Malam pertama

Maria segera menghambur ke dalam kamar, tanpa memperdulikanku dia segera melepas kedua sepatu high heelsnya dan menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Minum..?" tawar ku sambil menyodorkan sebotol air mineral.

"Terimakasih.."

Maria langsung menyambut dan meneguknya.

"Capek banget ?" celetukku yang ahirnya ikut mengambil duduk di sebelahnya.

"Kayaknya.. Aku masuk angin Har"

" kok Bisa?"

"Punggung ku nggak tertutup" jawab Maria ketus.

"Aku kerokin gimana?"

Maria menggeleng lemah.

"Aku mandi aja dulu"

*****

"Apa ini Har?"

"Emang apa? aku juga belum lihat" jawabku Pura - Pura bodoh.

"Sailor moon? Baju karyawati... Kayak sekertaris gitu maksudnya?" Maria mulai mengeluarkan beberapa baju yang telah bersayam dalam paperbag, yang cukup akurat dengan pesananku" Dan... Ini..?" Maria mengeluarkan lingery berwarna marun.

"Namanya juga paket honeymoon... Kayak belum pernah saja"

Aku mencoba menanggapi santai, meski Sebenarnya aku juga nervous.

"Baju normal?"

"Besok.. Dion anterin, tadi dia lupa ambil koper di rumahmu"

Aku membuka bathrubku dengan santai dan mengganti dengan T shirt dan boxer.

" Gimana kalau Sailor moon?"

Aku mengeluarkan baju Sailor moon dari paper bag dan mencoba menempelkannya di tubuh Maria yang masih berbalut bathrub.

"Tapi roknya pendek banget" Protes Maria

"Kita ini sedang malam pertama.. Mar"

Aku mencoba menegaskan situasi kami pada Maria.

"Kamu bilang kamu ingin kita menikah secara normal bukan?"

Maria hanya terdiam dan menatapku dengan lidah kelu.

"Gelap, terang... Halus atau kasar?" tanyaku yang sudah siap lahir dan batin saat ini.

"Atau pakai baju sekertaris saja?"

"kemejanya hampir transparan"

Wajah Maria mulai memerah karena kesal.

"Sailor moon aja ya? ... Bagus, ada kaos kakinya juga sama sarung tangan" Aku mencoba membujuk Maria untuk menjadi bagian dari fantasi ku.

"Wajahku tidak mendukung" Maria mencoba menghindar.

"Jadi sailor Mars... Rambut kamu cukup panjang, itu mendukung" Aku mencoba bertahan dengan pendapatku.

Kami hanya terdiam, Saling menatap beberapa saat dengan berdiri tegak di posisi masing - masing. Hingga Maria melemparkan kemeja kostum sekertaris padaku.

"Kamu pakai itu, aku tidak suka tubuh polos"

Tanpa banyak kata, aku menurutinya mengenakan kemeja transparan yang jadi hanya seperti rompi di tubuhku.

"Aku tidak bisa pakai roknya, ini terlalu Kecil" terangku sambil menunjukkan Betapa kecilnya rok hitam legam itu "Sekarang giliranmu"

Maria meraih kostum Sailor moon dan beranjak menuju kamar mandi.

"Eh.. Nggak ganti di sini aja?"

Maria hanya berlalu tanpa menghiraukan ucapanku. Hingga beberapa menit kemudian dia sudah keluar dengan kostum sailor moon yang ternyata cukup Cocok untuknya.

Sebenarnya, Maria cukup manis dengan kostum itu. Kaki Panjangnnya lebih Bisa kusadari.

Aku langsung menarik Maria bersamaku, sebelum wanita ini berubah pikiran.

"Nggak usah di matiin lampunya... Kamu Cocok pakai kostum ini"

*****

Matahari sudah mulai menerobos jendela, aku perlahan mencoba membuka mata yang sebenarnya masih berat karena activitas semalam. Bukan karena hebatnya, tapi karena Maria rupanya cukup amatir, di banding apa yang aku harapkan dari seorang janda.

Perempuan ini sepertinya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mencetak uang dari pada menghangatkan ranjang suaminya. Pantas saja dia kaya. Tapi secara keseluruhan aku tidak kecewa, bahkan terkesan menyenangkan bisa melihat sosok Maria yang superior nampak malu - malu atau sedikit bingung.

Maria nampak masih terlelap, aku yakin tenaganya cukup terkuras. Aku selalu bertanya - tanya kenapa Maria selalu mencoba menunjukkan sosok yang matang dan nampak lebih tua dari yang aku lihat saat ini.

"Masih sanggup?"

Aku mencoba menggoda Maria.

"No..." perlahan mata Maria mulai terbuka. " Aku ada zoom meeting sore ini, soal pemindahanmu ke cabang Selatan"

"Otakmu isinya hanya pekerjaan CK.. CK..."

"Aku membayarmu dari hasil kerja kerasku Har...!" Maria kembali menegaskan status ku lagi, yang membuatku menertawai diriku sendiri.

"Benar.. Juga.. Aku sangat berterima kasih untuk itu" aku mendekat kan Hidung ku ke arah tubuh Maria yang masih nampak malas untuk bergerak "Kamu kentut Mar?" tanyaku ketika mata kami Saling bertemu.

Maria hanya menggeleng dengan kedua alis yang berkerut.

"Ah.. Kalau begitu, aku akan memberi sedikit bonus sebagai ucapan dari terimakasihku"

Kedua mata Maria membola seketika.

"Satu ronde aja Mar!!"

Maria hanya berahir menjerit di bawah ku, entah karena jengkel atau senang atau keduanya.

****

Bulan madu singkat kami sepertinya tidak cukup berjalan lancar. Meski pernikahan kami lancar, bahkan urusan tempat tidur yang cukup menghangatkanku. Namun, Pada ahirnya kami meninggalkan Hotel dengan tanpa menegur sapa satu sama lain.

Maria nampaknya menyalahkanku akan sepuluh menit keterlambatannya dalam zoom meeting. Seharusnya, kami masih akan tinggal satu malam lagi. Namun Maria memutuskan pulang ke rumah segera. Karena menganggapku yang bisa saja memgacaukan pekerjaannya.

"Cuma sepuluh menit Mar!!" keluhku ketika kami sampai di dalam mobil. "Lagi pula semua orang sudah tahu kalau kita baru menikah kemaren".

"Lantas.. Kita melupakan tugas kita?" Maria menggeleng cepat. "Aku bukan pegawai, aku CEO sekaligus pemegang saham terbesar"

"Justru itu harusnya kamu lebih santai" protesku yang mulai menjalankan mobil kami menuju kediaman Maria.

"Kamu kebanyakan nonton drama, padahal kamu lihat sendiri bagaimana ayahmu bekerja"

Maria benar, Papi jarang hanya liburan saja tanpa mendapat telpon atau email tentang pekerjaan. Meski hanya sesekali, tapi selalu saja ada pekerjaan di antara waktu keluarga kami.

Drrrt...

"Halo Yon!!"

" Kopernya udah sampai kan?, sorry baru jam tujuh pagi aku ingat"

"It's OK... Kami udah terima, lagi pula ibu negara memutuskan untuk pulang. Tapi aku baru ke kantor lusa, kamu bisa handle kan?"

"Ah... Siap boss!! Happy honeymoon"

Aku hanya mengangkat alisku dan menutup telpon Dion. Dan kembali bergabung dalam keheningan bersama Maria.

Terpopuler

Comments

lilik hartuti

lilik hartuti

Harry....untung kamu diambil suami orang baik2 dan pekerja keras......belajarlah agar bisa mengalahkan Papimu yg melantarkanmu.....ok.....good Thor...saya suka ceritanya

2022-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 Maria
2 Yakin
3 Yang Baru
4 Salah sangka
5 Bergosip
6 Penasaran
7 Pendapat
8 Tania
9 Simpanan
10 Fun Fair
11 Ketahuan
12 Syarat Dan ketentuan
13 Nyaris
14 Pertama bertemu
15 Penawaran
16 Pernikahan
17 Malam pertama
18 Dinner pertama
19 Alasan
20 Jadi
21 Peluang
22 Bulan Madu
23 Menjemput
24 Negosiasi
25 Sweet and Sour
26 Marah Dan Kompromi
27 Mengakui
28 First Date
29 Hari pertama
30 Kembali
31 Tentang berpisah
32 Alasan
33 Rose
34 Sahabat
35 Masa lalu
36 Gugatan
37 Ayah Dan Anak
38 Dinner
39 Bikin Anak
40 Pindah Rumah
41 Bercerai
42 Kejutan
43 Ancaman
44 Teman Lama
45 Nostalgia
46 Lamaran
47 Bantuan
48 Investasi
49 Menyerang
50 Suami Istri
51 Kehamilan
52 Kunjungan
53 Solusi
54 Memusingkan
55 Bromate
56 Kondisi berbeda.
57 Rasa cemburu
58 Reuni
59 Konsekuensi
60 Sesungguhnya
61 Kumpul
62 Diskusi
63 Berencana
64 Perdebatan
65 Pertemuan
66 Benefit
67 Cv
68 Menegaskan
69 Jenis
70 Bromate part 2
71 Kutukan
72 Anggota Keluarga Baru
73 Seusainya
74 Hari pertama
75 Persetujuan
76 Rahasia
77 Menahan diri
78 Menerka
79 Konflik keluarga
80 Fantasy
81 Obsesi
82 Barter
83 Kenyataan
84 Terungkap
85 Pernyataan
86 Hutang
87 Kesepakatan
88 Masa Lalu
89 Meninggalkan
90 Keuntungan
91 Play Hard
92 Dinner kedua
93 Cemburu
94 Kemenangan
95 Batal
96 Melacak
97 Menerka
98 Mempertaruhkan
99 Pertaruhan
100 Keresahan
101 Malam yang panjang
102 Kepergok
103 Pernyataan 2
104 Yakin 2
105 Putusan
106 Surprise
107 Surprise 2
108 Peralihan
109 Tengah malam
110 Perayaan
111 Pergantian
112 Jarak
113 Tawaran
114 Datang dan Pergi
115 Nilai Cinta
116 Takdir Dan rencana
117 Merelakan
118 Dinner terahir
119 Khawatir
120 Perubahan
121 Ahirnya
122 Lamaran terahir
123 Pernikahan terahir
124 Promosi Novel The Twin
125 Meyakinkan
126 Meyakinkan lagi
127 Yakin
128 Promosi Terjebak pernikahan.
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Maria
2
Yakin
3
Yang Baru
4
Salah sangka
5
Bergosip
6
Penasaran
7
Pendapat
8
Tania
9
Simpanan
10
Fun Fair
11
Ketahuan
12
Syarat Dan ketentuan
13
Nyaris
14
Pertama bertemu
15
Penawaran
16
Pernikahan
17
Malam pertama
18
Dinner pertama
19
Alasan
20
Jadi
21
Peluang
22
Bulan Madu
23
Menjemput
24
Negosiasi
25
Sweet and Sour
26
Marah Dan Kompromi
27
Mengakui
28
First Date
29
Hari pertama
30
Kembali
31
Tentang berpisah
32
Alasan
33
Rose
34
Sahabat
35
Masa lalu
36
Gugatan
37
Ayah Dan Anak
38
Dinner
39
Bikin Anak
40
Pindah Rumah
41
Bercerai
42
Kejutan
43
Ancaman
44
Teman Lama
45
Nostalgia
46
Lamaran
47
Bantuan
48
Investasi
49
Menyerang
50
Suami Istri
51
Kehamilan
52
Kunjungan
53
Solusi
54
Memusingkan
55
Bromate
56
Kondisi berbeda.
57
Rasa cemburu
58
Reuni
59
Konsekuensi
60
Sesungguhnya
61
Kumpul
62
Diskusi
63
Berencana
64
Perdebatan
65
Pertemuan
66
Benefit
67
Cv
68
Menegaskan
69
Jenis
70
Bromate part 2
71
Kutukan
72
Anggota Keluarga Baru
73
Seusainya
74
Hari pertama
75
Persetujuan
76
Rahasia
77
Menahan diri
78
Menerka
79
Konflik keluarga
80
Fantasy
81
Obsesi
82
Barter
83
Kenyataan
84
Terungkap
85
Pernyataan
86
Hutang
87
Kesepakatan
88
Masa Lalu
89
Meninggalkan
90
Keuntungan
91
Play Hard
92
Dinner kedua
93
Cemburu
94
Kemenangan
95
Batal
96
Melacak
97
Menerka
98
Mempertaruhkan
99
Pertaruhan
100
Keresahan
101
Malam yang panjang
102
Kepergok
103
Pernyataan 2
104
Yakin 2
105
Putusan
106
Surprise
107
Surprise 2
108
Peralihan
109
Tengah malam
110
Perayaan
111
Pergantian
112
Jarak
113
Tawaran
114
Datang dan Pergi
115
Nilai Cinta
116
Takdir Dan rencana
117
Merelakan
118
Dinner terahir
119
Khawatir
120
Perubahan
121
Ahirnya
122
Lamaran terahir
123
Pernikahan terahir
124
Promosi Novel The Twin
125
Meyakinkan
126
Meyakinkan lagi
127
Yakin
128
Promosi Terjebak pernikahan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!