"Ketua Cheng, tak sangka sekarang kau masih sebugar seperti saat masih muda." wanita itu mengusap mulutnya membersihkan sisa-sisa darah yang menempel di bibirnya.
Xi Guan melipat kedua tangannya ke belakang, "Hahaha! Kau tentu berpikir aku sudah sepuh? Aku bahkan bisa membunuhmu dalam dua belas jurus, tapi aku masih mentoleransi kelancanganmu. Apa sebenarnya tujuanmu menyusup ke dalam sekte ku, Bai Ma?"
Wanita yang dipanggil Bai Ma itu tersenyum kecut. Wajahnya terlihat muda, namun usia sebenarnya sudah sangat tua. Ia mempertahankan kemudaannya dengan tenaga dalam, tidak mengherankan melihat ilmu bela dirinya terbilang sangat tinggi. Hanya saja ia masih jauh untuk melampaui Xi Guan.
Selain itu, Bai Ma kerap dikenal sebagai Pendekar Suling Kematian, julukan ini tentunya diberikan karena kekuatan nada-nada Suling Kematian benar-benar mematikan. Tapi untuk pendekar Dewa setingkat Xi Guan, kekuatan suling itu tidak terlalu berefek, hanya saja dapat membuat gejala pusing yang lumayan parah.
"Maaf atas kelancanganku, Ketua Cheng. Aku di sini untuk misi yang penting, aku berharap bisa membahas hal ini denganmu." Bai Ma menampilkan senyum pembunuhnya.
Xi Guan tidak bergeming, ia masih tenang bagaikan teratai di tengah danau yang tak beriak.
"Sepertinya kau cukup betah bersembunyi dan menguping pembicaraan!" suara Bai Ma Lantang dan keras, seketika itu matanya menatap tajam ke arah jendela tempat Liu Ying bersembunyi.
Liu Ying cukup terkejut, ia terhenyak namun tetap melanjutkan kegiatannya yaitu menelisik dari balik jendela, lagipula Liu Ying tidak bisa keluar dari ruang kurungan itu. Liu Ying cukup terpukau dengan pertarungan mereka, namun dalam hatinya ia masih mempertanyakan identitas Bai Ma.
Xi Guan terlihat marah, namun ia mempertahankan ekspresinya agar tetap tenang.
"Ketua Cheng, Cucumu sangat tidak cukup ahli dalam bersembunyi, ya? Sebaiknya kau perintahkan dia keluar sebelum aku menghancurkan aula itu hingga rata dengan tanah." Bai Ma mengeluarkan aura pembunuhnya sehingga membuat Liu Ying bergidik dari balik jendela.
Xi Guan menatap Bai Ma tajam, "Jangan keterlaluan, Patriark Bai. Dia bukan orang yang kau cari, cucuku hanyalah seorang gadis penyakitan. Kau seharusnya tidak membuat keributan di sekteku, aku bisa mengantarmu keluar dengan hormat."
Mendengar itu Bai Ma justru tertawa dengan keras. Para murid dan beberapa Tetua sudah berkumpul di halaman sejak tadi setelah mendengar suara pertarungan antara Xi Guan dan Bai Ma.
"Ketua benar, Nona muda Cheng tidak ada kaitannya dengan dunia persilatan." Mo Yi salah satu tetua sekte Teratai Emas ikut angkat bicara.
Bai Ma mendelik tajam, "Kalian satu Sekte sungguh pintar bersandiwara, jika dia memang anak yang kucari sekalipun, kalian sudah pasti tidak akan pernah memberitahuku."
"Lancang! Beraninya kau menuduh Ketua sebagai pembohong!" Kali ini Zhou Li yang berbicara, ia tampak sudah siap untuk menyerang Bai Ma.
"Bukan begitu tetua Zhou, aku hanya ingin memastikan. Jikalau Nona Muda Cheng ini benar-benar bukan bocah yang kucari, kalian harus memberikan pembuktian." Bai Ma tersenyum miring kemudian melemparkan sebuah pisau kecil ke jendela tempat persembunyian Liu ying hingga membuat jendela itu hancur berkeping-keping.
Untung saja Liu Ying dapat menghindar dengan cepat. Jika tidak, wajahnya pasti akan bernasib sama dengan jendela itu.
"Liu'er!" Zhou Li secara spontan langsung melompat menyempatkan dirinya menjadi tameng untuk Liu Ying.
Semua orang di sana menjadi panik dan berlarian, sementara itu para tetua mengikuti langkah Zhou Li segera berlari menuju Liu Ying untuk memasang perisai perlindungan. Para murid senior juga sudah bersiap untuk menyerang Bai Ma dan memasang formasi sihir.
Namun Xi Guan masih tampak tenang dalam posisinya, "Tenang Tetua Zhou, Tetua Mo. Bukankah kita harus memberi pembuktian?"
Mo Yi menampilkan ekspresi tak senang, "Jangan dengarkan wanita itu, Ketua."
"Patriark Bai, aku sudah pernah membahas hal ini di pusat dunia persilatan sejak bertahun-tahun lalu. Tapi jika kau bersikeras, maka aku akan menjelaskan kembali." raut wajah Xi Guan tampak serius, Bai Ma sedikit merasa terintimidasi oleh tatapan itu.
"Lima belas tahun yang lalu, putraku Ruo'er memanglah mati di lokasi Tragedi Sungai Darah. Tapi informasi tentang hubungannya dengan wanita Suku Finiks tidaklah benar, Cucuku adalah keturunan Ruo'er dari pernikahan tertutupnya dengan seorang wanita Kuil Malam..."
Xi Guan mengusap janggotnya dan menghela nafas.
"Patriark Bai, kau mungkin sudah pernah mendengar bukan? Pada saat konflik Tragedi Sungai Darah mulai pecah, Ruo'er sebagai murid terbaik sekte Teratai Emas diutus sebagai Aliran Perdamaian oleh kekaisaran Wei. Tak disangka Sekte Kuil Malam juga ikut terlibat dalam tragedi berdarah itu yang kemudian menyebabkan, Ruo'er membelot untuk menyelamatkan istri dan anaknya. Aku yakin kau tidak mungkin buta untuk informasi yang cukup terkenal di kekaisaran Wei."
"Benar, tapi selain kabar yang beredar ada sebuah hal yang kuragukan. Sewaktu penemuan jasad Cheng Ruo Yuan, seseorang tabib dari suku Wu yang pernah memeriksa jasadnya menemukan sebuah Giok khas suku Phoenix ada pada putramu itu. Namun sebelum beritanya mencuat, tabib itu mati beberapa hari kemudian dan Giok suku Phoenix menghilang secara misterius." Bai Ma menggenggam erat sebuah benda dari dalam jubahnya.
Xi Guan memperlihatkan wajah yang sedikit murung, namun berbeda dengan Bai Ma. Ia masih belum percaya sebelum ia benar-benar melihat sendiri. Tanpa disadari ia mulai mengatur langkahnya melesat dengan cepat ke belakang Zhou Li dan meraih Liu Ying.
"Aaaaaaa!!!"
Dalam hitungan menit Bai Ma sudah melesat dan mendekap Liu Ying di sisinya, tak lupa ia menempelkan sebuah pisau kecil di leher Liu Ying dan mengunci pergerakannya sebagai sandera.
Semua anggota sekte Teratai Emas nyaris tak melihat sedikitpun gerakan, namun mengejutkannya Bai Ma cukup gesit dan hati-hati dalam langkahnya.
Zhuo Li terserang rasa panik namun tak berani menyerang, "Bai Ma! Hentikan kekonyolanmu, lepasakan Cucu Ketua kami!"
Liu Ying diam tak bergerak, namun dalam hatinya sangat ketakutan.
Semua anggota Klan telah siaga di posisi mereka kalau-kalau Bai Ma melakukan sesuatu pada Liu Ying.
Meski memiliki sandera, Bai Ma tak kalah paniknya melihat banyaknya tetua yang bersiap menghadangnya. Sebab rata-rata tetua sudah mencapai tingkat tinggi pendekar bela diri, paling tidak sembilan puluh persen tetua sudah melampaui tingkat Pendekar Bumi, sementara itu lima persennya lagi merupakan pendekar Langit.
Ada beberapa tingkatan kemampuan dalam dunia bela diri yaitu tingkat Dasar, Menengah dan tinggi. Pendekar tingkat dasar dibagi menjadi dua kelas yakni kelas Pendekar kelas Pemula dan kelas Biasa, biasanya usia mereka cenderung muda dan baru mengenal ilmu bela diri.
Pendekar tingkat menengah dibagi menjadi tiga yaitu pendekar Perunggu, pendekar Perak, dan pendekar Perak. Biasanya tingkatan ini dimiliki oleh pengawal dan para divisi khusus militer kerajaan. Sedangkan pendekar tingkat Tinggi dibagi menjadi pendekar Bumi, pendekar Langit, pendekar dewa, dan tingkat tertinggi yakni Mahadewa Perang.
Yang kini di hadapi Bai Ma adalah puluhan pendekar Langit, jika saja hanya satu dua orang Bai Ma masih memiliki peluang untuk menang. Dengan kemampuannya yang juga masih di tingkatan pendekar langit, pertempuran ini jelas sangat tidak menguntungkan bagi Bai Ma.
"Aku hanya akan melihat tandanya, selebihnya aku tidak akan menggoresnya seujung kukupun!" Bai Ma tampak siaga, ia mundur beberapa langkah.
...Nihao! Jangan lupa Vote komentar dan share cerita ini ke temen-temen kalian, Oghey!?...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
凹凸不平衡
author tidak tau sistem sekte, ada penyusup pasti ada peringatan , pasti pertempuran di kaki gunung , peyusup harus melewati mayat ratusan org br bs msk aula sekte. bila msk sekte segampang masuk dapur bkn sekte namanya msk susah keluar jauh lebih susah, bodoh amat sm penyusup 1 org ngak sangup 100org keryokan ngak bs 1000. kecuali bs niup seluling 24 jam tanpa henti br bs selamat.
2022-07-02
3
y@y@
👍🏿👍🏼👍🏿👍🏼👍🏿
2022-03-18
1
я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿
aku suka gaya bahasanya,
2022-02-03
2