Seminggu sudah Icha menjadi sekertaris Al. Seminggu itu pula Icha selalu menghindar dari Al maupun bertemu dengan rekan kerja lainnya. Icha tidak mau mendengar saat mereka sedang membicarakannya, dari itu Icha selalu membawa bekal makanan dari rumah dan memakannya sendiri di ruang kerjanya. Kalaupun ada yang dia inginkan, Icha pasti meminta Vio dan Kia untuk membelikannya.
Seperti hari ini, Icha begitu ingin minum jus strawbery sehingga mengirimkan pesan pada Vio untuk dibelikan jus dan membawanya ke tempat kerja Icha.
"Nih Cha pesanan kamu!" ucap Vio saat sampai di meja Icha
"Makasih Vio cantik" gombal Icha
"Pastinya dong, aku cantik setiap hari" ucap Vio lebay sambil mengibaskan rambutnya.
"Sampai kapan Cha kamu mau ngumpet terus dari orang-orang" tanya Kia
"Gak tahu, mungkin sampai mereka cape ngomongin aku di belakang" sahut Icha
"Gara-gara Pak Oryza misuh-misuh di kantornya waktu itu Cha, jadi kamu digosipin. Tapi emang beneran ya kamu ada hubungan sama Pak Al?" selidik Vio
"Ya enggaklah Vio('untuk sekarang sih enggak kalau dulu iya' batin Icha). Mana mau dia sama cewek modelan aku, body triplek, muka pasaran, tinggi dibawah rata-rata dan lagi aku gak punya apa-apa. Mana sebanding" cibir Icha
"Ngerendah terooosss...Kamu tuh cantik Cha, makanya Pak Oryza suka sama kamu tapi kamunya aja yang nutup diri dari cowok-cowok keren" cerocos Kia
Icha hanya cengengesan mendengar omongan Kia
"Cha kamu bawa bekel apa dari rumah?" tanya Vio sambil celingukan melihat isi tupp*rware yang Icha bawa
"Nasi rendang sama sambal ati" jawab Icha. "Mau nyicip gak? Enak lho masakan tanteku. Kalau mau kita makan bareng" tawar Icha
Awalnya Vio dan Kia hanya makan sesendok tapi karena dirasa enak, mereka pun menghabiskan bekal Icha barengan. Begitupun dengan makanan yang Vio dan Kia bawa, mereka bergantian memakannya dengan canda tawa yang menyertainya.
Al, Kevin dan Aisha yang baru datang dari meetting bersama klien tak sengaja melihat pemandangan itu.
"Kamu begitu bahagia saat bersama teman-temanmu, tapi kenapa kamu selalu terlihat murung selama jadi sekertarisku" batin Al
Ekhmm
Al berdehem saat tiba di depan meja Icha membuat ketiga gadis itu kaget dengan kedatangan bosnya.
Icha dengan segera membereskan mejanya tanpa memperdulikan tatapan tajam Al
"Maaf Pak kami permisi" pamit Vio dan langsung menarik tangan Kia untuk segera pergi dari sana. 'Daripada kena amuk singa lagi mending kabur' pikirnya.
Aisha dan Kevin masih diam mematung di belakang Al, mereka penasaran dengan apa yang akan Al lakukan.
"Apa kantin sudah berpindah kesini?" sindir Al datar
Icha hanya cengengesan mendengar sindiran Al.
"Maaf Pak, perutku lagi sakit jadi tadi temanku bawain makanan karena khawatir" bohong Icha
"Oh perutnya sakit ya! Mana yang sakitnya" tanya Al seraya mendekat ke arah Icha dengan mengulurkan tangan hendak memegang perut Icha.
Sontak saja Icha menyilangkan tangannya menutupi perut dan dadanya.
Al sengaja melakukukan itu, karena dia tahu kalau Icha sedang berbohong.
"Sekarang sudah sembuh Pak, tadi Vio udah bawain obatnya" bela Icha
"Iya obatnya makanan kan, karena kamu lapar jadi temanmu yang bawain makanan kesini takut kamu kelaparan"
"Yah Icha ketahuan, hehhehe"
Pletak
Al menyentil kening Icha sehingga si empunya meringis kesakitan.
"Kalau bohong itu, bikin alasannya yang pinter" ucap Al seraya pergi meninggalkan Icha yang sedang mengelus keningnya.
Aisha dan Kevin hanya menahan tawa melihat interaksi Al dan Icha.
Setelah Kevin pergi ke ruangannya, Aisha pun mendekati Icha
"Emang kamu kenapa Cha gak mau ke kantin" tanya Aisha penasaran
"Ga papa Sha, lagi males aja" kilah Icha
"Bukan karena gosip itu kan" tebak Aisha
"Kamu tahu?" tanya Icha memastikan dan Aisha hanya menganggukkan kepalanya.
"Kenapa kalian tidak balikan lagi Cha kalau sama-sama masih cinta" saran Aisha
Icha hanya mengendikkan bahunya menanggapi pertanyaan Aisha.
"Cha awal bulan ini, aku mau dikenalin sama keluarga Abizar. Kamu mau ikut sekalian pulang gak?" tawar Aisha
"Gak deh Sha, lain kali aja" tolak Icha
"Sebenarnya aku juga kangen banget sama mama dan papa, tapi aku takut papa akan menolakku" batin Icha
Percakapan mereka pun terhenti karena kedatangan Kalisa. Sudah seminggu ini Kalisa tidak datang ke kantor Al karena Al sibuk selalu meetting di luar.
Kalisa mengeryit heran melihat Icha duduk disamping meja Aisha.
Dengan tersenyum miring, Kalisa melihat penampilan Icha dari atas sampai bawah.
"Aisha, Al ada di ruangannya?" tanya Kalisa
"Eh Lisa, ada kho! Sebentar ya aku hubungi dia dulu" sahut Aisha
Dengan segera Aisha menghubungi Al dan menanyakan kesediannya menerima tamu.
Dengan terpaksa Al menerima kedatangan Kalisa karena sebelumnya Kakek Ardi sudah memberitahu bahwa Kalisa akan ke kantor.
Setelah di persilahkan, Kalisa pun masuk ke dalam ruangan Al.
"Hai Al" sapa Kalisa saat sudah masuk ke dalam ruangan Al
"Ada apa?" tanya Al datar
"Aku kangen aja sama kamu" sahut Kalisa. "Oh iya Al, aku udah bilang sama kakek untuk kerja di kantor kamu. Aku ingin posisi sekertaris aja menggantikan cewek kampung yang ada di samping Aisha." lanjutnya
Al hanya mengepalkan tangannya geram mendengar Kalisa mengatai Icha sebagai cewek kampung meskipun memang benar Icha berasal dari sebuah kota kecil.
"Jaga ucapanmu Lisa! Lagipula posisi di kantor ini sudah penuh" bentak Al
"Kenapa kamu marah? Memang ada yang salah dengan ucapanku?" tanya Kalisa
"Sudahlah jangan dibahas, aku mau kerja." pungkas Al
Al pun langsung melanjutkan pekerjaannya tanpa memperdulikan Kalisa yang kini sedang duduk di sofa.
Kalisa hanya merengut tidak suka karena Al mengabaikannya.
"Kenapa susah sekali dapatin hati kamu Al," batin Kalisa
***
Sepulang kerja Icha mampir dulu ke supermarket untuk membeli kebutuhan bulanannya. Dia berjalan dengan gontai, pikirannya melayang kembali pada saat kejadian tadi siang
Flashback on
Icha akan menyerahkan laporan dari departemen marketing pada Al. Karena dia berulang kali mengetuk pintu tidak ada yang menyahut dari dalam, sehingga dia memberanikan diri untuk masuk ke dalam.
Namun apa yang dilihatnya sungguh sangat menodai matanya. Icha melihat Al sedang mengungkung Kalisa di sofa sehingga dia mengurungkan niatnya untuk masuk dan menutup kembali pintu ruangan Al.
Flashback off
Icha menghela nafasnya panjang, menetralkan gemuruh di dadanya.
"Ternyata hubungan mereka sudah sejauh itu. Kenapa aku sangat tidak suka melihatnya."
Icha terus berjalan dengan lamunannya hingga tanpa sadar ada seseorang yang menarik tasnya.
"Coppp..." belum selesai Icha berteriak, seseorang sudah membungkam mulut Icha dengan tangannya.
"Jangan berteriak! aku bukan copet"
...*****...
👉Next part
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Ami batam
atas bawah rata😄udh kyk jalan tol saja, lucu klo lihat 3 serangkai bercanda
2022-06-28
2
Mom FA
aku mampir lagi bacanya nyicil ya torr🤗
2022-02-03
1
Un'
aku mampir lagi semangat kak. maaf bacanya nyicil.. 😄
2022-01-16
3