Oryza yang datang belakangan tidak sengaja netranya menangkap sosok yang sangat sulit untuk didekatinya. Namun saat dia akan menyapanya, tak sengaja pula dia mendengar pembicaraan ketiga gadis cantik yang merupakan bawahannya di kantor meski umur mereka sebaya. Sehingga dia mengurungkan niatnya dan langsung memesan makanan yang sama dengan apa yang dimakan gadis pujaannya.
Setelah memesan makanan, Oryza langsung bergabung dengan sahabat sekaligus sepupunya. Matanya menangkap apa yang tadi dipesannya sama persis dengan apa yang ada di depan Al.
"Al, kamu pesen bakso lobster" tanya Oryza
"Iya"
Oryza kembali bangkit dari duduknya dan langsung membawa bakso milik Al pada gadis yang tadi akan dia sapa.
"Mau dibawa kemana?" tanya Al
Namun Oryza sedikitpun tidak menggubris pertanyaan Al, sehingga Al penasaran dengan apa yang akan Oryza lakukan.
Sesampainya di meja Icha, Oryza langsung mengambil mangkuk yang ada di depan Icha dan menggantinya dengan mangkuk yang dibawanya.
"Jangan memaksakan diri kalau kamu memang tidak sanggup"
"Pak Oryza" lirih Icha
"Makan yang itu! Aku tidak mau besok kamu ijin sakit karena makan bakso. Lihat mukamu sudah merah padam begitu!" omel Oryza
Tanpa menunggu jawaban Icha, Oryza langsung pergi dari tempat Icha dan kembali ke mejanya.
"Kamu kenapa Za asal comot pesanan orang?" tanya Aisha
"Lihat bakso seperti ini masa di makan!? Dah gitu wajahnya jadi merah banget campur keringet dan air mata ditambah ingus lagi" kekeh Oryza yang ingin tertawa dengan penampilan Icha.
"Sini aku icip" ucap Al dengan menarik mangkuk yang ada di depan Oryza.
Al langsung tersedak kepedasan saat mencoba makan bakso yang tadi Icha makan.
Kalisa dengan sigap memberikan Al air putih miliknya. Namun Al sudah terlebih dahulu meminum minumannya.
"Kenapa Icha makan bakso sepedas ini, bukankah dia tidak terlalu suka makanan yang pedas" batin Al
Dari jauh Al terus memperhatikan gerak gerik Icha bersama ketiga temannya.
"Al kamu lihat apa sih?" tanya Kalisa dengan memalingkan wajah Al agar menghadap ke arahnya.
"Diamlah Kalisa! kondisikan tanganmu" tukas Al
Al langsung bangun dari duduknya dan langsung menuju ke meja Icha.
Sesampainya disana, terlihat Icha sedang memakan bakso miliknya yang tadi dibawa oleh Oryza.
Al langsung duduk disamping Icha yang kebetulan kosong dan mengambil mangkuk yang ada di depan Icha yang isinya tinggal setengah. Tanpa bicara lagi, Al langsung memakan bakso itu hingga membuat Icha, Vio, dan Kia melotot tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Pak Al itukan bekas aku" lirih Icha
Al hanya melirik sekilas lalu melanjutkan makannya hingga bakso habis tak tersisa.
"Kenapa menghabiskannya?" tanya Icha heran
"Aku sangat lapar, tapi baksoku malah dibawa kesini" jelas Al
"Maaf! aku tidak tahu kalau itu punya Pak Al" sesal Icha
"Tidak masalah, aku suka berbagi denganmu" sahut Al
Glek
Icha menelan ludahnya kasar takut kedua temannya curiga dengan kedekatan mereka
"Apa-apain sih Al, ntar Vio dan Kia curiga gimana?"
"Aku sekalian minta minum kamu" kata Al
Tanpa menunggu jawaban dari Icha, Al langsung meminum minuman punya Icha.
Jangan ditanya Vio dan Kia, mulutnya menganga lebar melihat apa yang terjadi di depannya. Seandainya ada lalat yang masuk pun mereka tidak akan menyadarinya.
"Mau pesan lagi apa mau langsung pulang?" tanya Al
"Hahhh? Pak Al tanya sama aku?" tanya Icha
"Iya!"
"Pak Al kenal sama Icha?" cetus Kia
Al tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Kia membuat Vio dan Kia merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Icha teman SMU-ku," jawab Al
Icha langsung mendelik tidak suka saat Al mengakuinya sebagai teman sekolah
"Ngapain dia bilang gitu coba, nyebelin banget sih"
"Pantas saja Pak Al tidak marah waktu Icha tidak sengaja mencium bapak" ujar Vio
"Gak papa dia tidak sengaja" sahut Al
"Kalau aku yang tidak sengaja cium Pak Al, marah gak Pak?" tanya Kia yang langsung mendapat pelototan dari Vio dan Icha
"Aku tidak akan mengijinkannya" jawab Al datar. "Ayo Cha kita pulang!" lanjutnya
Tanpa menunggu persetujuan Icha, Al langsung menarik Icha untuk mengikutinya.
"Vin, meja yang disana sekalian bayarin" perintah Al
"Oke!" sahut Kevin dengan mengangkat jempolnya
"Al mau kemana? Kita kan belum makan" Kalisa cemberut tidak suka karena Al malah mau pergi dengan gadis yang dia tidak sukai.
"Aku ada urusan Lisa, nanti kamu pulang sama Kevin aja" jawab Al.
Al terus menggenggam tangan Icha tanpa berniat untuk melepaskannya membuat Oryza jadi tanda tanya besar.
Tidak biasanya Al mau menggenggam tangan perempuan selain Aisha sepupunya. Bahkan Kalisa pun belum pernah digenggam seperti itu karena biasanya Kalisa yang selalu ingin menggandeng Al.
Sedangkan Icha hanya menunduk malu tanpa berani melihat orang yang ada di depannya.
Setelah Al berpamitan pada teman-temannya, Al pun langsung membawa Icha ke mobilnya.
"Masuklah!" suruh Al
"Al, aku naik taxi aja!"
"Aku bilang masuk Cha, jangan buat aku memaksamu" sahut Al
Dengan menggerutu Icha pun masuk ke dalam mobil Al.
"Kita beli makanan dulu buat Dika" ujar Al
"Terserah"
"Kamu marah Cha?"
"Menurutmu? Kenapa kamu tidak bersikap seperti kita tidak saling mengenal aja sih Al biar gampang ke akunya. Aku gak mau jadi bahan gosip orang sekantor karena kamu" ungkap Icha
"Apa aku begitu memalukan Cha?" tanya Al dengan suara yang sedikit bergetar
"Padahal aku begitu senang saat orang tau kalau aku dekat dengan dia, tapi ternyata Icha merasa malu dekat denganku"
"Bukan begitu maksudku Al. Kamu tuh ibarat selebritis di kantor, tiap apa yang kamu lakukan pasti jadi bahan perbincangan karyawanmu. Bahkan sebelum kamu jadi CEO pun mereka sudah membicarakanmu" jelas Icha
"Aku tidak peduli" ucap Al datar
Icha langsung terdiam tidak ingin bicara lagi setelah mendengar ucapan Al. Sampai mobil Al belok ke restoran cepat saji pun, Icha masih bungkam.
Setelah Al membeli makanan kesukaan Dika, diapun langsung menambah kecepatannya karena sedari tadi Icha diam saja.
Sesampainya di rumah, Icha langsung masuk tanpa memperdulikan Al yang mengekor di belakangnya dengan membawa tentengan buat Dika dan yang lainnya.
Setelah mengucap salam, Al dan Icha pun langsung masuk ke rumah karena tidak dikunci.
Bu Mira dan Dika yang sedang menonton televisi sangat antusias menyambut kedatangan Al. Karena Bu Mira berharap Icha bisa membuka hatinya pada laki-laki lain dan melupakan ayah kandung Dika, meski sebenarnya Bu Mira menaruh curiga pada Al karena melihat kemiripan yang sangat jelas antara Al dan Dika.
"Hai jagoan Om! Ini buat jagoan Om yang sekolahnya pinter" ucap Al seraya memberikan satu kantong besar dengan tulisan salah satu restoran cepat saji.
"Makasih Om! Om baik deh" ucap Dika yang sukses membuat Al tekekeh.
"Kenapa ekspresinya sangat mirip dengan Icha saat dulu kita masih sekolah"
...*****...
...To be continued!...
👉Next part
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Ami batam
segitunya si AL nyari perhatian ny icha😘,
2022-06-28
2
auliasiamatir
aku kok bete yah kalau Icha nurut sama Al, di surhb naik mbol...,
all lupa yah, diabti udah perkoooaaasss Icha... kesalah yang tak termaafkan...,
2021-12-19
0
Asriaprr_
panggil papa dik bukan om 😁
2021-12-06
1