06 •Kamu Sangat Egois•

Hari minggu...

Salah satu andalan wisata Kota Yogyakarta adalah Pantai Parangtritis. Tepatnya Pantai Parangtritis berada di Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini terletak sekitar 27 km arah selatan Yogyakarta.

Pemandangan Pantai Parangtritis sangat memesona. Di sebelah kiri, terlihat tebing yang sangat tinggi. Di sebelah kanan, bisa dilihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga gempuran ombak yang datang setiap saat. Pantai bersih dengan buih-buih putih bergradasi abu-abu dan kombinasi hijau sungguh elok.

Kemolekan pantai serasa sempurna di sore hari. Di sore hari, juga bisa dilihat matahari terbenam yang merupakan saat sangat istimewa. Lukisan alam yang sungguh memesona.

Semburat warna merah keemasan di langit dengan kemilau air pantai yang tertimpa matahari sore menjadi pemandangan memukau. Rasa hangat berbaur dengan lembutnya hembusan angin sore, melingkupi seluruh tubuh. Seakan tersihir siapapun urban yang sedang menyaksikan secara perlahan matahari seolah-olah masuk ke dalam hamparan air laut.

Banyaknya wisatawan yang selalu mengunjungi Pantai Parangtritis ini membuat pantai ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Di Pantai Parangtritis ini bisa juga menyaksikan kerumunan anak-anak bermain pasir.

Tua muda menikmati embusan segar angin laut. Siapa saja juga bisa naik kuda atau angkutan sejenis andong yang bisa membawa wisatawan ke area karang laut yang sungguh sangat indah.

Tiga hari berlalu, dan kini hari minggu. Hari dimana Ratna ingin menemui Damar, pacar yang sudah satu tahun di jalaninya secara sembunyi-sembunyi. Damar sudah menawarkan untuk menjemputnya, namun Ratna menolak, dengan alasan takut orang tuanya terkhusus sang Ayah akan mengetahui jika ia masih menjalin kasih dengan pria yang jelas-jelas sudah di tentangnya.

23 tahun Ratna Monalisa hidup sebagai putri seorang juragan tanah yang sangat kaya, ia juga berkuliah di salah satu universitas bergengsi dalam naungan atas nama Ayah yang di panggilnya Papi. Ratna hidup bagaikan dalam sangkar emas, semua keinginannya terwujud hanya dengan mengatakan pada sang Ibu, yang ia panggil Mami.

Namun, suatu saat gadis yang hidupnya serba ada, serba terpenuhi keinginannya. Bertemu dengan seorang pemuda yang sudah menolongnya saat ia berenang di pantai Parangtritis ini.

Ratna saat ini tengah berdiri di bibir pantai, mengingat kembali kenangan lama.

Kenangan saat Damar menyelamatkannya, sejak saat itu pula. Damar dan Ratna saling bertukar nomor telepon. Hingga membuat hatinya luluh akan sikap manis Damar padanya. Semilir angin sore di pantai Parangtritis, juga deburan ombak yang tenang menghanyutkan pikirannya dalam angan dan khayal.

Ratna menyukai Damar, menurutnya Damar adalah Pria yang pendiam namun sangat romantis dan baik. Dan membuat hatinya melumer. Menurutnya Damar adalah sosok pemuda yang jujur. Entah ada perasaan lain juga tentang Damar, antara cinta atau hanya sekedar kasihan.

Namun, kini seolah perasaan Ratna benar-benar diuji. Atas perjodohannya dengan Opik, yang tidak lain Ratna kenal sebagai teman Damar juga.

Ratna sangat dilema, apakah memang rasanya hanya sekedar kasihan kepada Damar. Apakah ia harus memupus angan-angan dan janji yang pernah terucap bersama Damar. Semuanya, rasa yang telah tercipta antara dirinya dan juga Damar tidak mungkin bertahan lama.

“Ratna!!” suara Damar membuyarkan lamunannya.

Ia berbalik badan, melihat damar yang baru tiba.

Damar sudah berdiri di samping Ratna, ia mengatur nafasnya karena habis berlari kecil, setelah beberapa saat dapat menetralisir deru nafasnya, Damar berujar. “Maaf Na aku telat. Tadi aku habis nganter pesanan dulu, karena satu arah,”

Ratna tersenyum simpul, ia memahami Damar menjadi tumpuan keluarganya.

“Nggak pa-pa, aku ngerti kok,”

“Kamu udah lama Na?” tanya Damar.

Ratna kembali melihat birunya air laut yang kemilau dengan sorot cahaya jingga kemerahan.

“Belum terlalu lama juga,”

“Kita duduk yuk, biar ngobrolnya enak,” ajak Damar, ia sedikit membungkukkan punggungnya. Namun belum sempurna ia hendak duduk di atas pasir, Ratna sudah lebih dulu menaruh kepalanya di pundak Damar.

Damar pun terhenyak, ia melingkarkan tangannya memeluk pundak Ratna. Sayu-sayu Damar mendengar Ratna menangis, membuatnya merasa sedih. Namun tidak ada suara yang keluar dari bibir Damar, Pria berkemeja flannel ini membiarkan pujaan hatinya melampiaskan tangisnya.

Setelah lebih tenang, perlahan Damar membawa Ratna untuk duduk di atas pasir pantai.

“Aku harus gimana Damar?” suara parau Ratna, masih menunduk.

“Gimana apanya?” tanya Damar, yang belum mengerti akan maksud yang di ungkapkan gadis berambut panjang ini.

“Maafin aku Mar,” ujar Ratna, lirih Ratna bersuara diselingi dengan deburan ombak tapi masih bisa di dengar oleh Damar.

“Maaf? Kamu salah apa?” tanya Damar, ingatannya kembali mengingatkan saat di depan gerbang rumah orang tua Ratna. “Apa maaf soal kamu sama Opik?” imbuh Damar.

“Aku nggak bisa ninggalin kamu ataupun dia, aku cinta sama kamu. Tapi Opik pilihan kedua orang tuaku,” ungkap Ratna.

Ungkapan Ratna, membuat jantung Damar berdetak lebih cepat. Ia ingin menuli, dengan ucapan yang baru saja keluar dari bibir gadis berbaju marun lengan panjang, serta jins sebatas betis.

Damar masih diam, ia bergeming seolah ada deburan ombak menghantam relung hatinya.

“Aku harus bagaimana Damar, aku nggak bisa memilih salah satu diantara kamu dan juga Opik.” lagi Ratna mercacau dengan segala kegundahan hatinya.

Kenapa rasanya sakit Na? Aku lebih suka jika kamu harus memilih salah satunya. Kenapa kamu bisa seegois ini? batin Damar meratap.

“Jawabannya gampang Na,” suara Damar menguar, meskipun kelu yang ia rasakan, tatapannya fokus menatap deburan ombak. Damar dapat melihat dari ekor matanya, Ratna sedang menatap dirinya.

“Sebenarnya kamu tinggal pilih aku atau dia,” ujar Damar, Ratna masih diam.

Beralih menatap Ratna.

“Tapi malah kamu pilih kedua- duanya, nggak bisa! Kamu harus pilih salah satunya, dia atau aku yang selalu setia.” ungkap Damar, membuat pilihan untuk Ratna. Menatap dalam manik mata gadis berambut panjang yang sedang menatapnya pula.

“Apa kamu cinta sama aku Mar?” tanya Ratna menahan isak tangisnya.

Hati Damar semakin larut dalam dilema, mendengar pertanyaan Ratna, Ratna beranjak dari duduknya di atas pasir abu-abu, “Apa kamu rela jika aku bersanding dengannya,” lanjut Ratna.

Damar memegang kedua pipinya yang sudah basah karena Ratna semakin larut dalam derai air mata.

“Lalu apa kamu rela meninggalkan orangtuamu, dan hidup seadanya denganku? Sampai waktunya aku sukses nanti.” Damar balik bertanya, sanggupkah jika gadis yang sudah biasa hidup dalam sangkar emas, mau hidup susah bersama dengannya.

Tidak mendapat jawaban, membuat Damar menyimpulkan bahwa memang rasa cinta Ratna tidak setulus yang diharapkan. “Aku sudah tau apa jawaban mu Na?”

“Beri aku waktu Mar,” jawab Ratna, menyela prasangka Damar.

Matahari kian tenggelam di ufuk barat, rona merah telah tergantikan dengan semburat ke abu-abuan. Diam membisu tiada yang membuka suara diantara Damar maupun Ratna. Keduanya sama-sama larut dalam pikiran masing-masing.

Berdiri mematung menghadap laut, dengan menyadarkan kepalanya di bahu Damar. Ratna berharap keputusannya nanti tidak akan menyakiti perasaan siapa pun.

Sementara Damar gamang, ia dilema. Perasaannya sudah semakin dalam kepada gadis yang kini tengah menyandarkan kepalanya.

“Rat, sedalam apa perasaan mu padaku?” tanya Damar memecahkan keheningan, Damar masih menatap riak gelombang air laut yang cukup tenang.

“Sedalam lautan!” celetuk Ratna. Membuat Damar mengulum senyum.

“Mungkinkah jawabanmu sungguh-sungguh Na, jangan buat aku berharap dengan ucapan mu itu. Sekalipun keputusan yang kamu ambil lebih memilihnya, jikalau nanti kamu tak bahagia jangan pernah ingatkan aku akan semua janji palsu mu,” kata Damar. Ia kembali teringat akan rencana Opik menikahi Ratna hanya untuk hartanya saja, namun Damar tak ingin mengadu karena tentu saja Ratna tidak akan percaya begitu saja dengan ucapannya.

Ratna menjauhkan kepalanya dari pundak Damar, ia juga tidak tahu seperti apa sebenarnya hatinya untuk Damar. Kenapa seolah hati dan mulutnya sangat berbeda, ia ingin berkata manis dihadapan Damar.

Akan tetapi, hatinya tidak ingin lebih merasa bersalah pada laki-laki yang telah menolongnya.

“Kalau aku melakukan itu, maka kamu boleh menghinaku semau mu, Damar.” ucap Ratna, ia tidak ingin lebih membuat Damar berharap padanya, juga tidak bisa melepas Damar begitu saja.

“Kamu sangat egois Na.” benak Damar bermonolog, entah kenapa meskipun hatinya sudah merasakan sakit akibat keegoisan Ratna, namun hatinya seolah terikat kepada gadis ini.

"Cinta ini membodohi ku, menutup akal sehatku untuk mengikuti kemauan mu Na,” ujar Damar, masih menatap deburan ombak yang semakin menghanyutkan pikiran.

Dari ekor matanya, Damar dapat melihat Ratna sedang menatapnya.

"Bersabarlah Damar,” ujar Ratna.

Damar menyunggingkan senyuman getir..

"Sampai kapan kamu akan menguji hatiku Na?” perlahan Damar membuang tatapan muka menatap deburan ombak, dan menatap kepada Ratna.

Ratna tidak dapat menjawab pertanyaan Damar. Sepenuhnya Ratna menyadari bahwa dirinya memang egois..

•••

Bersambung...

Terpopuler

Comments

dementor

dementor

cari cewek lain saja damar.. jangan mau jadi orang tolol.. wanita banyak bro.. come on bro!!!

2022-11-10

1

ċḧäńďäńï qʳᶠ

ċḧäńďäńï qʳᶠ

wes Mar tinggalen wae wedokan koyok ngono

2022-04-10

0

Ernadina 86

Ernadina 86

tinggalin aja jangan membuat dirimu susah...hidup aja sudah susah jangan dibikin susah lagi kasian ibumu Damar nanti terkena imbasnya

2022-03-31

1

lihat semua
Episodes
1 01 •Sepenggal Kisah•
2 02 •Kakek misterius•
3 03 •Persetan•
4 04 •Orang Ketiga•
5 05 •Tega Menikung Teman•
6 06 •Kamu Sangat Egois•
7 O7 Belum juga berubah
8 08 Jangan Edan
9 09 Asmara yang Rumit
10 10 Astaghfirullah
11 11 Dusta
12 12 Cam kan itu!
13 13 Nyewa Tuyul
14 14 Hati sekeras baja
15 15 Saya manusia bukan malaikat
16 16 Alias berakhir
17 17 Cidro
18 18 Dasar BUCIN
19 19 Anjay memang
20 20 Buaya darat
21 21 Cilok
22 22 Tulang punggung keluarga
23 23 Sad boy
24 24 Berpikir rasional
25 25 Cucak Rowo
26 26 Move on
27 27 Memulai kerjasama
28 28 Pengemis tua
29 29 Mencium wanita asing
30 30 Macannya Intel
31 31 Cokelat meleleh
32 32 Nawang Wulan
33 33 Singkong rebus
34 34 Kali pertama
35 35 Demo karyawan
36 36 Kucing-kucingan
37 37 Beliau menangis
38 38 Tamak
39 39 Kartu AS
40 40 Berlian dalam lumpur
41 41 Otot kawat tulang besi
42 42 Marilah Sukses bersamaku
43 43 Motor butut
44 44 Kesederhanaan yang disyukuri
45 45 Tentang masa silam
46 46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47 47 Kamu cantik hari ini
48 48 Sawang sinawang
49 49 Senyumlah syukuri hidupmu
50 50 Doa orang tua
51 51 Bibirmu berdarah
52 52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53 53 Harapan besar menanti kita
54 54 Sandal jepit
55 55 Kebaikan tidak pernah bohong
56 56 Istri dan juga selingkuhan
57 57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58 58 Bento
59 59 Simpan saja air matamu
60 60 Pesawat tempur
61 61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62 62 Penyesalan yang tidak berarti
63 63 Landasan kekufuran
64 64 Kesopanan dan akal budi
65 65 Ethical Hacking
66 66 Musuh dalam selimut
67 67 Pemenang sejati
68 68 Hati itu wajahnya jiwa
69 69 Lebih baik banyak bersyukur
70 70 Permulaan permainan
71 71 Tergelincir dan jatuh
72 72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73 73 Menghubungkan silahturahmi
74 74 Jangan mudah berburuk sangka
75 75 Kebakaran jenggot
76 76 Ribuan kunang-kunang
77 77 Percaya kepada takdir
78 78 Mimpi mengerikan
79 79 Mendekatkan yang jauh
80 80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81 81 Krisis
82 82 Sikap tegas
83 83 Teman dan sahabat
84 84 Indahnya pengendalian
85 85 Inikah rasanya cemburu
86 86 Segelas kopi
87 87 Mati satu tumbuh seribu
88 88 Tiada ampun lagi
89 89 Menikmati kejutannya
90 90 Membongkar kejahatan
91 91 Keberanian separuh dari kemenangan
92 92 Cinta segitiga
93 93 Cintai apapun sewajarnya
94 94 Ungkapan hati
95 95 Emoji red heart
96 96 Keteguhan iman dan hati
97 97 Diam-diam menghanyutkan
98 98 Sang Jutawan
99 99 Cinta menghadirkan dua sisi
100 100 Wanita penghebatku
101 101 Kembang gula
102 102 Cinta itu sederhana
103 103 Permintaan seorang Ibu
104 104 Kini hanya tentangmu
105 105 Kardus misterius
106 106 Kaca mata kuda
107 107 Persidangan
108 108 Fatamorgana
109 109 Tak pernah terduga
110 110 Ikrar ijab Kabul
111 111 DamarWulan
112 112 Penyatuan dua insan
113 113 Semoga Istikomah
114 114 Kehidupan terus berputar
115 115 Arti kehidupan
116 116 Kamulah sejarahku
117 117 Mood booster
118 118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119 119 Inilah yang aku harapkan
120 120 Mesra yang tak tertahan
121 121 Jangan ganggu
122 122 Rumah legendaris
123 123 Tugu Pal Putih
124 124 Menemukanmu
125 125 Jangan pernah melupakanku
126 126 Jangan pernah menyerah
127 127 Mencari pelaku
128 128 Radiologi diagnostik
129 129 Penggerebekkan
130 130 Isteri Damar Mangkulangit!
131 131 Antara lega dan cemas
132 132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133 Pengumuman
134 133 Season 2: Kita lewati bersama
135 134 Season 2; Juragan cilor
136 135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137 136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138 137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139 138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140 139 Season 2; Perhatian karena sayang
141 140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142 141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143 Promosi karya baru
144 Pengumuman [promosi]
145 Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"
Episodes

Updated 145 Episodes

1
01 •Sepenggal Kisah•
2
02 •Kakek misterius•
3
03 •Persetan•
4
04 •Orang Ketiga•
5
05 •Tega Menikung Teman•
6
06 •Kamu Sangat Egois•
7
O7 Belum juga berubah
8
08 Jangan Edan
9
09 Asmara yang Rumit
10
10 Astaghfirullah
11
11 Dusta
12
12 Cam kan itu!
13
13 Nyewa Tuyul
14
14 Hati sekeras baja
15
15 Saya manusia bukan malaikat
16
16 Alias berakhir
17
17 Cidro
18
18 Dasar BUCIN
19
19 Anjay memang
20
20 Buaya darat
21
21 Cilok
22
22 Tulang punggung keluarga
23
23 Sad boy
24
24 Berpikir rasional
25
25 Cucak Rowo
26
26 Move on
27
27 Memulai kerjasama
28
28 Pengemis tua
29
29 Mencium wanita asing
30
30 Macannya Intel
31
31 Cokelat meleleh
32
32 Nawang Wulan
33
33 Singkong rebus
34
34 Kali pertama
35
35 Demo karyawan
36
36 Kucing-kucingan
37
37 Beliau menangis
38
38 Tamak
39
39 Kartu AS
40
40 Berlian dalam lumpur
41
41 Otot kawat tulang besi
42
42 Marilah Sukses bersamaku
43
43 Motor butut
44
44 Kesederhanaan yang disyukuri
45
45 Tentang masa silam
46
46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47
47 Kamu cantik hari ini
48
48 Sawang sinawang
49
49 Senyumlah syukuri hidupmu
50
50 Doa orang tua
51
51 Bibirmu berdarah
52
52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53
53 Harapan besar menanti kita
54
54 Sandal jepit
55
55 Kebaikan tidak pernah bohong
56
56 Istri dan juga selingkuhan
57
57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58
58 Bento
59
59 Simpan saja air matamu
60
60 Pesawat tempur
61
61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62
62 Penyesalan yang tidak berarti
63
63 Landasan kekufuran
64
64 Kesopanan dan akal budi
65
65 Ethical Hacking
66
66 Musuh dalam selimut
67
67 Pemenang sejati
68
68 Hati itu wajahnya jiwa
69
69 Lebih baik banyak bersyukur
70
70 Permulaan permainan
71
71 Tergelincir dan jatuh
72
72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73
73 Menghubungkan silahturahmi
74
74 Jangan mudah berburuk sangka
75
75 Kebakaran jenggot
76
76 Ribuan kunang-kunang
77
77 Percaya kepada takdir
78
78 Mimpi mengerikan
79
79 Mendekatkan yang jauh
80
80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81
81 Krisis
82
82 Sikap tegas
83
83 Teman dan sahabat
84
84 Indahnya pengendalian
85
85 Inikah rasanya cemburu
86
86 Segelas kopi
87
87 Mati satu tumbuh seribu
88
88 Tiada ampun lagi
89
89 Menikmati kejutannya
90
90 Membongkar kejahatan
91
91 Keberanian separuh dari kemenangan
92
92 Cinta segitiga
93
93 Cintai apapun sewajarnya
94
94 Ungkapan hati
95
95 Emoji red heart
96
96 Keteguhan iman dan hati
97
97 Diam-diam menghanyutkan
98
98 Sang Jutawan
99
99 Cinta menghadirkan dua sisi
100
100 Wanita penghebatku
101
101 Kembang gula
102
102 Cinta itu sederhana
103
103 Permintaan seorang Ibu
104
104 Kini hanya tentangmu
105
105 Kardus misterius
106
106 Kaca mata kuda
107
107 Persidangan
108
108 Fatamorgana
109
109 Tak pernah terduga
110
110 Ikrar ijab Kabul
111
111 DamarWulan
112
112 Penyatuan dua insan
113
113 Semoga Istikomah
114
114 Kehidupan terus berputar
115
115 Arti kehidupan
116
116 Kamulah sejarahku
117
117 Mood booster
118
118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119
119 Inilah yang aku harapkan
120
120 Mesra yang tak tertahan
121
121 Jangan ganggu
122
122 Rumah legendaris
123
123 Tugu Pal Putih
124
124 Menemukanmu
125
125 Jangan pernah melupakanku
126
126 Jangan pernah menyerah
127
127 Mencari pelaku
128
128 Radiologi diagnostik
129
129 Penggerebekkan
130
130 Isteri Damar Mangkulangit!
131
131 Antara lega dan cemas
132
132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133
Pengumuman
134
133 Season 2: Kita lewati bersama
135
134 Season 2; Juragan cilor
136
135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137
136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138
137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139
138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140
139 Season 2; Perhatian karena sayang
141
140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142
141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143
Promosi karya baru
144
Pengumuman [promosi]
145
Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!