Al terus membawa Dika menuju restoran cepat saji. Dengan terpaksa Icha pun mengekor dari belakang.
Setelah sampai, Al langsung memesan makanan, sementara Icha menunggu di meja bersama Dika.
Saat Al datang dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman, Icha pun bangkit dari duduknya.
"Mau kemana" tanya Al sambil memegang tangan Icha agar tidak pergi.
"Pesan" jawab Icha cuek
"Duduklah! aku sudah pesan makanan kesukaanmu " suruh Al
Icha pun melirik nampan yang sudah Al simpan diatas meja, memang benar ada french fries, fried chicken juga lemon tea kesukaannya. Menu yang tiap kali mereka makan bersama di restoran cepat saji saat dulu masih SMU.
"Ternyata dia masih ingat"
"Aku mau pesen es krim" ucap Icha saat akan melangkahkan kakinya. Tapi lagi-lagi Al menahan tangannya.
"Duduklah! biar aku yang pesankan." ucap Al datar
"Gak usah, aku juga bisa." tolak Icha sambil menghempaskan tangan Al. "Dek mau es krim juga" tawar Icha pada Dika dan Dika hanya menganggukkan kepalanya.
Seperginya Icha, Al pun mulai mencari tahu pada Dika..
"Dek, emang kakaknya suka judes begitu" tanya Al dan ditanggapi dengan gelengan kepala Dika.
"Kak Icha baik om, gak suka marah-marah. Teman-teman Dika aja banyak yang suka sama Kak Icha" tutur Dika
"Kak Icha udah punya pacar?" tanya Al lagi
"Pacar itu apa Om?" tanya Dika
"Teman dekat laki-laki atau teman dekat perempuan" jelas Al
"Kaya Om Abi gitu ya?" tanya Dika dan Al hanya menggaruk kepalanya tidak gatal.
Mana Al tahu kalau Abizar pacar Icha atau bukan tapi melihat kedekatan mereka, mungkinkan mereka pacaran.
"Kak Icha suka bawa teman lelakinya ke rumah?" tanya Al lagi yang merasa belum puas dengan jawaban Dika
Dika hanya menautkan jempol dan telunjuknya membentuk huruf v di dagunya seperti sedang berpikir.
"Hanya Om Abi yang main ke rumah" jawab Dika.
Icha datang dengan dua cup es cream di tangannya.
"Ini dek" ucap Icha sambil menyerahkan satu cup pada Dika.
"Makasih Kak" ucap Dika
Meski enggan, Icha pun ikut makan bersama Al dan Dika.
Setelah selesai makan, Icha pun berencana mengajak Dika pulang. Apalagi Abizar ternyata tidak bisa mengantarnya karena Aisha marah pada Abizar sehingga dia harus menenangkan Aisha dulu.
"Kakak aku mau naik thomas dulu" rengek Dika saat diajak pulang oleh Icha.
"Lain kali aja ya dek" bujuk Icha
"Main sama om aja yuk, biar Kak Icha pulang duluan" tawar Al yang langsung mendapat pelototan dari Icha
"Apaan nih orang, cari perhatian banget sama Dika"
Dengan terpaksa Icha pun mengikuti Al yang membawa Dika ke pusat permainan. Ada seulas senyum di bibir Al saat Icha dengan cemberut mengikutinya.
"Gak papa hari ini kamu merasa terpaksa bersamaku, tapi aku merasa nyaman berada diantara kamu dan anak kecil ini"
Berbagai permainan Al dan Dika coba dengan gelak tawa yang selalu menyertainya hingga Icha pun pasrah menunggu tidak ingin ikut bermain bersama Al dan Dika
Meski tanpa bisa Icha pungkiri, hatinya merasa adem seperti lahan tandus yang tersiram hujan melihat pemandangan di depannya sehingga dia pun ikut tersenyum melihat semua tingkah Al dan Dika.
"Ternyata benar ikatan darah itu sangat kental. Meski mereka tidak tahu hubungan yang sebenarnya diantara keduanya, tapi mereka langsung klop seperti dua orang yang sudah saling kenal lama." batin Icha
Setelah puas bermain, Dika akhirnya merengek minta pulang karena sudah merasa kelelahan seharian bermain di mall.
Melihat Dika yang sudah lelah, Al dengan sigap menggendong Dika tanpa memperdulikan tatapan dari orang-orang sekitar. Lagi-lagi Icha mengekor di belakang karena Al dengan keras kepala ingin mengantar Icha dan Dika pulang.
Al sudah mendudukkan Dika di bangku samping kemudi namun Icha masih mematung di luar karena bingung.
"Masuklah!" suruh Al
"Aku naik taksi aja" tolak Icha
"Lihat Dika sudah tidur, nanti kamu berat menggendongnya" tutur Al
Tanpa menjawab lagi, Icha langsung masuk ke mobil dengan wajah di tekuk. Sementara Al tersenyum penuh kemenangan.
"Setelah aku bisa melupakanmu kenapa kamu harus hadir lagi di hidupku, aku tidak mau jatuh cinta dan terluka lagi." batin Icha
Selama perjalanan hanya keheningan yang tercipta dengan sesekali Al melirik Icha yang pandangannya terus mengarah ke luar jendela mobil. Hingga mobil Al sudah sampai di depan rumah om dan tantenya, Icha masih asyik dengan lamunannya.
Setelah menghentikan mobilnya, Al tidak langsung keluar ataupun menyadarkan Icha dari lamunan. Dia asyik menatap dalam Icha dari samping
"Cha, bisakah kita memulai kembali dari awal?" tanya Al, "aku ingin berkenalan kembali dengan benar" lanjutnya
Icha menoleh saat mendengar Al berbicara namun mulutnya masih terkunci enggan untuk bicara.
"Namaku Aldrich Marchdika Putra, kamu bisa memanggilku Al atau Dika. Nama kamu siapa?" ucap Al dengan menjulurkan tangan kanannya.
"Icha" jawab Icha datar tanpa meraih tangan Al yang mengajaknya bersalaman
"Bisakah kamu membuka kuncinya, kakiku sudah pegal memangku Dika" lanjutnya
Al segera keluar dan membukakan pintu untuk Icha.
"Biar aku yang gendong Dika" pinta Al
Icha yang merasa kesusahan kalau harus menggendong Dika, akhirnya membiarkan Al yang menggendong Dika hingga ke kamar.
"Makasih Pak Al untuk hari ini" ucap Icha dengan nada formal.
Al yang baru selesai membaringkan Dika langasung menoleh menghadap Icha.
"Apa hanya dengan ucapan terima kasih" tanya Al datar karena dia masih kesal diabaikan Icha saat mengajaknya berkenalan ulang.
"Oh anda ingin saya mengganti biaya yang tadi dipakai?" ucap Icha akan mengambil dompet dalam tas slempangnya. Namun pergerakannya terhenti karena Al sudah terlebih dulu menarik pinggang Icha hingga Icha pun menabrak dada Al.
"Jangan terus menguji kesabaranku Cha, aku hanya ingin berbaikan denganmu tapi kamu mengabaikannnya" tegas Al
"Aku...." belum sempat Icha mengelesaikan ucapannya, Al sudah terlebih dulu meraup bibir ranum Icha hingga Icha kesusahan bernafas karena kaget dengan serangan dadakan dari Al.
Meski Icha tidak membalas ciuman Al tapi Al tidak menghentikan aksinya. Rindu kesal campur jadi satu hingga saat terdengar langkah kaki mendekat, barulah Al melepaskan Icha
"Loh Cha ini siapa, kho ada di kamar?" tanya Bu Mira kaget saat melihat Al ada si kamar Icha.
"Ini bos Icha di kantor Tan, tadi tidak sengaja ketemu di mall jadinya dia yang antar pulang karena Dika kelelahan." terang Icha.
"Kenalkan saya Aldrich bu" ucap Al dengan menjulurkan tangannya mengajak bersalaman pada Bu Mira dan Bu Mira pun menyambut hangat tangan Al.
"Saya tantenya Icha, panggil saja Tante Mira atau Bu Mira" sahut Bu Mira
"Kalau begitu saya permisi Bu, tadi kesini karena Icha tidak kuat menggendong Dika" jelas Al.
...*****...
👉Next part
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Ami batam
bgs ceritanya thor, Q suka😘
2022-06-28
3
Sri Kusmawati
main nyosor ajha Al kayak bebek
2022-05-11
1
SaifulLuhken 109
bgus juga Al nya enggak dendam lama n menyakiti Icha secara fisik
2021-12-04
3