Dengan perasaan dag dig dug, Icha perlahan merangkak ke atas ranjang. Dibukanya kacamata yang bertengger manis di hidung mancung Dika kemudian ditaruhnya di atas nakas yang ada disamping tempat tidurnya.
Icha perlahan membuka dua kancing kemeja Dika, kemudian dia masuk ke dalam selimut yang sama dengan Dika. Namun saat dia akan mengarahkan kamera handphone untuk berfoto, Dika terbangun dan langsung mengungkungnya.
Seketika Icha terkaget sehingga detak jantungnya berirama lebih cepat dari biasanya.
"Al kamu bangun?" tanya Icha
Semenjak Dika memperbolehkannya untuk memanggil Al, sejak itu pula Icha selalu memanggil Dika dengan sebutan Al
"Kenapa? apa kamu kaget?" tanya Dika, "aku akan mengabulkan apa yang kamu inginkan." lanjutnya
Tanpa menunggu jawaban dari Icha, Dika langsung melahap bibir ranum milik Icha.
"Ciuman pertamaku" batin Icha
Icha masih diam tanpa merespon apapun yang Dika lakukan padanya. Tanpa sadar semua kancing piyamanya sudah terbuka oleh tangan nakal Dika.
Dika terus menikmati bibir ranum Icha, menghisap menyesap dan mengeksplor seisi mulut icha dengan tangan yang memainkan bukit kembar Icha membuat Icha seakan terhipnotis untuk terus menikmati sensasi yang pertama kali mereka rasakan.
Meski ini hal pertama untuk keduanya, tetapi naluri menuntun mereka untuk terus menikmati hal yang sangat memabukkan.
Dika yang tengah diselimuti amarah dan sakit hati membuat hasratnya semakin tinggi untuk menjamah dan menikmati setiap inci tubuh Icha. Hingga membuat Icha terasa terbang melayang dan melupakan semua aturan keluarga.
Keduanya sudah diselimuti kabut gairah hingga benda pusaka itu memaksa masuk menerobos sarang yang masih tersegel.
Akhhhh....
Icha menjerit merasakan sakit pada sarangnya membuat Dika menghentikan sejenak serangannya.
"Sakit" lirih Icha dengan buliran air mata yang menerobos keluar dari pelupuk matanya.
"Sabar ya cuma sebentar" rayu Dika
Icha hanya mengangguk mengiyakan. Dika terus memompa pusakanya dengan perlahan hingga Icha pun mulai kembali terhanyut dengan permainan Dika yang semakin lama semakin panas hareudang.
***
Pagi telah menyapa, mentari bersinar begitu cerahnya. Dika terus menatap perempuan yang semalam telah memberikannya kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Hati dan pikirannya terus berperang untuk menentukan apa selanjutnya yang harus dia lakukan padanya.
"Aku mencintaimu Cha sangat mencintaimu, tapi kenapa kamu tega mempermainkanku hanya karena aku berpenampilan culun. Ternyata susah mencari seseorang yang mencintaiku dengan tulus tanpa melihat aku siapa dan bagaimana" batin Dika
Icha menggeliatkan badanya dan perlahan dia membuka matanya.
"Hahhhh kamuuu" pekik Icha kaget dan dia pun langsung bangun dari tidurnya tanpa menyadari kalau penampilannya yang tanpa sehelai benang pun justru membuat pusaka Dika kembali menegang.
Dika langsung menutup mulut Icha dengan tangannya, "Suttt jangan berteriak sayang malu sama tetangga" ucapnya
"Siapa kamu?" tanya Icha kaget karena melihat penampilan Dika yang berbeda tanpa kawat gigi, tanpa kacamata, rambut acak-acak dan dadanya dengan otot yang terbentuk, jangan lupakan perutnya yang mulai terbentuk roti sobek.
"Apa kamu lupa dengan apa yang terjadi semalam? bukankah kamu semalam sudah melihat semuanya?" tanya Dika
"Ka ka kamu Aldrich Marchdika?" tanya Icha memastikan
"Yes baby" jawab Dika dan langsung menyerang Icha kembali hingga pagi panas pun tak dapat terelakkan lagi.
Setelah sarapan pagi yang membuat otot-otot menegang, kini keduanya sedang menikamati sarapan untuk mengganjal perutnya yang lapar.
"Al bagaimana kalau papa tahu kita udah.." Icha tidak melanjutkan bicara tapi langsung menundukkan kepalanya. Ada rasa takut yang menyelimuti hatinya dengan apa yang telah dilakukannya.
"Kamu tidak usah bilang apapun pada papamu. Karena kalau kamu tidak bilang, mereka tidak akan tahu apapun." saran Dika
"Oh iya Cha, mulai saat ini hubungan kita putus. Kamu lupakan saja apa yang telah terjadi diantara kita" ucap Dika enteng
"Maksud kamu?" tanya Icha heran
"Aku tidak mau berhubungan lagi dengan cewek yang berpura-pura mencintaiku hanya karena uang yang tidak seberapa" tegas Dika
"Aku semakin tidak mengerti maksud kamu Al" kilah Icha
"Dengar Cha! kamu pikir aku tidak tahu tentang taruhan kamu dengan Marco? aku tahu semuanya Cha. Dan demi sebuah mobil kamu melemparkan tubuhmu padaku. Cih! aku tidak sudi punya pacar yang tidak berperasaan sepertimu." geram Dika
"Aku aku aku minta maaf untuk hal itu Al, tapi sungguh aku tidak berpura-pura dengan perasaanku padamu" jelas Icha dengan sedikit gugup karena ternyata Dika sudah tahu tentang taruhan antara dia dan Marco.
"Sudahlah Cha! aku tidak ingin berhubungan lagi dengan kamu. Dan untuk yang terjadi semalam dan tadi, aku akan memberikan kamu ganti rugi" ujar Dika lalu mengeluarkan black card dari dompetnya dan menyerahkannya pada Icha.
"Anggap saja ini bayaran untuk pelayanan kamu semalam. Kamu bisa memilih mobil yang lebih mahal dan lebih bagus dari yang Marco berikan sama kamu" lanjutnya
Belum juga berhenti kagetnya dengan diputuskannya oleh Dika, Icha lebih kaget lagi karena Dika memperlakukanya seperti wanita murahan.
Krek
Black card yang ada ditangannya patah jadi dua karena tadi Icha mengepalkan tangannya kuat.
Icha langsung menyerahkan patahan kartu sakti itu pada Dika, "Ambil saja untukmu! aku tidak butuh uangmu sepeserpun" ucap Icha kemudian dia beranjak pergi.
Dika hanya menatap nanar dengan kepergian Icha.
Setelah kejadian di villa itu, Icha dan Dika benar-benar lost contact hingga saat dipagi itu Icha mual-mual dan muntah sehingga menimbulkan kecurigaan orang tuanya.
Tanpa menunggu waktu lama, mamanya Icha langsung memeriksakan Icha ke dokter. Icha sangat syok dan ketakutan dengan hasil pemeriksaan dokter yang menyatakan dia hamil.
Mama Icha terus menenangkan putrinya dan menanyakan siapa ayah dari bayinya namun Icha bungkam tidak mau memberitahukan siapa ayah dari bayi yang dikandungnya.
Icha terus mencari Dika untuk memberitahukan tentang kehamilannya, namun Dika sama sekali tidak bisa ditemuinya. Hingga saat kelulusan tiba barulah Icha bertemu dengan Dika.
Saat setelah acara kelulusan selesai, Icha langsung menarik tangan Dika agar dia mengikutinya. Icha mengajak Dika untuk ikut dengannya ke sebuah tempat. Hingga saat sampai pada sebuah bukit dengan pemandangan kota S yang terlihat indah di atas bukit barulah Icha memberanikan diri untuk bicara.
"Al, sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku bicarakan" ucap Icha dengan terus meremat jari jemarinya
"Ada apa lagi kamu mencariku?"
"Al sebenarnya aku aku..."
"Aku bilang hubungan kita telah berakhir, tidak usah mencariku lagi. Temanku banyak yang menyukaimu, kenapa kamu tidak memilih salah satunya" tegas Dika.
Icha hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan apa yang Dika ucapkan hingga dia lupa dengan maksud yang sebenarnya mencari Dika.
"Aku memang salah telah mempermainkan perasaanmu, tapi kamu lebih salah karena telah merenggut kehormatanku" seru Icha
"Sudahlah Cha! aku tidak mau bertengkar denganmu terus. Kita jalan masing-masing dan jangan pernah mencariku lagi.
Setelah perdebatan di bukit Itu, Icha berniat untuk tidak memberitahukan Dika tentang kehamilannya. Icha selalu bungkam setiap ditanya oleh mama papanya siapa yang telah menghamilinya, sampai-sampai papa Icha memaksanya untuk menggugurkan kandungannya yang baru berusia lima minggu namun dengan keras Icha menolaknya. Icha lebih memilih diolok karena hamil diluar nikah daripada menjadi pembunuh anaknya sendiri.
Dengan berbekal uang tabungannya, Icha kabur dari rumah karena takut papanya terus memaksa untuk menggugurkan kandunganya.
Berniat untuk menyusul kakaknya ke ibu kota, namun naas Icha hampir terserempet mobil Pak Bagas saat tiba di ibu kota dan akhirnya dia diangkat anak oleh pasangan Bagas dan Mira yang memang belum dikaruniai keturunan.
Flashback off
...*****...
...Tinggalkan jejak ya kawan dengan like comment vote dan masukin ke favorite....
👉next part
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Ana_Mar
jadikan semua ini pelajaran buat kamu cha, dari awal kamu yang salah ke dika. akhirnya dika marah dan berbuat khilaf ke kamu.
next
2022-02-11
4
auliasiamatir
ihh sebel sama Dika, jahat deh..
2021-12-19
3
Asriaprr_
emosi sama si dika dah ah
2021-12-06
1