05 •Tega Menikung Teman•

Mentari kian meninggi, bangun dan raih mimpi. Tinggalkan malam, fokus menuju masa depan.

Damar kembali kepada aktivitasnya, seusai sholat subuh. Damar menata satu persatu keperluan barang dagangannya, ia memasang dandang yang akan di bawanya ke gerobak dan juga memasang gas hijau.

“Assalamualaikum Mas Damar,” seru salam seseorang.

Damar pun menghentikan aktivitasnya yang tengah mengelap gerobaknya,

“Wa’alaikumussalam,” jawab salam Damar,

“Eh Kang Karso, udah balik dari kampung Kang?” tanya Damar kepada salah satu rekan bisnisnya.

“Sudah atuh, kan saya Cuma memastikan orangtua saya baik-baik aja,” jawab Kang Karso, dengan logat sundanya, karena ia memang berasal dari Jawa barat dan menikah dengan orang Magelang, kini Pria berumur empat puluh tahun ini menetap di Jogja.

“Alhamdulillah,” seru Damar, mendengar kabar bahwa orang tua dari Kang Karso baik-baik saja di Lembang.

Kang Karso nampaknya ingin bicara akan tetapi ia ragu,

“Kenapa Kang?” tanya Damar yang melihat Kang Karso nampak ragu untuk mengutarakan maksudnya.

“Apa saya masih boleh berjualan cilok dan meminjam gerobaknya lagi Mas Damar?” tanya Kang Karso, karena ia sudah dua bulan berhenti berjualan cilok.

Damar yang notabene mempunyai sifat keramahtamahan yang diturunkan oleh Ibunya pun tersenyum,

“Ya boleh dong Kang, bahkan saya merasa tersanjung kalau Kang Karso mau bergabung lagi sama saya,” jawab Damar, ia menerima dengan hati lapang. Untuk meminjamkan kembali gerobak dan memberikan modal ciloknya.

Kang Karso pun mengembangkan senyumnya, “Alhamdulillah makasih Mas Damar,”

“Sama-sama, Kang,”

Saat Damar dan Kang Karso tengah berbincang-bincang, ada orang lain yang memberi salam, sekaligus setoran juga membawa gerobak cilok yang Damar pinjamkan.

“Assalamualaikum Mar,”

“Wa’alaikumussalam, Kang Didit,” jawab salam Damar juga Kang Karso.

“Eh Kang Karso, kapan balik di Jogja?” tanya Kang Didit yang sudah lama tak menjumpai rekan seperjuangannya.

“Satu minggu yang lalu, Kang Didit,” jawab Kang Karso.

“Oh gitu, mau jualan lagi Kang?” tanya Kang Didit.

Kang Karso pun mengangguk, “Iya,”

“Wah bakalan ramai lagi nih personil kita, Mar?” seru Kan Didit.

“Alhamdulillah Kang, ini semua juga berkat Akang-akang yang sudah sama-sama berjuang,” jawab Damar.

Kini Damar sudah memiliki lima rekan kerjanya, tiga rekan untuk menjajakan dagangan ciloknya, dua lagi Ibu-ibu tetangganya yang khusus membantu Bu Suci untuk membuat adonan cilok, jikalau orderan meningkat. Damar tidak mau menyebut rekan kerjanya sebagai bawahan, karena pada dasarnya ia belum bisa menyandang gelar Bos.

Setelah selesai dengan urusan rekan-rekan seperjuangannya, setiap pagi Damar harus memasang dan menghitung serta jumlah cilok yang habis terjual juga cilok yang masih ada dari rekan kerja yang lainnya.

“Damar apa sudah siap Nak?” tanya Ibu yang sedang menyapu lantai teras.

“Sudah Bu, ini tinggal minta doa restu dari Ibu,” kata Damar, ia menyalami tangan Ibunya. Tangan yang menjadikannya mendapat keridhaan dari Sang Maha Pemberi Rezeki.

“Semoga Allah mengabulkan doa Ibu juga doa mu Nak,” ucap Ibu, mengusap lembut kepala putra sulungnya.

“Amin, semoga Damar bisa membahagiakan Ibu, dan Ibu nggak perlu lagi capek menyapu lantai, saat Damar sukses nanti Damar akan menyewa art,” kata Damar, ia merasa tidak tega, jikalau melihat Ibu yang sudah semakin renta kecapean.

“Amin.” Jawab Ibu.

Danum pun sudah akan berangkat ke sekolah, ia juga berdagang cilok di sekolahan tempat Danum menimba ilmu. Terkadang ketika Danum masuk kelas, ia akan menitipkan kepada penjaga sekolah.

“Danum juga berangkat ya Bu,” kata Danum, setelah memakai sepatu sekolah. Danum menyalami tangan Ibunya. “Nggak doain Danum juga Bu, biar sukses juga?” tanya Danum, si bungsu selalu iri ketika mendengar petuah-petuah yang diberikan Bu Suci untuk Kakaknya.

“Iri? Bilang Bos?” nyinyir Damar kepada Adiknya.

“Apaan si Mas, kan aku juga mau sukses, emang yang mau membahagiakan Ibu cuma Mas Damar, aku juga keles!” balas Danum, mencebikkan bibirnya.

Bu Suci tersenyum lembut menatap kedua anaknya, “Semoga kalian sukses dunia, juga akhirat.” kata Bu Suci, mengusap kepala kedua anak laki-lakinya, yang berdiri lebih tinggi namun begitu pengertian Damar juga Danum sedikit membungkuk.

“Amin.” serentak kedua cogan gantengnya Bu Suci mengaminkan doa Ibunya.

Damar sudah siap, hendak berjalan meninggalkan teras, namun Danum yang berjalan beriringan dengan sengaja menyenggol keras lengan Kakaknya. Membuat Damar mempelototinya, “Hehe, maaf yo Mas, aku sengaja!” kata Danum yang sudah berdiri di dekat gerobak ciloknya.

“Awas kamu!” balas Damar, mengacungkan tinju kearah Danum, Danum hanya membalas dengan crengengesan.

Bu Suci lagi-lagi dibuat geleng-geleng kepala atas tingkah laku kedua anaknya, yang seolah sedang bersaing dalam sebuah turnamen bulutangkis.

••

Seperti biasa Damar akan menuju sekolah dasar terlebih dulu, namun saat sedang menunggu anak-anak sekolahan untuk membeli dagangannya. Sekumpulan Ibu-ibu elit yang baru pulang berolah raga tengah berbelanja sayur di gerobak tukang sayur yang mangkal tak jauh dari Damar berjualan cilok.

Bukan hanya berbelanja, akan tetapi ada saja Ibu-ibu yang mempunyai mulut usil, di antara Ibu-ibu yang sedang berbelanja.

Namun pandangan Damar fokus kepada satu orang Ibu-ibu diantara Ibu-ibu yang lain. Damar menatap Ibu dari Ratna.

“Jeng Ana, saya denger-denger, anak perempuan Jeng Ana pacaran sama tukang cilok yah?” tanya Ibu-ibu nyiyir.

“Iyuuh... jangan mengada-ada ya Jeng Kelin, mana ada anak saya mau sama pemuda miskin, apalagi Cuma dagangan cilok,” balas Bu Ana. Tanpa tahu pemuda yang sedang dibicarakannya tanpa sengaja mendengar hinaannya, Bu Ana tidak menaruh rasa curiga pada Damar, karena Damar tengah memakai topi.

Damar tidak bermaksud menguping pembicaraan orang lain, akan tetapi jarak antara dirinya dan Ibu-ibu elit yang sedang memilah-milah sayuran cukup dekat juga suara yang nyaring.

“Terus kenapa gosip itu semakin menyebar, Bu Ana!” imbuh Ibu-ibu yang memakai abaya biru tua.

Bu Ana mencebikkan bibirnya.

“Jangan menyebarkan rumor yang nggak bener itu yah Bu Sumi, bilang aja Bu Sumi iri kan, kalau Ratna mau menikah dengan anak pengusaha sukses,” balas Bu Ana, menatap Bu Sumi, yang memakai abaya biru tua.

"Hah! menikah?” gumam Damar, mendengar Ratna akan segera menikah.

Ibu-ibu yang lain pun terkejut manakala, ucapan Bu Ana yang menyebut Ratna akan menikahi anak orang kaya di daerah khusus istimewa. “Yang bener Bu Ana?

“Yang bener Jeng?”

“Aih seneng banget, Bu Ana dapet besan kaya dan pengusaha sukses lagi,” girang Ibu-ibu rumpi.

“Eh Ibu-ibu, harta, tahta dan kekayaan serta jabatan hanyalah titipan, jangan terlalu berbangga-bangga Bu.” kata Bu Sumi, istri dari seorang Ustadz yang cukup terkenal di daerah Bantul.

“Iya—iya kita tau kok. Kalau Bu Sumi istrinya Ustadz jadi sah-sah aja mengingatkan kita soal akhirat. Tapi apa salahnya coba membanggakan selama kita masih hidup,” jawab Bu Ana, dan mendapat anggukan dari Ibu-ibu yang lain.

"Iya, tuh Bu Sumi.” imbuh Bu Kalina, teman dekat Bu Ana.

Bu Sumi nampak kesal, “Dan ingat ya Ibu-ibu, roda kehidupan ini terus berputar, orang yang saat ini kalian hina bisa jadi suatu saat nanti akan sukses, dan orang yang kalian banggakan bisa jadi akan mengalami kebangkrutan, akibat kesombongan.” Kata Bu Sumi penuh dengan nasehat kehidupan.

“Udah Bu, jangan dengerin ceramahnya,” kata Bu Erni, teman satu arisan Bu Ana.

Sepeninggal Bu Sumi, Ibu-ibu riweh pun kembali melanjutkan gosipnya sembari berjalan.

“Kapan nikahnya? Bu Ana. Nanti jangan lupa best partynya yah?” kata Ibu-ibu yang pertama kali nyinyir.

Damar yang mendengar semua perkataan Ibu-ibu rempong itupun hanya bisa mengelus dadanya, “Ya Allah, sabarkanlah hamba, dan ampuni dosa mereka.” gumam Damar.

“Semoga keputusan yang nanti ku ambil adalah benar,” imbuhnya lagi.

••

Saat siang menjelang waktu sore, Damar akan pulang kerumah karena ciloknya sudah habis terjual. Namun langkahnya terhenti, kala seseorang menghampirinya dengan motor ninjanya.

“Damar!” seru Opik, yang masih standby di atas motor ninjanya yang masih menyala.

Damar enggan untuk membalas sapaannya, namun ia tak ingin Opik beranggapan bahwa dirinya memang tengah merasakan dilema, “Kenapa Pik?” tanya Damar.

Opik pun mematikan mesin motornya, dan turun dari motor ninjanya. “Mar, maafin aku soal di depan rumah Ratna,”

Damar sudah menduganya, kalau memang Opik meminta maaf berarti ada hubungan istimewa diantara Ratna juga Opik, namun Damar mencoba bersikap bodoh, “Kenapa minta maaf?”

“Ehm.., sebenarnya cewek yang waktu itu aku ceritain...” ucapan Opik menggantung, ia seolah tidak tega untuk mengungkapkan apa maksudnya.

“Ratna kan?” imbuh Damar. Melanjutkan ucapan Opik yang menggantung.

“Aku sama dia dijodohin Mar, aku juga cinta sama dia.” pengakuan Opik, membuat hati Damar memanas.

“Terus dia juga cinta sama kamu, iya kan?” jelas Damar, menerka-nerka.

“Baguslah kalau kamu udah tau itu, dia juga bilang pacaran sama kamu cuma mau balas budi,” kata Opik, dengan nada meremehkan.

Damar tertegun mendengar jawaban dari Opik, ia merasa cintanya sia-sia belaka,

"Aku nggak nyangka Pik, kamu tega menikung teman sendiri,”

Opik hanya mengangkat kedua bahunya acuh.

“Kupikir kamu nggak akan pernah serius sama satu perempuan Pik?” lanjut Damar, Damar berpendapat Opik Pria playboy anak pengusaha kaya raya hanya ingin hidup bersenang-senang saja.

“Hey jangan bilang begitu Mar, tentu saja aku mau. Toh aku nggak perlu kerja capek-capek, karena apa? Aku akan menikahi anak orang kaya pula, jadi aku tinggal nikmati harta mereka yang nggak akan pernah habis sampai tujuh turunan,” jelas Opik, mengenai rencananya menikahi Ratna.

“Dasar gila!” sinis Damar.

“Hahaha... Sungguh malang nasib mu, Mar.” cibir Opik.

Damar seolah menuli, ia pun melenggang pergi mendorong gerobak ciloknya, melirik sekilas kearah Opik dengan tatapan tajam.

“Mar, Mar. Jangan nangis bombay di rumah yah!” nyiyir Opik, dengan suara meninggi.

•••

Bersambung...

Terpopuler

Comments

dementor

dementor

🕶🕶🕶🕶

2022-11-10

2

Ernadina 86

Ernadina 86

noh nikahin anakmu sm orang males cm ngandelin harta orang tua

2022-03-31

0

Dini Junghuni

Dini Junghuni

opik opik
cangkemmu kok yo ora apik???
😁✌️😁✌️😁✌️

2022-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 01 •Sepenggal Kisah•
2 02 •Kakek misterius•
3 03 •Persetan•
4 04 •Orang Ketiga•
5 05 •Tega Menikung Teman•
6 06 •Kamu Sangat Egois•
7 O7 Belum juga berubah
8 08 Jangan Edan
9 09 Asmara yang Rumit
10 10 Astaghfirullah
11 11 Dusta
12 12 Cam kan itu!
13 13 Nyewa Tuyul
14 14 Hati sekeras baja
15 15 Saya manusia bukan malaikat
16 16 Alias berakhir
17 17 Cidro
18 18 Dasar BUCIN
19 19 Anjay memang
20 20 Buaya darat
21 21 Cilok
22 22 Tulang punggung keluarga
23 23 Sad boy
24 24 Berpikir rasional
25 25 Cucak Rowo
26 26 Move on
27 27 Memulai kerjasama
28 28 Pengemis tua
29 29 Mencium wanita asing
30 30 Macannya Intel
31 31 Cokelat meleleh
32 32 Nawang Wulan
33 33 Singkong rebus
34 34 Kali pertama
35 35 Demo karyawan
36 36 Kucing-kucingan
37 37 Beliau menangis
38 38 Tamak
39 39 Kartu AS
40 40 Berlian dalam lumpur
41 41 Otot kawat tulang besi
42 42 Marilah Sukses bersamaku
43 43 Motor butut
44 44 Kesederhanaan yang disyukuri
45 45 Tentang masa silam
46 46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47 47 Kamu cantik hari ini
48 48 Sawang sinawang
49 49 Senyumlah syukuri hidupmu
50 50 Doa orang tua
51 51 Bibirmu berdarah
52 52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53 53 Harapan besar menanti kita
54 54 Sandal jepit
55 55 Kebaikan tidak pernah bohong
56 56 Istri dan juga selingkuhan
57 57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58 58 Bento
59 59 Simpan saja air matamu
60 60 Pesawat tempur
61 61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62 62 Penyesalan yang tidak berarti
63 63 Landasan kekufuran
64 64 Kesopanan dan akal budi
65 65 Ethical Hacking
66 66 Musuh dalam selimut
67 67 Pemenang sejati
68 68 Hati itu wajahnya jiwa
69 69 Lebih baik banyak bersyukur
70 70 Permulaan permainan
71 71 Tergelincir dan jatuh
72 72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73 73 Menghubungkan silahturahmi
74 74 Jangan mudah berburuk sangka
75 75 Kebakaran jenggot
76 76 Ribuan kunang-kunang
77 77 Percaya kepada takdir
78 78 Mimpi mengerikan
79 79 Mendekatkan yang jauh
80 80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81 81 Krisis
82 82 Sikap tegas
83 83 Teman dan sahabat
84 84 Indahnya pengendalian
85 85 Inikah rasanya cemburu
86 86 Segelas kopi
87 87 Mati satu tumbuh seribu
88 88 Tiada ampun lagi
89 89 Menikmati kejutannya
90 90 Membongkar kejahatan
91 91 Keberanian separuh dari kemenangan
92 92 Cinta segitiga
93 93 Cintai apapun sewajarnya
94 94 Ungkapan hati
95 95 Emoji red heart
96 96 Keteguhan iman dan hati
97 97 Diam-diam menghanyutkan
98 98 Sang Jutawan
99 99 Cinta menghadirkan dua sisi
100 100 Wanita penghebatku
101 101 Kembang gula
102 102 Cinta itu sederhana
103 103 Permintaan seorang Ibu
104 104 Kini hanya tentangmu
105 105 Kardus misterius
106 106 Kaca mata kuda
107 107 Persidangan
108 108 Fatamorgana
109 109 Tak pernah terduga
110 110 Ikrar ijab Kabul
111 111 DamarWulan
112 112 Penyatuan dua insan
113 113 Semoga Istikomah
114 114 Kehidupan terus berputar
115 115 Arti kehidupan
116 116 Kamulah sejarahku
117 117 Mood booster
118 118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119 119 Inilah yang aku harapkan
120 120 Mesra yang tak tertahan
121 121 Jangan ganggu
122 122 Rumah legendaris
123 123 Tugu Pal Putih
124 124 Menemukanmu
125 125 Jangan pernah melupakanku
126 126 Jangan pernah menyerah
127 127 Mencari pelaku
128 128 Radiologi diagnostik
129 129 Penggerebekkan
130 130 Isteri Damar Mangkulangit!
131 131 Antara lega dan cemas
132 132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133 Pengumuman
134 133 Season 2: Kita lewati bersama
135 134 Season 2; Juragan cilor
136 135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137 136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138 137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139 138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140 139 Season 2; Perhatian karena sayang
141 140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142 141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143 Promosi karya baru
144 Pengumuman [promosi]
145 Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"
Episodes

Updated 145 Episodes

1
01 •Sepenggal Kisah•
2
02 •Kakek misterius•
3
03 •Persetan•
4
04 •Orang Ketiga•
5
05 •Tega Menikung Teman•
6
06 •Kamu Sangat Egois•
7
O7 Belum juga berubah
8
08 Jangan Edan
9
09 Asmara yang Rumit
10
10 Astaghfirullah
11
11 Dusta
12
12 Cam kan itu!
13
13 Nyewa Tuyul
14
14 Hati sekeras baja
15
15 Saya manusia bukan malaikat
16
16 Alias berakhir
17
17 Cidro
18
18 Dasar BUCIN
19
19 Anjay memang
20
20 Buaya darat
21
21 Cilok
22
22 Tulang punggung keluarga
23
23 Sad boy
24
24 Berpikir rasional
25
25 Cucak Rowo
26
26 Move on
27
27 Memulai kerjasama
28
28 Pengemis tua
29
29 Mencium wanita asing
30
30 Macannya Intel
31
31 Cokelat meleleh
32
32 Nawang Wulan
33
33 Singkong rebus
34
34 Kali pertama
35
35 Demo karyawan
36
36 Kucing-kucingan
37
37 Beliau menangis
38
38 Tamak
39
39 Kartu AS
40
40 Berlian dalam lumpur
41
41 Otot kawat tulang besi
42
42 Marilah Sukses bersamaku
43
43 Motor butut
44
44 Kesederhanaan yang disyukuri
45
45 Tentang masa silam
46
46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47
47 Kamu cantik hari ini
48
48 Sawang sinawang
49
49 Senyumlah syukuri hidupmu
50
50 Doa orang tua
51
51 Bibirmu berdarah
52
52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53
53 Harapan besar menanti kita
54
54 Sandal jepit
55
55 Kebaikan tidak pernah bohong
56
56 Istri dan juga selingkuhan
57
57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58
58 Bento
59
59 Simpan saja air matamu
60
60 Pesawat tempur
61
61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62
62 Penyesalan yang tidak berarti
63
63 Landasan kekufuran
64
64 Kesopanan dan akal budi
65
65 Ethical Hacking
66
66 Musuh dalam selimut
67
67 Pemenang sejati
68
68 Hati itu wajahnya jiwa
69
69 Lebih baik banyak bersyukur
70
70 Permulaan permainan
71
71 Tergelincir dan jatuh
72
72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73
73 Menghubungkan silahturahmi
74
74 Jangan mudah berburuk sangka
75
75 Kebakaran jenggot
76
76 Ribuan kunang-kunang
77
77 Percaya kepada takdir
78
78 Mimpi mengerikan
79
79 Mendekatkan yang jauh
80
80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81
81 Krisis
82
82 Sikap tegas
83
83 Teman dan sahabat
84
84 Indahnya pengendalian
85
85 Inikah rasanya cemburu
86
86 Segelas kopi
87
87 Mati satu tumbuh seribu
88
88 Tiada ampun lagi
89
89 Menikmati kejutannya
90
90 Membongkar kejahatan
91
91 Keberanian separuh dari kemenangan
92
92 Cinta segitiga
93
93 Cintai apapun sewajarnya
94
94 Ungkapan hati
95
95 Emoji red heart
96
96 Keteguhan iman dan hati
97
97 Diam-diam menghanyutkan
98
98 Sang Jutawan
99
99 Cinta menghadirkan dua sisi
100
100 Wanita penghebatku
101
101 Kembang gula
102
102 Cinta itu sederhana
103
103 Permintaan seorang Ibu
104
104 Kini hanya tentangmu
105
105 Kardus misterius
106
106 Kaca mata kuda
107
107 Persidangan
108
108 Fatamorgana
109
109 Tak pernah terduga
110
110 Ikrar ijab Kabul
111
111 DamarWulan
112
112 Penyatuan dua insan
113
113 Semoga Istikomah
114
114 Kehidupan terus berputar
115
115 Arti kehidupan
116
116 Kamulah sejarahku
117
117 Mood booster
118
118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119
119 Inilah yang aku harapkan
120
120 Mesra yang tak tertahan
121
121 Jangan ganggu
122
122 Rumah legendaris
123
123 Tugu Pal Putih
124
124 Menemukanmu
125
125 Jangan pernah melupakanku
126
126 Jangan pernah menyerah
127
127 Mencari pelaku
128
128 Radiologi diagnostik
129
129 Penggerebekkan
130
130 Isteri Damar Mangkulangit!
131
131 Antara lega dan cemas
132
132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133
Pengumuman
134
133 Season 2: Kita lewati bersama
135
134 Season 2; Juragan cilor
136
135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137
136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138
137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139
138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140
139 Season 2; Perhatian karena sayang
141
140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142
141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143
Promosi karya baru
144
Pengumuman [promosi]
145
Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!