Jeritan Tengah Malam

"Ayo kesana !" ucap Rani bersemangat, yang lalu di angguki Damar.

Mereka berdua berjalan mengikuti arah dari mana cahaya itu berasal, dari kejauhan terlihat sebuah tenda kecil berdiri di bawah pohon akasia yang berdiri kokoh tinggi menjulang.

"Ternyata ada manusia lain selain kita" seloroh Damar, raut wajahnya berseri seri.

"Rani, Damar ! Kalian disini juga ?" tanya seorang laki laki yang sedang duduk bersila di hadapan api unggun yang menyala nyala.

"Oh, Tuhan, ternyata kau, apa kau tersesat juga di hutan ini ?" ledek Rani pada laki laki yang ternyata Surya itu.

"Kami sedang mencari Bonar, dia belum kami temukan." keluh Surya, suaranya terdengar seperti bernada agak hawatir.

"Oh, maaf. Aku pikir kalian sudah beretemu." sesal Rani.

"Tak apa, dan kalian, bagaimana bisa kalian berada di hutan ini ?" selidik Surya.

"Mereka pasti tersesat di hutan ini," sambar Feby ikut bergabung menghangatkan diri di hadapan api unggun.

"Iya, dari tadi siang rasanya kami hanya berputar putar saja di tempat yang sama, untung lah bisa bertemu kalian." ujar Damar merasa lega.

"Makan lah, aku membakar singkong dan ubi yang aku temui di sekitar hutan ini tadi sore. Kalian pasti lapar," Surya memberikan beberapa singkong dan ubi bakar ke hadapan Rani dan Damar.

"Terimakasih," ucap Damar dan Rani hampir bersamaan.

"Setelah ini kalian mau kemana ?" tanya Feby.

"Bolehkah kami ikut beristirahat disini ? bukankah besok nakhoda itu akan menjemput kita kembali ke desa." ijin Damar.

"Beristirahatlah disini, biarkan para perempuan di dalam tenda, dan kita berjaga di luar, tapi, kalau belum bertemu Bonar, kami tak ikut pulang bersama kalian." ucap Surya agak murung.

Suara binatang malam seperti menjadi alunan musik bagi Damar dan Surya yang masih terjaga, sementara Rani tertidur di dalam tenda di temani Febi yang masih belum juga bisa memejamkan matanya.

"Kenapa kamu keluar ?" tanya Damar saat melihat Febi keluar dari tenda.

"Aku tidak bisa tidur, tidak seperti pacarmu si putri tidur itu, dia mungkin sudah di alam mimpi sekarang." cibir Feby mendudukan dirinya di sebelah Surya.

Namun tiba tiba,

"Tolong....tolong...!" sayup sayup terdengar suara seorang perempuan berteriak meminta tolong.

"Ssttt,,, kalian dengar itu ?" Damar menempelkan jari telunjuk di depan mulutnya, dan berusaha menajamkan pendengarannya.

"Ayo kita lihat !" ajak Surya.

"Aku ikut !" seru Feby.

"Tidak, kamu tetap disini bersama Rani !" tegas Surya, membuat Feby sebal karena lagi lagi Surya begitu perhatian dan peduli dengan sosok kekasih orang itu.

Tapi meskipun kesal dan jengkel di hatinya, Feby tetap mengikuti perintah Surya, dia harus berpuas diri hanya diam dan menunggu para lelaki mengikuti suara jeritan wanita yang meminta tolong tadi.

"Ada apa ?" tanya Rani keluar dari tenda sambil mengerjap ngerjapkan matanya yang masih terasa ngantuk,

"Hmm, putri tidur, anda sampai tak tau kejadian di sekitar." sinis Feby.

"Kemana Damar?" Rani mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencari keberadaan Damar yang tak di temuinya.

"Noh, pacar mu lagi ngejar cewek sama pacar ku." Jawab Feby sekenanya.

Sementara Damar dan Surya tak menemukan siapa siapa, walau mereka sudah mencari cari ke arah sumber suara teriakan tadi.

"Sur, apa mungkin tadi bukan suara manusia ?" bisik Damar mulai merinding membayangkan pikiran nya sendiri.

"Suara setan maksud mu ?" tanya Surya yang kemudian di angguki oleh Damar.

"Bisa saja, mengingat kita sedang berada di hutan belantara seperti ini, semua kemungkinan bisa saja terjadi." ucap Surya datar.

"Tapi kalau itu suara manusia beneran yang minta tolong bagai mana? kita tak mungkin mengabaikan begitu saja, bukan ?" sambung Damar agak bingung.

"Ya, makanya lebih baik kita cari sekali lagi, takutnya itu suara manusia beneran yang butuh pertolongan kita." Surya menyapu setiap sudut sekelilingnya dengan pandangannya.

"Tolong...tolong...!" suara jeritan itu kembali terdengar.

Tapi tunggu, sepertinya itu suara yang tak asing di telinga mereka, sepertinya kali ini suara jeritan itu berasal dari tenda mereka,

"Shiiittt ! Rani !" umpat Damar berlari ke arah tenda yang tadi mereka tinggalkan, pikirannya langsung berpikir yang tidak tidak, dia begitu menghawatirkan Rani sampai sampai tak peduli kalau saat ini Surya di tinggalkan nya jauh di belakang.

"Damar, tunggu !" seru Surya menyusul Damar yang berlari bak kesetanan.

"Apa kau tak dengar, barusan suara jeritan itu berasal dari tenda, pacar pacar kita mungkin sedang dalam bahaya!" ucapnya terputus putus di tengah lari kencangnya.

"Tenanglah, Feby menguasai bela diri dengan baik." ucap Surya setengah berteriak, karena jarak Damar yang lumayan agak jauh di depannya.

Benar saja, begitu Damar sampai di tenda tempat dirinya meninggalkan Rani dan Feby tadi, tempat itu tampak sudah kacau berantakan, terihat Febi yang sedang bertarung melawan dua orang laki laki yang berpakaian serba hitam, sedangkan Rani, dia tak melihat keberadaannya.

"Rani, di mana Rani ?" tanya Damar pada Feby sambil langsung mendekat ke arah Feby yang terlihat seperti tak gentar sedikitpun melawan dua orang yang badannya jauh lebih besar dari dirinya.

"Bantu aku dulu, pacarmu sepertinya aman," pekik Feby berhasil melayangkan satu pukulan tepat di ulu hati salah satu lawannya yang langsung membuat pria berpakaian serba hitam itu tersungkur.

Saat Surya tiba di sana, laki laki satunya bergegas membawa temannya yang tersungkur karena kena pukulan Feby tadi, mungkin dia merasa tak akan mampu menghadapi tiga orang sekaligus sendirian, setelah temannya telah tumbang, dan dalam sekejap saja mereka menghilang di kegelapan malam tak terlihat lagi di sekitar mereka, Damar dan Surya mencoba mengejarnya, tapi sia sia, mereka bak di telan gelapnya malam di hutan itu.

"Rani, dimana dia ?" Damar teringat lagi dengan sosok perempuan pacar pura puranya, sungguh saat ini dia merasakan khawatir dan takut yang bukan pura pura.

"Aku di sini," sahut Rani tak jauh dari tenda, dia datang dari balik pohon besar memapah seorang wanita yang sepertinya terluka di kakinya.

"Rani ! kamu tidak apa apa ?" Damar berhamburan lari ke arah pacar pura puranya, memeluk dan membolak balikan badan wanita mungil itu, memeriksa apakah wanita itu baik baik saja.

"Aku baik baik saja, gak usah lebay !" gumam Rani berbisik pelan.

Damar bisa bernafas lega setelah memastikan sendiri kalau wanita bertubuh mungil itu baik baik saja dan tak terjadi apapun padanya, tapi siapa wanita terluka yang di papahnya itu.

"Siapa dia ?" tanya Damar melirik ke arah wanita yang kini terduduk tepat di depan tenda mereka.

"Entahlah, tadi dia di kejar kejar oleh dua orang laki laki yang berpakaian serba hitam itu. Tadi, dia aku amankan, sementara Feby melawan para pria itu, " jawab Rani.

"Kamu siapa ?" tanya Surya pada wanita itu seraya menyodorkan sebotol minuman berisi air mineral ke hadapannya.

"Aku Mila," ucap wanita yang di perkirakan mungkin usianya sekitar 25 tahunan itu.

"Siapa kedua laki laki tadi, dan kenapa mereka mengejar mu ?" sambung Feby mencari jawaban atas penasarannya dari tadi.

"Aku tidak tau, kami di sekap oleh beberapa orang yang berpakaian serba hitam saat kami di pantai, tadi siang," ujar wanita yang mengaku bernama Mila itu, seperti masih ketakutan.

"Kami ?" beo Surya.

"Iya, ada beberapa orang wisatawan di sekap oleh orang orang berperawakan tinggi besar dan berpakaian serba hitam itu." jelas Mila.

"Kalian di sekap dimana? dan bagaimana kamu bisa melarikan diri ?" cecar Feby bertubi tubi.

"Kami di sekap di sebuah bangunan di dekat pantai, di balik hutan ini." papar wanita itu menerangkan.

"Bangunan ? semenjak kemarin satu satunya bangunan yang aku temui hanya bangunan yang kita jadikan tempat untuk berlindung saat badai, aku belum menemukan bangunan lain, bahkan manusia lain pun baru wanita ini yang aku lihat disini," Damar terlihat seperti berpikir, mengingat ingat apa ada tempat yang terlewat olehnya, karena sepertinya semenjak tadi dirinya dan Rani menyusuri pantai dan hutan, yang mereka lihat hanya ada pohon pohon tinggi dan hamparan pantai yang sepi.

***

Mohon dukungan karya othor yang baru ya kak, judulnya Bodyguard Penjaga Hati,,,jangan lupa like dan favorit ya kak,,,

Terpopuler

Comments

NaMika

NaMika

makin penasaran

2022-04-30

1

Adhe Zafrullah

Adhe Zafrullah

lanjut thor....

2022-03-16

1

Ufuk Timur

Ufuk Timur

kak aku mampir
salam dr SUNSHINE AILI

saling dukung yahh 😘😘😘 like & fave sudah meluncur. .
aku nyicil baca karya kk

2021-12-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!