"Semua gara-gara Marco yang kekeh untuk melanjutkan taruhan" geram Abizar
Flashback on
Suasana riuh terlihat di kelas XII IPS 3, kelas legend yang terkenal langganan BK itu sedang mengisi jam kosongnya dengan berbagai cara ala mereka. Ada yang mendadak membuka beauty class, ada yang heboh membicarakan para idol negeri ginseng, ada yang mabar game online, ada yang sibuk berselancar di dunia maya dan ada juga sekelompok anak cowok sedang bergerumul di pojokan kelas sedang main dadu dengan taruhan uang.
Terlihat seorang guru yang selalu dimusuhi oleh para biang rusuh, siapa lagi kalau bukan Pak Hendri sang guru BK yang terkenal killer seantero sekolah memasuki kelas dengan di belakangnya seorang anak lelaki yang terlihat rapi dimata para guru namun terlihat culun dimata anak kelas XII IPS 3 dengan rambut yang klimis disisir rapi, kacamata bertengger di hidung macungnya, kawat gigi yang menghiasi gigi putihnya, dan celananya yang terlihat cungkring.
"Kalian yang dibelakang sedang apa?" tegur Pak Hendri saat melihat ada sepuluh orang anak yang bergerumul di pojokan kelas.
"Eh bapak, kita lagi mabar pak" sahut Marco sang ketua brandals geng dengan mengacungkan handphonenya
"Ayo kembali duduk dibangku masing-masing" ucap Pak Hendri
Setelah melihat seisi kelas ternyata ada dua bangku kosong disana.
"Itu siapa yang tidak masuk" tanya Pak Hendri
"Itu Icha sama Kinan sedang ke toilet pak" sahut Abizar yang duduk dibelakang kursi Icha.
"Baiklah anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru dari Jakarta."ucap Pak Hendri, "ayo perkenalkan dirimu!" sambungnya
"Namaku Aldrich Marchdika Putra, panggil saja Dika" ucap si anak baru dengan nada datarnya tanpa ekspresi apalagi senyuman.
Tiba-tiba dari belakang terdengar seorang anak nyelutuk.
"Jangan panggil aku anak kecil paman, panggil saja aku Dika" seru Zaki menirukan seorang anak yang ada di film kartun.
Hahahaha
Sontak seisi kelas tertawa riuh, sedang si anak baru yang bernama Dika diam tanpa ekspresi
"Hai guys gorengannya belum mateng, aku beli cemilan aja sama roti" teriak seorang siswi yang baru datang dengan membawa satu kantong besar berisi makanan.
"Upps! ada bapak hehehe" sahut siswi itu yang bernama lengkap Farisha Yumna Danendra namun teman-temannya memanggilnya Icha.
"Icha, Kinan darimana kalian?" tanya Pak Hendri
"Kita dari toilet Pak, tapi karena lapar jadi sekalian mampir ke kantin" jawab Icha
"Kamu tuh ketua kelas bukannya menertibkan teman-temannya malah jadi biang kerok" sewot Pak Hendri
"Emang harus ditertibkan ya pak, kan mereka udah gede" tanya Icha dengan polosnya
"Kalau tidak menertibkan kelas terus tugas kamu apa sebagai ketua kelas?" tanya Pak Hendri sewot
"Aku kan suka nyimpenin buku tugas anak-anak ke ruang guru pak" sahut Icha
Tanpa orang-orang sadari Dika menarik sudut bibirnya keatas membentuk senyuman melihat kepolosan Icha.
"Kamu tuh jadi ketua kelas tapi tidak mengerti apa tugasnya, sudah nih bapak titip teman baru kamu. Jangan digalakin dan jangan dibawa gak bener" seru Pak Hendri berlalu pergi.
"Pak tunggu sebentar!" seru Icha
"Ada apalagi?" tanya Pak Hendri mengerutkan keningnya.
Icha langsung mengambil sebungkus roti dan satu cup minuman di kantong yang dibawa Kinan.
"Ini pak buat bapak, takut lapar tadi habis marah-marah dikelas Icha"
"Ya sudah terima kasih, kebetulan bapak belum sarapan" sahut Pak Hendri sambil mengambil makanan dari tangan Icha kemudian berlalu pergi.
Icha pun kembali ke kelas dan terlihat teman-temannya sedang berebut makanan.
Sedang teman barunya yang tadi dititipkan oleh Pak Hendri masih diam mematung.
"Nama kamu siapa?" tanya Icha sambil menelisik penampilan Dika
"Dika"
"Kamu duduk sama Abizar aja biar gak terlalu terkontaminasi" sahut Icha dan Dika hanya mengangguk menanggapi ucapan Icha.
"Dika kenapa gigi kamu dipagerin, kamu kan anak cowok" sahut Icha yang malah kepo.
Dika yang mendengar pertanyaan Icha hanya cuek tidak menanggapi.
***
Sebulan telah berlalu, semuanya berjalan seperti biasanya, Icha dengan kepolosannya, Dika dengan keterdiamannya dan Marco the genk dengan segala tingkah absurdnya.
"Woy cewek-cewek ada yang mau duit gak?" Tanya Marco saat Dika sedang pergi ke perpustakaan.
"Mauuu" kompak anak cewek pada girang kalau sudah mendengar duit.
Marco pun mengeluarkan uang selembar bergambar soekarno-hatta di dompetnya.
"Nih dengerin! siapa aja yang bisa deketin si culun(panggilan untuk Dika dari anak IPS3) dan minta no hape, maka dia berhak ambil duit ini" seru Marco sambil mengipas-ipas uang berwarna pink itu.
Semua anak cewek pun berebut mendekati Dika namun tak satu orangpun yang bisa mendapatkan no handphonenya
"Ck! kalian payah tidak ada yang bisa dapetin no handphone si culun" decih Marco
Lagi-lagi mereka membicarakan soal taruhan saat Dika tidak ada di kelas.
Anak-anak cewek pun hanya masa bodoh tidak peduli, "gak penting juga dapetin no handphone si culun" pikir mereka
"Dia gak normal kali Co makanya gak tertarik sama cewek" sahut Deni teman satu genk Marco
"Eh tapi ada satu orang lagi yang belum, Icha belum nyobain Co" sahut Zaki yang sedari tadi terus mengingat-ingat
"Akh iya lo bener Zak, si imut belum nyobain." sahut Marco.
Marco pun langsung mendekati Icha yang sedang asyik baca novel online.
"Cha mau duit gak" tanya Marco
Icha yang sedang asyik baca novel langsung menghentikan bacanya saat mendengar kata duit.
"Mau lah, kenapa mau ngasih?" tanya Icha
"Nih 100rb buat kamu tapi kamu harus bisa dapetin no handphone si culun" sahut Marco
"Cuma 100rb? gak mau akh kekecilan" sahut Icha
Marco mengerutkan keningnya sejenak sebelum akhirnya dia menyetujui keinginan Icha, "emang kamu mau berapa Cha" tanya Marco
"Kalau cuma dapetin no handphone 300rb kayaknya cukup" jawab Icha enteng
Marco tersenyum smirk mendengar jawaban Icha.
"Oke! dapetin no handphone kasih 300rb, kalau kamu pacaran sama si culun sampai lulus, aku kasih kamu 5 juta. Gimana mau gak?" tanya Marco
Icha menimang-nimang sebelum menjawabnya.
"Oke siapa takut, tapi kamu jangan boong ya mau kasih 5jt kalau pacaran sama si culun.
"Mana mungkin aku bohong" seru Marco meyakinkan Icha
Abizar yang mendengar rencana itu langsung mengingatkan Icha untuk tidak ikut taruhan itu.
"Lumayan Bi dapet 5,3 juta kalau aku bisa jadi pacar si culun. Kan lumayan buat nambah-nambah tabungan Icha untuk biaya kuliah nanti" sahut Icha
"Tapi kan papa kamu ngelarang pacaran Cha" sahut Abizar
"Ya kamu harus tutup mulut jangan sampai papa tahu oke!"
"Terserah deh tapi kamu tanggung sendiri resikonya."
...*****...
...Happy Reading!...
...Jangan lupa like comment vote dan favorite ya!...
👉next part
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
DAN ITULAH AWAL KHANCURAN HIDUP ICHA..
2023-12-29
0
Novi Yantisuherman
LUMAYAN YA PAK 🤣🤣,
2023-07-06
1
Sasa Al Khansa 💞💞
ini Icha, pertanyaannya.. hehe
2022-12-23
0