Akhirnya mereka bertiga berada di dalam UKS bersama-sama. Chaiden berada di samping Kaira menemani Kaira tidur dan Samuel berada di ranjang kosong sebelah Kaira.
Chaiden menunggu Kaira yang sedang tertidur sambil memainkan ponselnya. Chaiden tak tau jika Kaira memiliki Asma seperti ini.
Cukup lama Kaira tertidur hingga membuat Chaiden lelah karena terus duduk sedari tadi. Jam telah menunjukkan waktu istirahat.
"Kaira, bagaimana keadaanmu" Teriak Fanya begitu masuk kedalam ruangan.Fanya dan Lexa tiba-tiba datang dan berteriak membuat Chaiden dan Samuel terkejut.
"Diam lah bodoh kau bisa membangunkannya" Ucap Samuel.
Lexa segera membungkam mulut Fanya dengan tangannya. Chaiden sedari tadi hanya diam memperhatikan Fanya dan Lexa.
"Jadi dia sudah memiliki teman, baiklah" Ucap Chaiden.
Setelah kedatangan Lexa dan Fanya, Chaiden pun keluar dan menuju ke kantin untuk makan siang. Dibelakang Chaiden ternyata ada Samuel yang mengikutinya.
"Heh anak baru sialan" Panggil Samuel.
Chaiden tak mendengarkan dan terus saja berjalan mengabaikan panggilan dari Samuel.
"Ciihhh.... dasar sombong"
.
.
.
.
Sekarang sudah waktunya untuk pulang. Lexa dan Fanya berniat untuk mengantar Kaira pulang tapi Kaira menolaknya.
"Ayo lah Kaira kami antar ya" Ucap Fanya mencoba membujuk Kaira
"Tidak usah aku bisa sendiri, kalian pulang saja dulu aku masih harus mampir ke toko obat" Jawab Kaira
Kaira tak mau merepotkan temannya selagi Kaira masih sanggup untuk melakukannya sendiri Kaira tak mau bergantung pada orang lain.
"Bener nih kau sudah nggak apa-apa kan Ra?" Tanya Lexa
"Iya nggak apa-apa, Kalian pulang aja"
"Ya udah deh, kalau sampai rumah kabari kita ya" Ucap Fanya sambil berjalan bersama dengan Lexa meninggalkan Kaira.
"Oke"
Kaira mulai berjalan menuju luar sekolah. Dari kejauhan terlihat Chaiden yang sedang berjalan kearah Kaira. Kaira segera mempercepat jalannya tapi Chaiden sudah berhasil menghadangnya.
Melihat Chaiden secara tiba-tiba membuat Asma Kaira kambuh lagi. Kaira pun dengan cepat mengeluarkan inhalernya.
"Kau ini kenapa sih?" Tanya Chaiden yang heran melihat Kaira sering sekali kambuh Asmanya.
"Aku mohon padamu jangan bilang ke teman-teman yang lain masalah ku dulu di sekolah yang lama" Ucap Kaira sambil memohon kepada Chaiden.
"Masalah?, Aaaaa..... Masalahnya yang kata anak-anak waktu itu" Ucap Chaiden
"I-iya, tolong ya, Aku janji bakal ngelakuin apapun perintah kamu deh, tapi tolong janji jangan bilang ke mereka" Kata Nara sambil memegang tangan Chaiden.
Tatapan Chaiden tertuju pada tangannya yang sedang digenggam oleh Kaira. Kaira yang menyadari itu langung melepas genggaman tangannya.
"Ma..maaf" Ucap Kaira dengan gugup
"Kau bener mau ngelakuin apa pun perkataanku kan?" Tanya Chaiden
"Iya. Beneran aku nggak akan bohong"
"Oke kalau gitu. Aku pulang dulu, bye" Ucap Chaiden sambil meninggalkan Kaira.
Kaira seketika langsung melas. Hidupnya tidak akan tentram lagi sekarang gara-gara si kunyuk Chaiden itu.
"Terserah lah, Aku sudah pasrah bagaiman kedepannya nanti" Ucap Kaira sambil berjalan dengan lesu.
Selama perjalanan pulang Chaiden tersenyum mengingat kejadian yang terjadi antara dirinya dan Kaira barusan. Sebenarnya Chaiden tidak punya sedikitpun niatan untuk mencampuri urusan orang lain, tapi karena Kaira memaksa tidak ada salahnya.
"Dasar bodoh" Ucap Chaiden.
.
.
.
.
Sekarang Kaira sudah selesai membeli beberapa obat-obatan karena Asma Kaira beberapa hari ini sering sekali kambuh itu membuat Kaira sangat kesusahan.
"Aku nggak boleh banyak-banyak kecapekan nih, Sesak nafas memang menyiksa, kalau di kasih nafas buatan sama pangeran sih enak aja, ini di kasih nafas buatan sama obat" Ucap Kaira sambil berjalan menuju halte bus.
Kaira memilih menggunakan bus karena jarak ke rumahnya masih sangat jauh.
.
.
.
Setibanya di rumah Kaira segera membersihkan tubuh dan langsung pergi menuju meja belajarnya.
"Aku belajar sekarang aja deh, biar nanti malam bisa langsung istirahat" Ucap Kaira.
Kaira belajar selama dua jam kadang bisa lebih. Memang jika sudah berada di depan buku membuat Kaira melupakan segalanya. Selesai belajar Kaira pergi ke dapur untuk memasak makan malam.
Menu makan malam yang akan Kaira masak hari ini adalah ayam pedas. Jika Kaira makan Kaira hanya akan memasak satu lauk saja, Kaira tak suka jika makan dengan banyak sekali lauk, itu adalah sebuah pemborosan bagi Nara.
Sekitar 30 menit Kaira memasak dan makanannya sudah siap sekarang hanya tinggal menghabiskannya saja.
"Done, time to eat" Ucap Kaira sambil memasukkan makanan itu kedalam mulutnya.
"Masakan sendiri memang lebih lezat" Ucap Kaira lagi dengan mulut yang penuh dengan makanan.
Kaira sudah bagaikan paket lengkap, pintar dalam sekolah, memasak, mandiri, dan baik hati apa lagi wajah yang cantik.
Next......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
♡Ñùř♡
next thor,semangat ⚘
2021-11-25
0