Setelah Icha membersihkan dirinya, diapun kembali turun ke bawah untuk mengajak Dika belajar dan kemudian tidur.
Dengan menggunakan piyama pendek Icha menuruni tangga sambil bersenandung lagu 'My heart will go on'
Al yang sedang duduk di ruang keluarga bersama Dika dibuat terpana dengan penampilan Icha yang natural. Wajah tanpa make up, rambut setengah kering habis keramas membuat Icha terlihat sangat fresh.
Bu Mira yang menyadari Al diam tak berkedip melihat Icha menuruni tangga pun akhirnya membuka suara
"Icha cantik ya Nak Al"
"Iya"
"Meski sudah 24 tahun tapi masih terlihat seperti anak SMU"
"Iya"
"Apa Nak Al menyukai Icha"
"Iya"
Dika yang mendengar percakapan Bu Mira dan Al pun jadi ikut-ikutan bertanya.
"Om mau jadi pacar kak Icha"
"Iya"
"Horeee Kak Icha punya pacar mah" sorak Dika heboh
Icha yang baru sampai bawah pun dibuat kaget dengan tingkah Dika. Sedangkan Al mukanya langsung memerah malu karena ketahuan oleh keluarga Icha.
"Dek kenapa heboh gitu?" tanya Icha
Sedangkan Bu Mira hanya tersenyum melihat Al yang malu dan Dika yang jadi heboh ditambah lagi Icha yang bingung.
"Kak, kakak mau ya jadi pacar Om Al" pinta Dika
Icha mengeryit heran, darimana Dika tahu istilah pacar padahal selama ini baik Icha maupun Bu Mira selalu menjauhkam Dika dari istilah orang dewasa. Bahkan Bu Mira tidak pernah nonton sinetron bersama Dika.
"Tahu darimana soal pacar Dek?" tanya Icha
"Kata Om Al 'pacar itu teman dekat' Kak" terang Dika
Icha langsung melototkan mata bulatnya ke arah Al, membuat Al jadi salah tingkah.
"Sayang pacaran itu tidak boleh, karena pacar suka berubah jadi orang jahat" kilah Icha
" Bener dek apa yang kakak bilang, kalau pacar itu kadang suka mempermainkan perasaan" timpal Al
"Masa teman dekat jahat Kak?" Dika bingung dengan apa yang diucapkan Al dan Icha
"Udah Dika mending sama mama aja! Bobo yuk udah malam!" ajak Bu Mira pada Dika
"Dika bobo dulu ya Om, besok main kesini lagi ajarin Dika bikin robot" ucap Dika kemudian dia mencium pipi Al.
"Siap komandan! besok Om bawa lego yang banyak" ujar Al
"Aku semakin jatuh cinta dengan bocah kecil ini. Andai dia anakku dan Icha, pasti aku langsung membawanya pada kakek. Tapi tiap dekat dengan Dika ada perasaan aneh yang tidak bisa kujabarkan, aku ingin melindunginya, melihatnya tersenyum bahagia" batin Al
Melihat Al yang diam terpaku menatap kepergian Dika dan Bu Mira, Icha angkat suara untuk memecah keheningan.
"Al udah malam, gak pulang" sindir Icha
"Aku masih betah disini"
"Gak enak Al sama Tante Mira dan Om Bagas"
"Ya udah aku pulang, besok ku jemput ya!" pungkas Al
"Jangan Al! Aku besok bawa motor" tolak Icha
"Cha kenapa masih menghindar? Katanya kita teman"
"Makanya karena kita teman, jadi jangan terlalu dekat karena kita bukan muhrim"
***
Keesokan hari, Bu Memberanikan diri untuk bertanya hal yang pribadi pada Icha.
"Cha, boleh tante tanya sesuatu?" tanya Bu Mira dengan hati-hati
"Boleh Tan! Tanya apa emangny?"
"Tapi Tante inginnya Icha jujur sama Tante"
"In sya Allah Tan, Icha pasti jujur sama Tante"
"Apa Al papanya Dika?" tanya Bu Mira to the point.
Mendapat pertanyaan itu dari Bu Mira Icha langsung menundukkan kepalanya.
"Iya Tan" lirih Icha
"Ga papa, Tante cuma penasaran karena wajah mereka berdua benar-benar mirip"
"Maafkan Icha! Icha belum bisa menceritakan semuanya pada tante" sesal Icha.
"Ga papa Cha! Asal Icha nyaman tinggal bersama Tante, Tante tidak akan memaksa Icha bercerita kalau misalkan Icha tidak siap" tutur Bu Mira
"Makaaih Tan"
Icha langsung menghambur ke arah Bu Mira. Betapa baiknya Allah kepada Icha, karena mengirim Bu Mira dan Pak Bagas sebagai penolongnya disaat dia merasa tidak punya tempat untuk bersandar.
"Dika hari ini gak sekolah Tan?" tanya Icha setelah melepaskam pelukannya.
"Gurunya mau rapat jadi sekolahnya diliburkan." jelas Bu Mira
"Kalu begitu Icha berangkat sekarang aja Tan biar gak kena macet" pamit Icha.
Setelah berpamitan pada Bu Mira, Icha pun langsung naik ke kamar atas untuk pamit pada Dika dan membawa tasnya.
***
Sesampainya di kantor, Icha langsung diberondong pertanyaan oleh kedua sahabatnya. Namun Icha memilih bungkam dan berjanji akan menceritakannya pada jam istirahat makan siang.
Icha pun dengan serius mengerjakan pekerjaannya hingga saat melihat tanggal barulah dia inget kalau bulan ini belum mengirimkan kabar pada keluarganya.
"Astagfirullah al'adzim, mama pasti cemas aku belum kasih kabar ke dia" gumam Icha
"Kenapa Cha?" tanya Kia kepo
"Aku lupa belum kirim surat ke mama" jawab Icha
"Hari gini masih surat-suratan. Helloooo Cha sekarang tuh jaman canggih. Tinggal telpon apa susahnya" seru Kia
"Biar mesra Kia" kelit Icha
Al yang baru masuk tak sengaja mendengar ucapan Icha hingga dia mengerutkan keningnya.
"Apa Icha udah punya cowok lagi ya! makanya dia menghindar terus" gumam Al
"Iya Pak kenapa?" tanya Kevin yang ada di belakangnya
"Gak papa"
Al langsung menuju ke ruangan Oryza karena ada hal yang perlu dia bicarakan.
Sedangkan Icha, Vio dan Kia masih asyik bekerja dengan diselingi candaan untuk menghilangkan kejenuhan.
Mereka tidak menyadari kedatangan Al dan Kevin ke ruangannya karena posisi duduk yang membelakangi pintu masuk.
"Kalian datang kesini mau bekerja atau mau bergosip" tanya Al dengan nada datar yang menusuk
"Maaf Pak, kami tidak akan mengulanginya lagi." sahut Vio
"Kalian bertiga ikut saya!" perintah Al
Tanpa bicara lagi Al pun meninggalkan ruangan tempat Icha bekerja.
Sedangkan Icha dam temannya grasak grusuk mengikuti langkah kaki Al dan Kevin.
"Gila langkahnya lebar banget" gumam Vio
"Emang lo Vio, jalan aja kayak siput" cibir Kia
"Udah ikh berantem mulu! Aku lagi pusing nih takut di pecat karena ketahuan ngobrol sambil kerja" keluh Icha
"Nyantai aja kali Cha" cicit Kia
Saat sampai di depan ruangan Al, terlihat Aisha sedang duduk bersama seorang wanita cantik. Siapa lagi kalau bukan Kalisa yang sengaja datang untuk mengajak makan siang bersama.
"Sha Pak Al nya ada di ruangan" tanya Icha
"Lagi ada tamu Cha, baru banget masuk. Ini juga Kalisa lagi nunggu." terang Aisha. "Kamu nunggu aja disana takutnya lama" lanjutnya
"Ya udah kita nunggu di sofa aja ya! Makasih Sha!" sahut Icha
Icha, Vio dan Kia pun menunggu di ruang tunggu untuk tamu.
Disaat mereka bertiga sedang diskusi yang unfaedah, Kalisa datang menghampiri Icha.
"Kamu ada hubungan apa dengan Al"
...*****...
...Selalu dukung author ya reader sayang....
👉Next part
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
AlongPee
satu 🌹 untuk ceritanya kak, bagus gini
2021-12-26
2
auliasiamatir
selalu ada dukungan dari aku u tuk mu Thor
2021-12-19
3
Leli Leli
culun itu anak muuuuuuuuuui
2021-12-10
2