EPISODE 9 - Kekacauan

Tiga hari kemudian, malam hari di Markas Rahasia Teramiter,

"Apa ini? kenapa hasil penjualan furnitur kita jadi turun?" Erika nampak memarahi seorang pria sambil melemparkan laporan hasil kerjanya.

"Ma-maaf, t-tuan nona..."

"Jelaskan kenapa penjualan produk lama kita jadi turun drastis begini? bukankah saya sudah memberi banyak biaya untuk meningkatkan penjualan?"

"Saya minta maaf, t-tuan nona.... Ini bisa segera kami atasi"

Erika berdiri dari tempat kerjanya dengan perasaan marah mendengar jawaban pria itu.

"Segera diatasi? hey, penjualan produk ini sudah berlangsung sangat lama dan beberapa bulan lalu penjualan ini turun, terus turun, dan semakin turun, padahal sebelumnya makin meningkat pesat.

"Jika penjualan ini tak menyampai ke target yang diharapkan, maka perusahaan yang kamu kelola akan bangkrut. Saya sudah memberi banyak biaya tetapi penjualan terus turun, apalagi sahamnya juga ikutan turun, tak ada orang yang mau berinvestasi dengan kita" tambahnya.

"Sa-saya mengerti"

"Saya curiga jika biaya itu tak pernah sampai ke perusahaan yang kamu pimpin" Erika kembali duduk, mendatangi beberapa berkas yang akan dikirim.

"Semua biaya itu sudah digunakan untuk membangun perusahaan agar terlihat baru dan karyawan juga buruh dapat dengan nyaman bekerja disana" pria itu nampak gugup.

"Saya dengar dari keluhan buruh di pabrik bahwa gaji sangat sedikit bahkan tiap bulan selalu di potong. Saya curiga kamu melakukan tindakan korupsi" kata Erika

"Belum lagi laporan dari para konsumen mengatakan bahwa produknya nampak buruk dan cepat rusak" tambahnya.

Pria itu nampak semakin gugup dan berkeringat mendengar perkataan Erika.

"Roter Schädel sebentar lagi akan datang kemari untuk berkunjung. Saya beri waktu 3 hari untuk menyelesaikan ini semua, jika masih tak ada hasil, kamu akan diadili oleh Roter sendiri, saya tak bisa membantu. Kemungkinan kamu akan digantung atau disuruh menggali kuburanmu sendiri"

"Ta-tapi tiga hari itu nampak sedikit, tuan n-nona...."

"Terima atau diadili? orang-orang yang pernah saya bentak menghargai kesempatan ini walau waktunya sedikit. Saya sudah memberimu waktu namun kamu tak menerimanya atau bahkan menghargainya"

"Tolong, t-tuan nona.... Beri saya waktu lebih dari itu... S-saya butuh banyak waktu..."

"Tidak, tiga hari sudah lebih dari cukup, ada 72 jam yang bisa kamu gunakan untuk memperbaiki kesalahanmu" Erika tetap lanjut mendatangani beberapa berkas dan membaca surat yang masuk.

"Tolong, tuan nona.... Saya akan berubah menjadi lebih lagi, saya akan menyelesaikan masalah itu..."

"Tidak, saya tak bisa memberi lebih"

"Tolong tuan nona... Saya akan melakukan apapun yang Anda suruh bahkan diluar perusahaan, saya punya keluarga harus dinafkahi"

Erika kemudian mengeluarkan sebuah pistol dan menodongkannya pada pria itu. Si pria langsung terdiam dan tak berkutik dibuatnya.

"Terima atau saya tembak? saya sangat lelah bekerja seharian bahkan tak cukup untuk tidur. Kamu yang tugasnya hanya mengurus perusahaan saja bisa tidur dengan cukup dan dapat gaji yang banyak. Tapi sekarang apa? biaya-biaya bantuan itu malah kamu gunakan untuk memperkaya diri" ucapnya

"Semua uang yang kamu dapatkan itu adalah uang haram, tak pantas untuk menghidupi anak dan istrimu. Saya juga punya keluarga, ayah, ibu, juga sanak saudara. Jika kamu tak ingin mati, maka selesaikan masalahmu mulai sekarang karena ini adalah konsekuensi Teramiter" tambahnya.

"Ba-baik, tuan nona"

"Kalau saja Roter tahu kamu berbuat hal seperti ini, dia pasti langsung menjatuhi hukuman mati tanpa adanya pengadilan terlebih dahulu, mengerti?"

"Me-mengerti, tuan nona..."

"Pergi!"

"Si-siap" Pria itu berjalan secara perlahan menjauhinya.

DOOOR!! Erika melepaskan tembakan keatas

"Cepat pergi!" ucapnya.

"Si-siap!" pria itu langsung berlari keluar dari ruang kerja pemimpin.

"Apa yang terjadi, tuan nona!?" tanya penjaga yang masuk kemari.

"Tak ada apa-apa, hanya mengusir seseorang dari sini"

"Kalau begitu kami kembali berjaga lagi" para penjaga itu keluar dari ruang kerja.

"Dasar sialan! mengacau ditengah kesibukan!" Erika sangat kesal sambil membuka sepucuk surat.

"Royen dan Havontz mungkin adalah penyelamatmu dulu, tapi sekarang kamu tak dapat berharap yang sama sekarang" tambahnya.

Disisi yang berbeda,

"Malam yang indah, yah" ucap Burgdorf, datang menghampiri Albert yang sedang berjaga digarasi besar bagian belakang sambil membawa camilan kecil.

"Ohh... Lumayan.... Polusi udara yang sedikit membuat langit malam ini tampak cantik dari biasanya"

"Nampak sepi, lagi ngapain disini"

"Hanya mendapat giliran berjaga saja, Erika bilang Revilium akan datang kemari"

"Bukannya bulan lalu sudah datang?" Burgdorf duduk disebelah Albert.

"Hanya memberikan bingkisan kepada kita, katanya salah satu planet mereka ulang tahun"

"Ahh ternyata begitu"

"Ngomong-ngomong kau habis dari mana?" tanya Albert.

"Aku tadi dari luar, kebetulan aku membeli sedikit makanan"

"Uuuiss... Banyaknya"

"Haha untuk berbagai di ruang istirahat, tapi kalian malah tak ada"

"Peter dan Krubs pergi entah kemana, Krebs juga tapi aku tak tahu dia pergi kemana"

"Semenjak Roter pindah, Erika nampak lelah bekerja seharian, ini sudah satu minggu kepergiannya. Apakah ia akan baik-baik saja kedepannya?" tanya Burgdorf

"Aku menyarankan Erika untuk menyuruh anak buah Havontz agar dapat meringankan bebannya, tapi ia malah menolak, padahal mereka selama seminggu ini tak ada pekerjaan"

"Siapa yang bilang tak ada kerjaan?" seorang pria mendatangi mereka berdua sambil menenteng senapan mesin ringan.

"Ahh... Itu dia orangnya" ucap Albert.

"Well... Well... Well... Memfitnah orang lain tanpa bukti sangat tak elis sekali" ia kemudian duduk didekat mereka berdua.

"Apa kau selama seminggu ini menganggur seperti teman-temanmu yang lain, Boyce?" tanya Burgdorf

"Tidak, aku banyak bekerja seminggu ini dan juga berhasil meringankan beban Erika secara diam-diam" jawab Boyce

"Kenapa harus diam-diam?" tanya Albert.

"Erika hanya ingin terlihat berhasil memimpin Teramiter tapi malah seperti menyiksa dirinya, dia yang dulunya tidur 8 jam kini hanya tidur 5 jam saja. Kalau begini terus dia bisa stres. Kau tahu? wanita tak boleh terlalu keras dalam hal bekerja" Boyce mulai mengelap senapan mesin miliknya.

"Aku sudah meminta tugas dengan rencana membantunya, namun ditolak dan dia memberiku uang untuk pergi membelikannya makanan" tambahnya.

"Kau benar, dia terlalu memaksakan diri tanpa memperhatikan kesehatan" jawab Burgdorf.

"Sebab itu Royen, Havontz, dan Roter memilih untuk pensiun dari Angkatan Bersenjata Jerman, meski dengan berat hati" kaya Boyce

"Ku kira kamu menganggur seperti yang lain" kata Albert.

"Dari jam 5 pagi sebelum alarm berbunyi, aku sudah bangun lalu mengisi laporan. Sebagian tugas Erika ku selesaikan tanpa sepengetahuannya, jadi dia tak perlu lagi membuang waktu istirahatnya hanya untuk bekerja"

"Ternyata kau perhatian juga dengan pemimpin pengganti" kata Burgdorf dengan sedikit respek.

"Meskipun aku adalah mantan anak buah kepercayaan Havontz dan penganut paham kiri Soviet, aku masih memiliki sikap loyal terhadap Teramiter. Tak peduli siapa pemimpinnya jika dia merasa lelah akan ku bantu walau tanpa imbalan, kita adalah sama-sama prajurit penjaga perdamaian" jawab Boyce.

"Senapan mesin ini adalah pemberian dari Royen sebagai tanda penghargaan telah menjadi prajurit Teramiter sejati. Medali penghargaan yang sangat bergengsi ini didapatkan dari Havontz karena berhasil melakukan tugas kemanusiaan ditengah-tengah konflik" tambahnya.

"Aku suka gayamu, Boyce" puji Burgdorf.

"Kira-kira ada kabar terbaru tentang pencarian ayahnya Roter?"

"Hmmm.... Sepertinya tak ada, kasusnya akan ditutup sebentar lagi" jawab Albert.

"Eh? kapan?"

"Entah, aku juga tak tahu, yang jelas kasusnya terlalu sulit dipecahkan bahkan ada yang berspekulasi bahwa kasus ini menyangkut dengan hal-hal supranatural"

"Hilangnya Royen, ayah dari Roter mungkin ada kaitannya dengan Kuromogramo atau bahkan Revilium yang merupakan sahabat karibnya, tapi ini sudah 7 tahun sejak hilangnya Royen" kata Boyce.

"Dari mana kau tahu?" tanya Burgdorf.

"Hanya berspekulasi saja, mereka berdua pasti memiliki rencana kotor untuk menumbangkan Teramiter, tapi untungnya aksi berbahaya mereka dapat diredakan oleh Havontz semasa memimpin dulu"

"Havontz? bukannya dia terlihat otoriter?"

"Orang itu memiliki pemahaman yang sedikit radikal dan menganggap orang-orang diluar Teramiter adalah musuhnya. Sebab itu Kuromogramo tampak segan dengannya"

"Aku juga pernah mendengar kabar bahwa Kuromogramo akan menyerang kita" kata Albert.

"Selama Roter masih ada, perpecahan itu bisa diatasi, kini Revilium dan Kuromogramo akan segera baikan dan menjalin hubungan kerja sama" jawab Boyce.

"Ku harap tak ada perang besar yang terjadi antara kita dan mereka" ucap Burgdorf.

"Heh... Pasti ada anggota-anggota yang tak menginginkan kita berbaikan, intinya tetap waspada. Kau tahu? dunia ini penuh dengan tipu muslihat"

Disela-sela itu, Peter dan Krubs datang kemari sambil mengendarai sebuah mobil Jeep tanpa atap. Mereka berdua berhenti dihadapan Albert, Burgdorf, dan Boyce.

"Haha sampai juga akhirnya" ucap Krubs turun dari mobil.

"Perjalanan yang cukup menyenangkan, haha" jawab Peter sambil menggendong seekor kucing.

"Darimana saja kalian?" tanya Burgdorf.

"Biasalah.... Jalan-jalan dimalam hari" jawab Krubs.

"Ngapain kalian bawa kucing kemari" tanya Albert pada Peter.

"Aku dapat dipinggir jalan dan badannya nampak kotor, karena kasihan yaa ku bawa sajalah kesini biar dapat kehidupan layak, dia agak lucu, haha..."

"Yo, Erika nanti marah melihatnya, dia sedikit geli"

"Selama tak menganggu, kucing ini akan aman denganku. Sebenarnya aku butuh teman untuk diajak main" Peter menurunkan kucingnya. Kucing itu kemudian naik keatas meja dan duduk dengan tenang disana

"Ada kami yang bisa kau ajak" sahut Burgdorf.

"Kalian sekarang terlalu serius dengan pekerjaan" ia duduk disalah satu kursi sambil mengelus kucingnya.

"Apa jenis kelaminnya?" tanya Boyce.

"Jantan"

"Ahh berarti aman"

"Ngomong-ngomong kalian sedang apa disini?" tanya Krebs.

"Hanya menemani Albert berjaga saja" jawab Boyce

"Bukannya malam ini giliran Dreimann?" tanya Peter.

"Dia besok" jawab Albert.

"Ngomong-ngomong untuk apa kotak kecil ini?" tanya Krubs.

"Ohh... Itu untuk menaruh sebuah barang penting pemberian dari Revilium nantinya, aku disuruh Erika beberapa menit yang lalu" jawab Albert.

"Begitu rupanya"

Ditengah-tengah pembicaraan, tampak terlihat cahaya berwarna putih menuju kemari. Cahaya itu semakin membesar setiap detiknya.

"Dia datang" ucap Albert.

"Revilium?" tanya Peter.

"Yeah"

"Semua prajurit kembali ke posisi dan siaga untuk menunggu mereka mendarat! semuanya cepat kembali ke posisi segera! jangan ada yang asik bersantai lagi!" ucap Burgdorf menginstruksikan prajurit.

Seluruh prajurit Teramiter yang berjaga langsung berlarian kembali ke posisi awal lengkap dengan senjatanya. Beberapa saat kemudian, piring terbang itu mendarat secara perlahan-lahan ditanah. Pintu mulai terbuka dan tampak seseorang yang bukan dari Revilium.

"Kau yang menyambutnya apa aku saja?" tanya Peter.

"Kau saja"

"Okeh...."

"Selamat datang di Teramiter, organisasi penjaga perdamaian dunia, membantu siapa saja jika ada yang membutuhkan pertolongan" sambut Peter.

"Senang bertemu dengan Anda" ucap orang itu dengan sedikit tersenyum. Mereka berdua saling berjabat tangan, begitu pula Albert dengan yang lain pada orang-orang dari luar angkasa.

"Dromadous Arevyl, menggantikan pemimpin kami yakni Letherumine Hespheresis Revilium untuk sementara, dikarenakan ia sedang menghadiri rapat penting" lanjutnya.

"Peter Von Kroenen, senang bertemu dengan Anda juga, saya sedang menggantikan peran Erika untuk sementara"

"Ohhh.... Bukannya Roter Schädel yang memimpin organisasi ini?"

"Dia sedang berada di luar kota, jadi sebagian wewenang kekuasaannya diberikan kepada Erika, Erika Duno..." jawab Albert.

"Ahh ternyata begitu" kata Arevyl.

"Baiklah... Saya kesini untuk memberikan beberapa bingkisan pada kalian karena salah satu planet kami sedang ulang tahunnya. Penduduk disana membuatkan beberapa teknologi juga cetak biru agar Teramiter ini dapat berkembang lebih pesat dan canggih seperti planet mereka" tambahnya.

"Senang mendengar kabar tersebut"

"Ini sebagai bentuk balas budi karena air di bumi dapat dijadikan obat yang sangat penting bagi kehidupan disana, mereka tak perlu lagi mengeluarkan banyak uang untuk biaya perawatan yang mahal"

"Saya turut senang karena pemanasan global ini memberikan dampak positif bagi bumi agar tak ada wilayah kecil yang tenggelam akibat naiknya air laut"

"Jadi jawaban saya selama ini akhirnya terjawab, itu sebabnya air disini begitu melimpah"

"Tapi sebagian ada tercemar radiasi nuklir dan zat-zat kimia lainnya akibat digunakan sebagai uji coba senjata mutakhir, limbah pabrik, dan sampah yang dibuang sembarangan"

"Ternyata begitu, saya dapat memahami kondisi di bumi sekarang"

"Semua karena ulah manusia yang tamak akan uang dan sumber daya"

"Kalau begitu saya langsung memberikan bingkisan kepada kalian" kata Arevyl.

"Dengan senang hati" jawab Peter.

Arevyl kemudian mengangkat tangannya lalu memutarinya. Piring terbang itu membuka pintu dari bagian bawah mengeluarkan tiga buah peti kemas berwarna silver yang tampak canggih bila dipandang.

"Baiklah, didalam peti kemas ini berisikan teknologi-teknologi canggih, Anda bisa menggunakannya sebagai kepentingan militer, kemanusiaan, atau bahkan bisnis. Tak hanya itu, Anda juga dapat menyalinnya dengan mengikuti petunjuk dari cetak biru yang telah disediakan"

"Baik, saya mengerti"

Arevyl kemudian mengambil beberapa kartu dari nampan yang dibawa oleh pelayannya.

"Baiklah.... Kartu ini kalian harus gunakan untuk membuka pintu peti kemasnya, jika ini sampai hilang maka akan sangat susah untuk membukanya sebab peti kemas ini terbuat dari logam titanium" Arevyl memberikan kartu itu pada Peter.

"Terima kasih banyak"

"Sama-sama"

Peter kemudian memberikannya kepada Albert untuk menyimpannya didalam sebuah kotak yang disiapkan.

"Kira-kira peti kemas ini terbuat dari logam titanium?" tanya Boyce.

"Tepat sekali yang Anda katakan, logam ini mungkin bisa kalian manfaatkan menjadi barang yang berguna"

"Apa yang harus kami lakukan jika kartu-kartu untuk membuka peti kemas hilang?" tanya Albert.

"Anda bisa menghubungi pangkalan kami di planet Uranus, kami akan mendatangkan kartu baru agar peti kemasnya dapat terbuka"

"Dapat dimengerti dengan jelas"

"Baiklah.... Hanya itu yang bisa saya sampaikan, saya harap teknologi-teknologi pemberian dari salah satu planet kami dapat memajukan Teramiter menjadi lebih baik dan berguna bagi siapa saja" kata Arevyl.

"Kami juga sangat berterima kasih pada Anda karena sudah datang jauh-jauh hanya untuk memberikan ini, sekali lagi terima kasih banyak" jawab Peter.

"Tidak masalah, sudah menjadi kewajiban saya sebagai kepercayaan Tuan Revilium untuk menjalankan tugas ini" Arevyl tersenyum. Peter kemudian berjabat tangan dengannya sebagai ikatan silahturahmi.

"Angkat tangan!" seorang prajurit menodongkan senjatanya bersama beberapa prajurit lainnya.

Suasana kemudian menjadi tegang seketika. Peter dan yang lain langsung mengeluarkan senjatanya masing-masing. Mereka langsung reflek melindungi Arevyl dan beberapa anggotanya.

"Angkat tangan! jangan ada yang bergerak!" ucap prajurit itu.

"Sepertinya kita mendapatkan sebuah aksi yang tak menyenangkan" ucap Boyce, dengan suara rendah sambil memegang sarung pistolnya dibagian pinggang. Ia belum mengeluarkan senjatanya.

"Apa ini? apa maksud semua ini!?" tanya Peter.

"Kenapa kalian menodongkan senapan kearah kami!?" tambahnya.

"Teramiter rupanya tak seketat yang ku bayangkan" seorang prajurit memakai pin berlambang elang maju kedepan.

"Siapa kau!?" tanya Peter dengan nada yang marah.

"Ha-ha-ha.... Perkenalkan nama saya adalah Zhurovski, saya adalah mata-mata dari organisasi rahasia lain" Zhurovski tersenyum sinis.

"Kalian ternyata tak sadar sedari awal kami sudah ada disini dan menyabotase alat komunikasi agar tak dapat menghubungi barak, untungnya jarak garasinya agak jauh" tambahnya.

"Mereka pasti dari Kuromogramo" ucap Boyce dengan tatapan sinis melihat beberapa prajurit yang lain.

"Kita tak boleh menuduh tanpa bukti" jawab Albert.

"Ternyata kalian bersekutu dengan makhluk asing dari luar angkasa, yah"

"Mereka sepertinya akan membunuh kita, kita tak dapat berdiam diri terus" ucap Arevyl.

"Tenang, tuan.... Jangan gegabah, kita bisa celaka ditangan mereka" jawab Krubs.

"Tapi keadaan ini semakin memanas"

"Tetap tenang dan jangan khawatir, kami akan melindungi tuan dari mereka" sahut Boyce.

"Apa yang kau mau?" tanya Peter pada Zhurovski.

"Kami tak menginginkan apa-apa, kami kesini hanya melakukan tugas yang pemimpin kami berikan. Sebentar lagi kalian akan mati juga makhluk asing itu yang mana pemimpin makhluk asing mengira bahwa Teramiter membunuhnya"

"Rencana kotor kalian akan kami cegah! kami adalah penjaga perdamaian!"

"Hoooh.... Kalian cukup keras kepala, yah. Roter Schädel yakni pemimpin kalian berada di Jepang, ini adalah kesempatan kami untuk membuat organisasi ini porak-poranda"

"Dari mana kalian berasal, hah!? Teramiter bisa menghancurkannya hingga rata dengan tanah!"

"Kami tak takut dengan ancamanmu, sesungguhnya kami akan menguasai bumi sebentar lagi. Tak ada negara adikuasa selain kami dan kalian akan menjadi pesuruh yang rendah derajatnya, hahaha....." Zhurovski tertawa jahat.

Ditengah-tengah situasi menegangkan tersebut, Boyce dengan sigap langsung mengeluarkan pistolnya lalu melepaskan tembakan pada beberapa prajurit Zhurovski. Krubs langsung mendorong Arevyl hingga terjatuh untuk melindunginya.

Baku tembak kemudian pecah ditempat itu. Peter dan Albert berhasil melumpuhkan beberapa lawan dari balik peti kemas. Sementara itu, Zhurovski tengah berlindung sambil menembak balik membalas aksi tadi.

"Anda aman, tuan?" tanya Krubs pada Arevyl.

"Saya aman"

"Tetap berada didekat saya oke, situasi sedang buruk! Anda bisa terluka"

"Dimengerti!"

"Boyce! kita dalam bahaya! seharusnya jangan gegabah dulu!" Albert.

"Aku tahu! kita akan mati jika berdiam diri terus!"

"Apa yang harus kita lakukan? kita terpojok!"

"Orang-orang di barak dan di markas mengira suara tembakan ini adalah kita yang sedang latihan! kita harus menghentikannya segera!" sahut Burgdorf

"Peter! lakukan sesuatu!" kata Albert

"Krubs! bawa Arevyl masuk kedalam!"

"Boyce, Albert, dan Burgdorf tahan mereka!" tambahnya.

"Dimengerti!" jawab semuanya.

"Tembakan perlindungan! tembakan perlindungan!" seru Peter berdiri dari tempat berlindung.

Mereka berempat melepaskan banyak tembakan untuk membuat Zhurovski dan prajuritnya tak berkutik. Disela-sela itu, Krubs langsung menuntun Arevyl masuk sambil diikuti oleh pelayan dan anggotanya. Pintu piring terbang mulai tertutup secara perlahan.

"Terus tembak! terus!" ucap Peter.

"Boyce! awas molotov!" tambahnya, memperingati rekannya.

Boyce langsung berpindah posisi menuju kearah Peter dan yang lain dengan selamat.

"Kau baik-baik saja?" tanya Burgdorf.

"Haaah.... Haaah... Haaah.... Aku aman"

"Sampai kapan kita harus bertahan?" tanya Krubs.

"Sampai keajaiban datang!"

"Menyerahlah kalian dasar anjing Roter!" ucap Zhurovski.

"Kalian akan mati sebentar lagi! tak ada gunanya untuk melawan!" tambahnya.

"Neraka adalah tempat abadi kalian semua yang ada disana, haha!" tambahnya lagi.

"Tutup mulutmu, dasar sialan! kami yang akan mengirim kamu ke neraka!" jawab Peter.

"Teman-temanku dalam bahaya! aku harus segera menolong mereka!" ucap Krubs, didalam kapal luar angkasa sambil melihat keadaan diluar.

"Jangan dulu! itu sangat berbahaya" tahan Arevyl.

"Saya tak bisa, mereka butuh bantuan"

"Bantuan akan datang segera, tetaplah bertenang disini, semuanya akan baik-baik saja"

"Apakah pesawat ini tak punya senjata?" tanya Krubs.

"Sayangnya tak ada, ini hhanya kendaraan pengangkut"

"Sial!"

"Tapi pesawat ini bisa mengeluarkan bunyi yang cukup keras dan mungkin dapat memanggil bantuan"

"Bunyikan"

"Resikonya akan menarik seluruh perhatian orang-orang diluar Teramiter"

"Tak apa-apa, bunyikan saja!"

"Bunyikan suara pesawat ini! bunyikan segera!" bunyikan!" teriak Arevyl.

Salah satu anggota Arevyl mulai berlari menuju ke suatu tempat. Anggotanya menghampiri ruang kemudi dan memberitahukan pilotnya.

Piring terbang itu akhirnya mengeluarkan suara yang cukup keras didengar dan sampai-sampai membuat kelelawar dipepohonan terbang keatas. Orang-orang diluar pesawat itu dibuat terkejut mendengarnya bahkan sampai merembet ke kota.

Merasa ada malapetaka yang terjadi di garasi bagian belakang, Erika langsung menyalah lampu berwarna merah sebagai tanda adanya bahaya. Seluruh prajurit mulai bersiap dan membawa senjatanya untuk pergi menuju garasi belakang.

Sementara itu, Peter, Boyce, Burgdorf, dan Albert sampai kesulitan untuk berkomunikasi apalagi mendengar suaranya sendiri juga suara tembakan dikarenakan bunyi dari piring terbang tersebut.

"Peter! tembak mereka!" kata Albert.

"Apa?"

"Tembak mereka! ini kesempatan kita!"

"Apa? aku tak bisa mendengarmu!"

"Tembak sialan-sialan itu didepan!"

"Apa? ulangi sekali lagi"

"Tembak! tembak cepat!"

"Aku tak bisa dengar!"

"Sial! yang benar saja!" Albert merasa kesal

Boyce memanfaatkan hal itu untuk maju kedepan, ia melumpuhkan sedikit dan mengambil senjatanya untuk menghabisi prajurit Zhurovski sebanyak mungkin yang ia bisa. Boyce juga menembak lampu-lampu diatas agar penglihatan lawan menjadi terganggu.

"Hey! bantu Boyce!" kata Burgdorf.

"Apa?" tanya Albert diseberang.

"Boyce! bantu dia!"

"Aku tak dengar! suaranya terlalu keras!"

"Lihat ke depan! depan sana!" Burgdorf memberi isyarat. Albert pun melihat kedepan.

"Boyce butuh bantuan! kita harus membantunya" lanjutnya, sambil memberikan isyarat tangan.

Merasa mengerti apa yang diucapkan oleh Burgdorf, Albert maju kedepan melewati hujan peluru. Ia berhasil menembak dua prajuritnya Zhurovski. Mereka berdua melakukan aksi baku tembak dalam jarak dekat di garasi.

Mereka berdua keluar dari tempat berlindung melumpuhkan beberapa prajuritnya Zhurovski yang terdeteksi.

"Boyce! kau masih aman disana?" tanya Albert.

"Apa?"

"Apakah kau aman?"

"Aku tak bisa dengar!"

"Aku bilang apa kau aman?"

"Keraskan suaramu! aku tak bisa dengar!"

"Dasar sialan!" Albert kemudian memberikan isyarat tangan, Boyce akhirnya dapat memahaminya dengan mengangguk.

"Serbu kedepan!" ucap Albert sambil memberikan isyarat tangan.

"Dimengerti!" Boyce mengacungkan jempolnya.

Mereka berdua maju kedepan secara bertahap melawan para prajuritnya Zhurovski ditengah cahaya yang minim.

Suara keras dari piring terbang itu akhirnya berhenti sepenuhnya. Indra pendengaran setiap orang dapat kembali dengan normal.

"Buka pintunya! saya harus turut membantu!"

"Keadaan diluar masih berbahaya, seharusnya Anda tetap didalam saja agar aman"

"Tidak, saya akan jadi seorang pecundang, lagi pula lawan akan kalah"

"Tunggu hingga bantuan datang kemari"

"Buka pintunya!"

"Tuan–"

"Buka, Tuan Arevyl! ini adalah tugas saya"

"Tak apa-apa, buka saja. Kita tak berhak menghentikan tugasnya" kata asistennya Arevyl.

"Semuanya bergerak ke samping pintu! cepat bergerak! jangan ada yang berdiri didepan pintu!"

Orang-orang yang ada didalam langsung bergerak ke samping pintu, tak terkecuali Arevyl dan Krubs. Arevyl kemudian menekan sebuah tombol lalu pintu terbuka secara perlahan-lahan.

Setelah itu, Krubs langsung keluar dari sana. Ia berhasil melumpuhkan salah satu lawan yang dilihatnya. Namun, kaki kanan Krubs tertembak oleh Zhurovski membuat ia terjatuh lalu merosot kebawah.

"Kena!" ucap Zhurovski.

"Krubs! bertahanlah, aku datang!" Peter menarik Krubs ke tempat yang aman.

"Dasar sialan! arrghh!" Krubs berusaha menahan darahnya keluar.

Burgdorf kemudian berpindah tempat menghampiri mereka berdua.

"Apa yang terjadi?" tanyanya.

"Kaki kanannya tertembak dan darahnya mengalir tanpa henti!" jawab Peter.

Burgdorf lalu merobek sebagian lengan baju miliknya, ia segera menutupi luka tembak agar darah dapat berhenti.

"Ini akan membantunya untuk menghentikan darah yang keluar" ucapnya.

"Kemana Albert dan Boyce?" tanya Krubs.

"Mereka ada di depan berusaha menghentikan lawan"

Ditengah-tengah situasi tersebut, datang tiga buah kendaraan lapis baja beroda enam. Kendaraan itu mengeluarkan sejumlah pasukan dan membantu pergerakan Boyce juga Albert untuk melawan Zhurovski dan prajuritnya.

"Bala bantuan datang!" ucap Burgdorf.

"Hey! hey! kemari! kami butuh bantuan!" Peter memanggil mereka. Beberapa pasukan Teramiter datang kemari.

"Apa yang terjadi?"

"Kakinya Krubs terkena tembakan, darahnya berhasil diberhentikan" jawab Burgdorf.

Pasukan Teramiter itu kemudian bersiul memanggil rekannya.

"Hey! bawakan tandu! saya ulangi, bawa tandu kesini ada yang terluka!" ucapnya.

"Dimengerti!"

Rekannya datang kemari. Mereka berdua kemudian mengangkat Krubs ke sebuah kendaraan medis untuk mendapatkan pertolongan pertama.

"Kali ini kalian berhasil, tapi kami akan menyerang kembali dalam skala yang lebih besar!" ucap Zhurovski.

"Seluruh prajurit mundur!" tambahnya.

"Albert!" panggil Boyce.

"Berhenti mengejarnya"

"Mereka akan kabur!"

"Aku tahu, tapi setidaknya Zhurovski sudah diusir"

"Mereka pasti kembali lagi kemari"

"Itu hanya masalah kecil, kita perkuat pertahanan Teramiter ke titik maksimal"

"Persetan Zhurovski!" Albert merasa kesal.

"Anda aman, pak?" tanya salah seorang pasukan Teramiter.

"Saya aman, kamu perintah yang lain untuk evakuasi yang terluka bahkan dengan musuh sekalipun"

"Siap, pak! laksanakan!"

"Hey! kalian berdua baik-baik?" Peter dan Burgdorf menghampiri mereka.

"Yeah" jawab Albert.

"Kemana semua musuh?"

"Mereka sudah kabur" jawab Boyce.

"Mana Krubs?"

"Dia terluka, sekarang ada mungkin ada di kendaraan medis" jawab Peter.

"Aku akan kesana"

"Aku juga" tambah Albert.

"Emmm... Aku ikut" tambah Burgdorf.

"Well... Sekarang tinggal aku sendirian disini" ucap Peter. Ia lalu membuka ponselnya untuk menghubungi Roter.

"Nomor yang Anda tuju sedang sibuk" ucap ponselnya.

Ia kembali menghubungi Roter namun tak dapat tersambung.

"Roter tak bisa dihubungi sekarang, mungkin di tengah sibuk disana" ucapnya.

"Peter" Krebs memanggilnya.

"Yak?" ia berbalik.

"Krebs, dari mana saja kau?" tambahnya.

"Maaf jika aku lambat, apa yang sedang terjadi disini?"

"Kekacauan terjadi saat salah satu anggota Revilium memberikan hadiah"

"Pantas saja di markas agak sepi"

"Aku menghubungi Roter untuk memberi tahu kabar ini namun tak ada jawaban darinya"

"Mungkin dia sedang sibuk"

"Ku rasa begitu"

"Hubungi saja dia besok"

Arevyl dan beberapa lainnya keluar dari dalam piring terbang untuk melihat keadaan setelahnya, sebagian besar memilih untuk tetap berada didalam. Tampak diluar banyak pasukan Teramiter yang berlalu lalang memeriksa dan mengamankan sekitaran garasi, juga mengidentifikasi anggota Zhurovski yang lumpuh dan mayat yang tewas.

"Tuan Arevyl, Anda baik-baik saja? penyerangan tadi membuat kami terkejut" tanya Peter, menghampirinya.

"Saya baik-baik saja, terima kasih"

"Tidak ada luka atau semacamnya yang Anda alami?"

"Tidak, saya dalam keadaan yang aman berkat Anda"

"Senang mendengarnya"

"Dimana salah satu orang Teramiter yang terkena tembakan?" tanya Arevyl.

"Ohh Si Krubs, dia ada di kendaraan medis untuk mari saya antarkan"

"Baik...."

Mereka kemudian pergi menuju ke kendaraan medis untuk menjenguk Krubs.

"Yo, Krubs tertembak?" tanya Krebs.

"Yeah, tapi untungnya hanya dibagian kaki saja" jawab Peter.

Episodes
1 EPISODE 1 - Pensiun
2 EPISODE 2 - Alien dan kafe
3 EPISODE 3 - Persiapan
4 EPISODE 4 - Berangkat
5 EPISODE 5 - Jepang
6 EPISODE 6 - Memulai kehidupan
7 EPISODE 7 - Teman lama
8 EPISODE 8 - Sebuah arti penting
9 EPISODE 9 - Kekacauan
10 EPISODE 10 - Pekerjaan
11 EPISODE 11 - Tentang kehidupan
12 EPISODE 12 - Musuh
13 EPISODE 13 - Konflik
14 EPISODE 14 - Permainan
15 EPISODE 15 - Rapat
16 EPISODE 16 - Mata-mata
17 EPISODE 17 - Great Purge
18 EPISODE 18 - Timur Tengah
19 EPISODE 19 - Eksekusi
20 EPISODE 20 - Pembahasan
21 EPISODE 21 - Licik!
22 EPISODE 22 - Kisah
23 EPISODE 23 - Penyakit
24 EPISODE 24 - Kecurigaan
25 EPISODE 25 - Kegiatan kotor
26 EPISODE 26 - Pulang
27 EPISODE 27 - Hari yang biasa
28 EPISODE 28 - Kunjungan
29 EPISODE 29 - Obrolan
30 EPISODE 30 - Seseorang
31 EPISODE 31 - Hari cerah
32 EPISODE 32 - Rumah
33 EPISODE 33 - Do Svidaniya
34 EPISODE 34 - Nostalgia
35 EPISODE 35 - Perjalanan
36 EPISODE 36 - Telah sampai
37 EPISODE 37 - Perkara sulit
38 EPISODE 38 - Sankt Petersburg
39 EPISODE 39 - Motivasi
40 EPISODE 40 - Pertemuan
41 EPISODE 41 - Veteran
42 EPISODE 42 - Aktivitas biasa
43 EPISODE 43 - Rencana
44 EPISODE 44 - Ketakutan
45 EPISODE 45 - Kesalahan
46 EPISODE 46 - Dokumen
47 EPISODE 47 - Jangan Gegabah!
48 EPISODE 48 - Masalah Besar
49 EPISODE 49 - Resolusi
50 EPISODE 50 - Awal
51 EPISODE 51 - Rutinitas
52 EPISODE 52 - Kegiatan
53 EPISODE 53 - Latihan
54 EPISODE 54 - Draft
55 EPISODE 55 - Gelagat
Episodes

Updated 55 Episodes

1
EPISODE 1 - Pensiun
2
EPISODE 2 - Alien dan kafe
3
EPISODE 3 - Persiapan
4
EPISODE 4 - Berangkat
5
EPISODE 5 - Jepang
6
EPISODE 6 - Memulai kehidupan
7
EPISODE 7 - Teman lama
8
EPISODE 8 - Sebuah arti penting
9
EPISODE 9 - Kekacauan
10
EPISODE 10 - Pekerjaan
11
EPISODE 11 - Tentang kehidupan
12
EPISODE 12 - Musuh
13
EPISODE 13 - Konflik
14
EPISODE 14 - Permainan
15
EPISODE 15 - Rapat
16
EPISODE 16 - Mata-mata
17
EPISODE 17 - Great Purge
18
EPISODE 18 - Timur Tengah
19
EPISODE 19 - Eksekusi
20
EPISODE 20 - Pembahasan
21
EPISODE 21 - Licik!
22
EPISODE 22 - Kisah
23
EPISODE 23 - Penyakit
24
EPISODE 24 - Kecurigaan
25
EPISODE 25 - Kegiatan kotor
26
EPISODE 26 - Pulang
27
EPISODE 27 - Hari yang biasa
28
EPISODE 28 - Kunjungan
29
EPISODE 29 - Obrolan
30
EPISODE 30 - Seseorang
31
EPISODE 31 - Hari cerah
32
EPISODE 32 - Rumah
33
EPISODE 33 - Do Svidaniya
34
EPISODE 34 - Nostalgia
35
EPISODE 35 - Perjalanan
36
EPISODE 36 - Telah sampai
37
EPISODE 37 - Perkara sulit
38
EPISODE 38 - Sankt Petersburg
39
EPISODE 39 - Motivasi
40
EPISODE 40 - Pertemuan
41
EPISODE 41 - Veteran
42
EPISODE 42 - Aktivitas biasa
43
EPISODE 43 - Rencana
44
EPISODE 44 - Ketakutan
45
EPISODE 45 - Kesalahan
46
EPISODE 46 - Dokumen
47
EPISODE 47 - Jangan Gegabah!
48
EPISODE 48 - Masalah Besar
49
EPISODE 49 - Resolusi
50
EPISODE 50 - Awal
51
EPISODE 51 - Rutinitas
52
EPISODE 52 - Kegiatan
53
EPISODE 53 - Latihan
54
EPISODE 54 - Draft
55
EPISODE 55 - Gelagat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!