Mereka bertiga menikmati hari libur dengan berkeliling di Mall.
"Kalian nggak ada yang mau belanja?" Tanya Fanya
"Masih belum ada yang cocok" Jawab Lexa
"Gimana kalau kita beli barang yang sama untuk kita bertiga" Saran dari Fanya
"Barang apa nih?" Tanya Kaira
"Gimana kalau sepatu apa tas gitu" Kata Lexa
"Boleh juga, yuk kita cari"
Mereka langsung pergi untuk mencari tas atau sepatu. Mereka akan memutuskan nanti setelah menemukan barangnya untuk membeli sepatu atau tas.
Setelah beberapa saat melihat-lihat tas dan sepatu pilihan mereka jatuh kepada tas.
Kaira memilih warna ungu muda, Lexa warna putih, dan Fanya memilih warna Pink.
"Guys makan yuk, laper banget gue" Ucap Lexa
"Ayok, setalah makan pulang ya, besok ada ujian kan" Kata Kaira
"Yah.... Masak langsung pulang aja, nggak mau mampir kemana lagi gitu" Fanya tak mau jika langsung pulang kerumahnya seperti ini. Jam juga masih menunjukkan pukul 1 siang sudah mau pulang aja.
"Besok ada ujian Fan, gue mau belajar dulu" Ucap Kaira sambil mengajak Lexa dan Fanya berjalan menuju salah satu restoran disana.
"Duduk disebelah sana aja yuk" Ucap Kaira sambil berjalan di tempat duduk yang berasa di paleng pojok.
"Gue pesen dulu deh, lo mau apa?" Tanya Fanya
"Samain aja semua deh Fan"
Setelah Fanya memesan makanan, mereka bertiga kembali mengobrol sambil menunggu makanan tiba. Tak begitu lama menunggu makanan mereka pun akhirnya tiba. Tanpa menunggu lagi Kaira, Fanya dan Lexa segera melahap makanan merek.
Setelah selesai makan mereka bertiga segera pulang ke rumah masing-masing. Sebenarnya mereka masih ingin menghabiskan waktu bersama, tapi besok adalah hari pertama ujian dan mereka harus belajar.
Sesampainya dirumah Kaira segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dahulu setelah itu belajar.
Kaira keluar dari dalam kamar mandi dengan menggunakan baju tidur karena Kaira akan menghabiskan waktunya untuk belajar sekarang dan tak akan keluar juga.
Jika masuk musim-musim ujian seperti ini, Kaira akan menghabiskan waktunya di depan buku saja. Kaira harus mengejar beasiswa untuk kuliah nanti. Jika tak mengandalkan otaknya mau mengandalkan apa lagi karena Kaira bukanlah orang kaya.
"Ambil camilan dulu dan susu enak kali ya sebelum belajar biar nggak bosa juga" Ucap Kaira sambil menuju dapur.
Kaira mengambil berbagai macam camilan dan satu botol besar susu dan gelas. Semua Kaira tata di atas meja belajarnya. Dengan begini Kaira tidak akan merasa bosan lagi walau harus belajar selama semalaman.
Hari sudah berlalu. Sekarang saatnya semua siswa di sekolah menghadapi ujian. Kaira berangkat ke sekolah dengan perasaan bahagia.
Tadi malam setelah selesai makan Kaira kembali belajar lagi hingga Kaira ketiduran di meja belajarnya. Pagi tadi Kaira terbangun dan merasakan badannya sakit semua karena tertidur dengan posisi duduk.
Kaira masuk kedalam kelas dengan lesu dan langsung duduk di bangkunya. Melihat Kaira yang baru saja datang, Fanya dan Lexa segera menghampiri Kaira.
"Kairaaaa....." Panggil Fanya dan Lexa
"Hay guys" Jawab balik Kaira
"Lo kenapa ra?" Tanya Lexa
"Ketiduran gue waktu belajar tadi malam" Jawab Kaira
"Dah lah ra, gue nggak ngerti lagi sama lo yang selalu gila belajar ini" Ucap Lexa
Setelah mengobrol-ngobrol cukup lama jam masuk sudah tiba dan ujian akan segera dilaksanakan. Kaira melihat Samuel dan Chaiden yang baru saja datang.
.
.
Ujian berlangsung selama 3 jam. Semua siswa harus segera mengumpulkan lembar jawaban mereka saat waktu sudah selesai, jika tidak maka lembar jawaban tidak diterima.
Saat ini Kaira, Lexa dan Fanya sedang ada di kantin sekolah. Mereka semua butuh pengisi perut setelah otak mereka berfikir dengan keras.
"Gue nggak yakin sama jawaban gue tadi deh" Ucap Fanya sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya
"Gue juga"Sahut Lexa
"Dah lah yang optimis, lihat aja dulu nanti" Kaira mencoba memberi semangat kepada sahabatnya
"Lo gimana ra?" Tanya Fanya
"Syukur gue bisa jawab semua soalnya" Jawab Kaira
"Fan, lo mending nggak usah tanya sama si Kaira, Otak dia tuh encer nggak kayak otak kita yang beku ini" Ucap Lexa
Setelah dari kantin Kaira kembali ke kelas sendiri karena Fanya dan Lexa masih mau ke toilet dulu. Kaira akan membaca buku terlebih dahulu sebelum ujian kembali berlangsung.
Saat masuk kedalam kelas keadaannya begitu sepi hanya ada Chaiden yang sedang belajar di bangkunya.
Kaira segera duduk di tempatnya dan mengambil buku dari dalam tas.
"Lo nggak ke kantin Chaiden?" Tanya Kaira
Chaiden langsung mengalihkan pandangannya pada Kaira.
"Gue udah makan tadi" Jawab Chaiden dengan cuek
"Oohh... ya udah" Kaira pun membuka bukunya dan ikut belajar juga.
Dari jauh terdengar samar-samar suara Samuel bersama dengan teman-teman. Tanpa Kaira duga tiba-tiba Chaiden mendekat kearah Kaira dan memegang kedua pipi Kaira setelah itu mendekatkan wajah Kaira ke wajah Chaiden.
Samuel yang baru saja masuk terkejut melihat pemandangan didepannya.
"Guys, kita ke depan deh jangan ke kelas" Ucap Samuel dan segera pergi dari sana.
Kaira terkejut mendengar suara Samuel yang sangat dekat. Dengan cepat Kaira langsung mendorong tubuh Chaiden.
"Lo ngapain?" Tanya Kaira dengan gugup. Pasalnya tadi wajah mereka begitu dekat, Kaira dan Chaiden saling berpandangan cukup lama tadi.
"Di pipi lo ada bekas makanan, kayak anak kecil tau nggak" Ucap Chaiden dan langsung kembali ke mejanya untuk belajar kembali.
Wajah Kaira menjadi merah seperti kepiting rebus. Kaira dengan cepat menutup wajahnya dengan buku agar Chaiden tak dapat melihatnya.
Jantung Kaira berdetak dengan sangat kencang tadi seperti akan meloncat keluar dari tempatnya. Tak lama setelah kejadian itu bel masuk pun berbunyi. Ujian ke dua akan berlangsung kembali. Kaira segera menutup bukunya dan memasukkan kedalam tas.
Fanya dan Lexa baru saja kembali dari toilet dan langsung duduk di bangkunya.
"Semangat" Ucap Lexa dan Fanya kepada Kaira
"Kalian juga"
Suasana kelas begitu hening selama ujian berlangsung. Tidak ada yang berani membuka mulutnya karena guru pengawas sekarang adalah guru killer di seolah ini.
Guru itu bilang tadi sebelum ujian berlangsung, jika ada yang berbicara sedikitpun maka lembar jawaban mereka tidak ada diterima dan nilai murid yang berbicara itu akan jadi nol. Semua murid pun ketakutan pasalnya guru itu tidak pernah main-main dengan perkataannya.
Waktu sudah berakhir dan sekarang saatnya bagi para murid untuk pulang ke rumah masing-masing. Kaira merasa begitu lelah akibat terlalu banyak berfikir tadi. Ujian hari pertama ini sangatlah berat. Bayangkan saja baru ujian hari pertama jadwalnya Matematika dan IPA, itu sangat-sangat menguras energi.
Kaira memutuskan untuk pulang menggunakan bus saja. Tak sanggup rasanya jika harus pulang berjalan kaki.
Next....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
♡Ñùř♡
next thor, semangat 🥰
2021-12-01
0