18 Dasar BUCIN

Opik tidak tinggal diam, ia melihat kemarahan Damar semakin memuncak membuatnya berang.

Juga melihat Ratna yang menangis.

Dengan langkah yang panjang Opik menghampiri Damar dengan sekali tarikan tangan di lengan Damar. Opik meninju Damar dengan sangat keras, hingga merobek sudut bibir Damar.

BUGH

Darah segar membasahi bibir dan juga gigi gusinya. Tersungkur jatuh ke tanah, Damar mengusap sudut bibirnya yang terasa sakit dan meringis. Ia mengedarkan pandangannya, seraya tersenyum miring.

Ratna terperangah akan sikap Opik yang memukul Damar,

"Opik!” pekik Ratna.

Seketika keributan yang terjadi menarik rasa penasaran sebagian orang-orang pengunjung alun-alun kota.

Tak luput juga dari pengawasan kedua orang yang tengah mengawasi Damar dari jarak jauh, dengan memakai pakaian serba hitam, seperti seorang detektif. "Waduh! Kenapa jadi berantem Lan?” tanya rekannya kepada rekan yang sama-sama sedang mengawasi Damar.

"Diem bae Kir.!” hardik rekannya.

Orang yang di panggil Kir pun menatap rekannya, "Wulan-wulan! Kan kasihan orang yang sedang kita awasi.”

"Eh Bokir! Lo dodol banget si! Kalau kita samperin si Damar sekarang, kita bakal ketahuan, kalau kita lagi ngawasin pemuda itu! Lo kagak ingat, orang yang memberi perintah sama kita pesan apa?” rentetan pertanyaan Wulan membuat rekan mata-mata yang di utus untuk mengawasi Damar teringat akan pesan dari atasannya.

"Jangan sampai ketahuan!” jawab Bokir.

Wulan menjentikkan jarinya, "Nah tuh Lo tau! Udah diem bae disini dah!”

"Tapi kalau sampai parah?” tanya Bokir.

"Susshhh!” hardik Wulan. Kedua mata-mata itupun diam, dan kembali mengamati Damar yang tengah bersitegang.

"Cinta segitiga!” gumam Wulan. Membuat Bokir. manggut-manggut.

"Apa pun yang berlebihan akan mengurangi. Anak muda nggak mencintai cinta, tapi mencintai konsep. Hati-hati dengan cinta yang berkobar-kobar.” gumam Bokir.

Wulan melirik sekilas kepada Bokir, dan manggut-manggut, "Bener juga apa kata Lo. yah seenggaknya Lo emang udah berpengalaman, kan Lo udah kawin.”

"Lah, kamu kapan Lan?” tanya Bokir, yang jauh lebih tua dari Wulan 3 tahun.

"Tenang, gue masih 27 tahun, masih cerah hidup gue, Kir.” jawab Wulan.

"Heleh, Lo-gue, mentang-mentang dari Jakarta.” cibir Bokir.

"Lah kenapa jadi bahas gue si Lo Kir!” sewot Wulan. keduanya pun kembali mengamati Damar yang tengah bersitegang.

Damar segera beranjak dan langsung membalas pukulan Opik. BUGH

Opik Alamsyah jatuh tersungkur di atas rerumputan sintetis, dan menahan pipinya yang terasa ngilu.

"Kurangajar!” teriak Opik, sambil memegangi pipinya yang terkena tinju dari tangan Damar.

Kedua Pria yang tengah sama-sama tersulut emosi pun saling menatap dengan kebencian, "Dasar brengsek! Udik. Kampungan!” cecar Opik.

"Sudah cukup kalian menghinaku, sudah cukup atas pengkhianatan kalian, aku tidak selemah dan sebodoh yang kalian pikirkan!” murka Damar, ia lagi-lagi meninju waja Opik kali ini mengenai pelipis mata kanan Opik.

BUGH

Teman band Damar pun menghampirinya, dan melihat bibir Damar yang sudah mengeluarkan cairan merah.

"Damar.” seru Juna.

"Keparat!” teriak Opik, menahan sakit.

"Damar! Opik!” sergah Ratna, berdiri di tengah-tengah antara dua pria yang tengah di landa kemarahan.

"Sudah Mar, sudah!” seru teman Damar, menahannya agar tidak lagi berkelahi.

"Dan terlebih kamu Rat. Jangan lupa bahagia!” lanjut Damar mengacungkan jari telunjuknya kepada Ratna.

Opik ingin membalas pukulan Damar, namun Ratna lebih dulu mencegahnya. Lantas menarik paksa lengan Opik, hingga pria berjaket kulit itu, mau tidak mau menuruti langkah Ratna. Dan pergi meninggalkan Damar seraya mengacungkan telunjuk jarinya sebagai peringatan.

"Jangan lupa bahagia!” teriak Damar lagi, sesudah Ratna dan juga Opik semakin menjauh.

"Mar lambe (bibir) mu Mar.” kata Anwar teman band Damar, panik melihat bibir Damar berdarah.

Damar mengusap bibirnya yang berdarah, serta meringis menahan sakit.

"Opik jahanam!” gerutu Damar. Tidak ada lagi Damar yang pura-pura bodoh yang telah mengetahui perselingkuhan Opik dan juga Ratna.

Imam salah satu dari teman band Damar menepuk pundak Damar, mencoba memberinya kekuatan. "Sabar bro.”

"Aku pulang dulu guys.” ujar Damar, ia pun berjalan sambil menunduk menahan sakit akibat pukulan berat yang ia terima dari tangan Opik yang lebih dulu sudah meninggalkan alun-alun bersama Ratna.

Kedua orang yang di utus untuk memata-matai Damar pun tersenyum senang. Mereka sudah siap memberikan laporan kepada sang Tuan yang menyuruhnya untuk melakukan misi rahasia untuk terus mematai Damar.

"Sebenernya siapa Damar ini Lan? Kenapa kita disuruh buat mengawasi Damar?” tanya Bokir, pria yang berumur 30 tahun dan di tugaskan memata-matai Damar namun ia tidak tahu untuk apa misi dan visinya ini.

Wulan melirik tajam kearah rekannya, Wanita yang pernah bekerja sebagai pegawai intelejen itupun mencebikkan bibirnya, "Ck. Kita hanya ditugaskan untuk mengawasi si pemuda itu!” hardik Wulan.

"Leh. Di tanya gitu aja ketus banget jawabnya!” keluh Bokir, pria berkepala pelontos.

"Dasar judes!” cibir Bokir, mendapat pelototan tajam mantan pegawai intelejen yang secara khusus di tarik dari kerjaannya untuk mengawasi Damar.

"Lah serah gue!” celetuk Wulan, sambil berjalan Wulan tidak sadar ia menabrak seseorang, yang sedang berjalan dengan tergesa-gesa.

BUGH

Keduanya sama-sama terpental di atas rerumputan sintetis, Wulan memegangi pantatnya, serta mengumpat kesal, "Kalau jalan tuh pakai mata dong, ishh...”

Wulan pun menatap seorang pria yang sudah menabraknya sama-sama terjatuh di atas rumput.

"Da--mar!” pekik Wulan. Tertegun.

Damar mengerutkan keningnya mendengar wanita yang tidak ia kenal menyebut namanya. Damar menahan pantatnya yang sakit akibat terjatuh di atas rumput sintetis, juga memegangi bibir atasnya yang mulai membengkak.

Bokir yang berdiri tak jauh dari Wulan dan juga Damar tercengang dengan keduanya yang sama-sama terjatuh.

"Aih.. si Wulan mah kalau jalan sembrono!” gumam Bokir.

Damar berdiri dan mengulurkan tangannya di hadapan Wulan. Wulan tersadar ia sudah menabrak seseorang yang sedang dalam pengawasannya, gadis yang baru seminggu memotong rambut cokelatnya sebatas bahu ini, lantas melihat tangan Damar yang terulur ke hadapannya.

"Eh... Romantis bat dah tuh si Damar!” gumam Bokir lagi, melihat Damar mengulurkan tangannya di hadapan rekannya.

Dasar Wulan dingin, ia seolah tidak membutuhkan bantuan. Gadis yang lebih pantas di sebut wanita berusia 27 tahun ini mengacuhkan uluran tangan Damar. Dan berdiri dengan sendirinya.

Baginya rasa sakitnya tidak seberapa, di bandingkan pelatihan saat ia mengikuti pelatihan sebagai pegawai intelejen yang khusus di latih agar menjadi seorang Intel yang mumpuni. Melirik sekilas kearah Damar, Wulan melenggang pergi begitu saja.

Bukan hanya melenggang, Wulan juga mengumpati Damar, "Dasar BUCIN!” celetukan Wulan, saat melewati Damar yang masih termangu akan sikap aneh wanita yang di temuinya ini.

"Hey...” seru Damar memanggil Wulan, Damar berbalik badan melihat punggung wanita yang tidak di kenalnya. Ia ingin tahu apa maksud dari wanita ini mengatakan dengan jelas bahwa Damar seorang ‘Budak Cinta.

Namun seolah seruan Damar bagaikan seekor nyamuk. Wulan tidak mengindahkan suara Damar. Ia malah mencebikkan bibirnya, dingin menanggapinya.

"Dasar gadis angkuh!” gumam Bokir, melihat Wulan yang acuh terhadap bantuan Damar. Lantas pria berkepala pelontos ini pun menyusul langkah Wulan yang semakin menjauhi tempat Damar berdiri.

"Dasar wanita aneh!” gerutu Damar. Kilasan ingatannya memutar saat ia pernah menolong seorang Kakek tua yang pernah di tolongnya saat di depan jalanan kampus, tidak sengaja pula Damar bertemu dengan wanita angkuh yang sama persis dengan wanita yang memanggil Pria tua yang di tolongnya. Dengan menyebut ‘Kakek.

"Ah sebodoh amat!” lanjut Damar dan berjalan menuju parkiran motornya.

•••

Bersambung

Terpopuler

Comments

Surtinah Tina

Surtinah Tina

apa Wulan jodohnya damar.,

2022-04-15

0

Isrhay

Isrhay

waah. jgn" itu mata" kakeknya damar kayanya damar bakal di aku sbg cucunya & diksh jabatan

2022-04-12

0

Managarab Butar Butar

Managarab Butar Butar

buat Ratna nyesal mar

2022-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 01 •Sepenggal Kisah•
2 02 •Kakek misterius•
3 03 •Persetan•
4 04 •Orang Ketiga•
5 05 •Tega Menikung Teman•
6 06 •Kamu Sangat Egois•
7 O7 Belum juga berubah
8 08 Jangan Edan
9 09 Asmara yang Rumit
10 10 Astaghfirullah
11 11 Dusta
12 12 Cam kan itu!
13 13 Nyewa Tuyul
14 14 Hati sekeras baja
15 15 Saya manusia bukan malaikat
16 16 Alias berakhir
17 17 Cidro
18 18 Dasar BUCIN
19 19 Anjay memang
20 20 Buaya darat
21 21 Cilok
22 22 Tulang punggung keluarga
23 23 Sad boy
24 24 Berpikir rasional
25 25 Cucak Rowo
26 26 Move on
27 27 Memulai kerjasama
28 28 Pengemis tua
29 29 Mencium wanita asing
30 30 Macannya Intel
31 31 Cokelat meleleh
32 32 Nawang Wulan
33 33 Singkong rebus
34 34 Kali pertama
35 35 Demo karyawan
36 36 Kucing-kucingan
37 37 Beliau menangis
38 38 Tamak
39 39 Kartu AS
40 40 Berlian dalam lumpur
41 41 Otot kawat tulang besi
42 42 Marilah Sukses bersamaku
43 43 Motor butut
44 44 Kesederhanaan yang disyukuri
45 45 Tentang masa silam
46 46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47 47 Kamu cantik hari ini
48 48 Sawang sinawang
49 49 Senyumlah syukuri hidupmu
50 50 Doa orang tua
51 51 Bibirmu berdarah
52 52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53 53 Harapan besar menanti kita
54 54 Sandal jepit
55 55 Kebaikan tidak pernah bohong
56 56 Istri dan juga selingkuhan
57 57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58 58 Bento
59 59 Simpan saja air matamu
60 60 Pesawat tempur
61 61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62 62 Penyesalan yang tidak berarti
63 63 Landasan kekufuran
64 64 Kesopanan dan akal budi
65 65 Ethical Hacking
66 66 Musuh dalam selimut
67 67 Pemenang sejati
68 68 Hati itu wajahnya jiwa
69 69 Lebih baik banyak bersyukur
70 70 Permulaan permainan
71 71 Tergelincir dan jatuh
72 72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73 73 Menghubungkan silahturahmi
74 74 Jangan mudah berburuk sangka
75 75 Kebakaran jenggot
76 76 Ribuan kunang-kunang
77 77 Percaya kepada takdir
78 78 Mimpi mengerikan
79 79 Mendekatkan yang jauh
80 80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81 81 Krisis
82 82 Sikap tegas
83 83 Teman dan sahabat
84 84 Indahnya pengendalian
85 85 Inikah rasanya cemburu
86 86 Segelas kopi
87 87 Mati satu tumbuh seribu
88 88 Tiada ampun lagi
89 89 Menikmati kejutannya
90 90 Membongkar kejahatan
91 91 Keberanian separuh dari kemenangan
92 92 Cinta segitiga
93 93 Cintai apapun sewajarnya
94 94 Ungkapan hati
95 95 Emoji red heart
96 96 Keteguhan iman dan hati
97 97 Diam-diam menghanyutkan
98 98 Sang Jutawan
99 99 Cinta menghadirkan dua sisi
100 100 Wanita penghebatku
101 101 Kembang gula
102 102 Cinta itu sederhana
103 103 Permintaan seorang Ibu
104 104 Kini hanya tentangmu
105 105 Kardus misterius
106 106 Kaca mata kuda
107 107 Persidangan
108 108 Fatamorgana
109 109 Tak pernah terduga
110 110 Ikrar ijab Kabul
111 111 DamarWulan
112 112 Penyatuan dua insan
113 113 Semoga Istikomah
114 114 Kehidupan terus berputar
115 115 Arti kehidupan
116 116 Kamulah sejarahku
117 117 Mood booster
118 118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119 119 Inilah yang aku harapkan
120 120 Mesra yang tak tertahan
121 121 Jangan ganggu
122 122 Rumah legendaris
123 123 Tugu Pal Putih
124 124 Menemukanmu
125 125 Jangan pernah melupakanku
126 126 Jangan pernah menyerah
127 127 Mencari pelaku
128 128 Radiologi diagnostik
129 129 Penggerebekkan
130 130 Isteri Damar Mangkulangit!
131 131 Antara lega dan cemas
132 132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133 Pengumuman
134 133 Season 2: Kita lewati bersama
135 134 Season 2; Juragan cilor
136 135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137 136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138 137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139 138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140 139 Season 2; Perhatian karena sayang
141 140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142 141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143 Promosi karya baru
144 Pengumuman [promosi]
145 Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"
Episodes

Updated 145 Episodes

1
01 •Sepenggal Kisah•
2
02 •Kakek misterius•
3
03 •Persetan•
4
04 •Orang Ketiga•
5
05 •Tega Menikung Teman•
6
06 •Kamu Sangat Egois•
7
O7 Belum juga berubah
8
08 Jangan Edan
9
09 Asmara yang Rumit
10
10 Astaghfirullah
11
11 Dusta
12
12 Cam kan itu!
13
13 Nyewa Tuyul
14
14 Hati sekeras baja
15
15 Saya manusia bukan malaikat
16
16 Alias berakhir
17
17 Cidro
18
18 Dasar BUCIN
19
19 Anjay memang
20
20 Buaya darat
21
21 Cilok
22
22 Tulang punggung keluarga
23
23 Sad boy
24
24 Berpikir rasional
25
25 Cucak Rowo
26
26 Move on
27
27 Memulai kerjasama
28
28 Pengemis tua
29
29 Mencium wanita asing
30
30 Macannya Intel
31
31 Cokelat meleleh
32
32 Nawang Wulan
33
33 Singkong rebus
34
34 Kali pertama
35
35 Demo karyawan
36
36 Kucing-kucingan
37
37 Beliau menangis
38
38 Tamak
39
39 Kartu AS
40
40 Berlian dalam lumpur
41
41 Otot kawat tulang besi
42
42 Marilah Sukses bersamaku
43
43 Motor butut
44
44 Kesederhanaan yang disyukuri
45
45 Tentang masa silam
46
46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47
47 Kamu cantik hari ini
48
48 Sawang sinawang
49
49 Senyumlah syukuri hidupmu
50
50 Doa orang tua
51
51 Bibirmu berdarah
52
52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53
53 Harapan besar menanti kita
54
54 Sandal jepit
55
55 Kebaikan tidak pernah bohong
56
56 Istri dan juga selingkuhan
57
57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58
58 Bento
59
59 Simpan saja air matamu
60
60 Pesawat tempur
61
61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62
62 Penyesalan yang tidak berarti
63
63 Landasan kekufuran
64
64 Kesopanan dan akal budi
65
65 Ethical Hacking
66
66 Musuh dalam selimut
67
67 Pemenang sejati
68
68 Hati itu wajahnya jiwa
69
69 Lebih baik banyak bersyukur
70
70 Permulaan permainan
71
71 Tergelincir dan jatuh
72
72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73
73 Menghubungkan silahturahmi
74
74 Jangan mudah berburuk sangka
75
75 Kebakaran jenggot
76
76 Ribuan kunang-kunang
77
77 Percaya kepada takdir
78
78 Mimpi mengerikan
79
79 Mendekatkan yang jauh
80
80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81
81 Krisis
82
82 Sikap tegas
83
83 Teman dan sahabat
84
84 Indahnya pengendalian
85
85 Inikah rasanya cemburu
86
86 Segelas kopi
87
87 Mati satu tumbuh seribu
88
88 Tiada ampun lagi
89
89 Menikmati kejutannya
90
90 Membongkar kejahatan
91
91 Keberanian separuh dari kemenangan
92
92 Cinta segitiga
93
93 Cintai apapun sewajarnya
94
94 Ungkapan hati
95
95 Emoji red heart
96
96 Keteguhan iman dan hati
97
97 Diam-diam menghanyutkan
98
98 Sang Jutawan
99
99 Cinta menghadirkan dua sisi
100
100 Wanita penghebatku
101
101 Kembang gula
102
102 Cinta itu sederhana
103
103 Permintaan seorang Ibu
104
104 Kini hanya tentangmu
105
105 Kardus misterius
106
106 Kaca mata kuda
107
107 Persidangan
108
108 Fatamorgana
109
109 Tak pernah terduga
110
110 Ikrar ijab Kabul
111
111 DamarWulan
112
112 Penyatuan dua insan
113
113 Semoga Istikomah
114
114 Kehidupan terus berputar
115
115 Arti kehidupan
116
116 Kamulah sejarahku
117
117 Mood booster
118
118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119
119 Inilah yang aku harapkan
120
120 Mesra yang tak tertahan
121
121 Jangan ganggu
122
122 Rumah legendaris
123
123 Tugu Pal Putih
124
124 Menemukanmu
125
125 Jangan pernah melupakanku
126
126 Jangan pernah menyerah
127
127 Mencari pelaku
128
128 Radiologi diagnostik
129
129 Penggerebekkan
130
130 Isteri Damar Mangkulangit!
131
131 Antara lega dan cemas
132
132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133
Pengumuman
134
133 Season 2: Kita lewati bersama
135
134 Season 2; Juragan cilor
136
135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137
136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138
137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139
138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140
139 Season 2; Perhatian karena sayang
141
140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142
141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143
Promosi karya baru
144
Pengumuman [promosi]
145
Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!