Chapter 08 : Dicegat Segerombolan Perampok 2

"Akulah lawan yang sebanding denganmu! Aku telah salah meremehkan orang rupanya," teriak pimpinan perampok dengan hawa nafsu membunuh yang berapi-api.

Liu Ying menggenggam erat pedangnya, matanya memerah menyiratkan kemarahan. Fang Yao berusaha menarik Liu Ying dari sana namun ditepis oleh gadis itu, ia seperti tak mengenali Fang Yao.

"Liu'er, ada apa denganmu?!" Feng Yao mencoba merebut pedang yang digenggam Liu Ying.

Liu Ying menghempaskan tangan Fang Yao sehingga membuat pria itu terlempar beberapa meter. Tak ada yang bisa menghentikannya sekarang, Liu Ying bahkan bisa membunuh satu orang perampok dengan satu kali tebasan.

Aroma amis darah menjadi semakin pekat, namun Liu Ying seperti menikmatinya, ia bahkan menghirup aroma itu dalam-dalam.

Sementara Jia Li sudah tak mampu bertarung lagi, tubuh gadis itu limbung melihat begitu banyak darah di sekelilingnya.

Liu Ying menyerang pemimpin perampok itu tanpa aba-aba, pria itu kaget namun masih dengan mudah menangkis serangan dari Liu Ying, serta memberi serangan balasan hanya dengan separuh dari kekuatan aslinya.

Pimpinan perampok itu memiliki kemampuan yang lebih hebat dibandingkan bawahannya, ia bahkan hampir melampaui kelas pendekar bumi tingkat tujuh. Berbeda dengan Liu Ying, ia masih berada di tingkat pendekar ahli. Namun dalam sekejap mata, Liu Ying menjadi lebih kuat dari sebelumnya tanpa didasari oleh peningkatan ilmu bela dirinya.

Tangan Liu Ying tampak seperti menyalurkan sebuah energi ke pedangnya, namun energi itu bukanlah tenaga dalam melainkan energi gelap yang tengah merasuki Liu Ying.

Gadis itu menghantamkan pedangnya beradu dengan pedang sang pimpinan perampok, suara desingan yang memekik keras cukup membuat siapapun orang yang berada di sana merinding.

Energi yang di ailirkan ke pedang Liu Ying tadi menjalar melalui pedang pria itu menuju tangannya.

"Arrggghh!!" pekik Pimpinan perampok saat pedang yang dipegangnya terjatuh ke tanah.

Tangan pria itu menghitam seperti luka bekas terbakar, ia segera melompat beberapa meter ke belakang untuk menghindari serangan Liu Ying yang berikutnya.

Pria itu menggeretakkan giginya geram, "Bedebah! Kau pikir kau sangat hebat? Dasar Iblisss!!"

Ia memungut pedang perampok yang telah terbunuh dari atas tanah. Meski kualitasnya biasa saja, baginya itu cukup mengingat kekuatannya berada jauh di atas Liu Ying.

Ia mengeluarkan tenaga dalam sepenuhnya pada pedang di tangannya dan mulai mengayunkan tangannya, Liu Ying mulai kewalahan menangkis serangan tersebut.

Pedang mereka saling beradu menciptakan suara mendesing yang semakin mendominasi pertempuran mereka. Liu Ying didesak mundur beberapa langkah hingga membuatnya terpojok dan serangannya menjadi tak terkendali.

Perampok itu melepaskan serangan telak pada punggung dan bahu kiri Liu Ying hingga membuat gadis itu terpental jauh.

Liu Ying terbatuk-batuk mengusap tetesan darah dari sudut bibirnya. Sementara itu Fang Yao langsung menghampiri Liu Ying yang tampaknya sudah terluka parah.

Fang Yao memapah Liu Ying untuk berdiri, Liu Ying memegang kepalanya dan mengerang dengan keras.

"Jia Li, tolong bantu aku. Bawa Liu'er bersamamu ke tempat yang aman."

Jia Li mengangguk dan segera membawa Liu Ying dari Fang Yao menjauh dari tempat pertarungan, mereka melangkah dengan tertatih-tatih.

"Jangan berpikir kalian bisa pergi dengan selamat, Bocah!"

Fang Yao kembali mengalirkan tenaga dalamnya kepada pedang di tangannya, "Kalau kalian membunuh kami, maka Sekte Teratai Emas tidak akan mengampuni kalian."

Perampok itu menyeringai lebar mencemooh, "Jika kalian mati, tidak akan ada yang melaporkan tentang kematian kalian, apalagi penyebabnya."

Fang Yao tersenyum bangga melihat sebuah kembang api yang meluncur dan meledak ke langit di atas mereka, kembang api itu merupakan pertanda meminta pertolongan dari Klan Teratai Emas.

Fang Yao telah merencanakan ini dengan Jia Li. Jika petasan suda meledak, maka pesan tersebut pastinya sudah tersampaikan, tinggal menunggu beberapa waktu saja.

"Kau..!! Cepat selesaikan mereka, dan bergegas pergi. "Pimpinan perampok itu menjadi sangat panik.

Para anak buahnya bergegas mengejar Liu Ying dan Jia Li yang mulai menjauh.

Pertarungan sengit antara Pimpinan perampok dengan Fang Yao pun menjadi tidak terelakkan, Fang Yao sudah kehilangan separuh tenaga dalamnya saat pertarungannya dengan para anggota perampok tadi.

Pertarungan itu terlihat tidak imbang, tubuh Fang Yao mulai dipenuhi banyak luka, ia terus menahan serangan dengan sisa-sisa kekuatannya.

Biar bagaimana pun, dialah satu-satunya pria diantara Jia Li dan Liu Ying. Ia tetap harus melindungi dua gadis itu sehingga egonya tidak akan membiarkan Fang Yao menyerah begitu saja.

Akhirnya pertahanan Fang Yao runtuh juga, ia jatuh ke tanah dengan luka parah di sekujur tubuhnya.

"Kau tau? ... Melepaskan kalian akan tetap berakhir sama bagi kami. Jadi apakah aku tidak bisa mengambil beberapa keuntungan sebelum semua berakhir?" Pria itu mendekat dan menodongkan pedangnya ke leher Fang Yao.

Pemuda itu meringis merasakan tubuhnya dipenuhi darah, ia sudah tak lagi berdaya dan secara perlahan menutup matanya menunggu kematian itu tiba. Setidaknya ia sudah berusaha melindungi dua orang gadis dengan hidupnya, bukankah itu termasuk tindakan heroik?

Pria itu bersiap memenggal kepala Fang Yao, namun tiba-tiba sebuah belati melayang dengan kecepatan tinggi dan mendarat tepat di jantung pria itu hingga membuatnya mati seketika di tempat itu.

Fang Yao membuka matanya perlahan dan menemukan dua orang wanita yang hampir sepuh bersama sekitar tiga puluh orang murid elit Klan Teratai Emas di hadapannya.

Mereka adalah Zhou Li dan Mu Yi, Tetua terhebat Klan Teratai Emas.

"Anak nakal! Kenapa kalian sangat sulit diatur?!" Zhou Li memukulkan sarung pedangnya ke bahu Fang Yao membuat pemuda itu mengerang.

"Aiyyo Weii!! Tetua Zhou, kau memukul lukaku."

"Kau pantas!" tukas Zhou Li. "Dimana Liu'er dan Jia Li?!"

Fang Yao tersenyum menjulurkan tangannya kepada Zhou Li, "Tetua Zhou, Papah aku dulu. Apa kau akan meninggalkanku di sini? Kakiku sepertinya patah."

Zhou Li menyuruh beberapa murid untuk memapah Fang Yao menyusul Jia Li dan Liu Ying.

"Mereka kemungkinan masih dikejar oleh beberapa perampok. Tampaknya mereka belum terlalu jauh dari sini." ucap Fang Yao lirih.

Pemuda itu terlihat pucat karena kehilangan banyak darah, tapi wajahnya masih dihiasi senyuman seolah meyakinkan semua orang disana bahwa ia baik-baik saja.

Dari kejauhan tampaklah Liu Ying yang tengah dipapah oleh Jia Li, mereka dihadang beberapa orang perampok tadi, sepertinya mereka tidak mengetahui bahwa pemimpin mereka telah mati.

Zhou Li menghempaskan pedangnya ke arah perampok, pedang itu telah dialiri oleh tenaga dalam sehingga membuatnya dapat melayang di udara dan menghabisi nyawa para perampok dalam sekali tebasan.

Para perampok itu berjatuhan dan mati di tempat. Zhou Li segera menghampiri Liu Ying dan Jia Li.

...Maaf ya, Author baru Up setelah beberapa hari break. Soalnya Author lagi sibuk banget karena Author baru masuk sekolah tatap muka kemarin. ♡...

.......

.......

.......

...Nihao! Selalu Vote dan share cerita ini ke temen-temen kalian, ya. Jangan lupa komen sebanyak-banyaknya, aku selalu baca komenan kalian loh....

Terpopuler

Comments

Moshi Moshi

Moshi Moshi

bagus semangat 💪

2021-11-23

1

lina

lina

aiiih perampok zaman dlu udh da

2021-11-20

4

🎧ᖇ𝚎𝙴ʰⁱᵃᵗᵘˢ♫︎

🎧ᖇ𝚎𝙴ʰⁱᵃᵗᵘˢ♫︎

semangat🤗

2021-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Hukuman
2 Chapter 02 : Sandera
3 Chapter 03 : Tanda Lahir Suku Phoenix
4 Chapter 04 : Long Feiye
5 Chapter 05 : Rencana Bolos
6 Chapter 06 : Kota Lianhua
7 Chapter 07 : Dicegat Segerombolan Perampok
8 Chapter 08 : Dicegat Segerombolan Perampok 2
9 Chapter 09 : Segel Yang Mulai Rapuh
10 Chapter 10 : Sesungguhnya Peduli
11 Chapter 11 : Penolakan Long Feiye
12 Chapter 12 : Kultivasi Berbahaya
13 Chapter 13 : Berambisi
14 Chapter 14 : Setengah Dari Rahasia
15 Chapter 15 : Festival Lentera
16 Chapter 16 : Festival Lentera 2
17 17. Chapter 17 : Duel
18 Chapter 18 : Melarikan Diri
19 Chapter 19 : Haruskah Aku Menyerah?
20 Chapter 20 : Semua Ini Belum Berakhir
21 Chapter 21 : Jalan Menuju Kebebasan
22 Chapter 22 : Berjodoh di Jalan
23 Chapter 23 : Rekan Atau Lawan?
24 Chapter 24 : Dekrit Tuhan
25 Chapter 25 : Apa Itu Tujuan Hidup
26 Chapter 26 : Biro Heise
27 Chapter 27 : Si Tua Zheng Tian
28 Chapter 28 : Tersegel
29 Chapter 29 : Perjalanan bersama Zheng Tian
30 Chapter 30 : Berbincang-bincang
31 Chapter 31 : Meridian Ganda
32 Chapter 32 : Pertarungan Hutan Kaca
33 Chapter 33 : Sekte Seribu Matahari
34 Chapter 34 : Layanan Kesehatan Qin
35 Chapter 35 : Operasi Rahasia
36 Chapter 36 : Xi Guan Yang Merasa Kehilangan
37 Chapter 37 : Kepergian Zheng Tian
38 Chapter 38 : Siluman Macan Hitam
39 Chapter 39 : Hu Xian, Wei Ziyou Dan Perburuan Siluman
40 Chapter 40 : Melanjutkan Perjalanan
41 Chapter 41 : Upaya Membebaskan Tawanan
42 Chapter 42 : Struktur Keamanan
43 Chapter 43 : Bermain Weiqi
44 Chapter 44 : Mari Beraksi
45 Chapter 45 : Setan Api
46 Chapter 46 : Lepas Kendali
47 Chapter 47 : Asosiasi Nanhua
48 Chapter 48 : Perencanaan
49 Chapter 49 : Pertemuan Yang Tidak Terduga
50 Chapter 50 : Pil Persik Biru
51 Chapter 51 : Tuan Muda Xue
52 Chapter 52 : Tuan Muda Xue II
53 Chapter 53 : Hadiah Besar
54 Chapter 54 : Jejak Kasar
55 Chapter 55 : Rencana Kembali ke Ibu Kota
56 Chapter 56 : Hutan Kematian
57 Chapter 57 : Bison Berkepala Naga
58 Chapter 58 : Zheng Tian dan Pembunuh Bertudung
59 Chapter 59 : Meninggalkan Asosiasi
60 Chapter 60 : Masa Lalu Zheng Tian
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Chapter 01 : Hukuman
2
Chapter 02 : Sandera
3
Chapter 03 : Tanda Lahir Suku Phoenix
4
Chapter 04 : Long Feiye
5
Chapter 05 : Rencana Bolos
6
Chapter 06 : Kota Lianhua
7
Chapter 07 : Dicegat Segerombolan Perampok
8
Chapter 08 : Dicegat Segerombolan Perampok 2
9
Chapter 09 : Segel Yang Mulai Rapuh
10
Chapter 10 : Sesungguhnya Peduli
11
Chapter 11 : Penolakan Long Feiye
12
Chapter 12 : Kultivasi Berbahaya
13
Chapter 13 : Berambisi
14
Chapter 14 : Setengah Dari Rahasia
15
Chapter 15 : Festival Lentera
16
Chapter 16 : Festival Lentera 2
17
17. Chapter 17 : Duel
18
Chapter 18 : Melarikan Diri
19
Chapter 19 : Haruskah Aku Menyerah?
20
Chapter 20 : Semua Ini Belum Berakhir
21
Chapter 21 : Jalan Menuju Kebebasan
22
Chapter 22 : Berjodoh di Jalan
23
Chapter 23 : Rekan Atau Lawan?
24
Chapter 24 : Dekrit Tuhan
25
Chapter 25 : Apa Itu Tujuan Hidup
26
Chapter 26 : Biro Heise
27
Chapter 27 : Si Tua Zheng Tian
28
Chapter 28 : Tersegel
29
Chapter 29 : Perjalanan bersama Zheng Tian
30
Chapter 30 : Berbincang-bincang
31
Chapter 31 : Meridian Ganda
32
Chapter 32 : Pertarungan Hutan Kaca
33
Chapter 33 : Sekte Seribu Matahari
34
Chapter 34 : Layanan Kesehatan Qin
35
Chapter 35 : Operasi Rahasia
36
Chapter 36 : Xi Guan Yang Merasa Kehilangan
37
Chapter 37 : Kepergian Zheng Tian
38
Chapter 38 : Siluman Macan Hitam
39
Chapter 39 : Hu Xian, Wei Ziyou Dan Perburuan Siluman
40
Chapter 40 : Melanjutkan Perjalanan
41
Chapter 41 : Upaya Membebaskan Tawanan
42
Chapter 42 : Struktur Keamanan
43
Chapter 43 : Bermain Weiqi
44
Chapter 44 : Mari Beraksi
45
Chapter 45 : Setan Api
46
Chapter 46 : Lepas Kendali
47
Chapter 47 : Asosiasi Nanhua
48
Chapter 48 : Perencanaan
49
Chapter 49 : Pertemuan Yang Tidak Terduga
50
Chapter 50 : Pil Persik Biru
51
Chapter 51 : Tuan Muda Xue
52
Chapter 52 : Tuan Muda Xue II
53
Chapter 53 : Hadiah Besar
54
Chapter 54 : Jejak Kasar
55
Chapter 55 : Rencana Kembali ke Ibu Kota
56
Chapter 56 : Hutan Kematian
57
Chapter 57 : Bison Berkepala Naga
58
Chapter 58 : Zheng Tian dan Pembunuh Bertudung
59
Chapter 59 : Meninggalkan Asosiasi
60
Chapter 60 : Masa Lalu Zheng Tian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!