17. Chapter 17 : Duel

"Bukan berniat menolak, Tuan Song. Aku rasa ini terlalu cepat dibicarakan, lagipula Liu'er masih terlalu kecil." alibi Xi Guan.

Padahal usia Liu Ying hampir menginjak 16 tahun, bagaimana bisa dibilang masih kecil? Tapi Liu Ying tidak peduli, toh apapun yang terjadi dia tidak akan mau.

Salah satu alasan Xi Guan tidak mengizinkan adalah karena ia akan mengirimkan Liu Ying ke kuil An Ming dalam waktu dekat. Juga tidak mau Liu Ying memiliki hubungan dengan banyak orang, identitas asli Liu Ying memiliki resiko yang besar jika ia memiliki status sosial.

"Anda tidak perlu salah paham begitu. Aku hanya menyarankan bahwa Nona Cheng bisa saja mendaftar sebagai kandidat, dan saya sangat berharap."

"... Tapi jika Ketua Cheng tidak berkenan, saya tidak akan memaksakan." lanjut Song Fan.

Raut wajah Song Jun tampak kecewa, ia sebenarnya cukup tertarik dengan Liu Ying, tapi sepertinya gadis itu sama sekali tidak tertarik kepadanya.

"Nona Cheng, saya memang sedikit kecewa dengan penolakan ini. Tapi saya sangat penasaran dengan kemampuan bela diri Anda," ucap Song Jun menimpali.

"Maukah Nona menerima tantanganku, untuk berduel?" sambung pemuda itu sambil menatap Liu Ying.

Xi Guan meremas pegangan bangku, tentu saja itu adalah yang lebih berbahaya lagi, Liu Ying tidak boleh bertarung.

"Baiklah!" jawab Liu Ying dengan lantang, sebelum Xi Guan sempat menghentikannya.

Song Jun tersenyum penuh arti mendapati jawaban dari Liu Ying.

"Tidak bisa!!" sanggah Xi Guan.

Semua orang disana tiba-tiba merasa heran, wali kota Wen pun bertanya perihal alasannya. Entah kenapa Ketua Cheng ini sangat menolak keras akan sesuatu yang berhubungan dengan cucunya itu.

Xi Guan menolak hal itu dengan mutlak, "Cucuku ini tidak bisa bertarung, ada banyak alasan khusus yang membuat dia tidak diperbolehkan menggunakan ilmu bela diri."

Wen Chen merenggut, pasalnya Xi Guan tidak pernah membahas hal ini sebelumnya saat berbincang-bincang.

"Tidak ada salahnya, Ketua Cheng. Bukankah ini akan membuat perayaan semakin seru?" tukas Wen Chen.

Liu Ying juga tak terima, hal itu mempertaruhkan harga dirinya, "Benar, Ketua. Saya tidak keberatan, lagipula ini bukan pertarungan yang serius."

Xi Guan terus menolak dan terus dibujuk oleh para tamu penting di sana, mereka sangat penasaran dengan duel itu.

Xi Guan hanya mengangguk pasrah sambil berharap Liu Ying tidak lepas kendali, itu adalah resiko paling fatal.

Liu Ying dan Song Jun naik ke atas altar sambil membawa senjata masing-masing, setelah itu mereka saling membungkuk dan memberi hormat.

"Nona Cheng, kau siap?" Tanya Song Jun bersemangat dan dibalas dengan seringai oleh Liu Ying.

"Kau duluan," tukas Liu Ying sambil mengambil kuda-kuda.

Song Jun pun sedikit mundur dan mengeluarkan pedangnya dari sarung. Pedang milik Song Jun adalah sejenis pedang panjang, sehingga memungkinkan ia untuk menyerah lawan dari jarak jauh. Sementara pedang Liu Ying adalah pedang pendek yang sedikit bengkok, hanya bisa digunakan untuk menyerang dari jarak dekat.

Song Jun melayangkan serangan pertamanya namun berhasil dihindari, Liu Ying masih belum bersedia menarik pedangnya.

Dengan gerakan memutar dan cepat, Liu Ying dapat menghindari sekaligus membaca setiap serangan Song Jun dengan mudah.

Merasa pola serangannya telah diketahui, Song Jun mempercepat ayunan pedangnya dengan tempo yang acak hingga menciptakan jarak yang lebih besar.

Liu Ying sedikit kaget dengan perubahan tiba-tiba namun masih tetap bisa menjaga keseimbangan, ia melewati bagian bawah pedang dan mempersempit jarak sehingga posisi mereka menjadi saling berhadapan.

Pemuda itu terlihat kesulitan saat jarak mereka sudah terlalu minim, itu menyulitkannya untuk menyerang dengan pedang yang panjangnya setengah meter lebih itu.

Melihat itu, Liu Ying mengambil kesempatan dengan menahan bagian lengan Song Jun yang memegang pedang, memelintir lengan pria itu ke punggungnya.

Serangan Song Jun menjadi tidak terkendali sehingga ia menggunakan lengan sebelahnya untuk menyerang Liu Ying.

Liu Ying tersenyum miring, ia mulai memainkan jurus andalannya yaitu jurus Tarian Bunga Teratai, merupakan salah satu jurus dari Sepuluh Jurus Terkuat sekte Teratai Emas.

Kedua tangan Liu Ying bergerak lentur menahan mata pedang Song Jun, kakinya maju dengan langkah teratur dan sangat lembut, sesaat kemudian ia menekan lengan Song Jun dengan keras sehingga membuat pria itu memekik. Menarik kedua lengan pria itu dan memposisikan diri di belakang Song Jun.

Pemuda itu tampak sangat kaget dan terpaku saat menyadari kedua tangannya sudah ditahan di belakang punggung dengan sebilah pedang pendek menempel di lehernya.

"Hebat! Beri tepuk tangan pada Pendekar Cheng ini," Teriak Song Fan bersemangat.

Semua orang yang menyaksikan berdecak kagum dan menggemakan tepuk tangan.

Liu Ying menurunkan pedangnya dan melepaskan pegangannya pada lengan Song Jun. Mereka saling memberi hormat.

Jujur saja, Xi Guan juga merasa kagum dengan Liu Ying. Ia baru mengetahui bahwa gadis itu ternyata menguasai jurus yang sangat sulit itu dengan sempurna.

Ternyata Xi Guan selama ini sangat jarang mengamati perkembangan Liu Ying, atau dengan kata lain 'Tidak Peduli'. Hal itulah yang membuatnya kaget saat Liu Ying menampilkan performanya.

Jangan lupakan reaksi Gu Xiulei saat melihat penampilan Liu Ying tadi, sejak awal ia sudah kesal mengetahui fakta bahwa putra keluarga Song menyarankan Liu Ying sebagai kandidat calon istri, ia merasa tersaingi. Long Feiye terpana, sementara Jia Li sedari tadi bersorak-sorai dari kursinya.

"Wahh! Tidak sangka, Cucu ketua Cheng sangat berbakat dalam bela diri. Bagaimana bisa gadis berbakat ini tidak muncul di dunia persilatan? Sungguh bakat yang tidak boleh disia-siakan."

Tutur Lei Dang, salah seorang tamu penting di acara itu. Ia merupakan saudagar kaya dari Yang Zi, cukup berpengaruh di kekaisaran Wei.

"Tuan terlalu memuji,"

Xi Guan terkekeh sembari menatap Liu Ying, mengisyaratkan Liu Ying untuk segera pergi dari panggung.

Namun gadis itu seolah tak peduli, ia suka menjadi sorotan.

Song Jun tersenyum kepada Liu Ying, "Nona Cheng, maukah kau sedikit berbagi tentang trik yang kau gunakan? Bagaimana kau bisa menebak setiap seranganku?"

Para tamu pun setuju menyahuti pemuda itu, banyak yang penasaran dengan kemampuan gadis itu, ia bahkan dapat mengalahkan putra pertama keluarga Song yang katanya memiliki Wu Gong yang tinggi.

*Wu Gong : Ilmu Bela Diri.

Liu Ying berdehem, "Untuk membunuh sebatang pohon, haruslah dimulai dari akarnya. Untuk mematahkan suatu pedang, maka haruslah menyerang tangan pemiliknya."

"... Jadi intinya kemenangan juga bukan berada pada kekuatan, sembilan puluh persennya berada pada kecerdasan," Sambung Liu Ying sembari menunjuk kepalanya.

Song Jun menatap kagum, "Wah! Apakah sebaiknya aku memanggilmu Master? Kemampuanmu berada jauh di depanku."

"Tidak perlu sungkan, saya undur diri."

Liu Ying tidak kembali ke kursinya melainkan berjalan ke luar aula, mau tak mau Jia Li mengikutinya. Padahal Jia Li masih ingin menonton pertunjukan selanjutnya, namun ia terpaksa melewatkannya.

...Nihao! Selalu Vote dan share cerita ini ke temen-temen kalian, ya. Jangan lupa komen sebanyak-banyaknya, aku selalu baca komenan kalian loh....

Terpopuler

Comments

Yizhan

Yizhan

nice

2021-12-04

1

Florence Nightingale

Florence Nightingale

,

2021-12-04

1

lina

lina

next Amelia

2021-11-27

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Hukuman
2 Chapter 02 : Sandera
3 Chapter 03 : Tanda Lahir Suku Phoenix
4 Chapter 04 : Long Feiye
5 Chapter 05 : Rencana Bolos
6 Chapter 06 : Kota Lianhua
7 Chapter 07 : Dicegat Segerombolan Perampok
8 Chapter 08 : Dicegat Segerombolan Perampok 2
9 Chapter 09 : Segel Yang Mulai Rapuh
10 Chapter 10 : Sesungguhnya Peduli
11 Chapter 11 : Penolakan Long Feiye
12 Chapter 12 : Kultivasi Berbahaya
13 Chapter 13 : Berambisi
14 Chapter 14 : Setengah Dari Rahasia
15 Chapter 15 : Festival Lentera
16 Chapter 16 : Festival Lentera 2
17 17. Chapter 17 : Duel
18 Chapter 18 : Melarikan Diri
19 Chapter 19 : Haruskah Aku Menyerah?
20 Chapter 20 : Semua Ini Belum Berakhir
21 Chapter 21 : Jalan Menuju Kebebasan
22 Chapter 22 : Berjodoh di Jalan
23 Chapter 23 : Rekan Atau Lawan?
24 Chapter 24 : Dekrit Tuhan
25 Chapter 25 : Apa Itu Tujuan Hidup
26 Chapter 26 : Biro Heise
27 Chapter 27 : Si Tua Zheng Tian
28 Chapter 28 : Tersegel
29 Chapter 29 : Perjalanan bersama Zheng Tian
30 Chapter 30 : Berbincang-bincang
31 Chapter 31 : Meridian Ganda
32 Chapter 32 : Pertarungan Hutan Kaca
33 Chapter 33 : Sekte Seribu Matahari
34 Chapter 34 : Layanan Kesehatan Qin
35 Chapter 35 : Operasi Rahasia
36 Chapter 36 : Xi Guan Yang Merasa Kehilangan
37 Chapter 37 : Kepergian Zheng Tian
38 Chapter 38 : Siluman Macan Hitam
39 Chapter 39 : Hu Xian, Wei Ziyou Dan Perburuan Siluman
40 Chapter 40 : Melanjutkan Perjalanan
41 Chapter 41 : Upaya Membebaskan Tawanan
42 Chapter 42 : Struktur Keamanan
43 Chapter 43 : Bermain Weiqi
44 Chapter 44 : Mari Beraksi
45 Chapter 45 : Setan Api
46 Chapter 46 : Lepas Kendali
47 Chapter 47 : Asosiasi Nanhua
48 Chapter 48 : Perencanaan
49 Chapter 49 : Pertemuan Yang Tidak Terduga
50 Chapter 50 : Pil Persik Biru
51 Chapter 51 : Tuan Muda Xue
52 Chapter 52 : Tuan Muda Xue II
53 Chapter 53 : Hadiah Besar
54 Chapter 54 : Jejak Kasar
55 Chapter 55 : Rencana Kembali ke Ibu Kota
56 Chapter 56 : Hutan Kematian
57 Chapter 57 : Bison Berkepala Naga
58 Chapter 58 : Zheng Tian dan Pembunuh Bertudung
59 Chapter 59 : Meninggalkan Asosiasi
60 Chapter 60 : Masa Lalu Zheng Tian
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Chapter 01 : Hukuman
2
Chapter 02 : Sandera
3
Chapter 03 : Tanda Lahir Suku Phoenix
4
Chapter 04 : Long Feiye
5
Chapter 05 : Rencana Bolos
6
Chapter 06 : Kota Lianhua
7
Chapter 07 : Dicegat Segerombolan Perampok
8
Chapter 08 : Dicegat Segerombolan Perampok 2
9
Chapter 09 : Segel Yang Mulai Rapuh
10
Chapter 10 : Sesungguhnya Peduli
11
Chapter 11 : Penolakan Long Feiye
12
Chapter 12 : Kultivasi Berbahaya
13
Chapter 13 : Berambisi
14
Chapter 14 : Setengah Dari Rahasia
15
Chapter 15 : Festival Lentera
16
Chapter 16 : Festival Lentera 2
17
17. Chapter 17 : Duel
18
Chapter 18 : Melarikan Diri
19
Chapter 19 : Haruskah Aku Menyerah?
20
Chapter 20 : Semua Ini Belum Berakhir
21
Chapter 21 : Jalan Menuju Kebebasan
22
Chapter 22 : Berjodoh di Jalan
23
Chapter 23 : Rekan Atau Lawan?
24
Chapter 24 : Dekrit Tuhan
25
Chapter 25 : Apa Itu Tujuan Hidup
26
Chapter 26 : Biro Heise
27
Chapter 27 : Si Tua Zheng Tian
28
Chapter 28 : Tersegel
29
Chapter 29 : Perjalanan bersama Zheng Tian
30
Chapter 30 : Berbincang-bincang
31
Chapter 31 : Meridian Ganda
32
Chapter 32 : Pertarungan Hutan Kaca
33
Chapter 33 : Sekte Seribu Matahari
34
Chapter 34 : Layanan Kesehatan Qin
35
Chapter 35 : Operasi Rahasia
36
Chapter 36 : Xi Guan Yang Merasa Kehilangan
37
Chapter 37 : Kepergian Zheng Tian
38
Chapter 38 : Siluman Macan Hitam
39
Chapter 39 : Hu Xian, Wei Ziyou Dan Perburuan Siluman
40
Chapter 40 : Melanjutkan Perjalanan
41
Chapter 41 : Upaya Membebaskan Tawanan
42
Chapter 42 : Struktur Keamanan
43
Chapter 43 : Bermain Weiqi
44
Chapter 44 : Mari Beraksi
45
Chapter 45 : Setan Api
46
Chapter 46 : Lepas Kendali
47
Chapter 47 : Asosiasi Nanhua
48
Chapter 48 : Perencanaan
49
Chapter 49 : Pertemuan Yang Tidak Terduga
50
Chapter 50 : Pil Persik Biru
51
Chapter 51 : Tuan Muda Xue
52
Chapter 52 : Tuan Muda Xue II
53
Chapter 53 : Hadiah Besar
54
Chapter 54 : Jejak Kasar
55
Chapter 55 : Rencana Kembali ke Ibu Kota
56
Chapter 56 : Hutan Kematian
57
Chapter 57 : Bison Berkepala Naga
58
Chapter 58 : Zheng Tian dan Pembunuh Bertudung
59
Chapter 59 : Meninggalkan Asosiasi
60
Chapter 60 : Masa Lalu Zheng Tian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!