"Cha kamu nangis" tanya Abizar
"Nggak aku lagi ketawa kho Bi" ujar Icha cemberut
Abizar langsung membawa Icha ke dalam pelukannya
"Menangislah! jangan menanggung beban sendiri, berbagilah denganku" ucap Abizar tulus
Icha yang awalnya sudah berhenti menangis karena malu ketahuan oleh Abizar, tangisnya pun pecah dalam dekapan Abizar.
Tanpa mereka sadari, ada dua pasang mata yang melihat keintiman Icha dan Abizar
Setelah puas meluapkan semua kesedihannya, Icha pun mengehentikan tangisannya
"Ayok ikut naik mobil aja, motornya simpan disini. Nanti aku telpon orang bengkel." ajak Abizar dan Icha pun menyetujui ajakan Abizar.
Sementara itu, Al berencana ke bar setelah mengantar Aisha untuk menghilangkan penat dan pikirannya yang berkecamuk. Namun netra pekatnya menangkap sosok yang selalu menghantui hari-harinya melintas di depannya.
Dengam rasa penasaran, Al mengikuti mobil yang didalamnya ada Icha dan Abizar.
Setelah 15 menit mengikuti mobil Abizar, terlihat mobil Abizar memasuki sebuah rumah berlantai dua dengan halaman yang tidak terlalu luas.
Terdengar suara anak kecil berteriak gembira menyambut kedatangannya
"Mamaaaa Papaaa"
Tak ingin berlama-lama melihatnya, Al pun langsung melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota.
"Ternyata dia sudah menikah dengan Abizar" batin Al
***
"Dika jangan teriak-teriak, kakak mau ganti baju dulu ya. Tolong temani kak Abizar" ucap Icha dan langsung disetujui oleh Dika
"Om jangan pegang-pegang pipi aku" larang Dika saat dia melihat Abizar ingin menjembil pipinya.
"Nggak kho, om cuma mau kasih Dika hadiah" bohong Abizar
"Hadiah apa om? apa itu lego atau mobil remot" todong Dika
"Kenapa kelakuannya mirip Icha padahal mukanya jiplakan Al"
"Dika maunya apa? nanti Dika pilih sendiri pengen hadiah apa, tapi boleh gak om pegang pipi kamu bentar aja" rayu Abizar
Dika terlihat menimang-nimang tawaran Abizar dengan menempelkan jempol dan jari telunjuk ke dagunya.
"Boleh om tapi om harus beliin Dika mobil remote, lego block dan excavator yang seperti di utub" terang Dika
"Pinter malak juga nih bocah pasti ajaran Icha"
"Oke deh nanti hari minggu kita jalan-jalan sama Kak Icha juga ya" Abizar pun menyetujui permintaan Dika
Dengan tanpa ragu, Abizar langsung menjembil pipi mulus Dika yang menggemaskan seperti bakpau.
Awwww
Dika berteriak kencang karena Abizar sedikit kencang menjembil pipi Dika karena saking gemasnya.
Bu Mira yang datang membawa minum untuk Abizar pun dibuat kaget dengan teriakan Dika
"Loh Dek kenapa pipinya merah" tanya Bu Mira
"Itu mah kata omnya, Dika harus mau dipegang pipi biar dikasih mainan" jujur Dika
Sedang Abizar hanya cengengesan malu ketahuan sama Bu Mira
"Maaf bu, saya suka khilaf kalau lihat pipi Dika. Gemesin banget" tutur Abizar
"Ada-ada saja, oh iya namanya siapa?" tanya Bu Mira
"Kenalkan tan, saya Abizar sahabat Icha tetangga di kampung" ujar Abizar
"Satu kampung? kamu tahu semua tentang Icha?" tanya Bu Mira dan Abizar hanya menganggukkan kepalanya.
"De panggilkan kakak dulu ya!" suruh Bu Mira pada Dika dan Dika pun langsung pergi mengikuti perintah Bu Mira.
Bu Mira duduknya menggeser mendekati Abizar
"Bagaimana orang tua Icha setelah kepergiannya" tanya Bu Mira penasaran
"Mereka baik tan" jawab Abizar
"Tante senang Icha ada disini tapi tante juga khawatir orang tua Icha mencarinya kemana-mana. Bagaimanapun, semarah apapun orang tua pada anaknya pasti mereka sangat mengkhawatirkan keadaan anaknya, makanya tante selalu menyuruh Icha untuk mengirim kabar pada orang tuanya" terang bu Mira
"Iya tan, makasih udah menjaga Icha selama ini" ucap Abizar
Terlihat Icha menuruni tangga bersama dengan Dika sambil Dika terus berceloteh menceritakan tentang sekolahnya.
Bu Mira dan Abizar pun menghentikan obrolan mereka
"Ayo nak Abizar makan malam dulu, tante tadi sudah menyiapkan untuk makan malam" ajak Bu Mira
"Iya Bi makan disini aja, daripada nanti kamu nyari warteg" timpal Icha
Abizar pun mau tidak mau mengikuti ajakan mereka.
Pak Bagas dan Bu Mira menyambut hangat kehadiran Abizar sehingga dia merasa nyaman berada di tengah-tengah keluarga baru Icha.
"Pantes aja Icha betah disini, orang-orangnya ramah dan hangat. Tidak seperti papanya yang keras pada anaknya"
Setelah makan malam selesai, Abizar langsung pamit pulang karena tadi Aisha terus menelponnya menyuruh Abizar datang ke apartementnya.
Sedangkan Icha dan Dika langsung masuk ke kamar setelah membereskan piring-piring kotor bekas makan dan mencucinya.
***
Seperti yang telah dijanjikan oleh Abizar, kini Dika dan Icha bersama Abizar mencari mainan yang Dika inginkan.
"Om boleh nambah thomas gak?" tanya Dika dengan puppy eyes nya
Dika yang melihat mata penuh pengharapan itu tidak tega untuk menolaknya.
"Iya gapapa, tapi cuma thomas aja ya nambahnya" ujar Abizar
"Makasih Om" seru Dika senang
Icha yang baru datang dari lorong sebelah malah bingung melihat Dika sumringah.
"Kenapa Bi?" tanya Icha
"Itu anakmu minta nambah mainan, lucu banget ekspesinya seperti lihat Icha kecil" jelas Abizar
"Jangan diturutin terus Bi, ini aja mainan yang kamu janjikan udah lebih dari cukup" omel Icha
"Gapapa kali Cha, jarang-jarang beliin mainan buat Dika" ucap Abizar
Terlihat Dika datang bersama seorang lelaki yang menggendongnya dan disampingnya seorang perempuan cantik dengan tinggi badan semampai.
Deg deg deg
Jantung Icha berdetak lebih kencang dari biasanya. Takut cemas bercampur jadi satu.
"Tidak tidak tidak, Al tidak boleh tahu kalau Dika putranya"
"Sayang ayo turun, nanti omnya berat" ajak Icha
"Bukan Dika yang minta gendong kho, tapi Om Al yang gak mau nurunin Dika kak" jelas Dika
"Gak papa, Dika gak berat" ujar Al dengan mata menatap lekat Icha
"Namanya dengan namaku saja sama, apa mungkin Dika? tapi kenapa manggil Kak pada Icha" batin Al
"Makasih Pak, tapi biar adik saya jalan saja" ucap Icha lalu mengambil Dika dari gendongan Al.
Flashback on
Dika terus meloncat-loncat ingin meraih mainan kereta api thomas yang letaknya di atas. Namun tangan kecilnya tidak bisa meraihnya, hingga datang seorang pria dewasa yang langsung memangkunya agar Dika dapat meraih sendiri mainan yang di inginkannya.
"Terima kasih Om" ucap Dika sesaat setelah mendapatkan apa yang diinginkanya
"Kenapa sendiri?" tanya Al
"Kak Icha sama Om Abi ada di sebelah sana Om" jawab Dika sambil menunjuk rak di sampingnya.
"Namanya siapa Dek?" tanya Al lagi
"Dika Om" jawab Dika
"Nama Om, Al. Ayo Om antar ke Kakakmu" ajak Al
"Om, Dika turun aja" ucap Dika
"Gak papa biar Om gendong saja" ucap Al
Flashback Off
Aisha masih saja diam dengan tatapan yang tidak bersahabat pada Icha. Sedangkan Abizar masih merangkai kata untuk memberikan alasan pada Aisha karena saat Aisha mengajaknya mencari kado untuk keponakannya, Abizar tidak bisa mengantarnya dengan alasan ada urusan.
"Abi apa ada yang mau dijelaskan" ucap Aisha.
"Kita ke cafe aja atau sambil makan biar nyaman" tawar Abizar
"Kakak aku lapar" rengek Dika sambil mengelus-elus perutnya.
Al langsung menuntun Dika dan mengajaknya pergi dari sana.
"Selesaikan dulu urusan kalian" ucap Al
Seketika Icha langsung mengejar Al yang malah membawa pergi Dika.
"Pak tunggu! mau dibawa kemana adik saya" teriak Icha yang membuat pengunjung yang lain melihat ke arahnya.
"Makan"
...*****...
...Tinggalkan jejak ya kawan! dengan like comment vote rate dan masukin juga ke favorite....
...Terima kasih...
👉Next part
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Novi Yantisuherman
Aisha bukannya pacar Abizar??? Ya
2023-07-06
2
Hera
suka ketuker nih dgn dika gede bacanya 🤭
2022-08-24
1
Kaisar Tampan
aku tidak suka komentar ya jadi aku beri like saja hehe
2022-07-02
1