20 Buaya darat

Damar pun menuruti perintah Ibunya, ia duduk di sofa usang ruang tamu. Bu Suci berjalan menuju dapur, lalu mengambil air dingin untuk mengompres luka anaknya.

Lantas mengambil kotak obat yang terdapat di almari kecil di ruang tengah. Belum hilang rasa kesal karena umpatan Ibunya. Sekarang giliran sang adik yang ikut terbangun akibat kegaduhan yang berasal dari ruang tamu.

"Walahhh- walahhh piye Mas Damar lambe(bibir)mu itu? Kok ngene?” tanya Danum, beringsut duduk di samping Damar yang enggan untuk menjawab pertanyaan Danum.

Damar diam, ia memejamkan matanya untuk menghindari pertanyaan lebih lanjut dari adiknya yang suka ingin tahu urusannya.

"Aku di cuekin ngene(gini) piye jal?” gerutu Danum.

Bu Suci pun kembali dengan membawa wadah berisikan air dingin dan handuk kecil serta sekotak obat dan duduk di samping kanan Damar.

"Kamu kok bangun cah bontot?” tanya Bu Suci pada Danum.

"Leh piye(gimana) nggak bangun wong ribut o.” jawab Danum menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.

"Sebenarnya Mas Damar kenapa toh Bu? Kok iso ngene(bisa gini)?” tanya Danum, jika ingin tahu lebih lanjut mengenai Kakaknya maka ia harus mengorek informasi dari sang Ibu.

"Tau nih si Mas mu! Di tanya apa? Jawabnya apa?” kata Bu Suci. Seraya memeras handuk kecil kapas mengompres lebam di bibir Damar.

"Memang Damar jawab apa Bu?” suara Damar lirih.

"Iya Bu. Mas Damar aja kaya nggak mengakui kalau Ibu bertanya apa? Jawabnya apa?” imbuh Danum.

"Mas Mu berkhayal, kalau Ibu dan Bapakmu memungutnya.” sahut Bu Suci.

"Huh! Sungguh t e r l a l u!” dengus Danum, menatap Damar dengan menyipitkan mata.

Bu Suci lantas membersihkan lebam di bibir anaknya yang membengkak seperti tersengat lebah hitam. Bu Suci menekan kasar membuat Damar mengerang sakit.

"Arhhkkkkk.... Sakit Bu.” teriak Damar, sambil merebut handuk kecil dari tangan Ibunya.

"Sshhh... Apa Ibu dendam sama Damar, karena Damar berkhayal begitu?” tanya Damar merasa bersalah kepada sang Ibu yang telah melahirkannya.

Bu Suci terdiam, ada yang sedang mengganggu pikirannya. Danum melihat sang Ibu hanya diam pun menatapnya dengan menahan rasa kantuk, rasa kantuk yang kemudian menjadi tatapan sendu. Perlahan Danum beralih posisi duduk di dekat Ibunya.

"Bu, sudahlah jangan pikirkan ucapan Mas Damar, mungkin Mas Damar lagi capek, atau lagi ada masalah sama Mbak Ratna,” ujar Danum, mencoba menjadi penengah antara Kakak serta Ibunya.

Bu Suci pun demikian, beliau merasa bersalah telah menghidupi keluarganya dengan kesukaran sebagai orangtua tunggal. Ada yang mengambang di kedua matanya, perlahan membasahi bulu matanya dan meneteskan eluh bening yang membawa kesedihan.

"Maafkan Ibu, Nang.” kata Bu Suci.

Damar menatap Ibunya, tatapannya kosong. Ia tak menyangka candaannya membuat hati Ibunya terluka. Ia ingin sekali menjadi anak yang berbakti, namun, nyatanya kini Damar merasa sudah menjadi anak durhaka, Damar lantas mendekati sang Ibu dan bersimpuh di kaki Ibunya,

"Maafin Damar Bu.” ujar Damar, di hadapan Ibunya.

Bu Suci meminta agar Damar beranjak seraya memegangi lengan putranya, namun Damar menggeleng sembari terus meminta maaf. "Maafkan Damar Bu.”

Bu Suci menggeleng, "Kamu nggak salah apa-apa Nak, kalau Ibu bisa memberikan lautan dan seluruh isinya Sudah Ibu berikan untuk kalian.”

Danum pun membelalakkan matanya, "Mati dong Bu!”

Damar mendelikan matanya kearah Danum, "Hushhh.. lanjut Bu jangan dengerin dia. Ngaco nih anak! Minta di petes kali yak!”

"Ih apaan! Emang aku kutu. Yang sebenarnya ngaco siapa? Hayo, siapa? Siapa!” balas Danum, mendengus dingin.

Bu Suci lagi-lagi hanya bisa menggeleng, tidak jadi melanjutkan kesedihannya. Melihat perdebatan kedua putranya selalu saja sukses membuat beliau mengembangkan senyum,

"Wes-- wes. Ndang (Sudah- sudah. Ayok) di obati luka mu Nang. Kalau nggak segera di obati malah jadi infeksi.” ujar Bu Suci.

Damar lantas menengadahkan wajahnya, menatap wajah teduh Ibunya. "Ibu udah maafin Damar?”

Bu Suci menghela nafas, "Maaf kenapa? Memang Ibu pernah bilang, kalau kamu salah?”

Damar menggeleng, "Nggak pernah!”

"Ya udah. Sini di obati. Terus habis ini, pada tidur.” pungkas Bu Suci.

Danum lebih dulu masuk kedalam kamarnya, untuk melanjutkan mimpinya yang terputus. Sementara Bu Suci masih menemani Damar untuk mengobati lukanya. Bu Suci masih penasaran darimana Damar mendapatkan luka itu.

"Jujur sama Ibu Nang?” ujar Bu Suci.

Damar yang tengah memakaikan salep pun menghentikan aktivitas tangannya yang memegang kaca dan salep, menatap Bu Suci yang duduk berjarak satu meter darinya.

"Opik yang melakukannya Bu.” jawab Damar jujur. Ia memang tidak bisa menyembunyikan apapun dari Ibunya.

"Opik!” seru Bu Sumi, seraya berpikir. Temen anaknya yang mana lagi. Sedangkan Damar gampang sekali bergaul dan mempunyai banyak teman.

"Opik siapa?” merasa tidak menemukan jawaban dalam pikirannya, membuat Bu Suci pasrah dan menanyakan siapa Opik.

Lagi Damar menghentikan aktivitas tangannya, ia menghela nafas. "Opik yang waktu itu main ke rumah, pas hujan-hujan pakai baju bola itu Bu!” jawab Damar, menjelaskan.

"Oh... Opik Alamsyah. Anaknya si Selamet yang kata kamu pemilik club' sepakbola!” seru Bu Suci.

Damar mengangguk membenarkan ucapan Ibunya.

"Jadi. Kenapa kamu bisa berantem sama dia?” tanya Bu Suci.

Enggan menjawab perihal pengkhianatan yang di lakukan Ratna dan juga teman sepermainan sepak bolanya. Membuat Damar memilih membisu.

Namun tidak bisa, kali ini ia tidak bisa mengelak dari pertanyaan Ibunya. Bagaimana pun jua, Ibunya harus tau.

"Damar sama Ratna putus Bu.” ungkap Damar.

Bu Suci menatap Damar dengan tatapan sendu,

"Sabar Nak, dia bukan jodohmu. Mungkin saja Allah sedang mempersiapkan jodoh terbaiknya untukmu.” nasehat seorang Ibu untuk anaknya.

"Amin.”

Damar mengedarkan pandangannya, menatap langit-langit rumahnya. Ia seperti ibarat melukis langit di awang-awang yang kelabu. Sejumput garam menabur luka tapi tak berdarah.

••

Mendengar suara kumandang adzan subuh, Damar terbangun dari mimpinya. Saat ini ia sudah menyandang status jones, alias jomblo ngenes.

"Anjir...” seru Damar, memegangi sudut bibirnya yang masih membengkak.

"Bangun Mar, kalau perlu buang saja rasa cintamu ke laut.” gumamnya. Ia pun beranjak dari pembaringan. Lalu mengambil handuk dan bersiap untuk mandi dan melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim.

Setelah berkutat di dalam kamar mandi selama sepuluh menit, Damar pun keluar dan mendapati Danum tengah duduk di kursi meja makan. "Udah bangun kamu Num?”

Danum berdiri dan mendekati Kakaknya yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi. Melihat wajah Damar dengan teliti, "Ternyata apa yang ku lihat semalem bukan mimpi toh!”

"Plak ...” Damar menampar pipi adiknya.

"Auw.. kenapa di geplak si Mas pipi manis ku ini. Sakit tau!” hardik Danum, sambil memegangi pipi kirinya yang mendapat tampolan dari tangan Damar.

"Biar kamu nggak mimpi lagi!”

"Nggak e Mas. Kok iso lambemu koyo kecokot boyo? (Kok bisa bibirmu kaya ke gigit buaya?)” tanya Danum.

Damar tidak bergeming, "Iya, anggap aja ini akibat ulah buaya!”

"Buaya darat, si Opik. Brengs*k!” lanjutnya dalam hati.

"Heeh ... Moso?” ucap Danum.

Jengah dengan tatapan adiknya, Damar pun menyingkirkan Danum yang berdiri tepat dihadapannya. "Awas! Aku mau sholat.”

Danum menggeleng, "Hemm... bener-bener dingin si Mas Damar.”

Usai sholat subuh berjamaah, dengan Ibu dan juga adiknya. Lantas Damar bersiap untuk melakukan rutinitasnya sehari-hari, untuk berjualan cilok.

Menyiapkan dandang dan juga memasang kabulator selang pada gas. Dengan di bantu Ibunya yang juga menyiapkan segala keperluan berdagang cilok untuk kedua anaknya.

Damar memang terkesan tidak berperasaan setelah putus. Namun di balik itu semua, ia berusaha keras untuk dapat keluar dari masa sulit itu.

Berharap ada sesosok bidadari yang dapat menyembuhkan lukanya yang tak berdarah.

•••

Bersambung

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

siapa ya tambatan hatinya damar,,🤔🤔🤔🤔🤔🤔

2022-10-29

0

rasman sp

rasman sp

korban ke egoisan orang tua kasian damar dan adiknya...memutus hubungan sama orang tua karena tidak di restui untuk menikah.

2022-05-22

0

Arya Adi Saputra

Arya Adi Saputra

kurang seru nicx

2022-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 01 •Sepenggal Kisah•
2 02 •Kakek misterius•
3 03 •Persetan•
4 04 •Orang Ketiga•
5 05 •Tega Menikung Teman•
6 06 •Kamu Sangat Egois•
7 O7 Belum juga berubah
8 08 Jangan Edan
9 09 Asmara yang Rumit
10 10 Astaghfirullah
11 11 Dusta
12 12 Cam kan itu!
13 13 Nyewa Tuyul
14 14 Hati sekeras baja
15 15 Saya manusia bukan malaikat
16 16 Alias berakhir
17 17 Cidro
18 18 Dasar BUCIN
19 19 Anjay memang
20 20 Buaya darat
21 21 Cilok
22 22 Tulang punggung keluarga
23 23 Sad boy
24 24 Berpikir rasional
25 25 Cucak Rowo
26 26 Move on
27 27 Memulai kerjasama
28 28 Pengemis tua
29 29 Mencium wanita asing
30 30 Macannya Intel
31 31 Cokelat meleleh
32 32 Nawang Wulan
33 33 Singkong rebus
34 34 Kali pertama
35 35 Demo karyawan
36 36 Kucing-kucingan
37 37 Beliau menangis
38 38 Tamak
39 39 Kartu AS
40 40 Berlian dalam lumpur
41 41 Otot kawat tulang besi
42 42 Marilah Sukses bersamaku
43 43 Motor butut
44 44 Kesederhanaan yang disyukuri
45 45 Tentang masa silam
46 46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47 47 Kamu cantik hari ini
48 48 Sawang sinawang
49 49 Senyumlah syukuri hidupmu
50 50 Doa orang tua
51 51 Bibirmu berdarah
52 52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53 53 Harapan besar menanti kita
54 54 Sandal jepit
55 55 Kebaikan tidak pernah bohong
56 56 Istri dan juga selingkuhan
57 57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58 58 Bento
59 59 Simpan saja air matamu
60 60 Pesawat tempur
61 61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62 62 Penyesalan yang tidak berarti
63 63 Landasan kekufuran
64 64 Kesopanan dan akal budi
65 65 Ethical Hacking
66 66 Musuh dalam selimut
67 67 Pemenang sejati
68 68 Hati itu wajahnya jiwa
69 69 Lebih baik banyak bersyukur
70 70 Permulaan permainan
71 71 Tergelincir dan jatuh
72 72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73 73 Menghubungkan silahturahmi
74 74 Jangan mudah berburuk sangka
75 75 Kebakaran jenggot
76 76 Ribuan kunang-kunang
77 77 Percaya kepada takdir
78 78 Mimpi mengerikan
79 79 Mendekatkan yang jauh
80 80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81 81 Krisis
82 82 Sikap tegas
83 83 Teman dan sahabat
84 84 Indahnya pengendalian
85 85 Inikah rasanya cemburu
86 86 Segelas kopi
87 87 Mati satu tumbuh seribu
88 88 Tiada ampun lagi
89 89 Menikmati kejutannya
90 90 Membongkar kejahatan
91 91 Keberanian separuh dari kemenangan
92 92 Cinta segitiga
93 93 Cintai apapun sewajarnya
94 94 Ungkapan hati
95 95 Emoji red heart
96 96 Keteguhan iman dan hati
97 97 Diam-diam menghanyutkan
98 98 Sang Jutawan
99 99 Cinta menghadirkan dua sisi
100 100 Wanita penghebatku
101 101 Kembang gula
102 102 Cinta itu sederhana
103 103 Permintaan seorang Ibu
104 104 Kini hanya tentangmu
105 105 Kardus misterius
106 106 Kaca mata kuda
107 107 Persidangan
108 108 Fatamorgana
109 109 Tak pernah terduga
110 110 Ikrar ijab Kabul
111 111 DamarWulan
112 112 Penyatuan dua insan
113 113 Semoga Istikomah
114 114 Kehidupan terus berputar
115 115 Arti kehidupan
116 116 Kamulah sejarahku
117 117 Mood booster
118 118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119 119 Inilah yang aku harapkan
120 120 Mesra yang tak tertahan
121 121 Jangan ganggu
122 122 Rumah legendaris
123 123 Tugu Pal Putih
124 124 Menemukanmu
125 125 Jangan pernah melupakanku
126 126 Jangan pernah menyerah
127 127 Mencari pelaku
128 128 Radiologi diagnostik
129 129 Penggerebekkan
130 130 Isteri Damar Mangkulangit!
131 131 Antara lega dan cemas
132 132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133 Pengumuman
134 133 Season 2: Kita lewati bersama
135 134 Season 2; Juragan cilor
136 135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137 136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138 137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139 138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140 139 Season 2; Perhatian karena sayang
141 140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142 141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143 Promosi karya baru
144 Pengumuman [promosi]
145 Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"
Episodes

Updated 145 Episodes

1
01 •Sepenggal Kisah•
2
02 •Kakek misterius•
3
03 •Persetan•
4
04 •Orang Ketiga•
5
05 •Tega Menikung Teman•
6
06 •Kamu Sangat Egois•
7
O7 Belum juga berubah
8
08 Jangan Edan
9
09 Asmara yang Rumit
10
10 Astaghfirullah
11
11 Dusta
12
12 Cam kan itu!
13
13 Nyewa Tuyul
14
14 Hati sekeras baja
15
15 Saya manusia bukan malaikat
16
16 Alias berakhir
17
17 Cidro
18
18 Dasar BUCIN
19
19 Anjay memang
20
20 Buaya darat
21
21 Cilok
22
22 Tulang punggung keluarga
23
23 Sad boy
24
24 Berpikir rasional
25
25 Cucak Rowo
26
26 Move on
27
27 Memulai kerjasama
28
28 Pengemis tua
29
29 Mencium wanita asing
30
30 Macannya Intel
31
31 Cokelat meleleh
32
32 Nawang Wulan
33
33 Singkong rebus
34
34 Kali pertama
35
35 Demo karyawan
36
36 Kucing-kucingan
37
37 Beliau menangis
38
38 Tamak
39
39 Kartu AS
40
40 Berlian dalam lumpur
41
41 Otot kawat tulang besi
42
42 Marilah Sukses bersamaku
43
43 Motor butut
44
44 Kesederhanaan yang disyukuri
45
45 Tentang masa silam
46
46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47
47 Kamu cantik hari ini
48
48 Sawang sinawang
49
49 Senyumlah syukuri hidupmu
50
50 Doa orang tua
51
51 Bibirmu berdarah
52
52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53
53 Harapan besar menanti kita
54
54 Sandal jepit
55
55 Kebaikan tidak pernah bohong
56
56 Istri dan juga selingkuhan
57
57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58
58 Bento
59
59 Simpan saja air matamu
60
60 Pesawat tempur
61
61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62
62 Penyesalan yang tidak berarti
63
63 Landasan kekufuran
64
64 Kesopanan dan akal budi
65
65 Ethical Hacking
66
66 Musuh dalam selimut
67
67 Pemenang sejati
68
68 Hati itu wajahnya jiwa
69
69 Lebih baik banyak bersyukur
70
70 Permulaan permainan
71
71 Tergelincir dan jatuh
72
72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73
73 Menghubungkan silahturahmi
74
74 Jangan mudah berburuk sangka
75
75 Kebakaran jenggot
76
76 Ribuan kunang-kunang
77
77 Percaya kepada takdir
78
78 Mimpi mengerikan
79
79 Mendekatkan yang jauh
80
80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81
81 Krisis
82
82 Sikap tegas
83
83 Teman dan sahabat
84
84 Indahnya pengendalian
85
85 Inikah rasanya cemburu
86
86 Segelas kopi
87
87 Mati satu tumbuh seribu
88
88 Tiada ampun lagi
89
89 Menikmati kejutannya
90
90 Membongkar kejahatan
91
91 Keberanian separuh dari kemenangan
92
92 Cinta segitiga
93
93 Cintai apapun sewajarnya
94
94 Ungkapan hati
95
95 Emoji red heart
96
96 Keteguhan iman dan hati
97
97 Diam-diam menghanyutkan
98
98 Sang Jutawan
99
99 Cinta menghadirkan dua sisi
100
100 Wanita penghebatku
101
101 Kembang gula
102
102 Cinta itu sederhana
103
103 Permintaan seorang Ibu
104
104 Kini hanya tentangmu
105
105 Kardus misterius
106
106 Kaca mata kuda
107
107 Persidangan
108
108 Fatamorgana
109
109 Tak pernah terduga
110
110 Ikrar ijab Kabul
111
111 DamarWulan
112
112 Penyatuan dua insan
113
113 Semoga Istikomah
114
114 Kehidupan terus berputar
115
115 Arti kehidupan
116
116 Kamulah sejarahku
117
117 Mood booster
118
118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119
119 Inilah yang aku harapkan
120
120 Mesra yang tak tertahan
121
121 Jangan ganggu
122
122 Rumah legendaris
123
123 Tugu Pal Putih
124
124 Menemukanmu
125
125 Jangan pernah melupakanku
126
126 Jangan pernah menyerah
127
127 Mencari pelaku
128
128 Radiologi diagnostik
129
129 Penggerebekkan
130
130 Isteri Damar Mangkulangit!
131
131 Antara lega dan cemas
132
132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133
Pengumuman
134
133 Season 2: Kita lewati bersama
135
134 Season 2; Juragan cilor
136
135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137
136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138
137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139
138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140
139 Season 2; Perhatian karena sayang
141
140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142
141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143
Promosi karya baru
144
Pengumuman [promosi]
145
Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!