17 Cidro

Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan

“Ku terima dengan ikhlas, bahwa kesalahan ku dalam memilih orang yang ku cintai. Disebabkan karena berasal dari ketidak hati-hatian ku.” gumam Damar.

Ganteng doang tidak menjamin pasangan setia. Bila hati sudah berdusta, maka takkan ada kisah asmara berikutnya, di tambah lagi perbedaan kasta di antara Damar juga Ratna.

Damar tak menampik memang dirinya lah yang sudah terlalu jauh untuk memikirkan masa depannya bersama dengan Ratna.

Ia juga tidak menampik pula rasa kecewa dan terluka karena pengkhianatan yang diterimanya. Juga ia ingin pembalasan dendam terhadap Pak Kusumo kian menggebu.

Satu minggu sudah ia tak bertemu dan bersua dengan Ratna, meskipun via telepon genggam. Hampir semua barang kenangannya bersama dengan Ratna ia serahkan kepada anak-anak didik RLS Juna. Yang tersisa hanya topi hitam pemberian Ratna yang sedang dipakainya.

Kini Damar sedang bernyanyi mencari pundi-pundi rupiah bersama dengan grup musiknya, terdiri dalam empat orang anak jalanan yang tergabung dalam grup band yang mereka juluki MJ ‘Jalanan Musik, tak terkecuali Juna.

Itulah kelebihan yang dimiliki Damar, paling tidak meskipun terlahir sederhana. Damar masih memiliki kelebihan dalam vokal suaranya yang berciri khas seperti suara Budi Doremi. Meskipun lagu yang selalu ia bawa bertemakan lagu Jawa Ambyar.

Seperti kali ini sebuah lagu, Cidro janji Ciptaan Almarhum Didi Kempot. Menggema di tengah-tengah alun kota Jogja, dengan iringan musik live.

♪♪♪

Wis sakmestine ati iki nelangsa

[Sudah semestinya hati ini merana]

Wong sing tak tresnani mblenjani janji

[Orang yang ku sayang mengingkari janji]

Apa ora eling nalika semana?

[Apa tak ingat waktu itu?]

Kebak kembang wangi jeroning dada

[Penuh bunga wangi di dalam dada]

Kepiye maneh iki pancen nasibku

[Bagaiaman lagi, ini memang nasibku]

Kudu nandang lara kaya mengkene

[Harus tersakiti seperti ini]

Remuk ati iki yen eling janjine

[Remuk hati ini jika ingat janjinya]

Ora ngira jebul lamis wae

[Tak ku kira ternyata hanya omong kosong]

Nelangsa terbuai asmara, Damar menyayikannya dengan segenap jiwa. Hingga tanpa sadar eluhnya membasahi pelupuk bulu matanya dengan cekatan ia mengusap matanya. Tidak ingin ada orang lain yang melihatnya dan menganggapnya lemah.

Liriknya pun sangat ambyar di dengar, seolah Cidro adalah perumpamaan hatinya yang terkhianati janji, dan nelangsa akibat perbedaan cinta dan harta.

Di antara kerumunan orang-orang yang menyaksikan penampilannya, Damar tidak sengaja melihat Ratna yang datang bersama dengan Opik.

Selesai sudah Damar bernyanyi, kini ia ingin menghampiri Ratna.

Damar teringat akan salah satu teman kuliah Ratna, bernama Alda seyogyanya Ratna mendekati Damar hanya untuk sekedar ingin mengenal Opik, anak pengusaha kaya yang juga pemilik club' sepakbola di kota Gudeg.

Sebelum Damar mendekati Ratna dan Opik.

Sudah lebih dulu Opik menggandeng tangan Ratna dan berniat membawanya pergi dari sana.

“RATNA!” seru Damar, memanggil Ratna. Sungguh ia ingin tahu, semudah inikah Ratna menggantikan posisi dirinya.

Apakah Ratna memang materialis dan semua yang pernah di ucapkan Ratna hanyalah tipu-tipu untuk mempermainkan perasaannya saja.

Damar tidak ingin mengemis cinta. Hanya saja Damar sedang mencari tahu perihal Ratna telah tega mengatakan perkataan saat di depan rumahnya.

Benarkah ucapan Ratna sungguh-sungguh berasal dari hatinya, atau memang takut dengan tentangan keras kedua orangtuanya, ataukah memang hatinya sudah benar-benar milik Opik.

Meskipun Damar bisa dikatakan sangat membenci Pak Kusumo akan tetapi tidak dengan Ratna. Damar berpikir, Ratna pasti tidak tahu apa-apa karena pada saat Kusumo berbuat licik terhadap Bapaknya, ia masih kecil.

"Kenapa aku bawa Ratna kesini!” gumam Opik. Ia sangat kesal, bisa-bisanya momen romantisnya bersama dengan Ratna tidak sengaja bertemu dengan Damar.

Ratna menghentikan langkahnya, Opik pun ikut berhenti, Ratna menatap genggaman tangan yang di genggam erat oleh tangan Opik.

Seolah Opik takut jikalau melepas genggaman tangannya, Ratna akan kembali bersama dengan Damar.

“Ku mohon Pik, hanya sebentar. Aku ingin menyelesaikan permasalahan ku dengan dia.” mohon Ratna.

Terpaksa Opik melepaskan genggaman tangannya, Ratna mulai berbalik badan. Ia melihat Damar tengah berdiri dengan memakai topi yang dulu Ratna berikan.

“Damar.” gumamnya.

Damar mulai berjalan kearah Ratna. Antara rasa kecewa, benci dan cinta menjadi perpaduan di dalam hatinya. Ia seolah semakin menggebu ingin sekali memeluknya erat lalu menghajarnya. Namun apalah daya bukan itu tujuannya.

Keduanya menepi dari keramaian, masih dengan pantauan Opik yang melihat dengan ketidaksukaan. Ingin rasa egonya segera menarik Ratna dan membawanya menjauhi Damar.

Tidak ada yang memulai membuka suara, entah itu Damar maupun Ratna. Keduanya sama-sama terdiam, menunduk sesekali mengangkat wajahnya. Mengedarkan pandangan melihat keramaian orang-orang yang berlalu lalang di sekitaran alun-alun.

“Maaf!” ucap Ratna.

Mereka sama-sama tertegun, menatap satu sama lain. Kemudian Ratna lah yang memilih memutuskan kontak pandangannya secara sepihak. Ratna menunduk.

“Kamu bener Mar, aku nggak bisa hidup tanpa harta orangtua, dugaanmu juga benar. Kalau aku memang lebih memilih dia,” ungkap Ratna.

Damar masih terdiam, ia tengah menyusun rasa sesak yang serasa berat untuk menerima kenyataan, bahwa inilah akhir dari kisah asmaranya. Damar tersenyum getir.

“Oke! Kamu pilih dia dan tinggalkan aku, semua janji yang pernah kamu ucapkan di pantai Parangtritis waktu itu hanya palsu ....” jeda beberapa detik Damar mengedarkan pandangannya. Dan kembali bersuara.

"Sudah berapa lama, kamu menjalin hubungan dengan Opik? Apa karena mentang-mentang aku orang miskin langsung kamu sakiti seperti ini Rat? Hahaha... Dusta Rat, semuanya hanya dusta!”

Cecar Damar mengeluarkan isi hatinya dan menertawakan dirinya yang sudah bersikap bodoh telah berjuang tapi nyatanya zong! Ia hanyalah kekasih yang tidak di anggap.

“Maafin aku Damar.” hanya itu yang dapat Ratna katakan, nyatanya memang bukan dari perjodohan Ratna dan Opik dekat. Mereka sudah lebih dulu berselingkuh persisnya lima bulan yang lalu.

Damar semakin geram akan sikap Ratna yang plinpan, ia pun berjalan menjauhi Ratna dan kemudian berbalik mendekati Ratna lantas mencengkeram kuat lengan Ratna. Hingga gadis di hadapannya meringis sakit.

"Kata maaf mu, nggak akan bisa menyembuhkan luka yang sudah kamu gores, Ratna!”

"Hiks...” Ratna mulai menangis.

Damar melepaskan genggaman tangannya di lengan Ratna yang di balut sweater.

"Please Na, jangan menangis. Simpan saja air matamu nanti. Apabila cowok yang kamu pilih nantinya akan mengkhianati mu juga,”

Ratna terhenyak atas ucapan Damar,

"Maafin aku Damar. kesalahanku padamu sudah terlalu besar,”

"Aku juga tidak bisa hidup dalam jurang kemiskinan denganmu.” benak Ratna, namun ia tak ingin mengungkapkan alasan yang sesungguhnya.

Damar melepas topi yang dikenakannya, lalu membuangnya ke sembarang arah dan terhempas di atas rerumputan sintetis alun-alun. Ratna melihat topi yang pernah ia berikan untuk Damar, yang sebenarnya topi itu untuk Opik.

‘Kalau aku mau, aku bisa membuat kamu sakit melebihi rasa sakit yang ada di hatiku ini, Ratna!' geram Damar dalam gelora batinnya.

"Lihat saja nanti Na, orang yang kamu sakiti dan kamu khianati ini. Akan berjaya dan mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dan setia dari kamu.”

Cecar Damar dengan segala rasa amarah yang semakin memuncak. Damar bisa saja menerima kenyataan bahwasannya ia harus menerima semua penghinaan orangtua Ratna, tapi yang lebih menyakitkan. Mengapa telah tega Ratna berselingkuh dengan teman yang di anggap Damar baik ternyata telah tega menikungnya.

•••

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

dasar cewek plin plan. semangat damar

2022-04-12

0

Managarab Butar Butar

Managarab Butar Butar

balas kejahatan kusumo damar melalui ratna

2022-04-11

0

Ernadina 86

Ernadina 86

sudah sudah sudah berakhir...ayo berjuang lagi perjalanan hidup masih panjang

2022-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 01 •Sepenggal Kisah•
2 02 •Kakek misterius•
3 03 •Persetan•
4 04 •Orang Ketiga•
5 05 •Tega Menikung Teman•
6 06 •Kamu Sangat Egois•
7 O7 Belum juga berubah
8 08 Jangan Edan
9 09 Asmara yang Rumit
10 10 Astaghfirullah
11 11 Dusta
12 12 Cam kan itu!
13 13 Nyewa Tuyul
14 14 Hati sekeras baja
15 15 Saya manusia bukan malaikat
16 16 Alias berakhir
17 17 Cidro
18 18 Dasar BUCIN
19 19 Anjay memang
20 20 Buaya darat
21 21 Cilok
22 22 Tulang punggung keluarga
23 23 Sad boy
24 24 Berpikir rasional
25 25 Cucak Rowo
26 26 Move on
27 27 Memulai kerjasama
28 28 Pengemis tua
29 29 Mencium wanita asing
30 30 Macannya Intel
31 31 Cokelat meleleh
32 32 Nawang Wulan
33 33 Singkong rebus
34 34 Kali pertama
35 35 Demo karyawan
36 36 Kucing-kucingan
37 37 Beliau menangis
38 38 Tamak
39 39 Kartu AS
40 40 Berlian dalam lumpur
41 41 Otot kawat tulang besi
42 42 Marilah Sukses bersamaku
43 43 Motor butut
44 44 Kesederhanaan yang disyukuri
45 45 Tentang masa silam
46 46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47 47 Kamu cantik hari ini
48 48 Sawang sinawang
49 49 Senyumlah syukuri hidupmu
50 50 Doa orang tua
51 51 Bibirmu berdarah
52 52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53 53 Harapan besar menanti kita
54 54 Sandal jepit
55 55 Kebaikan tidak pernah bohong
56 56 Istri dan juga selingkuhan
57 57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58 58 Bento
59 59 Simpan saja air matamu
60 60 Pesawat tempur
61 61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62 62 Penyesalan yang tidak berarti
63 63 Landasan kekufuran
64 64 Kesopanan dan akal budi
65 65 Ethical Hacking
66 66 Musuh dalam selimut
67 67 Pemenang sejati
68 68 Hati itu wajahnya jiwa
69 69 Lebih baik banyak bersyukur
70 70 Permulaan permainan
71 71 Tergelincir dan jatuh
72 72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73 73 Menghubungkan silahturahmi
74 74 Jangan mudah berburuk sangka
75 75 Kebakaran jenggot
76 76 Ribuan kunang-kunang
77 77 Percaya kepada takdir
78 78 Mimpi mengerikan
79 79 Mendekatkan yang jauh
80 80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81 81 Krisis
82 82 Sikap tegas
83 83 Teman dan sahabat
84 84 Indahnya pengendalian
85 85 Inikah rasanya cemburu
86 86 Segelas kopi
87 87 Mati satu tumbuh seribu
88 88 Tiada ampun lagi
89 89 Menikmati kejutannya
90 90 Membongkar kejahatan
91 91 Keberanian separuh dari kemenangan
92 92 Cinta segitiga
93 93 Cintai apapun sewajarnya
94 94 Ungkapan hati
95 95 Emoji red heart
96 96 Keteguhan iman dan hati
97 97 Diam-diam menghanyutkan
98 98 Sang Jutawan
99 99 Cinta menghadirkan dua sisi
100 100 Wanita penghebatku
101 101 Kembang gula
102 102 Cinta itu sederhana
103 103 Permintaan seorang Ibu
104 104 Kini hanya tentangmu
105 105 Kardus misterius
106 106 Kaca mata kuda
107 107 Persidangan
108 108 Fatamorgana
109 109 Tak pernah terduga
110 110 Ikrar ijab Kabul
111 111 DamarWulan
112 112 Penyatuan dua insan
113 113 Semoga Istikomah
114 114 Kehidupan terus berputar
115 115 Arti kehidupan
116 116 Kamulah sejarahku
117 117 Mood booster
118 118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119 119 Inilah yang aku harapkan
120 120 Mesra yang tak tertahan
121 121 Jangan ganggu
122 122 Rumah legendaris
123 123 Tugu Pal Putih
124 124 Menemukanmu
125 125 Jangan pernah melupakanku
126 126 Jangan pernah menyerah
127 127 Mencari pelaku
128 128 Radiologi diagnostik
129 129 Penggerebekkan
130 130 Isteri Damar Mangkulangit!
131 131 Antara lega dan cemas
132 132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133 Pengumuman
134 133 Season 2: Kita lewati bersama
135 134 Season 2; Juragan cilor
136 135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137 136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138 137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139 138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140 139 Season 2; Perhatian karena sayang
141 140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142 141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143 Promosi karya baru
144 Pengumuman [promosi]
145 Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"
Episodes

Updated 145 Episodes

1
01 •Sepenggal Kisah•
2
02 •Kakek misterius•
3
03 •Persetan•
4
04 •Orang Ketiga•
5
05 •Tega Menikung Teman•
6
06 •Kamu Sangat Egois•
7
O7 Belum juga berubah
8
08 Jangan Edan
9
09 Asmara yang Rumit
10
10 Astaghfirullah
11
11 Dusta
12
12 Cam kan itu!
13
13 Nyewa Tuyul
14
14 Hati sekeras baja
15
15 Saya manusia bukan malaikat
16
16 Alias berakhir
17
17 Cidro
18
18 Dasar BUCIN
19
19 Anjay memang
20
20 Buaya darat
21
21 Cilok
22
22 Tulang punggung keluarga
23
23 Sad boy
24
24 Berpikir rasional
25
25 Cucak Rowo
26
26 Move on
27
27 Memulai kerjasama
28
28 Pengemis tua
29
29 Mencium wanita asing
30
30 Macannya Intel
31
31 Cokelat meleleh
32
32 Nawang Wulan
33
33 Singkong rebus
34
34 Kali pertama
35
35 Demo karyawan
36
36 Kucing-kucingan
37
37 Beliau menangis
38
38 Tamak
39
39 Kartu AS
40
40 Berlian dalam lumpur
41
41 Otot kawat tulang besi
42
42 Marilah Sukses bersamaku
43
43 Motor butut
44
44 Kesederhanaan yang disyukuri
45
45 Tentang masa silam
46
46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47
47 Kamu cantik hari ini
48
48 Sawang sinawang
49
49 Senyumlah syukuri hidupmu
50
50 Doa orang tua
51
51 Bibirmu berdarah
52
52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53
53 Harapan besar menanti kita
54
54 Sandal jepit
55
55 Kebaikan tidak pernah bohong
56
56 Istri dan juga selingkuhan
57
57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58
58 Bento
59
59 Simpan saja air matamu
60
60 Pesawat tempur
61
61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62
62 Penyesalan yang tidak berarti
63
63 Landasan kekufuran
64
64 Kesopanan dan akal budi
65
65 Ethical Hacking
66
66 Musuh dalam selimut
67
67 Pemenang sejati
68
68 Hati itu wajahnya jiwa
69
69 Lebih baik banyak bersyukur
70
70 Permulaan permainan
71
71 Tergelincir dan jatuh
72
72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73
73 Menghubungkan silahturahmi
74
74 Jangan mudah berburuk sangka
75
75 Kebakaran jenggot
76
76 Ribuan kunang-kunang
77
77 Percaya kepada takdir
78
78 Mimpi mengerikan
79
79 Mendekatkan yang jauh
80
80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81
81 Krisis
82
82 Sikap tegas
83
83 Teman dan sahabat
84
84 Indahnya pengendalian
85
85 Inikah rasanya cemburu
86
86 Segelas kopi
87
87 Mati satu tumbuh seribu
88
88 Tiada ampun lagi
89
89 Menikmati kejutannya
90
90 Membongkar kejahatan
91
91 Keberanian separuh dari kemenangan
92
92 Cinta segitiga
93
93 Cintai apapun sewajarnya
94
94 Ungkapan hati
95
95 Emoji red heart
96
96 Keteguhan iman dan hati
97
97 Diam-diam menghanyutkan
98
98 Sang Jutawan
99
99 Cinta menghadirkan dua sisi
100
100 Wanita penghebatku
101
101 Kembang gula
102
102 Cinta itu sederhana
103
103 Permintaan seorang Ibu
104
104 Kini hanya tentangmu
105
105 Kardus misterius
106
106 Kaca mata kuda
107
107 Persidangan
108
108 Fatamorgana
109
109 Tak pernah terduga
110
110 Ikrar ijab Kabul
111
111 DamarWulan
112
112 Penyatuan dua insan
113
113 Semoga Istikomah
114
114 Kehidupan terus berputar
115
115 Arti kehidupan
116
116 Kamulah sejarahku
117
117 Mood booster
118
118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119
119 Inilah yang aku harapkan
120
120 Mesra yang tak tertahan
121
121 Jangan ganggu
122
122 Rumah legendaris
123
123 Tugu Pal Putih
124
124 Menemukanmu
125
125 Jangan pernah melupakanku
126
126 Jangan pernah menyerah
127
127 Mencari pelaku
128
128 Radiologi diagnostik
129
129 Penggerebekkan
130
130 Isteri Damar Mangkulangit!
131
131 Antara lega dan cemas
132
132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133
Pengumuman
134
133 Season 2: Kita lewati bersama
135
134 Season 2; Juragan cilor
136
135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137
136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138
137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139
138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140
139 Season 2; Perhatian karena sayang
141
140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142
141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143
Promosi karya baru
144
Pengumuman [promosi]
145
Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!