Part 7

"Eh, enggak ya, mana ada sengaja. Maaf, tapi aku sedang buru-buru," ucap Inggit penuh penyesalan.

Gadis itu hendak melangkah menjauh, namun tangannya tiba-tiba dicekal pria itu.

"Kamu harus bertanggung jawab," ucapnya dingin menghunus ke arah Inggit.

"Hah, ya ampun ... kotor dikit doang juga. Oke deh, gue cuciin," pasrah Inggit mengalah.

"Ini kemeja mahal, terbiasa dicuci dengan detergen terbaik, tapi ada yang lebih mahal, kamu ... telah membuang waktu berharga ku beberapa menit yang lalu karena tertahan di sini."

Inggit melongo mendengarkan penuturan pria itu. Ia berpikir semua orang kaya songong dan bersikap seperti itu.

"Maaf, Tuan, Pak, Om, Mas, Kak, saya beneran buru-buru jadi sekali lagi saya minta maaf, kalau Anda butuh ganti rugi atas insiden ini, baiklah saya akan mengembalikan noda di kemeja Anda menjadi bersih."

Sekarang giliran pemuda tampan di depannya yang melongo, pria itu tidak percaya dengan penuturan Inggit.

"Trik lama, kamu ... sengaja ingin berkenalan denganku kan? Terus pura-pura nabrak biar bisa sedikit lebih dekat."

Hello ... kamu pikir lo tuh siapa? Hadeh ... semua cowok songong!

Inggit menyorot pria di depannya tak suka, gadis itu berlalu begitu saja tanpa mempedulikan ocehan pria tersebut.

"Tuan Ares, gadis itu pergi?" lapornya setelah melihat langkah Inggit yang menjauh.

"Sepertinya dugaanku salah, bisa kamu ikuti dia dan bawa ke hadapan aku sekarang juga?" titahnya dingin syarat akan keberhasilan.

Inggit terpaksa memesan taksi sebab perempuan itu tadi berangkat bareng Hilda tanpa motornya. Gadis itu menitipkannya di parkiran kampus dan akan mengambil kembali sepulangnya, mengingat jalan pulang melewati kampus lagi. Ia sedang menanti sebuah taksi di pinggir jalan ketika tiba-tiba dikejutkan dengan mobil prestisius yang berhenti di dekatnya.Tanpa aba-aba, orang yang tadi tak sengaja ditabraknya muncul spontan di depannya.

"Masuk!" titahnya. Inggit bergeming, menyorot waspada pria tersebut.

"Kamu bilang mau bertanggung jawab kan? Temani aku untuk mengganti waktuku sore ini yang hilang dengan sia-sia," ucap pria itu.

"Temani? Maksudnya?" tanyanya bingung, Inggit benar-benar merasa aura negatif langsung memenuhi isi kepalanya. Ia menatap ke kiri dan ke kanan dua pria tegap seperti mengunci dirinya dari jarak dua meter, jadi ... gadis itu seperti terpenjara di sekitar itu, padahal hal yang terlintas dalam benaknya adalah lari dan segera menjauh dari pria misterius tersebut.

"Masuk!" Kali ini berucap dengan nada sedikit lebih tinggi.

Inggit terpaksa masuk ke dalam mobil tersebut, ia diam saja dengan segala prasangka yang bertumpuk di bagian isi kepalanya. Inggit benar-benar bingung, dan juga ... takut, mengingat belum mengenal pria tersebut.

"Kamu tahu siapa aku?" Suara itu memecah kesunyiaan di antara deru mesin mobil yang menyala.

"Nggak, dan itu sama sekali tidak penting bukan bagiku," ucap Inggit jujur.

Pria di sampingnya yang tengah bermain dengan bundaran setir pun tersenyum simpul mendengar penuturannya. Ia merasa baru pertama menemukan karakter cewek langka yang dalam pengamatannya tidak begitu tertarik dengan dirinya, padahal sudah jelas di luar sana banyak sekali para cewek yang berebut ingin berkencan dengan dirinya.

Mobil pria itu berhenti di depan sebuah restoran elit, menatap gadis di sampingnya yang terlihat bingung.

"Hari ini, seharusnya saya bertemu dengan seseorang yang begitu penting, relasi bisnis saya kabur gara-gara kamu menabrak saya, tender ratusan juta itu melayang begitu saja. Sebagai gantinya, kamu harus menemani saya sore ini hingga malam nanti."

"Maaf, salah saya kan cuma membuat kotor kemeja Anda, jadi ... nanti biar saya laundry saja," nego Inggit merasa gusar.

Pria itu spontan langsung membuka kemejanya begitu saja.

"Eh, lo mau ngapain?!" pekik Inggit syok. Hanya berdua dengan orang asing di dalam mobilnya, dan sekarang pria itu dengan santainya melepas kemejanya begitu saja tanpa sungkan, jelas Inggit ketakutan.

Pria itu malah terkekeh gemas, melihat Inggit yang syok dan kaget, gadis itu berujar cepat turun dari mobil tetapi tentu saja laki-laki itu mengurungnya.

"Buka!" teriaknya panik ketika tubuh pria itu sedikit mendekat, yang ternyata ia hanya ingin meraih kaus yang tersimpan di dashboard mobilnya. Pria itu segera mengganti bajunya dengan cepat.

"Ini kemeja kotor aku, cuci yang bersih dan kembalikan ke rumahku setelah bersih," ucapnya begitu saja.

Seketika Inggit merasa lebih lega dari menit sebelumnya, ia pikir pria di sampingnya akan berbuat yang tidak senonoh terhadap dirinya.

"Iya," Inggit masih syok, ia langsung mengambil kemeja tersebut dari tangannya dan memasukkan ke dalam tasnya.

"Turun," titahnya dingin.

Inggit menurut, ia turun dari mobilnya dan mengekori pria tersebut. Berhenti di sebuah meja yang ternyata sudah di setting sebagai tempat makan yang romantis.

"Aku, Ares." Pria tersebut mengulurkan tangannya sopan, berbeda jauh dari karakter sebelumnya. "Well, malam ini kamu harus temani aku makan malam di sini," ujar pria itu.

"Inggit," membalas uluran tangan pria tersebut.

Setelah makan malam singkat yang cukup berkesan, pria yang baru beberapa menit memperkenalkan dirinya pun meninggalkan alamat miliknya dan meminta nomor Inggit. Setelahnya gadis itu pulang cukup malam.

Sementara Biru sudah di rumah kecilnya sedari sore. Pria itu pikir Inggit sudah di rumah mengingat hari sudah sore, tapi dugaan itu salah, yang ada Inggit tidak ada di rumah semenjak Biru tiba di rumahnya.

"Dari mana saja lo baru pulang?" Biru menyambut dengan murka.

Inggit bergeming, menatap pria yang berstatus suaminya tersebut dan berlalu begitu saja. Malam ini gadis itu cukup lelah dan tidak mau berdebat.

"Nggit, lo budeg ya? Di tanya tuh di jawab, nggak punya mulut?" bentaknya sekali lagi.

Inggit tidak menyaut, ia lebih memilih pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya di sana. Ia tidak tertarik menanggapi protes Biru.

Inggit ke luar dari kamar mandi dengan baju tidur yang sudah rapi, sekilas sudut matanya menangkap bayangan Biru yang sudah rebahan di atas ranjang. Inggit membuang napas kasar, malam ini ia bakalan tidur di ruang tamu lagi dengan terpaksa.

Biru melirik sekilas saat istrinya ke luar dari kamar memboyong selimut dan bantal. Ia sebenarnya bukan pria yang kejam, mungkin mulai malam ini ia berniat untuk berbagi ranjang, namun sepertinya Inggit akan tidak setuju.

"Lo dendam sama gue?" Tiba-tiba suara itu mampir ditelinga Inggit saat gadis itu hampir terlelap.

"Buat apa gue dendam, nggak asik banget," ucapnya malas.

"Lo yang pagi tadi ngerjain gue kan? Lo sengaja rubah alarm gue, terus lo juga matiin pedometer keran airnya. Becanda kamu tuh nggak lucu tahu nggak, gara-gara lo, gue telat ke kampus dan terpaksa bolos kuliah, dan sekarang tugas gue nambah. Bantuin!" bentaknya melempar map ke tubuh Inggit.

Gadis itu ingin murka, tapi memang benar ia yang sudah ngerjain Biru, jadi ia memilih diam dan mengambil map tersebut dengan dahi berkerut.

"Bantuin apa?" tanyanya malas.

"Bantu menyusun laporan tugas gue," ucapnya dingin.

Biru memposisikan di depan laptop dan segera menyalakan laptop punya dirinya. Ia melirik Inggit yang ternyata sudah tepar alias tertidur di sofa.

"Ya ampun ... kebo banget sih, suruh bantuin ngerjain tugas malah tidur, gue bales biar besok lo bangun tidur dapat kejutan."

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

Ares masih perjaka tingting gak yaa?
kalo iya, mending Inggit sama Ares aja ...
Biru gosah dibikin bucin ... cere aja spt yg dia mau ...
biar Biru tetep sama Hilda ... sesama penyuka barang bekas ...
😁😁

2022-12-23

0

Lilisdayanti

Lilisdayanti

lnggit sama ares saja,,🤭

2022-11-30

0

Riska

Riska

Jangan-jangan mau dipindahin ke kamar...

2022-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Bab 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Bab 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!