Siang hari disekolah saat jam istirahat Kaira pergi ke taman untuk memakan bekal yang dia bawa tadi. Kaira duduk di kursi taman dibawah pohon sambil menikmati angin sangat sejuk.
"Aku lapar sekali" Ucap Kaira sambil memakan makanannya.
Dari kejauhan Kaira melihat Chaiden yang sedang berjalan. Padangan mereka berdua bertemu. Saat Kaira akan menyapa Chaiden dengan cepat Chaiden mengalihkan pandangannya dan mempercepat jalannya ketempat lain.
"Sudah kuduga akan seperti itu jadinya. Kau ini tak sadar-sadar juga Kaira dasar bodoh" Ujar Kaira pada dirinya sendiri.
Kaira pun melanjutkan makan siangnya sebelum bel masuk berbunyi. Selesai makan Kaira tak langsung kembali ke kelas karena Kaira masih ingin sendirian dan membaca novel dengan tenang.
Tett..... tett....
Bel masuk pun berbunyi, Kaira segera membereskan tempat makannya dan segera kembali ke kelas.
Sesampainya dikelas Kaira menaruh novel di lokernya terlebih dahulu. Saat Kaira sedang merapikan lokernya tiba-tiba Zeline datang dan menutup pintu loker Kaira hingga tangan Kaira terjepit.
"Aauuhhh.... Buka lokernya Zeline tanganku terjepit" Ucap Kaira sambil menangis karena tangannya benar-benar sangat sakit. Bisa tangan Kaira patah jika Zeline terus menekannya.
"Benarkah terjepit" Kata Zeline sambil menekan pintu loker itu dengan sangat keras.
Kaira tak kuasa menahan air matanya. Zeline dan teman-temannya hanya menertawakan Kaira yang sedang kesakitan itu.
"Hey berhentilah ******" Ucap Chaiden dan langsung mendorong Zeline hingga Zeline terjatuh. Kaira langsung bersembunyi di belakang Chaiden sambil memegangi tangannya yang terluka.
"Apa menyiksanya membuat dirimu menjadi hebat?, jawabannya adalah tidak. Kau malah terlihat seperti orang yang sangat bodoh" Kata Chaiden sambil merangkul Kaira dan membawa Kaira ke UKS.
Sesampainya di UKS Chaiden langsung mengobati tangan Kaira dengan sangat hati-hati. Memar ditangannya itu sangat parah bahkan kulitnya sampai mengelupas.
"Apa mereka selalu memperlakukanmu seperti itu?" Tanya Chaiden
"Hemmm" Jawab Kaira.
"Kenapa kau tak pindah sekolah saja. Aku sepertinya akan pindah juga karena murid di sekolah ini begitu buruk"
"Aku sedang mempertimbangkannya"
Setelah mengobati luka ditangan Kaira dan diperban mereka berdua pun kembali lagi ke kelas.
Ketika Kaira akan duduk Zeline menghampiri dan menggebrak meja Kaira.
"Brengsek kau bisa sekali saja tidak membuat masalah dasar anak pelacur" Teriak Zeline.
"Kau yang seharusnya diam dan tidak membuat masalah. Kau tak punya kaca. Wajahmu sangat mengerikan saat sedang marah seperti itu.?" Ucap Chaiden.
Zeline tertawa mendengar perkataan Chaiden.
"Hey anak baru. Apa kau tidak melihat bahwa dia memang rendahan. Anak dari seorang pelacur tidak pantas ada disini. Dia itu anak haram, apa kau tidak Jijik berada didekatnya" Ejek Zeline.
"Terus kenapa jika Mamaku seorang pelacur ha?, Itu hanyalah masa lalunya, Jangan kau hina terus-menerus, biarkan mamaku tenang disana" Kaira sudah tak tahan dengan perkataan Zeline yang selalu saja menjelek-jelekkan Mamanya.
"Tapi aku sangat suka menghinamu. Bagaimana ini?" Ucap Zeline dengan senyum yang mengejek.
"Lantas apa aku pernah mengusik hidupmu?, apa mamaku juga mengenalmu?, tidak kan. Sudah cukup kau terus saja merendahkan diriku. Mamaku sudah meninggal dan jangan kau ungkit-ungkit dia lagi. Jadi berhentilah mencampuri kehidupanku mulai sekarang". Setelah berkata seperti itu Kaira segera pergi sambil membawa tasnya.
Berhubung pula pada saat itu sedang turun hujan. Kaira pergi meninggalkan kelas dengan perasaan yang begitu marah. Pikirannya sedang sangat kalut sekarang. Kaira sudah sangat lelah dengan hidupnya sekarang.
Kaira sudah bersabar menunggu selama ini, sejak kecil dirinya selalu saja mendapatkan bullyan tapi tidak ada satupun orang yang peduli padanya bahkan Papanya tidak mau menemuinya.
Kaira berhenti di atas jembatan dan melihat kebawah jembatan tersebut terdapat sungai yang sangat besar.
"Mama, Papa aku benci kalian. Aku juga benci pada diriku sendiri" Teriak Kaira dengan sangat kencang
Kaira sudah memutuskan bagaiman hidupnya kedepannya. Kaira melepaskan tasnya dan memanjat pagar jembatan itu.
Dengan menarik nafas dalam-dalam Kaira sudah bersiap untuk meloncat.
"Selamat tinggal hidup yang menyedihkan" Ucap Kaira setelah itu langsung meloncat ke sungai.
Dari kejauhan Chaiden berlari mendekati Kaira yang berdiri di pagar jembatan itu, tapi Chaiden terlambat, Kaira sudah meloncat dari atas jembatan.
Chaiden tanpa berfikir panjang langsung meloncat juga kearah sungai dan menyelamatkan Kaira.
Memang sangat sulit karena sungai itu lumayan dalam. Tapi Chaiden tidak akan menyerah, Chaiden tak ingin melihat seorang yang tidak bersalah harus mengakhiri hidupnya seperti itu.
Tak lama setelah Chaiden melompat dari atas jembatan untuk menyelamatkan Kaira tadi. Chaiden mulai naik kepermukaan, terlihat Chaiden berhasil menyelamatkan Kaira.
Chaiden membawa Kaira ke pinggiran sungai.
"Sadarlah Kaira?" Ucap Chaiden sambil menepuk-nepuk pipi Kaira.
Saat Chaiden akan mengangkat kepala Kaira, Chaiden menemukan darah yang menempel ditangannya. Chaiden pun segera mengangkat tubuh Kaira dan membawanya ke rumah sakit.
Chaiden dengan sekuat tenaganya menggendong Kaira yang sedang kritis itu. Sesampainya di pinggir jalan Chaiden segera menghentikan taksi.
"Cepat ke rumah sakit pak, teman saya habis kecelakaan" Ucap Chaiden pada supir taksi itu.
"Baik anak muda ayo naik" Supir taksi itu melajukan mobilnya dengan sangat kencang.
Sambil menahan sakit di seluruh tubuhnya Chaiden mencoba membangunkan Kaira tapi tidak berhasil sampai mereka tiba dirumah sakit.
Setelah membayar taksi tersebut dengan uang yang basah, Chaiden segera berlari kedalam rumah sakit dengan pakaian yang basah.
"Dokter, tolong teman saya" Teriak Chaiden sambil menggendong Kaira ala bridal style.
Para perawat yang melihat Chaiden menggendong Kaira langsung bergegas membawa Kaira untuk ditangani.
Setelah melihat Kaira sudah ditangani dokter, Saat Chaiden akan berjalan tiba-tiba dia kehilangan keseimbangannya dan pingsan.
Para perawat pun menjadi panik dan membawa Chaiden keruang rawat untuk mendapatkan perawatan juga.
Tubuh Chaiden tidak kuat, Setelah menyelam di sungai yang cukup dalam itu Chaiden masih harus berlari-lari sambil menggendong Kaira. Tubuhnya tidak istirahat sama sekali.
Next......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
♡Ñùř♡
untung ada chaiden
Semoga chaiden bisa mnjdi pelindung untuk kaira
di tunggu kelanjutannya thor,semangat
2021-11-14
1