon, jangan membenci saya
58
57. Siapa sebenarnya?
59
58. Terpaksa menginap
60
59. Malam bersama
61
60. Pasrah
62
61. Indahnya jatuh cinta
63
62. Apapun yang terjadi, aku mencintaimu
64
63. Informasi yang bocor
65
64. Tidak mungkin
66
65. Baru menyadari
67
66. Makan malam
68
67. Kesampingkan hati
69
68. Kamu adalah pemilik hatiku
70
69. Aku mencintaimu
71
70. Penangkapan
72
71. Maafkan saya
73
72. Calon menantu
74
73. Maafkan saya
75
74. Pergilah kamu dari ingatan ku
76
75. Janji tetaplah janji
77
76. Lestari
78
77. I love you, I miss you..
79
78. Apa kamu menyukai dia?
80
79. Pertemuan
81
80. Biar mama yang mengatur
82
81. Penyesalan
83
82. Pertemuan
84
83. Aku lelaki, aku akan berjuang.
85
84. Saya berjanji
86
85. Hanya Bella
87
86. Ikhlas
88
87. Wisuda impian
89
88. Terima kasih Tuhan...
90
89. Pertemuan yang gagal
91
90. Perdebatan
92
91. Rahasia kisah usang
93
92. Daftar hutang Antok
94
93. Yang dirindukan dan yang akan dirindukan
95
94. Cinta yang baik
96
95. Bella, I love you
97
96. Gosip yang menyebar
98
97. Upacara pengangkatan
99
98. Wawancara kerja
100
99. Emosi Topan
101
100. Maafkan aku
102
101. Aku akan disamping mu selamanya
103
102. Siapa biangnya?
104
103. Anna
105
104. Dia bukan anak kandungmu!
106
105. Rahasia
107
106. Ayo test DNA
108
107. Biarlah..
109
108. Kata maaf
110
109. Cinta yang tak tergantikan
111
110. Agus?
112
111. Aku mau susu
113
112. Saya laki-laki, saya berjanji..
114
113. Kau dipecat!
115
114. Kamu bukan istriku lagi
116
115. Galang?
117
116. Rumah kakek
118
117. Album usang
119
118. Misi Bella dan Berta
120
119. Malam ini, aku tidak melihatmu
121
120. Maafkan Ibu
122
121. Cerita puluhan tahun yang lalu
123
122. Surat yang tak pernah dikirim
124
123. Apakah kamu tahu?
125
124. Money laundry?
126
125. Pasar malam
127
126. Jadilah tunanganku
128
127. Permintaan maaf Lestari
129
128. Hasil test DNA
130
129. Berbohong demi kebaikan
131
130. Hari persidangan
132
131. Persidangan
133
132. Ayo temui orangtuaku...
134
133. Air kehidupan
135
134. Pemakaman
136
135. Surat terakhir
137
136. Kau bodoh
138
137. Bagaimana mungkin?
139
138. Topan anak ku
140
139. Restu
141
140. Apakah mungkin?
142
141. Perpisahan sementara
143
142. Malam sebelum sidang keputusan
144
143. Lamaran
145
144. Hukuman
146
145. Syarat
147
146. Risau
148
147. Warung mie ayam
149
148. Sejak kapan?
150
149. Wawancara dan tes
151
150. Meninggalkan rumah dinas
152
151. Cinta Ibu
153
152. Saling memaafkan
154
153. Menjemput Baba
155
154. Jadilah istriku
156
155. Pernikahan tidak biasa
157
156. Kembali ke Jakarta
158
157. Bagaimana caranya?
159
158. Persiapan malam pertama
160
159. Kado Antok
161
160. Malam pertama
162
161. Akward
163
162. Kebahagiaan di pesta pernikahan
164
163. Bulan madu yang indah
165
164. Bulan September
166
165. Surat
167
166. Jagat Raya Putra Alexander
168
167. Permintaan terakhir
169
168. Maafkan aku
170
169. Bertemu dengan Jagat
171
170. Kisah terakhir
172
171. Peluru terakhir
173
172. Sampai jumpa esok hari
174
173. Persiapan
175
174. Surat Bella
176
175. Eksekusi
177
176. Surat untuk Topan
178
177. Kekasihku..
179
178. Kembali Pulang
180
179. Ziarah
181
180. Ngambek
182
181. Gagal total
183
182. Pernikahan Antok
184
183. Bersyukurlah
185
Epilog
186
Bonus chapter.
187
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!