Setelah bercerita dengan Abizar, ada sedikit perasaan plong di hati Icha karena selama ini dia terus menyimpan semua beban sendiri. Sedikitpun Icha tidak pernah bercerita pada Bu Mira tentang kenapa dia bisa hamil dan kabur dari rumah, dan Bu Mira sangat pengertian tidak ingin memaksa apabila Icha tidak mau cerita tentang kehidupannya.
Icha dengan tergesa masuk ke dalam lobi perusahaan, karena tadi Dika rewel ingin terus bersama Icha sehingga Icha berangkat kesiangan karena mengantar Dika terlebih dahulu.
"Icha cepetan sini!" teriak Kia dan Vio yang sudah berjejer rapi untuk menyambut kedatangan Ceo baru di perusahaannya.
Icha pun mendekati kedua sahabatnya, "Masih lama gak ya? perutku sakit nih" keluh Icha
"Elah Cha, baru juga datang" cerca Kia
"Seriusan nih udah di ujung tanduk, semalam makan ayam geprek pedes banget jadinya sekarang sakit perut" terang Icha
"Udah sono gih, ntar malah keluar disini lagi" usir Vio sambil menutup hidungnya.
Tanpa ba bi bu lagi Icha langsung lari ke toilet.
"Hey Cha, kamu mau ke mana" tanya Pak Oryza manager di departement Icha.
"Toilet Pak" teriak Icha lantang tanpa menghentikan larinya.
Sedang Pak Oryza hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak buahnya.
Tap tap tap
Terdengar suara deru langkah memasuki area lobby perusahaan, terlihat beberpa pria berpakaian rapi layaknya eksekutif mengikuti seseorang dengan penampilan yang memukau seperti artis oppa-oppa korea dengan tinggi badan yang mencapai 183 cm, badan atletis, kaki paanjang, rahang tegas, rambut hitam legam, iris mata hitam, sorot mata yang tajam dengan wajah datar tanpa ekspresi.
Aldrich Marchdika Putra, CEO baru dari Putra Group berjalan dengan angkuhnya tanpa memperdulikan jejeran karyawan yang memberi penghormatan padanya dengan membungkukkan sedikit badannya.
Aldrich terus berjalan menuju lift khusus petinggi perusahaan hingga kejadian tak terduga itu tak dapat dia elakkan.
Terlihat seorang karyawati berlari kecil keluar dari sebuah lorong hingga dia menabrak Aldrich. Dialah Icha yang baru selesai dari toilet
Brukkkk
Icha oleng setelah dia tanpa sengaja menabrak Aldrich hingga Icha pun mencari pegangan dan jas mahal Aldrich lah yang menjadi sasarannya hingga Aldrich pun sedikit membungkuk.
Cup
Tanpa sengaja kedua benda kenyal itu menempel hingga semua karyawan yang melihatnya menutup mulut yang menganga merasa tidak percaya dengan kejadian yang dilihatnya.
Icha langsung melepaskan pegangannya karena dia pun tak kalah kagetnya
"Maaf" ucap Icha menunduk karena malu kemudian dia langsung berlari menuju teman-temannya.
Sedang Al langsung melanjutkan langkahnya menuju lift, "Rasanya masih sama, manis. Dan cerobohnya juga masih sama, apa begini cara dia menyambutku?" batin Al
Sedangkan Icha langsung dicerca oleh teman-temannya.
"Cha gimana rasanya ciuman sama CEO baru kita?" tanya Vio
"Maksudnya CEO baru gimana Vi? bukannya dia belum datang?" tanya Icha heran
"Dasar ogeb! yang tadi kamu tabrak dan kamu cium itu CEO baru kita Cha" jelas Kia
"Apa????" pekik Icha langsung syok mendengarnya. Bagaimana tidak, dia udah kurang ajar sama CEOnya sendiri. Bisa-bisa dia langsung dapat SP3.
"Udahlah Cha, berdo'a saja biar Pak Al menyukai ciumanmu" sahut Vio yang langsung mendapat toyoran dari Icha.
"Bener Cha, kalau dia suka sama ciuman kamu ntar kamu jadi simapanannya" imbuh Kia
"Enak aja jadi simpanan kalau jadi istrinya mau" jawab Icha enteng tanpa tahu siapa sebenarnya yang sudah dia tabrak.
"Kalian masih pada ngobrol disini? yang lain sudah pada masuk" tegur Pak Oryza
"Eh iya pak, kita juga mau masuk" ucap Icha cengengesan lalu menarik tangan kedua sahabatnya.
Sesampainya di kubik tempat dia mengais rejeki, Icha masih bergelut dengan pikirannya.
"Aduh gimana kalau dipecat, mana biaya sekolah Dika mahal. Gak mungkin kan aku terus nyusahin Tante Mira. Aku harus sembunyi kalau misalkan ketemu Bapak CEO itu biar dia lupa denganku." monolog hati Icha.
***
Sementara Aldrich terus memegangi bibirnya, ada rasa bahagia terselip di hatinya sampai Kevin asisten pribadinya merasa heran dengan sikap bos sekaligus sahabatnya.
"Sepertinya dia menyukai gadis yang menabraknya tadi, buktinya dia tidak marah malah terlihat berseri mukanya." batin Kevin
"Al, gimana rasanya ciuman sama gadis tadi? manis ya" tebak Kevin
Aldrich hanya mendelik tidak suka mendengar godaan dari sahabatnya.
"Berisik!"ketus Al
Al pun langsung melanjutkan pekerjaannya, mengecek beberapa dokumen perusahaan.
"Ah iya Vin, bagaimana dengan jamuan makan malam nanti, apa persiapannya sudah beres?" tanya Al
"Tentu saja bos, semua karyawan juga sangat antusias" terang Kevin
"Berarti dia juga pasti ikut acara nanti malam" batin Al
"Satu lagi, kamu cari tahu siapa gadis yang menabrakku tadi. Dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya." perintah Al
Glek
Kevin menelan ludahnya kasar mendengar permintaan Al
"Dalam masalah tuh cewek imut" batin Kevin
"Baik bos" sahut Kevin, "permisi bos mau cari info dulu" lanjutnya
Kevin pun keluar dari ruangan Al menuju bagian personalia.
Sementara Al di dalam ruangannya langsung berdiri menuju jendela kaca yang besar.
"Aku sangat ingin membencimu Cha, tapi hatiku selalu menolaknya" batin Al
Hari pun sudah mulai gelap, semua karyawan diundang untuk menghadiri jamuan makan malam dalam rangka penyambutan CEO baru.
Perusahaan sengaja menyuruh semua karyawannya untuk lembur sampai pukul 18:00, agar selepas magrib langsung menuju lokasi.
Icha yang masih ketakutan dengan kejadian tadi pagi, berniat diam-diam dia akan menyelinap keluar untuk langsung pulang.
Dengan tergesa Icha membereskan pekerjaannya dan langsung menyambar tas selempangnya.
"Icha mau kemana?" tanya Kia yang menyadari Icha akan pergi
"Sutttt...jangan berisik Kia, aku mau pulang duluan. Bilangin ke Pak Riza aku sakit perut ya!" ucap Icha pelan.
Icha pun berjalan dengan perlahan menuju pintu keluar departementnya.
Namun sebelum tangannya menggeser pintu, terdengar suara seseorang memanggilnya.
"Icha mau kemana sudah membawa tas?" tanya Pak Oryza managernya. Meski Pak Oryza terkesan humble namun dia sangat tegas soal aturan perusahaan.
"Aduh ketahuan lagi" batin Icha dengan wajah meringis
"A anu pak, aku mau ke toilet" sahut Icha memberi alasan.
"Tidak ada yang boleh pulang sebelum acara makan malam selesai" tegas Pak Oryza
"Dan kamu Cha, kembali ke tempatmu karena jam kerja berakhir tinggal 15 menit lagi" titah Pak Oryza
Dengan wajah ditekuk Icha pun kembali duduk di kubiknya.
"Menggemaskan sekali kamu Cha, lihat wajah cemberutmu serasa ingin diuyel-uyel pipi chubynya." batin Oryza
"Kasian deh ketahuan" ledek Vio saat Icha sudah duduk di kursinya
"Padahal aku udah janji untuk pulang cepat" keluh Icha dengan menelungkupkan wajahnya di atas meja.
"Janji ma siapa Cha?" tanya Kia kepo
"Cowokku lah" ketus Icha
...*****...
...Happy reading...
...Jangan lupa tinggalkan jejak ya dengan loke comment vote rate dan masukin ke favorite....
...Terima Kasih!...
👉Next part
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Zahra Zahra
makin kesini makin suka tor
2022-02-18
1
Rahma AR
mampir thor😁
2022-02-15
1
Ana_Mar
next
2022-02-11
1