Pak Oryza yang tidak sengaja mendengar percakapan Icha dan temannya menjadi kepo.
"Cha, emang kamu udah punya cowok?" tanya Pak Oryza yang tiba-tiba sudah ada di belakang Icha
"Eh bapak" Icha langsung duduk tegak sambil cengengesan karena malu ketahuan oleh atasannya.
"Bapak kepo ikh" ujar Kia yang memang sudah sangat akrab dengan Pak Oryza.
"Saya cuma penasaran, karena Icha selalu menghindar kalau saya dekati" terang Pak Oryza
"Lagian bapak,masih ada aku yang mau sama bapak kenapa malah suka sama Icha. Apa sih kurangnya aku coba" gerutu Kia
"Kamu gak ada kurangnya Kia tapi banyak lebihnya." ujar Pak Oryza yang membuat Kia senyam senyum, "kamu tuh kelebihan pedenya." lanjutnya
Kia yang tadinya tersenyum langsung cemberut mendengarnya.
"Awas aja Pak! ntar malah cinta mati sama aku" ancam Kia
Pak Oryza hanya mengendikkan bahunya tidak peduli dengan ancaman Kia yang dia anggap hanya sebagai omong kosong.
"Udah cepat kalian bereskan pekerjaan kalian. Setelah istirahat sholat, jam 18:30 harus sudah berkumpul di tempat" suruh Pak Oryza.
"Siap Pak Boss" ucap Icha Vio dan Kia sambil menghormat layaknya menghormat bendera.
***
Kini semuanya telah siap untuk menikmati hidangan makan malam di aula perusahaan yang telah disulap layaknya restoran mewah dengan panggung kecil di depan sana untuk acara live music.
Setelah acara makan malam dibuka oleh Ceo baru dengan menyampaikan sepatah dua patah kata, kini semuanya menikamti hidangan makan malam dengan diselingi canda tawa.
Al mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang sangat ingin dilihatnya. Setelah menemukannya, pandangan Al terkunci pada gadis cantik yang imut dan mengemaskan itu.
Terlihat Icha sedari tadi menunduk sambil memakan makanannya dengan sesekali dia menyembunyikan wajahnya di balik badan teman-temannya.
"Apaan sih Cha, selandap selundup gitu" gerutu Kia yang risih dengan kelakuan temannya.
"Diem napa Kia, kamu tuh gak pengertian banget sama aku" omel Icha
"Udah biarin Kia, dia mungkin sedang ngumpet takut dijadiin simpanan Ceo kita" goda Vio geli dengan kelakuan Icha.
"Ishh...kalian tuh sama aja gak sayang sama aku" gerutu Icha.
"Ck lama banget lagi acaranya, kalau pulang duluan boleh gak ya?" batin Icha
"Pede banget kamu Cha, belum tentu Pak Al ingat sama kamu. Udah deh gak usah lebay gitu" cela Siska Senior Icha
"Bener juga Mbak Sis, kenapa aku gak kepikiran kesana ya" Icha malah membenarkan ucapan Siska.
Al terus saja menatap Icha dari jauh, setiap gerakan Icha tak lepas dari pandangannya.
Kevin yang menyadari pandangan Al terpusat pada satu titik, akhirnya mengikuti arah pandang Al.
"Pantas saja dia sampai tidak berkedip, ternyata sedang melihat cewek cantik" batin Kevin
"Al gimana kalau cewek yang tadi pagi nabrak kamu, kita suruh nyanyi" cetus Kevin memberi ide pada Al untuk mengerjai Icha
"Boleh" sahut Al dengan pandangan masih mengarah pada Icha.
Kevin pun mendekati Mc dan membisikkan sesuatu. Mc pun langsung memanggil seseorang untuk menyumbangkan lagu.
"Baiklah teman-teman, sepertinya ada salah satu teman kita yang akan menyumbangkan sebuah lagu. Mari kita sambut Farisha Yumna" seru Mc dan diiringi tepuk tangan para hadirin.
"Cha, nama lo disebut tuh" ujar Vio menyenggol bahu Icha
"Udah cepetan naik panggung Cha" suruh Kia
"Tapi kan aku gak bisa nyanyi, lagipula kapan aku bilang mau nyanyi" sahut Icha
"Cepetan Cha ditungguin" Siska langsung menarik tangan Icha menuju panggung kecil
"Nyanyi yang merdu ya" ucap Siska dengan tersenyum miring
Dengan perasaan gugup Icha menaiki panggung, sudah lama sekali dia tidak naik ke atas panggung dan menghibur orang. Terakhir kali saat pentas seni perpisahan dia saat kelulusan SD.
Dengan sisa keberaniannya Icha berdiri di panggung kecil itu setelah sebelumnya mencocokkan nada.
Terdengar Icha mulai menyanyi lagu 'Kenangan Terindah' dari Samson dengan suara yang cukup merdu hingga membuat semua orang terpukau.
Aku yang lemah tanpamu
Aku yang rentan karena
Cinta yang t'lah hilang darimu
Yang mampu menyanjungku
Selama mata terbuka
Sampai jantung tak berdetak
Selama itu pun aku mampu untuk mengenangmu
Darimu (darimu), kutemukan hidupku
Bagiku (bagiku), kaulah cinta sejati
Yeah, huu, huu (darimu)
(Bagiku, engkaulah cinta sejati)
Bila yang tertulis untukku
Adalah yang terbaik untukmu
'Kan kujadikan kau kenangan
Yang terindah dalam hidupku
Namun takkan mudah bagiku
Meninggalkan jejak hidupmu
Yang t'lah terukir abadi
Sebagai kenangan yang terindah
Tak terasa bulir air mata menetes di pipinya. Kilas bayangan kebersamaannya dengan si culun menari-nari di benaknya. Icha sakit hati karena merasa dicampakkan oleh Al tapi sekaligus menyesal dengan kebodohannya mengikuti ajakan Marco untuk taruhan.
Icha benci dengan Al tapi jauh dari lubuk hatinya dia masih sangat mencintai Al.
Setelah menyelesaikan lagunya, Icha tidak kembali ke mejanya tapi menuju toilet.
Icha menangis di bilik toilet dengan membekap mulutnya sendiri agar suara tangisannya tidak terdengar oleh orang lain.
Setelah puas menangis, Icha mencuci mukanya agar tidak terlalu terlihat habis nangis.
📨 send to Kia
[Kia, aku langsung pulang ya! tadi ditelp sama tante kalau adikku rewel karena aku pulang telat]
Setelah mengirim pesan pada Kia, Icha pun keluar dari toilet dengan berjalan sambil menunduk. Namun baru beberapa langkah, langkah kakinya terhenti karena ada sepasang kaki dengan sepatu pantofel yang mengkilap menghadangnya.
Icha bergeser ke kiri, kaki itu pun ikut bergeser ke arah yang sama. Icha bergeser ke kanan, kaki itu pun mengikutinya.
"Maaf permisi, aku mau lewat" ucap Icha dengan kepala yang masih menunduk.
Karena tidak ada sahutan dari orang di depannya, Icha pun mendongakkan kepala ingin tahu siapa orang di depannya.
Tap
Pandangan keduanya pun bertemu namun Icha segera mengalihkan pandangannya.
"Bukannya orang ini yang tadi pagi aku tabrak, aduh mampus aku" batin mitha
"Maaf tuan, boleh saya lewat?" tanya Icha
Al hanya terdiam, dia masih melihat mata Icha yang sedikit.
"Tuan saya mau lewat, bisakah anda minggir?" seru Icha dengan tidak sabaran
Namun lagi-lagi Al masih tidak merespon ucapan Icha. Hingga akhirnya Icha pun hilang kesabaran.
"Tuan anda dengar gak sih saya ngomong, saya mau lewat. Tolong anda sedikit menggeser" seru Icha
"Apa kamu lupa? kalau kamu hutang padaku?" tanya Al
Icha mengeryit tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Ceo barunya.
"Maaf tuan, saya tidak pernah berhutang pada anda" ujar Icha
"Bagaimana punya hutang kalau ketemu aja baru tadi pagi, dasar bos aneh" gumam Icha pelan namun masih bisa di dengar oleh Al.
Al hanya menanggapinya dengan tersenyum miring.
"Kamu lupa kalau kamu hutang ciuman sama aku"
...*****...
...Happy reading...
...Tinggalkan jejak ya reader tersayang dengan like comment vote rate dan masukin juga ke favorite ya!...
👉Next part
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Sasa Al Khansa 💞💞
nah bener ini . biasanya kan begitu..
2022-12-23
2
Ana_Mar
next.
2022-02-11
0
auliasiamatir
behhh al
2021-12-19
1