KAIRA

KAIRA

01. Cobaan hidup

"Hey anak pelacur" Ucap perempuan itu yang baru saja tiba di kelas. Dia dan dua temannya berjalan menghampiri seorang siswi yang sedang duduk di kursinya sambil membaca buku, Perempuan itu langsung mengebrak meja siswi itu hingga membuatnya terkejut.

"Heh kalau ada orang manggil dengerin dong, lo tuli ya" Kata siswi itu yang bernama Zeline dan dua orang temannya yaitu Fellysia dan Zanna.

"Kenapa Lin" Tanya Kaira dengan lembut

"Kalau dipanggil itu cepetan jawab, lama banget" Kata Zanna

"Iya kalian mau apa?"

"Kok lo nyolot ke kita sih, nantang lo ya" Ujar Fellysia.

Kaira memilih tak memperdulikannya dan tetap melanjutkan membaca bukunya. Kaira tak ingin ribut saat pagi-pagi seperti ini. Tiba-tiba Zeline mengambil buku yang sedang Kaira baca dan melempar buku itu. Saat Kaira berdiri dan mengambil bukunya Fellysia menjambak rambut Kaira.

"Lepasin sakit Fel" Ucap Kaira

"Siapa suruh lo nyuekin kita. Kau kira Kamu itu siapa dasar anak pelacur" Kata Zeline

Kaira pun menangis mendengar perkataan Zeline, semua murid disekolah tidak ada yang mau berteman dengan Kaira karena Mama Kaira dulu seorang pelacur.

Kaira sekarang hanya hidup sebatang kara karena Mamanya sudah meninggal dan Papanya tak tau kemana, Kaira sudah kesana-kemari mencari Papanya tapi hasilnya selalu nihil. Dan sekarang Kaira menyerah, mungkin Papanya sudah melupakannya dan Kaira harus hidup dengan tangannya sendiri.

"Kalian punya masalah apa sama aku sih sampai-sampai kalian selalu seperti ini setiap hari ke aku" Ucap Kaira dengan air mata yang mengalir

"Kau tak punya salah apapun ke kami, mengganggumu sama seperti hiburan buat kami. Tapi anak pelacur tak cocok sekolah disini" Jawab Zeline sambil mendorong Kaira hingga tersungkur ke lantai.

Semua murid dikelas hanya memperhatikan kejadian itu dan tak berniat membantu Kaira sedikitpun. Bahkan tak ada satu murid pun yang mau berbicara dengan Kaira. Saat ada tugas kelompok Kaira akan mengerjakannya sendiri itulah sebabnya Kaira diberikan otak yang pintar agar selalu bisa mengatasi semua masalahnya sendiri.

Zeline kembali mendekat kearah Kaira dan langsung menginjak tangan Kaira dengan sepatunya.

"Zeline sakit, tolong lepaskan" Kaira begitu kesakitan karena Zeline menginjaknya dengan sangat keras.

"Ingat, jangan macam-macam oke" Ucap Zeline

Saat Zeline dan temannya sudah bersiap melanjutkan aksinya untuk membully Kaira kembali tapi bel sudah berbunyi dan guru sudah datang. Zeline dan kedua temannya dengan cepat langsung berlari ke tempat duduknya agar guru tak curiga akan kelakukan mereka

"Selamat pagi semua" Sapa guru itu sebagai pembuka kelas

"Pagi pak" Jawab semua murid dengan serempak

"Kaira kenapa duduk dibawah, cepat bangun kelas akan segera dimulai"

Kaira segera menghapus air matanya dan kembali ketempat duduknya. Kaira menahan air matanya agar tidak jatuh lagi dan menguatkan hatinya untuk selalu tegar mengahadapi hidup yang berat ini. Setiap hari Kaira merasakan hal seperti ini dan itu membuat Kaira merasa makin terpuruk setiap harinya.

Disaat dirinya hidup sebatang kara seperti ini, seharusnya Kaira memiliki teman yang bisa membuat Kaira melupakan kehidupan kelamnya buka malah mendapatkan siksaan seperti ini. Hal itu membuat Kaira semakin Down

Semenjak duduk disekolah dasar Kaira sudah mendapatkan bullyan dari teman-teman disekolah maupun dirumah dan itu berlanjut hingga sekarang saat Kaira sudah sekolah menengah keatas.

Kaira menjalani hidupnya dengan sangat berat, sepulang sekolah Kaira harus kerja part time salah satu toko dekat rumahnya. Gaji yang Kaira dapatkan akan Kaira gunakan untuk kebutuhannya sehari-hari dan sisanya ditabung untuk biaya kuliah nanti.

Tak terasa pelajaran pun telah selesai dan sekarang waktunya untuk istirahat. Kaira menuju ke kantin sekolah untuk makan siang.

Kaira selalu makan sendiri seperti sekarang. Tak ada satu murid pun yang mau mendekat dan makan bersamanya. Berita bahwa Mama Kaira dulu adalah seorang pelacur sudah tersebar disekolah dan mereka menganggap bahwa Kaira adalah anak haram hasil pekerjaan mamanya yang menjijikkan itu.

"Eehhh lihat deh dia nggak punya malu banget ya" Ucap Para siswa sambil berbisik-bisik satu sama lain sambil menunjuk kearah Kaira, saat ini mereka sedang membicarakan Kaira

"Iya, kalau aku jadi dia sih udah bunuh diri kali ya, kalau enggak ya pindah sekolah sejauh mungkin karena malu"

Kaira sudah tak tahan mendengar bisikan-bisikan itu dan memilih untuk menyudahi makannya dan segera pergi dari sana.

Kaira berlari dengan air mata yang membasahi pipinya pergi menuju ke atap sekolah. Hanya disana lah Kaira bisa bersembunyi dan menjauh dari orang-orang yang terus saja berbicara buruk tentangnya.

Kadang Kaira sempat berpikir untuk bunuh diri dan mengakhiri ini semua. Tapi itu tak akan menyelesaikan masalahnya. Kaira sudah lelah dipandang sebelah mata seperti ini. Apa salahnya hingga Kaira mendapat cobaan hidup seperti ini, yang salah adalah Mamanya dan yang kena imbasnya adalah Kaira sendiri.

Jika Kaira boleh memilih, Kaira tak ingin memiliki Mama yang bekerja sebagai pelacur seperti ini. Tapi ini sudah takdirnya, Kaira tak bisa berbuat apa-apa selain menjalani hidup ini dengan ikhlas.

"Tuhan aku sungguh lelah, bolehkah aku mengakhiri ini sekarang?, Aku tak sanggup lagi. Tolong beri bantuan mu." Ujar Kaira dengan air mata yang semakin deras keluar dari matanya.

"Tidak. Aku tidak akan menjadi orang yang lemah. Akan ku buktikan pada mereka jika aku bisa lebih dari mereka semua nanti" Ucap Nara sambil berdiri dan menghapus air matanya.

Kaira melihat jam ditangannya dan jam sudah menunjukkan waktu istirahat sudah berakhir. Kaira segera kembali ke kelas karena sebentar lagi bel akan berbunyi, dan benar saja baru saja Kaira sampai di depan kelas bel masuk sudah berbunyi.

Ini adalah salah satu cara Kaira menghindari orang-orang yang terus saja membullynya, Kaira akan pergi dari kelas dan kembali tepat saat bel sudah berbunyi. Dengan begitu mereka tak akan terus mengganggu Kaira lagi.

Sebenarnya Kaira adalah anak yang baik dan berprestasi tapi entah kenapa semua siswa selalu memandangnya dengan rendah dan seolah-olah Kaira adalah orang yang sangat mereka benci.

Guru sudah masuk dan pelajaran pun dimulai. Kaira memperhatikan pelajaran dengan sangat baik jadi tak bisa dipungkiri lagi jika nilai Kaira selalu bagus karena Kaira belajar dengan sungguh-sungguh.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Kaira segera merapikan buku-bukunya saat guru sudah pergi dari kelas dan bergegas keluar sebelum Zeline dan temannya kembali mengganggu Kaira. Kaira segera pergi menuju toko untuk bekerja. Kaira bekerja sebagai kasir di minimarket dekat rumahnya.

Pekerjaan itu sudah Kaira lakukan semenjak Kaira kelas satu sekolah menengah atas, jadi sudah 1 tahun lamanya Kaira bekerja disana karena sekarang Kaira sudah duduk di kelas 2.

Kaira Leta Leteshia.

![](contribute/fiction/3493375/markdown/9226359/1635855077659.jpg)

![](contribute/fiction/3493375/markdown/9226359/1635855077661.jpg)

![](contribute/fiction/3493375/markdown/9226359/1635855077657.jpg)

Zeline

![](contribute/fiction/3493375/markdown/9226359/1635853779351.jpg)

Fellysia

![](contribute/fiction/3493375/markdown/9226359/1635853779354.jpg)

Zanna

![](contribute/fiction/3493375/markdown/9226359/1635853779356.jpg)

Terpopuler

Comments

Fitlin Maylee

Fitlin Maylee

kim Soo hyun

2021-12-09

0

♡Ñùř♡

♡Ñùř♡

baru awal,udah sedih banget 😢😢

aku mampir thor,semangat terus ya thor

2021-11-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!