Icha menghela nafas dalam mendengar permintaan maaf Al.
"Aku udah maafin kamu Al, tapi aku tidak ingin kamu mengungkit lagi apapun yang terjadi diantara kita. Karena itu hanya membuatku sakit" ucap Icha lalu memalingkan wajahnya keluar.
"Baiklah, apa kita masih bisa berteman?" tanya Al
"Hanya berteman" gumam Icha
"Iya" jawab Icha dengan tersenyum kecut
Sesampainya di basement, Icha cepat-cepat turun dari mobil Al karena takut ketahuan oleh karyawan lain. Namun tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat saat Icha turun dari mobil AL.
Al hanya menatap kepergian Icha dari dalam mobil. Hingga ada seseorang yang mengetuk jendela mobilnya.
Al pun segera membuka kaca jendela mobil dan melihat siapa yang mengetuk kacanya.
"Bisa kita bicara?"
"Masuklah"
Abizar segera masuk mobil dan duduk di bangku samping kemudi.
"Ada apa?" tanya Al
"Aku tidak mau berbasa-basi sama kamu Al atau aku panggil Dika saja" ucap Abizar
Al hanya mengangkat alisnya sebelah tanpa mau menjawab ucapan Abizar.
" Aku tahu kalau sebenarnya kamu Dika teman SMU-ku dan Icha. Kuharap kamu tidak lagi menyakiti Icha. Sudah cukup Icha menderita karena perbuatanmu, sampai dia tidak bisa meraih cita-citanya karena harus menanggung beban perbuatanmu."ucap Abizar
"Maksud kamu apa?" tanya Al bingung
"Jangan dekati Icha lagi kalau kamu hanya ingin menyakitinya." pungkas Abizar
"Aku tidak bermaksud begitu" sangkal Al
"Cih! kamu dekati Icha lagi baik-baikin dia lagi, sementara kamu sudah punya calon tunangan" cecar Abizar
"Maksud kamu?"
"Taulah! dari tadi hanya kata itu yang kamu katakan" gerutu Abizar
Karena malas menghadapi sikap Al, Abizar pun keluar mobil Al dengan terus menggerutu.
"Sebenarnya aku tahu maksud kamu Bi, tapi aku mendekati Icha karena ingin bersamanya lagi tidak seperti yang kamu tuduhkan. Adapun soal pertunangan, itu baru rencana belum ku setujui" gumam Al.
***
Sementara itu, Icha terus berlari kecil celingukan seperti maling yang lari takut tertangkap warga.
"Alhamdulillah gak ada yang lihat aku berangkat bareng Al" gumam Icha dengan mengelus dada berkali-kali.
"Kamu kenapa Cha?" tanya Kia heran
"Hhehehe...gapapa kho" jawab Icha
"Tumbenan Cha gak kesiangan" tanya Vio
"Icha kan anak rajin Vio, masa iya harus kesiangan" kilah Icha
"Iya deh yang anak rajin, tiap masuk kerja datang mepet pas jam masuk giliran pulang buru-buru" sindir Vio
"Ikh Vio mah suka bener deh kalau ngomong, tapi jangan bilang-bilang ya Vio! Umumin aja pake toa" canda Icha
"Sepertinya Icha udah balik dari semedinya Kia, sekarang mah udah bisa becanda lagi" ujar Vio senang
"Iya bener Vi, semenjak abis di cafe waktu itu jadi sering diem ya Vi" ungkap Kia membenarkan.
"Udah akh jangan godain Icha terus, mulai kerja yuk!" ajak Icha
"Aku mau ke pantry dulu bikin kopi, mau ikut gak?" ajak Kia
"Yuk akh aku juga ngantuk" sahut Vio
Sementara Vio dan Kia ke pantry, Icha sudah menyalakan komputernya hingga tanpa sadar ada seseorang yang berdiri di belakangnya.
Dengan sedikit membungkuk, Al melihat apa yang Icha kerjakan.
Saat menyadari Al sudah ada dibelakangnya, jantung Icha langsung berdisco ria membuat si empunya jadi salah tingkah.
"Masih suka nonton konser boyband ternyata" gumam Al
"Ngapain kamu kesini? jangan deket-deket aku donk" ujar Icha dengan pandangan lurus ke depan.
"Kenapa memang? aku lagi cek karyawanku" elak Al
"Iya tapi gak usah deket gini" gerutu Icha
Saking geramnya karena Al malah tidak merubah posisinya yang menunduk dengan kepala diatas bahu Icha meski tidak menempel, membuat Icha menengokkan kepalanya ke arah Al hingga tabrakan bibir pun tak dapat di elakkan lagi.
"Makasih morning kissnya" bisik Al
Kemudiam Al pun bangun dan berlalu pergi menuju ruangannya dengan senyum yang tersungging di bibirnya.
Sedangkan Icha masih mematung di tempatnya.
"Woy Cha sadar! Kesambet apa nih anak" ujar Kia yang baru datang dari pantry.
Icha yang tersadar karena guncangan dari Kia, tiba-tiba di berteriak, "Akhhh...memalukan"
"Berisik woyyy, pagi-pagi bikin gaduh" sentak Siska
"Kenapa sih Cha kayak orang kesambet aja" tanya Kia
"Aku malu Kia, tadi kan aku ketahuan lagi nonton konser pas nengok malah cium dia lagi" jelas Icha sambil menutup muka dengan kedua telapak tangannya.
"Ikhhh Icha... Kenapa kamu terus yang dapat rejeki nomplok? Aku juga pengen" gerutu Kia
"Udah sono ambil gih, aku gak mau barang bekas. Upsss" Icha langsung menutup mulutnya karena keceplosan.
"Maksud kamu Cha?"
"Kan bekas aku cium...hehehe" jawab Icha cengengesan
"Padahal aku yang barang bekas. Aku jadi minder kalau disuruh mencari pasangan"
***
Hari telah sore, Jam pulang kerja pun telah tiba. Karyawan berhambur pulang untuk mengistirahatkan badannya yang lelah setelah seharian bekerja. Begitupun dengan Icha dan kedua sahabatnya.
Karena hari ini ulang tahun Kia, diapun berjanji akan mentraktir Icha dan Vio di cafe yang biasa mereka kunjungi.
Kia terlihat sangat bahagia karena bisa merayakan ulang tahun bersama kedua sahabatnya. Apalagi selain mendapatkan ucapan selamat, Kia juga mendapatkan hadiah yang sudah disiapkan secara diam-diam oleh Icha dan Vio.
Sambil menunggu pesanan datang, mereka membuat permaianan dengan mengabsen pengunjung yang datang.
Misalkan Si A menebak saat hitungan ke sepuluh pengunjung yang datang laki-laki namun kenyataannya yang datang adalah perempuan maka Si A dinyatakan kalah dan mendapat hukuman dijembil pipi. Sedangkan jika tebakan Si A benar maka Si A yang akan menjembil pipi kedua sahabatnya.
Kini giliran Icha yang menebak kalau dalam hitungan sepuluh yang datang adalah perempuan. Namun baru juga menghitung sampai lima, Icha langsung menghentikan hitungannya saat melihat seorang gadis cantik bergelayut mesra di lengan kekar Al.
"Aku hanya temannya jadi tidak boleh cemburu" batin Icha
Kia dan Vio langsung misuh-misuh melihat pemandangan di depannya.
"Kalian tahu gak genks, ternyata nih cewek itu calon tunangan Pak Al" ucap Vio mulai bergosip.
"Masa sih? cantikan juga aku" ujar Kia
"PD-mu itu loh Kia Kia" sahut Vio. "Menurut kabar yang beredar ternyata Pak Al dan calon tunangannya itu sahabat dari kecil lho! Pantes saja mereka terlihat mesra banget ya!"
"Iya mereka memang sangat serasi" ujar Icha dengan tersenyum kecut
"Aku memang tidak ingin bersamanya lagi, tapi kenapa saat melihatnya bersama wanita lain hatiku sakit" batin Icha
Tak lama pesananpun datang hingga acara gosip pergosipan pun terhenti dan beralih dengan acara menghabiskan menu yang menggugah selera.
"Yang bener aja Cha, baso lobsternya ampe merah gitu. Kamu masukin semua cabe yang di mangkok?" seru Kia kaget
"Aku lagi pengen makan yang pedes-pedes Kia, biar hidupku gak terlalu pedes" jawab Icha
"Ngelantur nih anak. Udah aku pesenin aja lagi" sahut Kia
"Jangan pesen lagi, yang ini juga cukup. Please sekali ini aja" mohon Icha
Vio dan Kia pun saling berpandangan beradu pendapat lewat tatapan matanya.
"Ya udah tapi kuahnya jangan dimakan biar gak terlalu pedas" suruh Kia
Baru makan beberapa sendok saja muka Icha sudah berubah merah dengan keringat bercampur air mata yang mengalir deras.
Saat akan makan yang kelima sendoknya, mangkok bakso Icha ada yang mengambil dan diganti dengan yang baru.
"Jangan memaksakan diri kalau kamu memang tidak sanggup"
...*****...
👉Next part
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Erna Nurhasanah
karakternya icha seru ya, sakit sangat tapi bisa santai gk trs menye2 👍👍👍
2022-05-06
2
Mom FA
nanti aku mampir lagi ya kak sudah aku masukin fav 🤗
2022-02-03
0
Mom FA
salam dari in memories🙏
2022-02-02
1