Liu Ying menghabiskan waktunya di dalam Ruang Kebisuan dalam kamarnya untuk mulai melatih ketenangan jiwa. Tak terasa hari sudah menjelang sore, Fang Yao datang dan pergi dari ruangan Liu Ying ke perpustakaan berulang kali untuk menemukan berbagai metode bela diri serta kultivasi.
Namun yang mereka temukan di perpustakaan sekte hanyalah buku-buku pengajaran dan metode dasar saja, tak ada satupun buku yang membahas tentang tahap dan langkah-langkah kultivasi Pertukaran.
Fang Yao mencatat semua informasi penting dan meringkasnya di sebuah buku kecil, tapi upaya itu tidak banyak membantu.
"Aku tak bisa menemukan apapun, sepertinya perpustakaan itu hanya untuk murid-murid yang memerlukan pengetahuan dasar ilmu bela diri. Terlebih hanya ada beberapa buku saja yang membahas tentang kultivasi terkutuk itu."
Pemuda itu sudah hampir menyerah, namun tekad Liu Ying tak dapat lagi dihalangi. Buku-buku perpustakaan kebanyakan hanya membahas seni pedang dan ilmu-ilmu pendukung dalam pertahanan diri, kultivasi belum diterapkan terlalu jauh kepada pelajar sekte yang masih berada pada kelas menengah ke bawah.
Sedangkan untuk murid-murid senior yang akan masuk ke tahap mendalami kultivasi secara menyeluruh akan ditempatkan di kediaman Bei yang berada di bagian belakang Klan. Tempat yang sepi dan terpisah jauh dari kediaman utama dikarenakan butuhnya konsentrasi tinggi dalam proses penyerapan Qi tahap utama kultivasi.
Jelas saja buku-buku metode kultivasi yang lengkap hanya ada di kediaman Bei, buku semacam itu tidak diperbolehkan di sini. Para murid yang sudah mencapai tingkat Pendekar Bumi sudah bisa dianggap senior, mereka sudah layak untuk masuk ke tahap kultivasi dengan serius untuk kemudian mengambil posisi Tetua setelah menyelesaikan tiga ujian.
Sedangkan yang masih berstatus junior hanya akan diberi sedikit pemahaman dasar dan lebih fokus pada pelatihan untuk pertahanan diri. Juga tengah masa pertumbuhan otot dan tulang, sehingga latihan kebugaran tubuh juga mendominasi ajaran yang diberikan.
Fang Yao masih berada pada tingkat pendekar Tembaga, tentu saja masih belum layak untuk menjadi senior. Liu Ying juga sama saja, yang lebih parah lagi adalah Jia Li, ia masih pada tahap pendekar Kawalan tingkat satu.
Satu-satunya murid yang dapat mencapai tingkat pendekar Tempur tahap tiga pada usia di bawah dua puluh tahun adalah Long Feiye, setelah ia menembus tingkat pendekar bumi, ia akan segera memasuki kelas senior dan bisa mulai berkultivasi dengan serius.
"Apakah kita perlu mengendap-endap ke kediaman Utara untuk mencuri buku?" ucap Liu Ying dengan lesu.
Fang Yao mengingatkan Liu Ying akan kemarahan Xi Guan jika mengetahui hal itu, bagaimana pun juga jalur kultivasi bukanlah hal yang sepele. Jika hanya karena mencuri, mungkin hukumnya akan lebih ringan, namun jika pak tua itu sampai mengetahui rencana mereka, maka dua bocah itu mungkin akan dibunuh oleh tua bangka agresif itu.
"Tetua Zhou memang bisa diajak bekerja sama, tapi tidak sepenuhnya. Jia Li juga sama saja, entahlah apa yang sedang dilakukannya sekarang." ucap Liu Ying dengan ekspresi wajah memelas.
Fang Yao meninju bahu Liu Ying, "Jangan khawatir, dia tidak akan melapor atau melakukan hal yang lebih jauh dari sekedar merajuk."
Liu Ying tertawa kemudian menyerahkan sebuah buku dengan sampul yang bertuliskan 'Kitab Embun Pembersih Jiwa', Fang Yao menerimanya dan mulai mengeksplor beberapa halaman awalnya.
Buku itu merupakan pemberian dari Zhou Li, namun entah kenapa Liu Ying merasa bahwa Zhou Li menyembunyikan sesuatu. Saat Liu Ying mengatakan keinginannya untuk menjadi kultivator Pengorbanan Jiwa, Zhou Li tidak terlalu terkejut dan tak banyak membantah.
Awalnya Zhou Li memang terlihat seperti tidak mengizinkan, namun setelah setuju ia justru seolah tidak peduli. Berbeda halnya dengan Fang Yao, pria itu malah mengikuti jejak Liu Ying dan menegakkan prinsip senasib sepenanggungan.
Anehnya lagi Zhou Li bahkan membantu Liu Ying untuk memberitahukan beberapa informasi yang diperlukan saat Liu Ying memintanya, dan semua itu dia lakukan tanpa penolakan.
"Liu'er, kau mendapatkannya dari Tetua Zhou?" ucap Fang Yao tak percaya.
Liu Ying menghela nafas, "Ya, aku tidak tahu apa yang disembunyikan wanita tua itu dari kita, sebelumnya tentang Phoenix, dan sekarang ..."
"... Apakah mungkin kedua hal tersebut memiliki hubungan?" ucap mereka bersamaan.
Liu Ying sedikit mengingat tentang beberapa keanehan yang ada pada Zhou Li selama beberapa waktu terakhir, termasuk perubahan pada kata-katanya.
"Fang Yao, apa saja yang kau dengar saat pertempuran di jalur rahasia itu?"
Fang Yao juga nampaknya baru menyadari, "Kalau tidak salah, aku mendengar Tetua Zhou sempat menyebutkan tentang tanda suku Phoenix setelah ia memeriksa belakang lehermu."
Liu Ying segera menyingkap baju bagian belakangnya dan menyibak kawanan rambut yang menjuntai di punggungnya itu, hal itu membuat Fang Yao kaget hingga hampir saja melompat dari tempatnya.
"Apa yang mau kau lakukan?!" tukas Fang Yao dengan panik, sepertinya dia sudah salah paham.
Gadis itu benar-benar tidak tahu malu, bagaimana bisa ia menyuruh seorang pria polos seperti Fang Yao untuk melihat punggung mulusnya?
Bisa dilihat bahwa Fang Yao sudah grogi dan mematung di tempat. Kita bisa menyebutnya munafik karena ia juga sempat melirik dengan ekor matanya.
Liu Ying mendengus kesal, "Periksa belakang leherku! Kau pikir aku mau apa, hah?!"
Pemuda itu menghela nafas lega, ia sedikit menyibak hanfu yang menutupi tengkuk Liu Ying, kemudian merengut keheranan.
"Aku pikir, aku juga sempat melihat sesuatu di belakang lehermu pada hari itu. Tapi kenapa itu tak ada?"
"Periksa dengan jelas. Jika itu penting bagi Nenek Zhou, tidak mungkin bisa menghilang secepat itu. Apalagi sesuatu itu menempel di tubuhku."
Fang Yao meyakinkan Liu Ying bahwa ia mendengar dengan jelas kata-kata Zhou Li, tapi ia bersumpah tidak menemukan apapun di tempat yang seharusnya.
Tidak mungkin sesuatu itu berpindah ke bagian tubuh yang lain kan? Jika begitu, Fang Yao lebih memilih untuk menghilang dari muka bumi daripada harus memeriksanya.
Mau diletakkan di mana harga dirinya jika ada orang yang tau bahwa ia memeriksa tubuh seorang gadis?
Fang Yao mendehem pelan yang membuat Liu Ying tersentak dan bergegas merapikan pakaiannya.
Ternyata dari pintu kamar Zhou Li sedang menenteng sebuah keranjang berisi sepiring kue. Beruntungnya, wanita tua itu tidak sempat melihat yang dilakukan si gadis dungu yang otaknya sedikit bermasalah.
Melihat kecanggungan, Zhou Li pun membuka pembicaraan dan mencairkan kembali suasana yang membeku.
"Wei! Kenapa kalian diam, tidak mau kue?"
"Ehehe, iya."
Liu Ying dan Fang Yao mengambil beberapa potong kue dan menjejalkannya ke dalam mulut.
Zhou Li tersenyum mencurigakan, tampaknya ia memiliki beberapa buku baru di tangannya.
"Nak, aku meminjam ini dari kakekmu. Catat beberapa metode yang diperlukan."
"Apakah kakek tidak marah? Bukankah seharusnya ia menghukum kami setelah pulih, kenapa tak ada tanda-tanda bahwa ia akan menemui aku?" ucap Liu Ying penuh tanda tanya.
Zhou Li menunduk lesu, "Bersumpahlah kau akan menguasai ilmu tapa Embun Pembersih Jiwa dalam waktu dekat. Aku akan memberi tahu satu hal yang sangat penting kepadamu, Liu'er."
...Nihao! Selalu Vote dan share cerita ini ke temen-temen kalian, ya. Jangan lupa komen sebanyak-banyaknya, aku selalu baca komenan kalian loh....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Florence Nightingale
up
2021-11-23
1
Florence Nightingale
up
2021-11-23
1
Lucia
Kyaa
2021-11-21
1