Chapter 10 : Sesungguhnya Peduli

Xi Guan mengambil sebuah buku dari meja kerjanya, "Cepat kabari Patriark Fu sebelum kabar tentang kelahiran Phoenix tersebar, aku khawatir anak itu akan menjadi benda yang diperebutkan dalam dunia persilatan."

Menurut perkiraan Xi Guan, para perampok yang berhasil lolos pasti sudah melapor, dan penemuan jasad perampok pasti akan menimbulkan banyak pertanyaan dari berbagai pihak.

Zhou Li tersenyum samar, "Guan-Guan, sejujurnya aku merasa dalam hatimu bahwa kau sangat menyayangi Liu'er. Kau selalu mengkhawatirkannya meskipun kau tidak memperlihatkan ekspresi, tapi hatimu tidak bisa berbohong."

Xi Guan merenung, perasaan khawatirnya kepada Liu Ying memang tidak bisa dipungkiri. Ia selalu memperlihatkan sikap tidak peduli bahkan seperti membenci anak itu. Tapi seberapapun Xi Guan mengelak, ia memang merasakan bahwa ia sangat menyayangi cucu semata wayangnya.

Meskipun ia sudah berusaha membenci Liu Ying, tetap saja rasa kasih sayangnya terus mendalam seiring dengan rasa benci di hatinya.

"Tetua Zhou, aku pikir bukan hal yang bijak membahas hal semacam ini sekarang. Terlebih, aku hanya berusaha menyelamatkan dunia persilatan dari perpecahan." Xi Guan mengalihkan pandangannya.

Wanita tua itu menatap Xi Guan intens, "Aku minta maaf telah berbicara hal yang sensitif di sini. Tapi Guan-Guan aku paham perasaanmu, kuharap kau tidak akan menyesal mengambil tindakan ini."

Xing Guan balas menatap Zhou Li tajam, "Saudari, Zhou. Aku sudah mengambil keputusan. tidak peduli dia putri Ruo'er atau bukan, terlepas dari semua itu, dunia persilatan adalah tanggung jawab kita."

"... Aku harap Saudari Zhou bisa memanggilku dengan nama depanku, masalalu tidak bisa diulang." setelah menyelesaikan kalimat terakhirnya, Xi Guan meninggalkan Zhou Li bersama Liu Ying yang terbaring di ruangan itu.

...***...

Cahaya mentari dari barat menyelusup dari balik jendela rotan dalam sebuah ruangan. Liu Ying mengernyitkan matanya saat kilatan cahaya itu memapar wajahnya, ia bisa merasakan bahwa hari telah sore meski belum melihat. Matanya masih tertutup rapat, namun bisa merasakan sakit pada sekujur tubuhnya.

Liu Ying membuka matanya perlahan-lahan dan menemukan dirinya sedang berbaring dengan seluruh tubuhnya terbalut kain perban.

Ia mencoba untuk menggerakkan kedua tangannya, seluruh tubuh Liu Ying terasa sakit. Terlebih pada bagian belakang lehernya, itu seperti terbakar.

Liu Ying menumpukan berat tubuhnya dengan telapak tangan untuk membantunya bangkit, tapi semua itu sia-sia. Tubuhnya lemah tanpa daya.

"Kau sudah sadar, Nak?!" Zhou Li yang baru sampai di pintu masuk segera menghampiri Liu Ying.

Zhou Li memegang sebuah nampan di tangannya, gadis yang tengah berbaring itu menggerakkan lehernya menoleh kepada Zhou Li.

"Nenek Zhou, apa yang terjadi kepadaku?" lirih Liu Ying lemah.

Sementara itu Zhou Li meletakkan air hangat, makanan serta beberapa obat-obatan yang tadi dibawanya, "Aiyyo! Tak ingat lagi kah?"

Liu Ying menggeleng pelan. Zhou Li menghela nafas, kemudian membantu gadis itu duduk dan bersandar di dinding.

"Kau baru saja menghilangkan tujuh nyawa, tentu saja keadaanmu separah ini. Untungnya lukamu tidak fatal, kau hanya koma tiga hari saja sehingga membutuhkan waktu pemulihan, setidaknya satu minggu. Jika tidak beruntung kau mungkin sudah lumpuh seumur hidup."

Wanita sepuh itu menatap tajam kepada Liu Ying dan dibalas dengan cengiran oleh gadis itu, "Bocah sialan! Kalian sungguh nekat keluar dari pengawasanku. Cari mati-!"

Liu Ying tersenyum getir, "Apa maksudnya tiga hari ... Oh, iya! Dimana Jia Li dan Si Rubah Jelek Fang?"

Setelah membuka mata, Liu Ying tidak melihat siapapun di ruangan itu kecuali dia dan Zhou Li. Ia juga sedikit merasa asing dengan tempat itu, namun bisa ditebak bahwa Xi Guan lah pemilik ruangan gelap dan beraroma kayu manis itu.

Mendengar pertanyaan Liu Ying, Zhou Li mengangkat kedua alisnya dan menyeringai.

"Mereka di ruang pengobatan dalam pengawasan Tabib Yu. Jangan khawatir, Kakekmu pasti akan memberikan tongkatnya kepada kalian setelah pulih," wanita itu tertawa geli.

Liu Ying menghela nafas berat. Bukannya menghibur, wanita tua itu malah menabur garam di atas luka.

Melihat perubahan pada wajah Liu Ying, Zhou Li menghentikan tawanya kemudian membelai kepala Liu Ying dengan hangat, "Nak. Nasib hidupmu ada di tanganmu, yang dapat merubah nasibmu adalah dirimu sendiri."

"Nenek Zhou, kenapa kau berkata seperti itu?" Tanya Liu Ying dengan bingung.

Biasanya Zhou Li selalu bercanda dengan kata-katanya, tentu menjadi aneh bagi Liu Ying yang sedikit asing dengan kata-kata motivasi seperti yang dilontarkan Zhou Li kepadanya.

"Jangan terlalu keras berpikir, istirahat sebelum kakekmu yang galak itu kembali untuk mengomelimu." Zhou Li terkekeh geli.

Liu Ying mulai menyibak pakaiannya agar Zhou Li dapat dengan mudah menaburkan obat ke luka di sekujur tubuhnya.

"Nenek Zhou, pada hari kami ke kota waktu itu, aku mendengar sekilas tentang kelompok pemberontakan kepada kekaisaran Wei." Liu Ying memakan beberapa kue yang dibawa oleh Zhou Li tadi.

Berita tentang kelompok pembelot kekaisaran Wei memang sedang mencuat dan tersebar di dunia persilatan saat ini. Kabarnya, pimpinan kelompok itu merupakan pendekar bernama Tang PeiHeng yang datang dari kekaisaran Han.

Menurut cerita dari beberapa orang, Tang PeiHeng merekrut kelompoknya sejak dua tahun yang lalu dengan menyelenggarakan acara amal. Kemudian ia mulai mengoarkan berbagai pengaruh kepada masyarakat untuk melengserkan Kaisar Wei.

Zhou Li mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar cerita yang dituturkan Liu Ying, "Jelas sekali Kaisar Wei tidak dapat menahan kelompok itu, pasti kota Jiangnan sangat kacau saat ini."

Parahnya lagi, Kaisar Wei memiliki temperamen yang buruk dan selalu mengambil tindakan dengan tergesa-gesa sehingga menyebabkan banyak masalah sejak turunnya Kaisar sebelumnya. Tentu saja hal itu semakin menjadi alasan yang kuat untuk melengserkannya dari jabatan.

"Mungkinkah kedamaian dunia persilatan akan segera digantikan oleh era kekacauan? Bagaimana pun juga Kaisar Wei tidak memiliki seorang pewaris yang bisa diandalkan, mereka akan lebih tertarik dengan perebutan kekuasaan." Ucap Liu Ying sambil tersenyum miring dengan maksud meremehkan.

Zhou Li menjitak kepala gadis itu, "Sembarangan! Kau tak perlu terlalu ikut campur sampai mengatakan hal buruk tentang orang lain, dari mana bakat gemar bergosipmu ini diturunkan?"

"Darimu!" potong Liu Ying kemudian tertawa terbahak-bahak.

Wajah Zhou Li langsung berubah kesal, ia cukup sadar diri sebagai seorang penggosip handal dari Sekte Teratai Emas.

Tidak salah, bergosip adalah kebiasaan Zhou Li sejak lama. Bahkan kerap kali mengambil informasi dari berbagai sumber dengan cara itu, Liu Ying akui itu cukup bagus dan patut ditiru.

Zhou Li segera bangkit setelah mendengar pintu ruangan itu diketuk dari luar, ia bergegas untuk membukakannya.

"Ah! Sepertinya ada yang datang mengunjungimu."

...Nihao! Selalu Vote dan share cerita ini ke temen-temen kalian, ya. Jangan lupa komen sebanyak-banyaknya, aku selalu baca komenan kalian loh. ...

Terpopuler

Comments

MuZakki

MuZakki

Top markotop....👍👍👍

2021-11-29

1

Florence Nightingale

Florence Nightingale

nice kaka

2021-11-23

1

lina

lina

semangat tor update

2021-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Hukuman
2 Chapter 02 : Sandera
3 Chapter 03 : Tanda Lahir Suku Phoenix
4 Chapter 04 : Long Feiye
5 Chapter 05 : Rencana Bolos
6 Chapter 06 : Kota Lianhua
7 Chapter 07 : Dicegat Segerombolan Perampok
8 Chapter 08 : Dicegat Segerombolan Perampok 2
9 Chapter 09 : Segel Yang Mulai Rapuh
10 Chapter 10 : Sesungguhnya Peduli
11 Chapter 11 : Penolakan Long Feiye
12 Chapter 12 : Kultivasi Berbahaya
13 Chapter 13 : Berambisi
14 Chapter 14 : Setengah Dari Rahasia
15 Chapter 15 : Festival Lentera
16 Chapter 16 : Festival Lentera 2
17 17. Chapter 17 : Duel
18 Chapter 18 : Melarikan Diri
19 Chapter 19 : Haruskah Aku Menyerah?
20 Chapter 20 : Semua Ini Belum Berakhir
21 Chapter 21 : Jalan Menuju Kebebasan
22 Chapter 22 : Berjodoh di Jalan
23 Chapter 23 : Rekan Atau Lawan?
24 Chapter 24 : Dekrit Tuhan
25 Chapter 25 : Apa Itu Tujuan Hidup
26 Chapter 26 : Biro Heise
27 Chapter 27 : Si Tua Zheng Tian
28 Chapter 28 : Tersegel
29 Chapter 29 : Perjalanan bersama Zheng Tian
30 Chapter 30 : Berbincang-bincang
31 Chapter 31 : Meridian Ganda
32 Chapter 32 : Pertarungan Hutan Kaca
33 Chapter 33 : Sekte Seribu Matahari
34 Chapter 34 : Layanan Kesehatan Qin
35 Chapter 35 : Operasi Rahasia
36 Chapter 36 : Xi Guan Yang Merasa Kehilangan
37 Chapter 37 : Kepergian Zheng Tian
38 Chapter 38 : Siluman Macan Hitam
39 Chapter 39 : Hu Xian, Wei Ziyou Dan Perburuan Siluman
40 Chapter 40 : Melanjutkan Perjalanan
41 Chapter 41 : Upaya Membebaskan Tawanan
42 Chapter 42 : Struktur Keamanan
43 Chapter 43 : Bermain Weiqi
44 Chapter 44 : Mari Beraksi
45 Chapter 45 : Setan Api
46 Chapter 46 : Lepas Kendali
47 Chapter 47 : Asosiasi Nanhua
48 Chapter 48 : Perencanaan
49 Chapter 49 : Pertemuan Yang Tidak Terduga
50 Chapter 50 : Pil Persik Biru
51 Chapter 51 : Tuan Muda Xue
52 Chapter 52 : Tuan Muda Xue II
53 Chapter 53 : Hadiah Besar
54 Chapter 54 : Jejak Kasar
55 Chapter 55 : Rencana Kembali ke Ibu Kota
56 Chapter 56 : Hutan Kematian
57 Chapter 57 : Bison Berkepala Naga
58 Chapter 58 : Zheng Tian dan Pembunuh Bertudung
59 Chapter 59 : Meninggalkan Asosiasi
60 Chapter 60 : Masa Lalu Zheng Tian
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Chapter 01 : Hukuman
2
Chapter 02 : Sandera
3
Chapter 03 : Tanda Lahir Suku Phoenix
4
Chapter 04 : Long Feiye
5
Chapter 05 : Rencana Bolos
6
Chapter 06 : Kota Lianhua
7
Chapter 07 : Dicegat Segerombolan Perampok
8
Chapter 08 : Dicegat Segerombolan Perampok 2
9
Chapter 09 : Segel Yang Mulai Rapuh
10
Chapter 10 : Sesungguhnya Peduli
11
Chapter 11 : Penolakan Long Feiye
12
Chapter 12 : Kultivasi Berbahaya
13
Chapter 13 : Berambisi
14
Chapter 14 : Setengah Dari Rahasia
15
Chapter 15 : Festival Lentera
16
Chapter 16 : Festival Lentera 2
17
17. Chapter 17 : Duel
18
Chapter 18 : Melarikan Diri
19
Chapter 19 : Haruskah Aku Menyerah?
20
Chapter 20 : Semua Ini Belum Berakhir
21
Chapter 21 : Jalan Menuju Kebebasan
22
Chapter 22 : Berjodoh di Jalan
23
Chapter 23 : Rekan Atau Lawan?
24
Chapter 24 : Dekrit Tuhan
25
Chapter 25 : Apa Itu Tujuan Hidup
26
Chapter 26 : Biro Heise
27
Chapter 27 : Si Tua Zheng Tian
28
Chapter 28 : Tersegel
29
Chapter 29 : Perjalanan bersama Zheng Tian
30
Chapter 30 : Berbincang-bincang
31
Chapter 31 : Meridian Ganda
32
Chapter 32 : Pertarungan Hutan Kaca
33
Chapter 33 : Sekte Seribu Matahari
34
Chapter 34 : Layanan Kesehatan Qin
35
Chapter 35 : Operasi Rahasia
36
Chapter 36 : Xi Guan Yang Merasa Kehilangan
37
Chapter 37 : Kepergian Zheng Tian
38
Chapter 38 : Siluman Macan Hitam
39
Chapter 39 : Hu Xian, Wei Ziyou Dan Perburuan Siluman
40
Chapter 40 : Melanjutkan Perjalanan
41
Chapter 41 : Upaya Membebaskan Tawanan
42
Chapter 42 : Struktur Keamanan
43
Chapter 43 : Bermain Weiqi
44
Chapter 44 : Mari Beraksi
45
Chapter 45 : Setan Api
46
Chapter 46 : Lepas Kendali
47
Chapter 47 : Asosiasi Nanhua
48
Chapter 48 : Perencanaan
49
Chapter 49 : Pertemuan Yang Tidak Terduga
50
Chapter 50 : Pil Persik Biru
51
Chapter 51 : Tuan Muda Xue
52
Chapter 52 : Tuan Muda Xue II
53
Chapter 53 : Hadiah Besar
54
Chapter 54 : Jejak Kasar
55
Chapter 55 : Rencana Kembali ke Ibu Kota
56
Chapter 56 : Hutan Kematian
57
Chapter 57 : Bison Berkepala Naga
58
Chapter 58 : Zheng Tian dan Pembunuh Bertudung
59
Chapter 59 : Meninggalkan Asosiasi
60
Chapter 60 : Masa Lalu Zheng Tian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!