Anugerah?

Duduk pada sebuah kursi kayu panjang, Dante menikmati semangkuk bakso yang baru saja ia pesan. Pemuda itu menyantap hidangan sarapannya hari ini dengan lahap. Entah karena sangat enak atau mungkin perutnya saja yang sudah keroncongan, semangkuk bakso yang tampilannya biasa saja itu terasa nikmat luar biasa.

Mengingat nasibnya yang menyedihkan, bibir pemuda itu melengkung getir. Tuhan memang mempunyai banyak cara untuk membuat umatnya mensyukuri segala nikmat.

Dulu, ia tak pernah makan makanan dengan harga murah. Orang tuanya selalu memberikan apa yang dia minta, termasuk fasilitas mewah dan harta berlimpah. Namun, sayangnya hal itu membuatnya jadi manja hingga ia bertindak kebablasan dan mengecewakan papanya. Alhasil, kini ia harus hidup terlunta sebagai bentuk hukumannya.

Sebenarnya merupakan perkara gampang bagi papanya untuk menarik hukuman itu. Ialah dengan Dante mau menerima perjodohan dengan putri seorang sahabat. Sayangnya Dante tipe pemuda yang keras kepala. Ia tak akan mau menikah dengan orang yang tidak dicinta meski harus membayar mahal dengan hidup kesusahan.

Semangkuk bakso telah tandas, begitu pula segelas teh hangat. Dante membayarnya dengan uang hasil mengojeknya pagi ini. Nominal uang yang dulu bahkan ia pandang sebelah mata. Tak disangka, saat ini nominal itu justru sangat-sangat berharga baginya. Selain bisa membuat perutnya kenyang juga membasahi tenggorokan yang dahaga.

Karena bahan bakar motornya mulai menipis, ia memilih duduk di atas motornya yang terparkir cantik di parkiran pasar selagi menunggu orderan selanjutnya. Karena ketampanannya yang hakiki, tak jarang wanita yang kebetulan berlalu memandangnya takjub tanpa berkedip. Dante hanya tak acuh sambil terus memainkan game offline dari ponsel pintarnya.

Entah berapa lama Dante diam di sana. Pemuda berhidung mancung itu sudah mulai merasa bosan. lebih-lebih lagi ia belum juga dapat orderan.

Menyimpan ponselnya kembali ke saku jaket, Dante lantas mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Tanpa ia sangka, sesosok tubuh ramping yang baginya sudah tak asing tampak berjalan dengan langkah cepat keluar dari pasar. Berhenti, gadis itu meletakkan barang bawaannya ke lantai lalu mencari-cari sesuatu dari tas mungil warna hitam yang ia selempangkan di bahu kiri.

Dante tertegun memandangi Alisha dari kejauhan. Gadis itu terlihat lugu. Benar-benar tak memperlihatkan jika dirinya seorang kupu-kupu malam. Rupanya gadis itu benar-benar belanja kebutuhan. Bukannya jual diri seperti yang sempat ia tuduhkan.

Ah, seketika Dante merasa menyesal. Ia merasa picik karena menilai seseorang dari tampilan luar. Mau bagaimana pun kehidupan Alisha yang sebenarnya, toh gadis itu tak pernah merugikan dirinya. Jadi untuk apa juga ia harus menghakimi Alisha. Bukankah dosa itu masing-masing yang menanggungnya? Kewajibannya untuk mengingatkan juga sudah gugur lantaran Alisha sendiri memang susah menerima pendapat orang.

Tak lama kemudian ponsel di saku Dante berdenting. Pemuda itu bergegas merogoh benda pipih itu dan sontak membelalak setelah melihat notifikasinya. Entah kebetulan atau bagaimana, rupanya pelanggannya kali ini adalah Alisha lagi. Menggeleng lemah, ia lantas menghampiri gadis cantik yang masih berdiri itu.

"Kok kamu lagi?" Pertanyaan itu terlontar dari bibir Alisha setelah Dante tiba. Alisha tampak terkejut melihat pemuda itu. Tatapan penuh curiga tak urung terarah pada Dante yang terlihat cuek terhadapnya.

"Kamu sengaja nungguin aku ya?" tebak Alisha setengah menuduh.

"Nungguin mata, lo?" sinis Dante. "Gue stay di sini karena bahan bakar motor gue udah nipis! Mana gue tau kalau dapat pelanggan elo lagi!"

Tanpa Dante duga ternyata Alisha tergelak mendengar penuturannya. Gadis itu tertawa renyah seperti tanpa beban walaupun tawanya terdengar mengejeknya.

"Kenapa ketawa? Apanya yang lucu?" Lagi-lagi Dante bertanya ketus, tetapi itu sama sekali tak membuat Alisha menciut atau tersinggung.

"Kasihan kamu, hahaha. Gara-gara bahan bakar nipis, dapatnya aku lagi aku lagi," ujar Alisha sambil tertawa.

"Ketawa terus. Seneng amat lo lihat gue menderita?"

"Menderita gimana?" sahut Alisha cepat dengan nada menggebu-gebu. "Dapat pelanggan cantik gini kok menderita. Harusnya kamu tuh bahagia karena mendapat anugerah dari Yang Maha Kuasa!"

"Anugerah?" Dante mendengkus menyangsikan. "Yang ada elo tuh musibah!"

"Jadi nggak mau nih dapat pelanggan seperti aku? Oke, aku bisa cancel kok. Naik ojek lapak sepertinya lebih murah dari ojek online, deh."

"Eh jangan!" Dante menahan Alisha yang hendak mengambil ponsel di tasnya. "Jangan di-cancel dong. Hari ini gue belum dapat uang buat makan siang," ujar Dante dengan wajah memelas.

"Nah gitu dong." Alisha tersenyum penuh kemenangan sambil mengibaskan rambut panjangnya. "Kalau memang butuh itu gosah sok jual mahal. Buruan bantuin naikin ini barang-barang kalau mau cepat jalan!"

Tatapan Dante mengikuti arah telunjuk Alisha yang menuding ke bawah. Pemuda itu sontak membelalak sambil mengangkat kedua alisnya.

"Buset. Sebanyak itu belanjaan lo?" tanyanya tak percaya.

"Iya. Mumpung ke pasar."

"Ini sih harus bayar dua kali lipat!"

"Kok dua kali lipat?" protes Alisha tak terima. "Aku nggak terima, ya! Ini pemerasan namanya! Mentang-mentang yang order cuma cewek nggak berdaya, kamu mau seenaknya naikin harga."

"Tapi itu banyak banget lo, Al. Gue nggak yakin bisa dimuat di kendaraan."

"Bisa, ah! Pasti bisa." Alisha meyakinkan. Ia lantas membungkuk hendak mengambil salah satu kardus. Namun, seketika urung karena Dante masih mematung di atas motor, membuatnya berteriak tak sabaran. "Turun dulu ngapa! Bantuin aku, lah! Kamu masih amatiran jadi tukang ojek, ya? Makanya masih belum ngerti caranya jadi tukang ojek yang baik dan benar."

Dante menggeram kesal sembari turun dari motornya. Gadis itu ternyata bukan hanya menyebalkan tetapi bawel dan suka memerintah. Untung saja dia tidak tahu jika Dante mengojek lantaran terinspirasi dari kata-kata Alisha waktu itu. Coba saja dia tahu, pasti Alisha takkan berhenti menertawainya setiap kali mereka jumpa.

Motor melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan pasar dengan penuh barang bawaan. Tak ada percakapan yang terjadi hingga menempuh setengah perjalanan.

Alisha terkejut saat tiba-tiba Dante mengurangi kecepatan hingga mau tak mau tubuhnya condong ke depan dan membuat dadanya membentur punggung Dante dengan keras. Sontak saja Alisha reflek mengayunkan tangan kanannya ke punggung Dante dengan keras hingga pemuda di depannya itu meringis menahan nyeri.

"Dasar! Mau cari kesempatan dalam kesempitan ya!" tuduh Alisha tak terima. Namun, alih-alih meminta maaf, Dante justru memaku pandangan pada sepasang muda-mudi yang tengah mendorong motor agak jauh di seberang jalan sana.

Alisha memperhatikan Dante dan sepasang muda-mudi itu bergantian, kemudian bertanya pada Dante dengan nada curiga.

"Hey, itu siapa?"

Bergeming, Dante seolah-olah tak mendengar pertanyaan Alisha. Terang saja si gadis geram lalu memukul punggung si pemuda sekali lagi untuk menyadarkannya dari lamunan.

"Hey! Malah ngelamun. Kesambet setan jalanan, mau?" tanya Alisha setengah memperingatkan.

"Apaan sih!" ketus Dante ketika menoleh pada Alisha.

Tersenyum tak biasa, Alisha melirik pemuda-pemudi itu selagi bertanya. "Itu siapa? Mantan pacar ya?"

"Bukan." Dante menjawab datar.

"Terus?" Alisha bertanya penuh selidik. Tampaknya jawaban Dante belum membuatnya puas hati. "Kalau bukan mantan kok kelihatannya cemburu gitu?"

"Bukannya cemburu, cuma kesel aja lihat cewek matre kayak dia. Hanya karena gue miskin gini seenaknya aja dicampakkan."

Sontak Alisha tergelak mendengar penuturan pahit Dante barusan. Membuat yang ditertawakan sontak mendelik ke arahnya.

"Ya udah si, gosah disesalin juga. Untung kamu tahu sifat asli dia sebelum kalian melangkah ke jenjang yang lebih jauh kan. Ambil hikmahnya aja. Kalau perlu doakan saja dia itu."

"Doakan?" Dante menautkan kedua alisnya tanda tak paham. "Doakan dapat hidayah maksudnya?" tebaknya penasaran.

"Bukan."

"Terus?"

Alisha tersenyum melihat ekspresi penasaran Dante. Tak lama kemudian, ia pun menjawab dengan asal. "Doakan, biar mereka dijauhkan dari tambal ban."

Terpopuler

Comments

Sulastri Akhmad

Sulastri Akhmad

llucu lanjut thoor

2022-05-09

1

Nur Yanti

Nur Yanti

hahaha... bener juga bagi orang yg motor nya kempes terus tambal ban jauh itu sangat menyiksa😁

2022-04-03

0

Robot Timus

Robot Timus

semangat ya 👍

2022-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Pria Hidung Belang
2 Pengorbanan
3 Keluarga Narendra
4 Kang Ojek
5 Pertemuan kedua dengan Narendra
6 Gadis luar biasa
7 Iri
8 Berondong
9 Kamu?
10 Malu Sama Yang Maha Kuasa
11 Anugerah?
12 Nggak salah lagi
13 Entah kebetulan atau memang dirancang Tuhan
14 Perlu diruqyah
15 Gontai
16 Boleh ngomong sesuatu?
17 Andai saja
18 Gombal Amoh
19 Dia siapa?
20 Dia pilih kabur
21 Entahlah
22 Tercengang
23 Senang atau balas dendam
24 Ada bahuku
25 Pembicaraan Ayah dan Anak
26 Menatap jijik
27 Seperti petir menyambar
28 Tuduhan Lara
29 Jaga dia dengan baik
30 Bernegosiasi
31 Pertemuan dua keluarga
32 Pertemuan dengan seseorang
33 Sekali ini saja
34 Luka yang paling hebat
35 Rencana besar Robby
36 Kecewa yang berulang
37 Jiwa yang rapuh
38 Ah, manisnya
39 Senang Berkenalan
40 Pertemuan dua keluarga
41 Harus bisa!
42 Bisakah waktu diulang kembali?
43 Belum muhrim
44 Lagi-lagi ingat dia
45 Air mata bodoh
46 Dingin dan menjengkelkan
47 Benarkah ujian datang untuk mengangkat derajat makhluk Tuhan?
48 Gara-gara Sena
49 Gue memang gini orangnya
50 Amplop coklat
51 Bawa Alisha kemari
52 Merasa Berat
53 Diboyong
54 Hanya akan kuliah
55 Terbongkarnya rahasia Helena
56 Suara itu?
57 Mencekam
58 Aku juga mamamu
59 Siapa yang salah, siapa yang marah
60 Harap semu
61 Memiliki kesamaan
62 Nyeri di ulu hati
63 Marcel
64 Sini gabung
65 Nyaris menitikkan air mata
66 Batin yang berperang
67 Jangankan sekali, seumur hidup juga berani
68 Mata nakal
69 Tidak peduli tapi masih perhatian
70 Kupu-kupu dan kebun bunga
71 Calon tunangan yang tak pernah diharapkan
72 Dosa masa lalu
73 Ingin cemburu, tapi siapalah aku?
74 Seandainya saja
75 Kok jadi gini
76 David?
77 Belum siap
78 Calon besan Papa
79 Tak kusangka
80 Tersesat
81 Kalap hingga main tabrak
82 Terkejut
83 Sifat Dante sejak kecil
84 Hanya saja ...
85 Penyesalan Robby
86 Permintaan Lara
87 Perubahan Dante di mata Robby
88 Siapa Boy?
89 Model dadakan
90 Nikah beneran yuk
91 Pengantin bar-bar
92 Siapa yang kau cinta?
93 Dasar rakus
94 Perlakuan Marcel
95 Kecerobohan yang disengaja
96 Baper yang salah tempat
97 Harimau lapar
98 Kamu paham?
99 Kerasukan iblis
100 Jangan Alisha!
101 Memfitnah diri sendiri
102 Pertemuan Dante dengan Sena
103 Sosok di kegelapan
104 Penguntit amatiran
105 Dalam persembunyian
106 Kehilangan jati diri
107 Tuhan tidak tidur
108 Masuk dalam jebakan
109 Pertolongan Tuhan itu nyata
110 Rencana Dante
111 Bukan lagi calon tunangan
112 Kamu percaya sama aku, kan?
113 Tak lagi sama seperti dulu
114 Kesombongan yang bukan pada tempatnya
115 Lima jam
116 Selamat tinggal pada dunia?
117 Nggak terima
118 Kelar
119 Cantik versi masing-masing
120 Memiliki rasa tapi tak mampu menyatakannya
121 Ketakutan Lara
122 Saudara selamanya
123 Pemeran pengganti yang tak diinginkan
124 Dendam, kah?
125 Panas
126 Firasat buruk
127 Pertunangan (Ending)
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Pria Hidung Belang
2
Pengorbanan
3
Keluarga Narendra
4
Kang Ojek
5
Pertemuan kedua dengan Narendra
6
Gadis luar biasa
7
Iri
8
Berondong
9
Kamu?
10
Malu Sama Yang Maha Kuasa
11
Anugerah?
12
Nggak salah lagi
13
Entah kebetulan atau memang dirancang Tuhan
14
Perlu diruqyah
15
Gontai
16
Boleh ngomong sesuatu?
17
Andai saja
18
Gombal Amoh
19
Dia siapa?
20
Dia pilih kabur
21
Entahlah
22
Tercengang
23
Senang atau balas dendam
24
Ada bahuku
25
Pembicaraan Ayah dan Anak
26
Menatap jijik
27
Seperti petir menyambar
28
Tuduhan Lara
29
Jaga dia dengan baik
30
Bernegosiasi
31
Pertemuan dua keluarga
32
Pertemuan dengan seseorang
33
Sekali ini saja
34
Luka yang paling hebat
35
Rencana besar Robby
36
Kecewa yang berulang
37
Jiwa yang rapuh
38
Ah, manisnya
39
Senang Berkenalan
40
Pertemuan dua keluarga
41
Harus bisa!
42
Bisakah waktu diulang kembali?
43
Belum muhrim
44
Lagi-lagi ingat dia
45
Air mata bodoh
46
Dingin dan menjengkelkan
47
Benarkah ujian datang untuk mengangkat derajat makhluk Tuhan?
48
Gara-gara Sena
49
Gue memang gini orangnya
50
Amplop coklat
51
Bawa Alisha kemari
52
Merasa Berat
53
Diboyong
54
Hanya akan kuliah
55
Terbongkarnya rahasia Helena
56
Suara itu?
57
Mencekam
58
Aku juga mamamu
59
Siapa yang salah, siapa yang marah
60
Harap semu
61
Memiliki kesamaan
62
Nyeri di ulu hati
63
Marcel
64
Sini gabung
65
Nyaris menitikkan air mata
66
Batin yang berperang
67
Jangankan sekali, seumur hidup juga berani
68
Mata nakal
69
Tidak peduli tapi masih perhatian
70
Kupu-kupu dan kebun bunga
71
Calon tunangan yang tak pernah diharapkan
72
Dosa masa lalu
73
Ingin cemburu, tapi siapalah aku?
74
Seandainya saja
75
Kok jadi gini
76
David?
77
Belum siap
78
Calon besan Papa
79
Tak kusangka
80
Tersesat
81
Kalap hingga main tabrak
82
Terkejut
83
Sifat Dante sejak kecil
84
Hanya saja ...
85
Penyesalan Robby
86
Permintaan Lara
87
Perubahan Dante di mata Robby
88
Siapa Boy?
89
Model dadakan
90
Nikah beneran yuk
91
Pengantin bar-bar
92
Siapa yang kau cinta?
93
Dasar rakus
94
Perlakuan Marcel
95
Kecerobohan yang disengaja
96
Baper yang salah tempat
97
Harimau lapar
98
Kamu paham?
99
Kerasukan iblis
100
Jangan Alisha!
101
Memfitnah diri sendiri
102
Pertemuan Dante dengan Sena
103
Sosok di kegelapan
104
Penguntit amatiran
105
Dalam persembunyian
106
Kehilangan jati diri
107
Tuhan tidak tidur
108
Masuk dalam jebakan
109
Pertolongan Tuhan itu nyata
110
Rencana Dante
111
Bukan lagi calon tunangan
112
Kamu percaya sama aku, kan?
113
Tak lagi sama seperti dulu
114
Kesombongan yang bukan pada tempatnya
115
Lima jam
116
Selamat tinggal pada dunia?
117
Nggak terima
118
Kelar
119
Cantik versi masing-masing
120
Memiliki rasa tapi tak mampu menyatakannya
121
Ketakutan Lara
122
Saudara selamanya
123
Pemeran pengganti yang tak diinginkan
124
Dendam, kah?
125
Panas
126
Firasat buruk
127
Pertunangan (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!