15 Saya manusia bukan malaikat

Semua orang yang berada di dalam rumah pun terkesiap, dan saling menatap satu sama lain. Ratna juga Damar dapat menyimpulkan siapa pemilik suara yang terdengar lantang nan berat.

"RATNAAAAA...” teriakan di luar sangat menggangu.

•••

Berkali-kali pintu yang sudah di makan rayap itu di ketuk dengan brutal. Hingga menimbulkan suara yang sangat menyesakkan.

Waktu memasuki Maghrib kegaduhan yang di buat seseorang di luar rumah yang sangat sederhana.

Seketika membuat orang dan para tetangga pemilik rumah pun berhamburan keluar melihat siapa di saat Maghrib yang telah membuat keributan.

"RATNAAA...” teriaknya lagi.

Seorang remaja membuka pintu, meskipun dengan perasaan takut, namun ia harus membuka pintu rumahnya. Atau kalau tidak, pintu yang sudah rapuh ini terhempas.

Saat pintu tersingkap Setelah, ia melihat ketiga pria dewasa berdiri dengan tegak. Dua wajah bertubuh seperti Ade Ray, dan satu lagi seorang berkemeja abu-abu lengan pendek mendelikan matanya dengan netra merah seperti buah delima kearah remaja yang berdiri di tengah pintu yang tersingkap setengah.

"Ba--bapak cari si--siapa?” tanyanya tergagap.

Tanpa basa-basi Pria berkemeja abu-abu mencengkeram kuat kaos yang di kenakan remaja yang sedang merasakan gemetaran, serta mencondongkan tubuh kebelakang.

"Dimana Ratna?!” bentaknya, bertanya dengan rahang menegas, urat syaraf yang terlihat jelas di lehernya.

Ratna muncul dari dalam rumah di susul Damar yang berjalan dengan lunglai tengah di bantu Bu Suci.

"Danum.” ucap Bu Suci di belakang Danum yang tengah berdiri di pintu. Danum pun menggeser tubuhnya yang semula di tengah-tengah pintu.

Ratna keluar dari dalam rumah.

"Papi.” kata Ratna, melihat Papinya di teras rumah Damar dengan membawa dua orang bodyguardnya.

Dari mana Papi tau aku di sini?” benak Ratna.

Pak Kusumo menatap Ratna, dan seperdertik kemudian beralih menatap ketiga orang yang di anggapnya udik. Damar, Danum, juga Bu Suci, namun lain saat netranya bertemu dengan netra wanita setengah baya yang memakai hijab instan.

Pak Kusumo nampak ragu, menatapnya. Entah ada yang tersirat dari dalam pikirannya. "Suciati!” gumam Pak Kusumo.

Namun pandangan Pak Kusumo pun putus kontak secara sepihak. Saat Damar berhadapan langsung dengannya, tanpa takut, tanpa gentar.

Kali ini Damar tidak ingin di anggap lemah dan di remehkan. Meskipun berasal dari masyarakat kalangan menengah kebawah, ia merasa masih mempunyai harga diri dan martabat sebagai seorang manusia yang sama-sama berpijak di bumi dan berada dibawah langit yang sama.

"Tidak mengurangi rasa hormat saya kepada Anda, tapi saya mohon. Jangan membuat keributan di sini.” ujar Damar dengar suara yang di tekankan.

Pak Kusumo sejatinya tidak menyukai Damar pun mencebikkan bibirnya, "Cuwihhh... Rumah lebih bagusan kandang ayam aja belagu!” cibir Pak Kusumo.

"Dan lagi pula, saya juga tidak sudi menginjakkan kaki saya di rumah yang sangat buruk ini.” lanjut Pak Kusumo, tak hentinya mencerca kediaman Damar dengan kata-kata pedas.

"Papi.” hardik Ratna.

"Cukup Kusumo cukup! Sudah cukup kamu menghina keluarga saya, sudah cukup kamu membuat anak saya merasa sakit hati dengan ucapanmu itu! Seandainya saja saya tahu kalau ternyata anak saya berpacaran dengan anakmu saya pun tidak sudi.” cecar Bu Suci marah.

"Pergilah dan bawa anakmu dari sini, Kusumo! Dasar manusia picik!” sambung Bu Suci, kali ini Bu Suci tidak ingin tinggal diam, sudah cukup makian serta hinaan yang keluarganya terima dari mulut kotor pria yang tidak mempunyai hati nurani macam Kusumo.

"PERGILAH DARI RUMAHKU!” usir Bu Suci menahan amarah yang membuat urat-urat syaraf nya terasa panas.

Danum serta Damar yang baru pertama kali ini melihat Ibu mereka terlihat sangat marah hanya bisa menatapnya heran. Perihal ada apakah sehingga membuat Ibunya yang baru pertama kali bertemu Pak Kusumo mensiratkan ketidaksukaan dan seperti dendam mendalam.

"Hey... Suci dengarkan saya baik-baik! Pasang telinga tua mu itu! Saya Kusumo Narendra pun tidak sudi melihat keluargamu terkhusus putra mu yang miskin dan tidak berpendidikan ini.” cecar Pak Kusumo tak mau kalah tegas.

Bu Suci menghela nafasnya, pandangannya mulai mengabur setetes air bening membasahi pipi keriputnya. Pertahanan kakinya melemah, Danum dengan sigap memegangi Ibunya.

Damar sangat murka akan sikap Pak Kusumo yang sudah sangat keterlaluan. Hingga membuat Ibunya meneteskan eluhnya kembali, setelah delapan tahun lalu Damar tidak lagi melihat Ibunya menangis.

Menatap Pak Kusumo dengan tatapan marah, netranya mulai memerah, rahangnya mengeras, urat di lehernya mempertegas kemarahan dari seorang Damar Mangkulangit.

"Papi!” untuk kesekian kalinya suara Ratna menghardik ucapan Papinya.

"DIAM RATNA!” bentak Pak Kusumo terhadap anaknya.

"Kamu melawan Papi? Dan membela orang-orang udik ini?” lanjutnya lagi geram. Seraya menunjuk Damar.

"Bukan gitu Pi... Apa Papi nggak malu sudah jadi tontonan warga?” kata Ratna, yang melihat kepada kerumunan warga yang ingin tahu sedang terjadi keributan apa di depan rumah Damar.

"Papi nggak perduli!” berang Kusumo mempertegas suaranya.

Danum, Damar juga Bu Suci nampak heran akan perdebatan di antara kedua tamu yang ada di hadapannya. Namun tidak ada yang berani menyela.

"Papi! Kenapa Papi sangat keterlaluan. Lagi pula, Ratna menjalin hubungan dengan Damar, bukan berarti Ratna akan menikahinya. Papi! Tidak sedalam itu angan-angan Ratna Pi.” sentak Ratna tersulut emosi, akhirnya mengakui apa yang sesungguhnya rasa yang ada untuk Damar, hanyalah bualan belaka.

Kusumo mendengar pengakuan putrinya tersenyum senang dan tertawa renyah.

"Ha ha ha ....”

Damar terkejut atas pengakuan Ratna, juga Danum dan Bu Suci. Tidak habis pikir mengapa tega Ratna mempermainkan perasaan Damar.

"CUKUP! Ratna, Pak Kusumo, Anda sudah keterlaluan! Saya manusia bukan malaikat yang tidak bisa hanya diam saja mendengar penghinaan dan pengkhianatan mu Ratna!” hardik Damar murka.

"Saya minta sekarang kalian pergi!” lanjut Damar berang. Tak tertahankan lagi amarahnya, seakan sudah mencapai batas ubun-ubun.

"Ratna! Pulang.” cecar Pak Kusumo, dan menarik tangan anaknya secara paksa.

Dengan tangan yang di seret Pak Kusumo, Ratna terus saja melihat Damar, hingga pintu mobil terbuka. Ratna pun masuk kedalam mobil tanpa perlawanan. Lagi dan lagi Ratna menyakiti hati seorang Damar.

Belum usai Ratna memutuskan hubungan, kini ia seolah menambahkan penderitaan serta makian untuk Damar. Terlebih lagi pengakuan satu menit lalu terlontar dari mulutnya.

Seperti menabur garam di lautan. Tidak ada artinya sama sekali. Seperti melukis langit di birunya langit, seperti cintanya kini, tiada putus-putusnya.

Yang ada hanya menambah perih dan luka. Damar tahu perbedaan dirinya juga Ratna, seperti langit dan bumi, matahari dan bulan.

Namun, kasihnya yang tak terputus dan malah terbalas dengan dusta yang Ratna berikan. Sakit, kecewa gampangnya gadis itu berpindah kelain hati.

"Tega kamu Na! Tega kamu sudah mempermainkan perasaanku. Kamu akan menyesali perbuatan mu kelak!” sungut Damar dalam hati. Tatapannya bukan lagi tatapan cinta, melainkan tatapan dingin.

Damar kembali menatap Bu Suci, dan membawanya masuk kedalam rumah.

Sementara para tetangga yang ikut menyaksikan kini sudah mulai membubarkan diri, karena sudah terdengar azan magrib berkumandang. Meskipun ada beberapa tetangga yang mulai bergosip.

••

Bersambung

Terpopuler

Comments

Managarab Butar Butar

Managarab Butar Butar

cerita novel seperti ini yg kusuka

2022-04-11

0

Wagiyem Ibune Wilda

Wagiyem Ibune Wilda

eeeeeee sandek"olo da2k golek kolo2😔

2022-03-23

0

Kinan Rosa

Kinan Rosa

tuh Damar dengarkan omongan nya Ratna dia itu cuma mau mempermainkan perasaan mu tok le

2022-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 01 •Sepenggal Kisah•
2 02 •Kakek misterius•
3 03 •Persetan•
4 04 •Orang Ketiga•
5 05 •Tega Menikung Teman•
6 06 •Kamu Sangat Egois•
7 O7 Belum juga berubah
8 08 Jangan Edan
9 09 Asmara yang Rumit
10 10 Astaghfirullah
11 11 Dusta
12 12 Cam kan itu!
13 13 Nyewa Tuyul
14 14 Hati sekeras baja
15 15 Saya manusia bukan malaikat
16 16 Alias berakhir
17 17 Cidro
18 18 Dasar BUCIN
19 19 Anjay memang
20 20 Buaya darat
21 21 Cilok
22 22 Tulang punggung keluarga
23 23 Sad boy
24 24 Berpikir rasional
25 25 Cucak Rowo
26 26 Move on
27 27 Memulai kerjasama
28 28 Pengemis tua
29 29 Mencium wanita asing
30 30 Macannya Intel
31 31 Cokelat meleleh
32 32 Nawang Wulan
33 33 Singkong rebus
34 34 Kali pertama
35 35 Demo karyawan
36 36 Kucing-kucingan
37 37 Beliau menangis
38 38 Tamak
39 39 Kartu AS
40 40 Berlian dalam lumpur
41 41 Otot kawat tulang besi
42 42 Marilah Sukses bersamaku
43 43 Motor butut
44 44 Kesederhanaan yang disyukuri
45 45 Tentang masa silam
46 46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47 47 Kamu cantik hari ini
48 48 Sawang sinawang
49 49 Senyumlah syukuri hidupmu
50 50 Doa orang tua
51 51 Bibirmu berdarah
52 52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53 53 Harapan besar menanti kita
54 54 Sandal jepit
55 55 Kebaikan tidak pernah bohong
56 56 Istri dan juga selingkuhan
57 57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58 58 Bento
59 59 Simpan saja air matamu
60 60 Pesawat tempur
61 61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62 62 Penyesalan yang tidak berarti
63 63 Landasan kekufuran
64 64 Kesopanan dan akal budi
65 65 Ethical Hacking
66 66 Musuh dalam selimut
67 67 Pemenang sejati
68 68 Hati itu wajahnya jiwa
69 69 Lebih baik banyak bersyukur
70 70 Permulaan permainan
71 71 Tergelincir dan jatuh
72 72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73 73 Menghubungkan silahturahmi
74 74 Jangan mudah berburuk sangka
75 75 Kebakaran jenggot
76 76 Ribuan kunang-kunang
77 77 Percaya kepada takdir
78 78 Mimpi mengerikan
79 79 Mendekatkan yang jauh
80 80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81 81 Krisis
82 82 Sikap tegas
83 83 Teman dan sahabat
84 84 Indahnya pengendalian
85 85 Inikah rasanya cemburu
86 86 Segelas kopi
87 87 Mati satu tumbuh seribu
88 88 Tiada ampun lagi
89 89 Menikmati kejutannya
90 90 Membongkar kejahatan
91 91 Keberanian separuh dari kemenangan
92 92 Cinta segitiga
93 93 Cintai apapun sewajarnya
94 94 Ungkapan hati
95 95 Emoji red heart
96 96 Keteguhan iman dan hati
97 97 Diam-diam menghanyutkan
98 98 Sang Jutawan
99 99 Cinta menghadirkan dua sisi
100 100 Wanita penghebatku
101 101 Kembang gula
102 102 Cinta itu sederhana
103 103 Permintaan seorang Ibu
104 104 Kini hanya tentangmu
105 105 Kardus misterius
106 106 Kaca mata kuda
107 107 Persidangan
108 108 Fatamorgana
109 109 Tak pernah terduga
110 110 Ikrar ijab Kabul
111 111 DamarWulan
112 112 Penyatuan dua insan
113 113 Semoga Istikomah
114 114 Kehidupan terus berputar
115 115 Arti kehidupan
116 116 Kamulah sejarahku
117 117 Mood booster
118 118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119 119 Inilah yang aku harapkan
120 120 Mesra yang tak tertahan
121 121 Jangan ganggu
122 122 Rumah legendaris
123 123 Tugu Pal Putih
124 124 Menemukanmu
125 125 Jangan pernah melupakanku
126 126 Jangan pernah menyerah
127 127 Mencari pelaku
128 128 Radiologi diagnostik
129 129 Penggerebekkan
130 130 Isteri Damar Mangkulangit!
131 131 Antara lega dan cemas
132 132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133 Pengumuman
134 133 Season 2: Kita lewati bersama
135 134 Season 2; Juragan cilor
136 135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137 136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138 137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139 138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140 139 Season 2; Perhatian karena sayang
141 140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142 141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143 Promosi karya baru
144 Pengumuman [promosi]
145 Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"
Episodes

Updated 145 Episodes

1
01 •Sepenggal Kisah•
2
02 •Kakek misterius•
3
03 •Persetan•
4
04 •Orang Ketiga•
5
05 •Tega Menikung Teman•
6
06 •Kamu Sangat Egois•
7
O7 Belum juga berubah
8
08 Jangan Edan
9
09 Asmara yang Rumit
10
10 Astaghfirullah
11
11 Dusta
12
12 Cam kan itu!
13
13 Nyewa Tuyul
14
14 Hati sekeras baja
15
15 Saya manusia bukan malaikat
16
16 Alias berakhir
17
17 Cidro
18
18 Dasar BUCIN
19
19 Anjay memang
20
20 Buaya darat
21
21 Cilok
22
22 Tulang punggung keluarga
23
23 Sad boy
24
24 Berpikir rasional
25
25 Cucak Rowo
26
26 Move on
27
27 Memulai kerjasama
28
28 Pengemis tua
29
29 Mencium wanita asing
30
30 Macannya Intel
31
31 Cokelat meleleh
32
32 Nawang Wulan
33
33 Singkong rebus
34
34 Kali pertama
35
35 Demo karyawan
36
36 Kucing-kucingan
37
37 Beliau menangis
38
38 Tamak
39
39 Kartu AS
40
40 Berlian dalam lumpur
41
41 Otot kawat tulang besi
42
42 Marilah Sukses bersamaku
43
43 Motor butut
44
44 Kesederhanaan yang disyukuri
45
45 Tentang masa silam
46
46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47
47 Kamu cantik hari ini
48
48 Sawang sinawang
49
49 Senyumlah syukuri hidupmu
50
50 Doa orang tua
51
51 Bibirmu berdarah
52
52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53
53 Harapan besar menanti kita
54
54 Sandal jepit
55
55 Kebaikan tidak pernah bohong
56
56 Istri dan juga selingkuhan
57
57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58
58 Bento
59
59 Simpan saja air matamu
60
60 Pesawat tempur
61
61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62
62 Penyesalan yang tidak berarti
63
63 Landasan kekufuran
64
64 Kesopanan dan akal budi
65
65 Ethical Hacking
66
66 Musuh dalam selimut
67
67 Pemenang sejati
68
68 Hati itu wajahnya jiwa
69
69 Lebih baik banyak bersyukur
70
70 Permulaan permainan
71
71 Tergelincir dan jatuh
72
72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73
73 Menghubungkan silahturahmi
74
74 Jangan mudah berburuk sangka
75
75 Kebakaran jenggot
76
76 Ribuan kunang-kunang
77
77 Percaya kepada takdir
78
78 Mimpi mengerikan
79
79 Mendekatkan yang jauh
80
80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81
81 Krisis
82
82 Sikap tegas
83
83 Teman dan sahabat
84
84 Indahnya pengendalian
85
85 Inikah rasanya cemburu
86
86 Segelas kopi
87
87 Mati satu tumbuh seribu
88
88 Tiada ampun lagi
89
89 Menikmati kejutannya
90
90 Membongkar kejahatan
91
91 Keberanian separuh dari kemenangan
92
92 Cinta segitiga
93
93 Cintai apapun sewajarnya
94
94 Ungkapan hati
95
95 Emoji red heart
96
96 Keteguhan iman dan hati
97
97 Diam-diam menghanyutkan
98
98 Sang Jutawan
99
99 Cinta menghadirkan dua sisi
100
100 Wanita penghebatku
101
101 Kembang gula
102
102 Cinta itu sederhana
103
103 Permintaan seorang Ibu
104
104 Kini hanya tentangmu
105
105 Kardus misterius
106
106 Kaca mata kuda
107
107 Persidangan
108
108 Fatamorgana
109
109 Tak pernah terduga
110
110 Ikrar ijab Kabul
111
111 DamarWulan
112
112 Penyatuan dua insan
113
113 Semoga Istikomah
114
114 Kehidupan terus berputar
115
115 Arti kehidupan
116
116 Kamulah sejarahku
117
117 Mood booster
118
118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119
119 Inilah yang aku harapkan
120
120 Mesra yang tak tertahan
121
121 Jangan ganggu
122
122 Rumah legendaris
123
123 Tugu Pal Putih
124
124 Menemukanmu
125
125 Jangan pernah melupakanku
126
126 Jangan pernah menyerah
127
127 Mencari pelaku
128
128 Radiologi diagnostik
129
129 Penggerebekkan
130
130 Isteri Damar Mangkulangit!
131
131 Antara lega dan cemas
132
132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133
Pengumuman
134
133 Season 2: Kita lewati bersama
135
134 Season 2; Juragan cilor
136
135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137
136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138
137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139
138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140
139 Season 2; Perhatian karena sayang
141
140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142
141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143
Promosi karya baru
144
Pengumuman [promosi]
145
Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!