Hai Pengantin

"Hey, apa kita juga akan masuk ke tempat itu?" tunjuk Feby ke sebuah bangunan yang bertuliskan 'Bar & Casino'

"Tentu saja, kita harus menemukan Bonar, setiap tempat memungkinkan menjadi tempat penyekapan Bonar, kita tak boleh lengah" jawab Surya.

mereka sudah memasuki beberapa bangunan mewah di sana, tapi belum juga menemukan Bonar.

kali ini mereka akan mencoba masuk ke casino mewah yang ada di tempat itu.

Saat baru memasuki gedung itu, mereka di buat terkesima dengan kemewahan ruangan itu, berbagai alat judi ada disana, orang orang terlihat serius dengan permainan mereka, beberapa ada yang di temani perempuan cantik yang menggoda dengan pakaian minim nya.

Sementara di sisi lainnya beberapa orang yang tidak hanya ingin berjudi, tapi sekalian meminum minuman keras, mereka duduk di meja yang menyediakan minuman beralkohol berbagai jenis dan merek, meja mereka pun di lengkapi dengan layar monitor untuk mereka bermain judi baik secara online atau pun off line.

Bangunan ini bangunan yang paling ramai di antara bangunan lainnya, selain bangunan karaoke dan diskotik.

Saat mereka sedang asik menyapukan pandangan ke sekeliling ruangan itu, mencari cari siapa tau menemukan sosok Bonar disana, tiba tiba pandangan Rani terhenti pada sepasang pria dan wanita yang sedang menikmati minuman di meja bar.

Wajah Rani langsung berubah merah padam, dia menghampiri kedua orang itu,

"Hai, pengantin baru. Apa kabar kalian ? Bahagia, berlibur menggunakan uang tabungan ku ?" sapa Rani pada laki laki dan perempuan yang terlihat sangat terkejut melihat sosok Rani Ada di hadapannya.

Ya, mereka adalah Yudha dan Intan. Mereka terlihat sedang bersantai sambil menikmati segelas wiski di tangan Yuda, sedangkan Intan sedang menikmati cocktail di tangan kirinya.

"Ra- Rani, kenapa kamu ada di sini ?" ucap Intan dan Yudha hampir bersamaan.

"Kenapa ? kaget, huh ?" sinis Rani.

"Tapi, kamu seharusnya tak boleh ada di sini. Tempat ini berbahaya" kata Yudha setengah berbisik.

"Ya, tentu saja, akan sangat berbahaya bila aku bertemu orang orang macam kalian, yang tega menikam teman dan pacar sendiri" murka Rani.

"Sayang, ada apa ?" Damar mendekati dan merangkul pinggang Rani dari samping.

"Sayang?" ucap Intan dan Yudha bersamaan, bahkan Yudha sampai menyemburkan wiski yang sedang di minumnya saking terkejutnya dia.

"Kenapa? Apa kalian pikir cuma kalian yang bisa bermain gila di belakang ku ? Jangan salah, aku juga punya kekasih di belakang mu" ucap Rani sambil membalas pelukan Damar.

Tentu saja sikap Rani itu membuat amarah Yudha tiba tiba tersulut.

"Kau, teganya kau menghianati ku," geram Yudha di liputi amarah dan efek alkohol yang membuatnya nyaris tak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

"Lalu, kau dengan dia apa namanya kalau bukan menghianati ?" Rani menunjuk Yudha dan Intan yang terlihat serba salah di depan Rani.

"Aku tak pernah berkhianat, aku dan dia hanya," ucap Yudha terputus karena ucapannya di sambar Intan.

"Yudha, jangan kacau kan keadaan, kau mabuk !" potong Intan.

"Sayang, jangan buat keributan disini" gumam Damar.

"Kita akan menjadi pusat perhatian dan para penjaga bisa menangkap kita," bisik Damar.

Surya dan Feby yang berada disana menonton pertengkaran drama cinta segitiga itu saling melirik dan melempar senyum.

Feby bahkan berbisik ke telinga Rani. Entah apa yang feby katakan, namun Rani pun mengangguk tanda menyetujuinya.

"Aku ingin menyelesaikan masalah kita, tapi tidak disini," ucap Rani.

"Lalu, dimana ?" tanya Intan.

"Di kamar tempat kalian menginap, kalian menyewa kamar di tempat ini kan ? Jangan lupa, uang tabungan ku ada di tangan kalian" ucap Rani.

"Kenapa harus di kamar ku, tidak di kamar mu saja?" tolak Intan.

"Kalau kau menolak, aku akan membuat keributan disini, dan kita akan sama sama di tangkap penjaga" ancam Rani.

"Baiklah, baiklah, ayo kita ke resort tempat kami menginap" ajak Intan menyerah.

Akhirnya, tiga pasangan itu menuju resort yang terletak di pinggir pantai, resort dengan pemandangan malam yang sangat indah.

Namun sayang, pemandangan indah itu seakan sia sia, tak ada seorang pun di antara mereka ber enam yang menikmati pemandangan indah itu.

Yudha dan Intan, harus pasrah menerima cacian dan kemarahan Rani sepanjang malam itu, Damar harus menerima mendapatkan pandangan sinis dan membunuh dari Yudha.

Sedangkan hari orang lainnya yaitu Surya dan Febi masih kelimpungan memikirkan dimana keberadaan teman mereka Bonar.

"Kamu, bagaimana ceritanya bisa sampai disini, dan siapa mereka berdua?" tanya Intan menunjuk ke arah Surya dan Feby.

"Untuk apa kamu ingin tau tujuan ku kesini, dan mereka itu teman ku, kamu pikir temanku cuma kamu kan ?" sinis Rani.

"Bukan begitu, ini pulau rahasia, tak sembarang orang tau tempat ini, lagi pula tempat ini sangat berbahaya" ucap Yudha lagi lagi mengingatkan Rani kalau tempat itu sangat berbahaya.

"Udah tau bahaya, nah lu masih dateng kesini, ngapain ?" sambar Surya melirik ke arah Yudha.

"Gue ada kepentingan disini, makanya terpaksa banget berada di sini," Yudha terlihat serba salah dan kebingungan saat menjawab pertanyaan Surya, dia sangat ingin mengatakan alasan yang sebenarnya dia datang ke pulau itu, tapi Intan menatapnya dengan tajam seolah melarang dia untuk berkata jujur.

"Lantas lu pikir yang berkepentingan disini cuma lu aja, kita juga punya kepentingan sendiri, kalee" sinis Feby.

"Sayang, kamu yakin kalau laki laki bodoh itu dulu pacar mu ?" ledek Damar menggoda Rani yang duduk di sampingnya memandangi lautan lepas dari teras samping resort mewah itu.

"Ish, tepatnya aku yang bodoh karena mau berpacaran dengan dia, yang ternyata berselingkuh dengan teman ku sendiri, mereka membodohi ku," lirih Rani.

"Oke kalian sama bodohnya, hahaha" goda Damar yang melihat sepertinya Rani sudah mulai murung karena mengingat penghianatan Yudha dan Intan.

"Damar ! Kamu menyebalkan !" pekik Rani melempar bantal sofa ke wajah Damar yang sedang tersenyum gemas melihat tingkah Rani yang sedang kesal itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***