04 •Orang Ketiga•

Mohon dukungannya 🙏🏼

Like. Komen. Vote.

“Damaaaaaaar.....” teriak Ratna memanggil pemuda yang telah menyelamatkannya satu tahun lalu. Tapi juga tidak mengejar Damar, antara cinta dan rasa berhutang budi membuat Ratna dilema, dengan perasaan yang sesungguhnya kepada Damar.

••

Sekelebat bayangan tiga bulan yang lalu membuat Damar bergidik ngeri, ia pun kembali fokus menatap rumah besar nan megah yang ada di hadapannya. Tepat saat ia akan mengucap salam, seseorang yang dicarinya baru tiba berboncengan dengan seorang laki-laki yang mengendarai motor ninja.

Ratna pun turun dari boncengan motor ninja,

“Damar,” gumamnya lirih.

Damar menatap Ratna lalu beralih menatap seorang Pria yang dikenalnya, pria yang masih duduk di atas jok motor ninjanya membuka helm, “Apa kabar Mar?” tanyanya basa-basi.

Damar memasang wajah datar, meskipun dalam hatinya ia terkejut. “Opik!” seru Damar.

BEEP BEEP BEEP

Suara klakson mobil memekikan gendang telinga ketiga muda-mudi yang saat ini sedang berdiri di depan pagar teralis menjulang.

Seseorang itupun membuka kaca mobilnya di bagian penumpang,

“Opik, Ratna masuk!” titah Pak Kusumo menyuruh anak serta calon menantunya masuk kedalam rumah, dan melirik sekilas kearah Damar dengan tatapan hina.

Pak satpam yang mendengar mobil sang tuan rumah pulang pun sigap mendorong gerbang teralis besi bercat hitam.

Mobil yang dikemudikan sang sopir Pak Kusumo pun memasuki pelataran rumah yang luas, serta pemuda yang ternyata teman Damar pun ikut memasuki rumah membawa motor ninjanya.

“Sorry ya Mar, aku masuk dulu.” kata Opik pada Damar.

“Ratna!” teriak Pak Kusumo kepada putrinya yang masih berada diluar gerbang.

Meskipun berat harus meninggalkan Damar, namun langkah kaki dan pendengarannya tidak bisa melawan panggilan sang Ayah. Ratna tidak mengindahkan tatapan Damar.

Yang seolah ingin membawa pergi gadis dengan rikma panjang tergerai indah nampak sangat mempesona terkena hempasan angin membawakan kesunyian menelusup masuk kedalam hati Damar.

Ratna kembali melihat Damar yang masih diam terpaku menatapnya di depan gerbang yang sudah tertutup kembali. Masih terus menatap Ratna hingga gadis yang dicintainya masuk kedalam rumah berpintu lebar.

Dengan hati gamang, pikirannya melayang. Damar berbalik badan, nelangsa dihempaskan asmara yang tidak mendapat restu orang tua, juga berbeda kasta.

Damar kembali melajukan motor Vespanya menembus jalanan beraspal, helm yang dipakainya seakan tak mampu membuat isi di kepalanya merasa aman. Ia kembali mengingat wajah dan senyuman ejek dari teman sepermainannya, Opik.

“Opik, kenapa harus kamu orangnya!” gumam Damar, ia tidak menyangka ternyata orang ketiga dan pria pilihan orang tua Ratna adalah temannya sendiri.

“Jadi bener cewek yang kulihat didepan jalanan kampus itu kamu Na,” gumamnya lagi.

“Benar enggaknya kamu kini menjalin hubungan dengan Opik, atau memang atas paksaan orang tuamu. Aku masih bisa menerimanya Na, yah memang aku pemuda miskin, berbeda dengan Opik anak orang kaya, warisannya dimana-mana. Tapi kenapa kamu ngomong janji, kalau kamu bakalan setia, janji menemaniku sampai aku sukses nanti. Kenapa Na? Kamu membuatku berharap.” lagi Damar berseloroh sepanjang jalan, menerka-nerka.

Di rumah yang sangat sederhana.

Damar kembali berjibaku dengan adonan tepung kanji dengan mengisinya berbagai toping bumbu. Agar menambah sedap cita rasa ciloknya.

Meskipun perasaannya kecewa atas tindakan Ratna, juga Opik. Namun, ia tak ingin mencampur adukkan perasaannya dengan pekerjaannya. Otak warasnya masih berpikir lapang, menerima semua penghinaan Pak Kusumo, mungkin juga pengkhianatan Ratna dan Opik.

“Mas Damar, Mas Damar baik kan?” tanya Danum, yang melihat Kakaknya hanya diam.

“Baik, emang aku kelihatan sakit?” tanya Damar, tanpa menatap Danum yang juga membantu membuat bulatan tepung kanji yang akan di ambil oleh pedagang cilok yang menjadi rekan Kakaknya dalam mengadu nasib mencari rezeki dari berjualan cilok milik Kakaknya.

“Kamu jadi kerumah Ratna, Mar?” tanya Bu Suci, beliau tidak lagi menjadi buruh cuci gosok baju tetangga, kini beliau lebih sibuk menekuni usaha bisnis anak sulungnya.

“Jadi,” sahut Damar, lagi-lagi tak menatap Ibunya.

Ibu hanya diam, mendengar jawaban dari anaknya yang memang pendiam sudah lebih dari cukup untuk membuatnya mengerti, kini putra sulungnya sedang dalam suasana hati yang tidak baik-baik saja.

“Oh jadi Mas ikutin saran aku toh. Piye (gimana) Mas ketemu ndak (tidak) sama Mbak Ratna?” seru Danum, cowok remaja yang lebih cerewet dari Kakaknya.

“Ketemu,” lagi Damar hanya menjawab sekenanya.

Danum pun melempar bulatan cilok sebesar biji salak kearah Kakaknya, “Mas, Mas Damar ke Parangtritis yuk,” ajak Danum.

Ajakan Danum berhasil membuat Damar mengangkat wajahnya, dan menoleh kearah cowok berwajah seperti Rezki Nazar. “Sekarang?” tanya Damar.

“Ya jangan sekarang juga toh, kan pesanan masih banyak. Belum Kang Didit mau ambil cilok ini,” sela Ibu, yang memang semakin banyak pesanan yang berdatangan.

“Belum lagi pesanan oleng mu Mar,” imbuh Ibu, yang menyebut online dengan sebutan oleng.

“Hahahaha... Online Bu,” kata Danum, membenarkan ucapan Ibu yang di tertawai kedua putranya.

Drrrrrrrttttt Drrrrrrrttttt

Ponsel Damar bergetar di kamarnya, namun deringnya sampai keruang dapur, karena memang jarak antara kamarnya dan dapur yang berdekatan.

“Mas, hp Mas Damar kayanya bunyi tuh,” ujar Danum.

Merasa tidak ada pergerakan dari Damar, membuat Ibu kali ini bersuara, “Angkat Mar, siapa tau itu telepon penting.”

Damar pun beranjak, melepas sarung tangan plastik yang berlumuran tepung putih. Lalu berjalan menuju kamarnya. Namun saat sampai di kamar, dering ponselnya berhenti berdering. Damar pun menyalakan layar monitor ponselnya. Seketika ia terkejut mendapati nama si penelepon ponselnya.

“Ratna,” gumamnya.

TING

Sebuah notifikasi pesan masuk via wawa, Damar secepat kilat membuka isi pesan dari Ratna.

📱Aku mau ketemu sama kamu, di pantai Parangtritis.’

Damar mengerutkan keningnya, sekaligus mengulum senyum. Entah kenapa ia seakan melupakan rasa kecewanya pada sang gadis yang sudah menduduki singgasana hatinya selama setahun belakangan ini.

Tanpa pikir panjang, Damar membalasnya.

📱Kapan?

Lama Damar menunggu balasan dari Ratna, terhitung waktu sepuluh menit, Damar mendapat balasan.

📱Hari minggu sore, aku libur kuliah.

Damar kembali mengembangkan senyumnya, dan membalas pesan Ratna.

📱Oke

Setelah balas membalas pesan, Damar kembali ke dapur membantu Adik juga Ibunya, dan kedua tetangganya yang ikut membantu kalau Damar banyak menerima orderan.

Senyuman yang Damar pancarkan tak pelak menimbulkan pertanyaan dari orang-orang yang berada di dapur rumahnya.

“Walahhh,.. lagi ada orang yang kasmaran?” seru Bu Jumi, tetangga Bu Suci yang sudah bekerja sama selama hampir lima bulan.

“Iya nih, tadi aja manyun bae. Persis kaya mumi!” celetuk Danum.

Damar menjitak kepala adiknya, “Aduh, sakit Mas. Kan-- kan rikma ku yang cool ini jadi berantakan!” gerutu Danum, kesal mendapat jitakan dari Kakaknya.

“Biar mulut kamu dijaga! Mumi- mumi, kebanyakan lihat film horor nih anak!” balas Damar.

Danum merasa kesal dibuatnya, ia pun mengerucutkan bibirnya.

“Nggak usah di monyongin tuh bibir, nanti tambah memble—nih kaya gini nih, hahaha.” seloroh Damar, memberi contoh bibir bawahnya yang di majukan, seraya terkekeh.

“Ck. Bu, Mas Damar nih akh... Selalu aja begitu dia, kesel Danum dibuatnya,” rengek Danum mengadu kepada sang Ibu, berharap Bu Suci akan memarahi Damar ketika Kakaknya mengejek.

Bu Suci hanya melempar tatapan matanya kearah putra sulungnya, dan mengulum senyum,

“Nggak bakal, Ibu marahin aku, karena apa? Ibu lebih sayang Mas mu yang keren ini, hehe.” ledek Damar, kepada Adiknya seraya mengulurkan tangannya yang sudah kembali memakai sarung tangan plastik berlumuran tepung kanji dan menempelkannya ke rambut Danum.

Alhasil rambut Danum pun memutih. “Hahay, iya Opa, saya nggak akan meledek Opa lagi,” seru Damar.

“Ibuu...... Mas Damar tuh,” manjanya Danum, meminta pertolongan kepada Ibunya.

“Damar!” seru Bu Suci.

Mendapat teguran dari Ibunya, Damar pun mengantupkan mulutnya yang sejak tadi tertawa, “Maaf Bu,” kata Damar, masih dengan senyuman.

“Dasar kemayu.” cibir Damar pada Danum.

“Biarin! Nanti aku maconya kalau udah punya pacar.” balas Danum.

“Sihhh...” sahut Damar.

Kegaduhan seperti itu biasa terjadi, ketika Damar dan Danum bertemu. Akan tetapi, Danum selalu menghormati Kakaknya, juga Damar yang selalu menyayangi adik satu-satunya.

“Pacarnya, orang mana Mas Damar?” kini Mbok Mur yang ikut bertanya.

Damar terpaku dengan pertanyaan Mbok Mur, “Pacar Mas Damar masih orang sini Mbok,” Danum menyahut pertanyaan Mbok Mur yang sudah berumur 50 tahun.

“Wah, si Mbok telat yah?” jawab Mbok Mur.

Bu Jumi, Bu suci, Danum juga Damar pun tertegun mendengar jawaban Mbok Mur yang memang dirinya seorang janda,

“Walah Mbok Mur, saya baru tau loh. Ternyata si Mbok suka yang berondong!” seloroh Bu Jumi.

“Iya Mbok, Danum juga nggak nyangka, kalau gitu jangan naksir sama Danum ya Mbok Mur, Danum nggak suka yang tua-tua! Alot, hehe,” kata Danum, seraya mengibaskan tangannya dan terkekeh gaje.

Mendapat prasangka serta praduga, membuat Mbok Mur menggeleng, “Asem tenan, tadinya Mas Damar mau saya kenalkan sama keponakan si Mbok yang lagi mondok,"

Danum pun tersenyum sumringah, “Kalau gitu buat Danum aja Mbok!”

PLUK!!!

Sebuah lemparan cilok sebesar biji salak mendarat di kepala Danum, “Iki opo meneh toh Mas (Ini apalagi sih Mas) main lempar-lempar, emangnya kepala ku ini panci dandang!” gerutu Danum.

“Ndak usah mikirin perempuan dulu, lulus sekolah terus dapet kerjaan yang bagus, baru deh boleh mikirin buat pacaran,” kata Damar, selalu saja memberi petuah untuk adiknya.

“Nggeh (Iya) Mas, nggeh.” Jawab Danum.

•••

Bersambung

Terpopuler

Comments

hahaha 😅😅😅😅😅

2023-02-24

0

Sea Allexa8717

Sea Allexa8717

janji bisa dilanggar, sumpah juga bisa dilanggar, Dan yg bisa membuktikan hanyalah sebuah tindakan.
JADI jangan terlalu percaya pada janji ok

2022-12-11

2

Just Nokk

Just Nokk

perumpamaan yang mengerikan 😱😱😱😱

2022-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 01 •Sepenggal Kisah•
2 02 •Kakek misterius•
3 03 •Persetan•
4 04 •Orang Ketiga•
5 05 •Tega Menikung Teman•
6 06 •Kamu Sangat Egois•
7 O7 Belum juga berubah
8 08 Jangan Edan
9 09 Asmara yang Rumit
10 10 Astaghfirullah
11 11 Dusta
12 12 Cam kan itu!
13 13 Nyewa Tuyul
14 14 Hati sekeras baja
15 15 Saya manusia bukan malaikat
16 16 Alias berakhir
17 17 Cidro
18 18 Dasar BUCIN
19 19 Anjay memang
20 20 Buaya darat
21 21 Cilok
22 22 Tulang punggung keluarga
23 23 Sad boy
24 24 Berpikir rasional
25 25 Cucak Rowo
26 26 Move on
27 27 Memulai kerjasama
28 28 Pengemis tua
29 29 Mencium wanita asing
30 30 Macannya Intel
31 31 Cokelat meleleh
32 32 Nawang Wulan
33 33 Singkong rebus
34 34 Kali pertama
35 35 Demo karyawan
36 36 Kucing-kucingan
37 37 Beliau menangis
38 38 Tamak
39 39 Kartu AS
40 40 Berlian dalam lumpur
41 41 Otot kawat tulang besi
42 42 Marilah Sukses bersamaku
43 43 Motor butut
44 44 Kesederhanaan yang disyukuri
45 45 Tentang masa silam
46 46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47 47 Kamu cantik hari ini
48 48 Sawang sinawang
49 49 Senyumlah syukuri hidupmu
50 50 Doa orang tua
51 51 Bibirmu berdarah
52 52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53 53 Harapan besar menanti kita
54 54 Sandal jepit
55 55 Kebaikan tidak pernah bohong
56 56 Istri dan juga selingkuhan
57 57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58 58 Bento
59 59 Simpan saja air matamu
60 60 Pesawat tempur
61 61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62 62 Penyesalan yang tidak berarti
63 63 Landasan kekufuran
64 64 Kesopanan dan akal budi
65 65 Ethical Hacking
66 66 Musuh dalam selimut
67 67 Pemenang sejati
68 68 Hati itu wajahnya jiwa
69 69 Lebih baik banyak bersyukur
70 70 Permulaan permainan
71 71 Tergelincir dan jatuh
72 72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73 73 Menghubungkan silahturahmi
74 74 Jangan mudah berburuk sangka
75 75 Kebakaran jenggot
76 76 Ribuan kunang-kunang
77 77 Percaya kepada takdir
78 78 Mimpi mengerikan
79 79 Mendekatkan yang jauh
80 80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81 81 Krisis
82 82 Sikap tegas
83 83 Teman dan sahabat
84 84 Indahnya pengendalian
85 85 Inikah rasanya cemburu
86 86 Segelas kopi
87 87 Mati satu tumbuh seribu
88 88 Tiada ampun lagi
89 89 Menikmati kejutannya
90 90 Membongkar kejahatan
91 91 Keberanian separuh dari kemenangan
92 92 Cinta segitiga
93 93 Cintai apapun sewajarnya
94 94 Ungkapan hati
95 95 Emoji red heart
96 96 Keteguhan iman dan hati
97 97 Diam-diam menghanyutkan
98 98 Sang Jutawan
99 99 Cinta menghadirkan dua sisi
100 100 Wanita penghebatku
101 101 Kembang gula
102 102 Cinta itu sederhana
103 103 Permintaan seorang Ibu
104 104 Kini hanya tentangmu
105 105 Kardus misterius
106 106 Kaca mata kuda
107 107 Persidangan
108 108 Fatamorgana
109 109 Tak pernah terduga
110 110 Ikrar ijab Kabul
111 111 DamarWulan
112 112 Penyatuan dua insan
113 113 Semoga Istikomah
114 114 Kehidupan terus berputar
115 115 Arti kehidupan
116 116 Kamulah sejarahku
117 117 Mood booster
118 118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119 119 Inilah yang aku harapkan
120 120 Mesra yang tak tertahan
121 121 Jangan ganggu
122 122 Rumah legendaris
123 123 Tugu Pal Putih
124 124 Menemukanmu
125 125 Jangan pernah melupakanku
126 126 Jangan pernah menyerah
127 127 Mencari pelaku
128 128 Radiologi diagnostik
129 129 Penggerebekkan
130 130 Isteri Damar Mangkulangit!
131 131 Antara lega dan cemas
132 132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133 Pengumuman
134 133 Season 2: Kita lewati bersama
135 134 Season 2; Juragan cilor
136 135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137 136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138 137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139 138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140 139 Season 2; Perhatian karena sayang
141 140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142 141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143 Promosi karya baru
144 Pengumuman [promosi]
145 Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"
Episodes

Updated 145 Episodes

1
01 •Sepenggal Kisah•
2
02 •Kakek misterius•
3
03 •Persetan•
4
04 •Orang Ketiga•
5
05 •Tega Menikung Teman•
6
06 •Kamu Sangat Egois•
7
O7 Belum juga berubah
8
08 Jangan Edan
9
09 Asmara yang Rumit
10
10 Astaghfirullah
11
11 Dusta
12
12 Cam kan itu!
13
13 Nyewa Tuyul
14
14 Hati sekeras baja
15
15 Saya manusia bukan malaikat
16
16 Alias berakhir
17
17 Cidro
18
18 Dasar BUCIN
19
19 Anjay memang
20
20 Buaya darat
21
21 Cilok
22
22 Tulang punggung keluarga
23
23 Sad boy
24
24 Berpikir rasional
25
25 Cucak Rowo
26
26 Move on
27
27 Memulai kerjasama
28
28 Pengemis tua
29
29 Mencium wanita asing
30
30 Macannya Intel
31
31 Cokelat meleleh
32
32 Nawang Wulan
33
33 Singkong rebus
34
34 Kali pertama
35
35 Demo karyawan
36
36 Kucing-kucingan
37
37 Beliau menangis
38
38 Tamak
39
39 Kartu AS
40
40 Berlian dalam lumpur
41
41 Otot kawat tulang besi
42
42 Marilah Sukses bersamaku
43
43 Motor butut
44
44 Kesederhanaan yang disyukuri
45
45 Tentang masa silam
46
46 Bahagialah orang yang membuat orang lain bahagia
47
47 Kamu cantik hari ini
48
48 Sawang sinawang
49
49 Senyumlah syukuri hidupmu
50
50 Doa orang tua
51
51 Bibirmu berdarah
52
52 Hidup tak pernah lepas dari masalah
53
53 Harapan besar menanti kita
54
54 Sandal jepit
55
55 Kebaikan tidak pernah bohong
56
56 Istri dan juga selingkuhan
57
57 Jadilah pribadi yang mudah tersenyum
58
58 Bento
59
59 Simpan saja air matamu
60
60 Pesawat tempur
61
61 Siapa yang menanam dia yang akan menuai
62
62 Penyesalan yang tidak berarti
63
63 Landasan kekufuran
64
64 Kesopanan dan akal budi
65
65 Ethical Hacking
66
66 Musuh dalam selimut
67
67 Pemenang sejati
68
68 Hati itu wajahnya jiwa
69
69 Lebih baik banyak bersyukur
70
70 Permulaan permainan
71
71 Tergelincir dan jatuh
72
72 Bersama kesulitan pasti ada kemudahan
73
73 Menghubungkan silahturahmi
74
74 Jangan mudah berburuk sangka
75
75 Kebakaran jenggot
76
76 Ribuan kunang-kunang
77
77 Percaya kepada takdir
78
78 Mimpi mengerikan
79
79 Mendekatkan yang jauh
80
80 Masa lalu adalah pembelajaran masa depan
81
81 Krisis
82
82 Sikap tegas
83
83 Teman dan sahabat
84
84 Indahnya pengendalian
85
85 Inikah rasanya cemburu
86
86 Segelas kopi
87
87 Mati satu tumbuh seribu
88
88 Tiada ampun lagi
89
89 Menikmati kejutannya
90
90 Membongkar kejahatan
91
91 Keberanian separuh dari kemenangan
92
92 Cinta segitiga
93
93 Cintai apapun sewajarnya
94
94 Ungkapan hati
95
95 Emoji red heart
96
96 Keteguhan iman dan hati
97
97 Diam-diam menghanyutkan
98
98 Sang Jutawan
99
99 Cinta menghadirkan dua sisi
100
100 Wanita penghebatku
101
101 Kembang gula
102
102 Cinta itu sederhana
103
103 Permintaan seorang Ibu
104
104 Kini hanya tentangmu
105
105 Kardus misterius
106
106 Kaca mata kuda
107
107 Persidangan
108
108 Fatamorgana
109
109 Tak pernah terduga
110
110 Ikrar ijab Kabul
111
111 DamarWulan
112
112 Penyatuan dua insan
113
113 Semoga Istikomah
114
114 Kehidupan terus berputar
115
115 Arti kehidupan
116
116 Kamulah sejarahku
117
117 Mood booster
118
118 Kepercayaan dasar dari hubungan yang kuat
119
119 Inilah yang aku harapkan
120
120 Mesra yang tak tertahan
121
121 Jangan ganggu
122
122 Rumah legendaris
123
123 Tugu Pal Putih
124
124 Menemukanmu
125
125 Jangan pernah melupakanku
126
126 Jangan pernah menyerah
127
127 Mencari pelaku
128
128 Radiologi diagnostik
129
129 Penggerebekkan
130
130 Isteri Damar Mangkulangit!
131
131 Antara lega dan cemas
132
132 Pasangan yang saling melengkapi “Sekian”
133
Pengumuman
134
133 Season 2: Kita lewati bersama
135
134 Season 2; Juragan cilor
136
135 Season 2; Kehidupan butuh pengorbanan yang luar biasa.
137
136 Season 2; Belajar dari kesalahan
138
137 Season 2; Mengapa semua terasa asing?
139
138 Season 2; Berdiri bulu romaku!
140
139 Season 2; Perhatian karena sayang
141
140 Season 2; Menyeleksi sekretaris baru
142
141 ••SAMPAI JUMPA LAGI••
143
Promosi karya baru
144
Pengumuman [promosi]
145
Promosi karya baru; DANUM MAHESA "KLITIH"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!